• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman merupakan suatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya. RP2KP memuat arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala kabupaten/kota yang berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). RP2KP memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada;

b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral bidang Cipta Karya di daerah;

c. Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2-JM;

d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan, strategi, rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yangtertuang di berbagai dokumen; dan

e. Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

7.6.1 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Kota Malang

Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman skala kawasan ditetapkan dengan tujuan memberikan arahan untuk perumusan konsep dan rencana pembangunan tiap-tiap kawasan permukiman sesuai dengan karakteristiknya.

Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman skala kawasan ditetapkan dengan mempertimbangkan Potensi dan permasalahan kawasan; dan Konsep penanganan kawasan. Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kawasan industri tempe Sanan seba terdiri atas:

a.

Pengembangan outlet pemasaran hasil industri tempe kripik;

b.

Pengoptimalan pemanfaatan sistem drainase yang telah tersedia melalui pemeliharaan;

c.

Optimalisasi pemanfaatan IPAL komunal;

d.

Pengembangan teknologi untuk pemanfaatan limbah kotoran sapi;

e.

Perbaikan jalan lingkungan dan saluran drainase; dan

f.

Pembangunan IPAL komunal untuk pengolahan limbah industri tempe.

Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kawasan kampung Kebalen terdiri atas:

a.

Relokasi kawasan permukiman di sepanjang sempadan sungai dan penataan kembali bantaran sungai;

b.

Perbaikan jalan lingkungan dengan perbaikan rumah tidak layak huni, pengadaan sarana dan prasarana persampahan, pengadaan drainase, dan pengadaan penerangan jalan umum; dan

c.

Penyediaan pengolahan limbah dan sampah terpadu untuk usaha pemotongan ayam. Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kawasan industri sanitair Klaseman terdiri atas:

a.

Relokasi kawasan permukiman di sepanjang sempadan sungai dan penataan kembali bantaran sungai;

b.

Perbaikan lingkungan permukiman melalui penanganan permukiman kumuh;

c.

Pemenuhan kebutuhan rumah;

d.

Penataan kawasan melalui penyediaan sarana prasarana umum yang terpadu terutama sarana prasarana perdagangan, dan pengelolaan sampah terpadu; dan

e.

Perbaikan jalan lingkungan, perbaikan drainase, dan pengadaan penerangan jalan umum. Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kawasan kampung Sumbersari dan sekitarnya terdiri atas:

a.

Relokasi kawasan permukiman di sepanjang sempadan sungai dan penataan kembali bantaran sungai;

b.

Perbaikan jalan lingkungan, perbaikan drainase, dan pengadaan penerangan jalan umum;

c.

Perbaikan lingkungan permukiman melalui perbaikan rumah tidak layak huni, pengadaan sarana dan prasarana persampahan, pengadaan drainase, dan pengadaan penerangan jalan umum; dan

d.

Penataan kawasan melalui penyediaan sarana prasarana umum yang terpadu terutama sarana prasarana perdagangan dan pengelolaan sampah terpadu.

Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kawasan kampung Betek terdiri atas:

a.

Relokasi kawasan permukiman di sepanjang sempadan sungai dan penataan kembali bantaran sungai;

b.

Penataan kawasan melalui penyediaan sarana prasarana umum yang terpadu, terutama sarana prasarana perdagangan dan pengelolaan sampah terpadu; dan

c.

Perbaikan lingkungan permukiman melalui penanganan permukiman kumuh.

Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kawasan kampung Embong Brantas dan sekitarnya terdiri atas:

a.

Relokasi kawasan permukiman di sepanjang sempadan sungai dan penataan kembali bantaran sungai;

b.

Penataan kawasan melalui penyediaan sarana prasarana umum yang terpadu, terutama sarana prasarana perdagangan dan pengelolaan sampah terpadu; dan

c.

Perbaikan lingkungan permukiman melalui perbaikan rumah tidak layak huni, pengadaan sarana dan prasarana persampahan, pengadaan drainase, dan pengadaan penerangan jalan umum.

Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kawasan industri keramik Dinoyo terdiri atas:

a.

Relokasi kawasan permukiman di sepanjang sempadan sungai dan penataan kembali bantaran sungai;

b.

Perbaikan jalan lingkungan, perbaikan drainase, dan pengadaan penerangan jalan umum;

c.

Perbaikan lingkungan permukiman melalui perbaikan rumah tidak layak huni, pengadaan sarana dan prasarana persampahan, pengadaan drainase, dan pengadaan penerangan jalan umum;

d.

Penataan kawasan melalui penyediaan sarana prasarana umum yang terpadu, terutama sarana prasarana perdagangan, pengelolaan sampah terpadu; dan

e.

Pemeliharaan infrastruktur permukiman.

Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kawasan kampung Kota lama/Kutobedah terdiri atas:

a.

Relokasi kawasan permukiman di sepanjang sempadan sungai;

b.

Perbaikan jalan lingkungan, perbaikan drainase, dan pengadaan penerangan jalan umum;

c.

Perbaikan lingkungan permukiman melalui perbaikan rumah tidak layak huni dan

pengadaan sarana dan prasarana persampahan;

d.

Penanganan permukiman kumuh; dan

e.

Penyesuaian kegiatan menjadi kawasan permukiman.

Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kawasan kampung Jodipan terdiri atas:

a.

Relokasi kawasan permukiman di sepanjang sempadan sungai dan penataan kembali bantaran sungai;

b.

Penataan kawasan melalui penyediaan sarana prasarana umum yang terpadu, terutama sarana prasarana perdagangan dan pengelolaan sampah terpadu; dan

c.

Perbaikan lingkungan permukiman melalui perbaikan rumah tidak layak huni, pengadaan sarana dan prasarana persampahan, pengadaan drainase, dan pengadaan penerangan jalan umum.

7.6.2 Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas

Kawasan Permukiman Prioritas yang merupakan hasil penilaian berdasarkan Kriteria dan Indikator Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas ditetapkan pada kawasan permukiman perkotaan yang terdiri atas:

a. Kawasan permukiman Industri Tempe Sanan di Kecamatan Blimbing; b. Kawasan permukiman kampung Kebalen di Kecamatan Kedungkandang;

c. Kawasan permukiman industri sanitair Klaseman di Kecamatan Sukun;

d. Kawasan permukiman kampung Sumbersari dan sekitarnya di Kecamatan Lowokwaru; e. Kawasan permukiman kampung Betek di Kecamatan Lowokwaru;

f. Kawasan permukiman kampung Embong Brantas dan sekitarnya di Kecamatan Klojen; g. Kawasan permukiman industri keramik Dinoyo di Kecamatan Lowokwaru;

h. Kawasan permukiman kampung Kotalama/Kutobedah di Kecamatan Kedungkandang; i. Kawasan permukiman kampung Jodipan di Kecamatan Kedungkandang.

Dokumen terkait