• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari a. Tujuan Penataan Ruang

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI

B. Strategi Pengelolaan Ruang Kawasan Budidaya

2. Kawasan Perlindungan Setempat

3.5 RTRW Kota Kendari

3.5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari a. Tujuan Penataan Ruang

Tujuan umum rencana tata ruang wilayah Kota Kendari adalah menciptakan struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang Kota Kendari dalam rangka menampung seluruh aktifitas yang ada saat ini, maupun aktifitas yang akan tumbuh sebagai akibat perkembangan kota, dengan tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Adapun Tujuan Khusus penataan ruang Kota Kendari adalah Perwujudan misi Kota Kendari sebagai Kota Taman, Optimalisasi kawasan teluk sebagai potensi ekonomi yang dapat sekaligus memberikan fungsi perlindungan terhadap aspek lingkungan, Mengantisipasi kebutuhan perkembangan Kota Kendari sebagai kota pelabuhan beserta kegiatan-kegiatan ikutan yang diakibatkan oleh pelabuhan.

Tujuan dari kebijakan struktur tata ruang ini adalah untuk mewujudkan pemerataan pertumbuhan, pelayanan dan keserasian perkembangan kegiatan pembangunan antar wilayah dengan mempertahankan keseimbangan lingkungan dan ketersediaan sumberdaya daerah.

Kebijakan pengembangan struktur tata ruang Kota Kendari adalah:

A. Pengembangan pusat kota yang diarahkan untuk kegiatan perkantoran, perdagangan, jasa, pemerintahan dan kawasan permukiman.

B. Pusat pemerintahan provinsi dan kawasan perguruan tinggi sebagai magnet pertumbuhan baru di bagian selatan Kota Kendari sebagai pusat pengembangan kawasan permukiman baru di selatan Kota Kendari.

C. Pemindahan pelabuhan ke Pulau Bungkutoko yang akan memiliki kapasitas pelayanan terhadap barang dan penumpang. Pengembangan pelabuhan ini akan memiliki dampak terhadap pengembangan kegiatan-kegiatan ekonomi skala besar di sekitar Pulau Bungkutoko.

D. Pengembangan kawasan industri skala besar di Kecamatan Abeli sebagai antisipasi tumbuhnya permintaan kawasan industri sejalan dengan berfungsinya pelabuhan kontainer di P. Bungkutoko.

E. Pengembangan terminal Tipe A, akan mendorong pertumbuhan kawasan di sekitarnya.

F. Revitalisasi kota lama, untuk menghindari terdegradasinya fungsi ekonomi kawasan akibat pemindahan pelabuhan kontainer ke P.Bungkutoko.

G. Pengembangan kawasan teluk sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata sebagaifungsi yang dikembangkan. Pengembangan kawasan teluk memperhatikan aspek lingkungan yang memiliki tingkat sensitifitas tinggi terhadap kegiatan perkotaan.

H. Mempertahankan kawasan di Kecamatan Puuwatu dan Mandonga sebagai pusat kegiatan pertanian, dan dikembangkan sebagai pusat kegiatan agrowisata dan pusat kegiatan wisata alam.

Untuk mewujudkan kebijakan pembentukan struktur ruang tersebut, maka arahan strategi pembentukan struktur ruang diatas adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan dan peningkatan sistem jaringan jalan untuk menghubungkan antar pusat primer, pusat primer dan sekunder.

2. Pengembangan kawasan permukiman di sekitar pusat utama untuk mendukung masing-masing pusat kegiatan.

3. Mendorong pengembangan infrastruktur pendukung pembentuk struktur ruang kota.

4. Penyediaan dan pengembangan fasilitas pendukung sebagai unsur pengikat pada tiap-tiap pusat sekunder.

5. Pengembangan sistem jaringan utilitas air bersih, energi listrik, pengolahan sampah dan limbah yang dapat memenuhi kebutuhan pengembangan.

6. Penyiapan perangkat lunak dalam wujud perencanaan teknis yang didukung dengan studi-studi terkait dengan pengembangan fungsi kegiatan yang akan dikembangkan.

Kebijakan dan strategi pola ruang diwujudkan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, khususnya pada kawasan-kawasan pusat pertumbuhan baru yang dikembangkan dalam skala besar dan sangat sensitif terhadap lingkungan.

d. Pertimbangan Pengembangan Struktur Ruang Kota Kendari

Pengembangan struktur ruang Kota Kendari pada 20 tahun mendatang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Pengembangan pusat-pusat kegiatan skala besar baik yang telah berkembang di Pusat Kota, Pusat Pendidikan tinggi dan pemerintahan, maupun pusat-pusat kegiatan primer baru yang akan dikembangkan yaitu kawasan pelabuhan, kawasan industri dan kawasan CBD (“Central Bussines District”). Pengembangan pusat primer akan menjadi magnet pertumbuhan kota yang tersebar di Kota Kendari.

 Pengembangan Pusat Kota dan CBD

Pusat Kota Kendari yang akan dikembangkan sebagai pusat pemerintahan, permukiman, perdagangan dan jasa akan menyatu dengan kawasan CBD sehingga akan menjadi pusat kegiatan perkotaan skala besar.

Provinsi Kawasan Pendidikan Tinggi dan Pemerintahan Provinsi akan berfungsi sebagai simpul primer di selatan Kota Kendari dan berkembang sebagai pusat permukiman perkotaan baru dalam skala besar.

 Pengembangan kawasan Pelabuhan Bungkutoko dan Kawasan Industri. Kawasan P.Bungkutoko dikembangkan sebagai kawasan pelabuhan barang dan penumpang skala regional dan internasional. Fungsi tersebut menjadikan P. Bungkutoko menjadi pusat primer di kawasan timur Kota Kendari.

Kawasan Industri sebagai kegiatan yang akan tumbuh sejalan dengan berfungsinya pelabuhan kontainer P.Bungkutoko, akan menjadi kawasan yang memiliki kesatuan fungsional yang membentuk satu pusat pertumbuhan skala besar di Kawasan Timur.

 Pengembangan Kota Lama.

Kota lama memiliki nilai historis bagi Kota Kendari, fungsinya tetap dipertahankan dan dijaga dari kemungkinan terdegradasinya fungsi ekonomi sebagai akibat pengembangan kawasan pelabuhan di P.Bungkutoko. Dengan tetap mempertahankan fungsinya, Kota Lama tetap akan menjadi simpul pusat kegiatan penting di kawasan timur Kota Kendari sebelah utara.

 Kawasan Terminal

Kawasan terminal yang berada di persimpangan Jalur Regional, akan menjadi simpul pertumbuhan baru di Selatan Kota Kendari. Lokasinya yang cukup strategis, dengan dukungan aksesibilitas kawasan terminal akan menjadi pilihan potensial bagi pengembangan kawasan permukiman baru di bagian selatan kota.

2. Pengembangan Sistem Transportasi.

Sistem transportasi memiliki fungsi strategis dalam pembentukan struktur ruang kota. Hubungan fungsional antar pusat pertumbuhan diwujudkan dengan pengembangan pola jaringan jalan yang terhirarki dan terstruktur mengikuti hirarki struktur pusat pertumbuhan yang akan dibentuk. Pengembangan pola jaringan yang tepat berdasarkan hirarki, menjadi faktor pendorong berfungsinya sistem pusat pelayanan.

3. Pertimbangan aspek daya dukung lingkungan.

Untuk mempertahankan dan menjaga perkembangan di Kawasan Sekitar Teluk akibat dari perkembangan yang tidak terkendali, maka perlu dilakukan

Teluk yang terpola dan terencana. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan skala besar disekitar kawasan teluk, perlu meperhatikan aspek lingkungan agar tidak menurunkan kualitas perairan kawasan teluk.

e. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Kota Kendari

Konsep pengembangan struktur ruang kota diarahkan untuk menampung pusat-pusat pertumbuhan kota yang didukung oleh kerangka jaringan jalan yang dapat memberikan kemudahan aksesibilitas antar pusat kota, dan kemudahan aksesibilitas dari kawasan permukiman terhadap pusat-pusat kegiatan kota baik pusat utama(primer) maupun pusat-pusat hirarki dibawahnya.

Kota Kendari yang didominasi oleh dataran yang memungkinan pengembangan kota ke segala arah, hal ini juga diperkuat oleh sistem jaringan jalan yang telah terbentuk yang mendorong perkembangan kota secara konsentris sehingga model konsentris menjadi konsep pengembangan kota yang direkomendasikan. Pengembangan pola konsentris didukung oleh pengembangan pola jaringan jalan yang membentuk “radial konsentris” yang akan membuka akses dari pusat kota ke segala arah, dan pusat-pusat primer lainnya yang akan berfungsi sebagai “satelit” bagi pusat kota, yang akan terhubungkan dengan jaringan jalan lingkar luar yang berbentuk radial.

Pengembangan jaringan jalan lingkar luar Kota Kendari memperkuat pembentukan pola konsentris yang akan menghubungkan bagian terluar Kota Kendari yang menyeberangi Kawasan Timur Teluk dengan akan dibangunnya jembatan penghubung dari Abeli ke Kota Lama.

Keuntungan-keuntungan yang diperoleh melalui pengembangan pola konsentris adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan Kota Kendari dapat menjadi lebih kompak.

b. Penyebaran fungsi-fungsi primer, sehingga beban pusat kota dapat terbagi. c. Kemudahan aksesibilitas dari berbagai arah, maupun aksesibilitas antar pusat

(primer/sekunder/tersier) yang dihubungkan dengan jaringan jalan yang terhirarki.

Pusat Kota akan terintegrasi dengan CBD dan kawasan wisata akan menjadi inti kota yang terletak dipusat simpul transportasi, dan ditengah-tengah

Konseppengembangan kotasecarakonsentris, denganPusatKota&CBD sebagaiIntiKota,Pusat‐

PusatPertumbuhanBaru

berfungsisebagaikawasan satelit.

Jaringanjalandibentuk secararadialdengan

pembangunanjalanutama

memudahkan untuk dijangkau dari seluruh bagian Kota Kendari.

Jalan arteri primer yang menghubungkan Kabupaten Konawe Selatan-Kota Kendari – Konawe Utara, Pusat Kota-Pantai Nambo-Konawe Selatan, Pusat Kota- Konawe Selatan melalui jalur barat berfungsi sebagai pembentuk sistem konsentris, sedangkan jalan lingkar selatan, yang akan menghubungkan pusat-pusat baru di kawasan timur yaitu kawasan pelabuhan, Kota Lama, Pusat Industri, Terminal A sampai ke Kecamatan Puuwatu akan berfungsi sebagai pembentuk sistem radial.

Pusat-pusat pertumbuhan baru, yang akan berada pada jalur jalan lingkar yaitu kawasan terminal, kawasan Pemerintahan Provinsi, Kawasan Industri dan Pelabuhan Kontainer yang berlokasi pada jalan lingkar luar, akan tumbuh sebagai sebagai kota satelit yang mengelilingi inti kota yaitu Pusat Kota dan CBD.

Untuk pengembangan pola konsentris perlu didukung oleh pengembangan jaringan jalan khususnya jalan-jalan lingkar dalam khususnya di bagian barat pusat kota, yang akan membentuk kerangka sistem pergerakan di kawasan pusat kota agar tidak terkonsentrasi pada jalur-jalur jalan utama.

Konsep imajiner pengembangan struktur ruang Kota Kendari dapat dijelaskan pada gambar berikut :

Gambar 3.4

Konsep Imajiner Pengembangan Strukur Ruang Kota Kendari

PR Permukiman

RTH Ruang Terbuka Hijau

KL Kawasan Lindung

PK Pusat Pemerintahan

CBD Central Business District

KT Kota Lama PL Pelabuhan IN IndustriIndustri TR Terminal TELUK KENDARI CBD PK TR IN PL KT RTH PR RTH PR PR PR PR PR PR PR KL KL KL KL

berikut:

A. Pola kecenderungan perkembangan pusat kegiatan yang ada.

B. Kebijakan strategis yang memiliki dampak tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan baru.

C. Kebutuhan pengembangan Kota Kendari 20 tahun kedepan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Rencana pengembangan struktur ruang Kota Kendari adalah sebagai berikut :

a. Pusat Primer : Pusat Kota, Kawasan CBD, Pusat Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kawasan Terminal dan Kawasan Pelabuhan.

b. Pusat Sekunder : Kota Lama, Pusat Kecamatan Abeli, Pusat Kecamatan Poasia, Pusat Kecamatan Kambu, Pusat Kecamatan Baruga, Pusat Kecamatan Kadia, Pusat Kecamatan Wua-wua, Pusat Kecamatan Puuwatu, dan Pusat Kecamatan Mandonga.

c. Pusat Tersier : Simpul-simpul kegiatan di kawasan permukiman.