• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KOTA KENDARI

4.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi

4.7.2. Profil Ekonomi

a. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral

Pertumbuhan ekonomi Kota Kendari yang diukur berdasarkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan dari tahun ke tahun. Mulai tahun 2005 sampai tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kota Kendari diatas tujuh persen.

Pertumbuhan PDRB pada tahun 2009 terjadi pada semua sektor ekonomi. Adapun sektor yang mendukung pertumbuhan tersebut yaitu sektor pertanian tumbuh sebesar 7.19 %. sektor pertambangan dan penggalian sebesar 11.13 %. sektor industri pengolahan sebesar 19.84 %. sektor listrik. gas. dan air bersih sebesar 18.47 %. sektor konstruksi/ bangunan sebesar 9.27 %. sektor perdagangan. hotel dan restoran sebesar 12.32 %. sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 13.57 %. sektor keuangan. persewaan dan jasa perusahaan tumbuh sebesar 12.20 %. dan sektor jasa-jasa sebesar 8.29 %.

Meskipun sektor listrik dan air bersih mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar 18.47%. namun tidak cukup mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Kendari karena kontribusinya terhadap total PDRB sangat kecil. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 19

Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kota Kendari Tahun 2005-2009 (%) Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 1. Pertanian 8.99 1.34 5.19 9.35 7.19 2. Pertambangan dan Penggalian 8.84 7.22 11.30 23.75 11.13 3. Industri Pengolahan 5.95 3.51 8.24 13.23 19.84 4. Listrik dan Air minum 18.40 8.55 7.90 6.86 18.47 5. Konstruksi/Bangunan 11.50 8.64 9.22 10.21 9.27 6. Perdagangan. Hotel

Sektor 2005 2006 2007 2008 2009

7. Pengangkutan dan

Komunikasi 10.14 9.53 5.83 10.01 13.57

8 Keuangan. Persewaan

dan Jasa Perusahaan 10.68 32.26 12.45 13.03 12.20

9. Jasa-Jasa 6.10 6.43 5.75 7.51 8.29

PDRB 8.95 8.16 7.48 10.49 11.88

Sumber : PDRB Kota Kendari Tahun 2005 – 2009

Selain sektor pengangkutan dan komunikasi. yang mengalami peningkatan yaitu sektor perdagangan. hotel dan restoran dari 11.52 % menjadi 12.32 %. sektor pengangkutan dan komunikasi dari 10.01 % menjadi 13.57 %. sektor industri pengolahan dari 13.23 % menjadi 19.84 %. Sementara sektor yang kontribusinya menurun yaitu sektor pertanian 9.35 % menjadi 7.19 %. pertambangan dan penggalian dari 23.75 % menjadi 11.13 % dan sektor konstruksi/bangunan dari 10.21 % menjadi 9.27 %. keuangan/persewaan dan jasa perusahaan dari 13.03 % menjadi 12.20 %.

b. PDRB Per kapita

Salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu daerah dapat dilihat dari besarnya PDRB per kapita. Berdasarkan harga berlaku. PDRB per kapita penduduk Kota Kendari pada tahun 2005 sebesar 8.753.216.77 rupiah. pada tahun 2006 meningkat menjadi 9.733.457.67 rupiah atau meningkat sebesar 11.20 persen. Kemudian meningkat lagi pada tahun 2007 menjadi 11.330.240.11 rupiah atau terjadi peningkatan sebesar 16.41 persen. pada tahun 2008 menjadi 14.280.674.33 rupiah atau meningkat sebesar 26.04 persen. dan pada tahun 2009 menjadi 16.582.355.26 rupiah atau meningkat sebesar 16.12 persen.

Tabel 4. 20

PDRB Per kapita Kota Kendari Tahun 2005 – 2009 (Rp.)

No Tahun

PDRB (Juta Rupiah)

Pertumbuhan ADH Berlaku Konstan 2000 A.D. Harga

1 2006 15.270.350,75 8.643.330,06 7,68 2 2007 17.903.074,41 9.331.719,95 7,96 3 2008 22.202.848,01 10.010.586,35 7,27 4 2009 25.655.940,66 10.768.577,19 7,57 5 2010 28.376.580,36 11.653.906,41 8,22 6 2011 32.113.037,29 12.698.120,77 8,96 7 2012 36.600.745,70 14,02034991 10,41

Akibat naiknya pertumbuhan ekonomi Kota Kendari. secara riil sangat berpengaruh terhadap kenaikan PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 dimana pada tahun 2005 tercatat sebesar 5.590.799.19 rupiah meningkat menjadi 5.612.836.49 rupiah pada tahun 2006 atau terjadi peningkatan sebesar 0.39 persen. tahun 2007 meningkat menjadi 5.867.363.44 rupiah atau terjadi peningkatan sebesar 4.53 persen. kemudian meningkat lagi pada tahun 2008 menjadi 6.412.612.55 rupiah atau terjadi suatu peningkatan sebesar 9.29 persen. dan pada tahun 2009 meningkat lagi sebesar 9.03 persen menjadi 6.991.880.35 rupiah.

c. Potensi Unggulan daerah

Dalam struktur Perekonomian Kota Kendari sebagaimana yang telah dikemukakan diatas bahwa sektor Pengangkutan dan komunikasi hingga tahun 2008 masih memberikan kontribusi yang terbesar. yang pada tahun sebelumnya selalu didominasi oleh sektor Pertanian namun dari 9 (Sembilan) sektor yang mendukung Perekonomian Kota Kendari. sektor Pertanian. Sektor Perdagangan. hotel dan restoran. sektor Pariwisawa serta sektor kelautan dan perikanan masih merupakan sektor andalan dalam mendukung daerah.

Potensi pengembangan produksi perikanan di Kota Kendari cukup besar. hal ini mengingat daerah ini memiliki luas perairan laut sekitar 177.64 km² dengan bentangan garis pantai kurang lebih 85.8 km. serta terdapat Pulau Bungkutoko yang berhadapan langsung dan relatif dekat dengan Laut Banda. sehingga memberi cukup peluang dan harapan yang sangat strategis untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan. Selain potensi perikanan tangkap. juga memiliki potensi perikanan budidaya. diantaranya usaha budidaya tambak seluas 239 ha dan yang terolah sekitar 164 ha (tersebar di sepanjang pesisir Kecamatan Kendari 2 ha. Mandonga 2 ha. Poasia 96 ha. Abeli 16 ha dan Kambu 45 ha).usaha budidaya kolam air tawar sekitar 500 ha (tersebar di Kecamatan Puwatu 205 ha. Baruga 145 ha. Poasia dan Abeli 72.5 ha). namun yang terolah baru sekitar 59.45 ha atau sekitar 11.89 %. Disamping itu potensi usaha budidaya laut diperkirakan sekitar 370 ha. terdapat disepanjang pantai Kelurahan Tondonggeu. Sambuli. Nambo. pantai bagian selatan Bungkutoko. sekitar perairan Mata dan Purirano.

Sektor Pariwisata merupakan sektor andalan yang perlu dikembangkan. karena Kota Kendari memiliki potensi alam yang cukup indah. yang didukung dengan keberadaan Teluk Kendari yang merupakan icon Kota Kendari dapat dijadikan kegiatan wisata air. olah raga air serta adanya rencana pembangunan Masjid ditengah Teluk Kendari adalah merupakan suatu potensi unggulan daerah

yang perlu terus dikembangkan. Keberadaan pulau Bungkutoko yang menurut rencana tata ruang didaerah tersebut akan dibangun Pelabuhan Peti Kemas dan pembangunan Jembatan Talia – Bungkutoko merupakan bagian yang akan meningkatkan perekonomian Kota Kendari.

d. Laju Tingkat Investasi

Perkembangan investasi di Indonesia sejak krisis moneter telah mengalami Stagnasi dan kelesuan yang berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi nasional dimana salah satu indikator yang dapat di lihat adalah menurunnya jumlah proyek dan nilai investasi PMA dan PMDN yang telah disetujui. Hal ini tentu harus menjadi perhatian bagi Pemerintah agar dapat mengevaluasi kebijakan yang selama ini ada.dalam rangka meningkatkan iklim invsetasi yang baik bagi pengusaha yang akan melakukan investasi khususnya di Kota Kendari. Selama ini ada beberapa permasalahan yang sering dihadapi oleh para pengusaha dalam rangka untuk melakukan investasi di Kota Kendari yaitu : 1) Ketidakpastian biaya investasi yang harus dikeluarkan. 2) Perubahan peraturan Pemerintah daerah yang tidak jelas. dengan birokrasi yang berbelit-belit khususnya terkait dengan pengurusan izin. 3) Kondisi infrastruktur yang kurang memadai. 4) Izin investasi dan nilai investasi yang tidak transparan. Untuk lebih jelasnya perkembangan nilai investasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4. 21

Rekapitulasi Nilai Investasi PMA dan PMDN Tahun 2008 - 2010

NO Tahun Nilai Investasi Penyerapan Tenaga Kerja

PMA (US$) PMDN (Rp) PMA PMDN

1. 2. 3. 2008 2009 2010 552.456.406 33.079.451 120.462.816 472.459.911.772 81.309.006.050 237.194.510.842 10.61 Orang 14.14 Orang 14.466 Orang 10.734 Orang 2.770 Orang 2.394 Orang Total 705.998.673 790.963.428.664 29.668 Orang 15.895 Orang Sumber : Laporan Hasil Pemantauan dan Pengawasan Penanaman Modal Tahun 2010

e. Laju Tingkat Inflasi Daerah

Berdasarkan Analisis Data Statistik Kota Kendari. Inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) atau Inflasi Umum (Headline Inflation) dengan tahun dasar 2002 = 100. tercatat bahwa inflasi umum Kota Kendari tahun 2009 sebesar 4.60 yang berarti mengalami penurunan dua digit jika dibandingkan dengan inflasi tahun 2008 sebesar 15.28 persen. Angka tersebut lebih tinggi 7.75 point jika dibandingkan dengan inflasi tahun 2007 yang mencapai sebesar 7.53 persen.

f. Potensi Ekonomi

Potensi ekonomi dibidang pertanian khususnya Tanaman Pangan di Kota Kendari dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. baik dalam kualitas maupun dalam jumlah produksi. dan untuk pengembangannya masih tersedia lahan. Khusus tanaman padi sawah. selain dikembangkan di Kota Kendari juga mendapatkan pasokan dari berbagai daerah sekitar. seperti dari Kabupaten Konawe. Konawe Selatan dan bahkan dari luar propinsi Sulawesi Tenggara. Dari potensi lahan 1379 Ha untuk Padi Sawah masih ada peluang sebesar 967 Ha yang tersebar di kecamatan Mandonga. Baruga. Poasia. Kambu dan Abeli.

Jenis tanaman perkebunan rakyat yang diusahakan di Kota Kendari terdiri dari 13 (tiga belas) jenis. namun yang diusahakan dan dikembangkan. mengingat produksinya sangat potensial untuk ekspor. baru terbatas pada 5 (lima) jenis tanaman yaitu kelapa. kopi. lada. jambu mente dan kakao. Berdasarkan Data Statistik. pada tahun 2009 dari beberapa jenis produksi tanaman perkebunan rakyat. lima jenis tanaman perkebunan rakyat diatas merupakan lima terbesar hasil produksinya. yaitu Jambu Mete 510.00 ton. Coklat sebesar 394.00 ton. Kelapa Dalam sebesar 337.00 ton. Lada sebesar 309.00 ton dan pinang sebesar 96.00 ton. Produksi yang mengalami kenaikan yang sangat signifikan di tahun 2009 adalah Lada dengan peningkatan sebesar 276.51 persen disusul cengkeh sebesar 263.23 persen.

Untuk sektor Peternakan. permasalahan yang masih sering dihadapi adalah permintaan hewan potong yang terkadang masih sulit untuk mendapatkannya. hal ini disebabkan karena pengelolaan peternakan masih sangat tradisional hinngga permintaan pasar kadang-kadang tidak dapat dipenuhi. Populasi ternak yang dikembangkan di Kota Kendari terdiri dari ternak besar. ternak kecil. dan ternak unggas. Untuk ternak besar meliputi Sapi. Kerbau. dan Kuda sedangkan ternak kecil adalah Kambing. Domba. dan Babi. dan Babi serta serta Ternak Unggas meliputi Ayam Kampung dan Ayam Ras serta Itik Manila. Populasi ternak besar di Kota Kendari tahun 2009 adalah sebanyak 2.191 ekor yang terdiri dari ternak Sapi 2173 ekor.ternak Kerbau 16 Ekor dan ternak Kuda sebanyak 2 Ekor.

Adapun Populasi ternak kecil di Kota Kendari sebanyak 3223 ekor yang terdiri dari 3123 ekor ternak kambing dan 100 ekor ternak Babi. Penduduk Kecamatan Kendari paling banyak memelihara ternak Kambing yaitu 700 Ekor atau 22.41 % dari total Ternak Kambing di Kota Kendari. disusul Kecamatan Poasia dan Abeli masing-masing sebesar 17.61 % dan 14.51 % dari total ternak

kambing. Sedangkan Ternak Babi hanya terdapat di Kecamatan Mandonga dan Kadia masing-masing sebanyak 30 ekor dan 70 ekor.

Untuk Ternak Unggas populasinya mencapai 829563 ekor pada tahun 2009 yang meliputi ayam Kampung sebesar 327.029 ekor atau 39.42 % dari seluruh ternak kecil yang ada di Kota Kendari. Ayam Ras pedaging dan petelur masing-masing sebesar 458.033 dan 40.500 erkor atau 55.21% dan 4.88 % dari seluruh ternak unggas yang ada di Kota Kendari.

Potensi Perikanan di Kota Kendari hingga saat ini masih merupakan potensi yang besar. terdapat 4 (empat) jenis yaitu Budidaya air tawar. Tambak. Kolam. Penangkapan Ikan Laut (Perairan). Keempat jenis tersebut sebagian telah dilakukan pengelolaan secara modern dengan tingkat kualitas yang baik dan bernilai ekspor.

Rencana pengembangan kawasan industri di Kota Kendari diarahkan untuk pengembangan industri pada kawasan potensial untuk dikembangkan. Pembangunan industry ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja. meratakan kesempatan berusaha. meningkatkan ekspor dalam menunjang pembangunan daerah dengan memanfaatkan sumber alam dan energi serta sumber daya manusia. Dari hasil Survei Industri Besar dan Sedang tahun 2009. menunjukkan bahwa ada 23 buah perusahaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.533 orang. Saat ini industry yang memiliki potensi dan ada di Kota Kendari terdiri dari industry perikanan yang berada dalam naungan Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS). Industri Kerajinan Kayu dan Rotan yang produksinya telah dipasarkan baik untuk local maupun ekspor. saat ini yang memiliki nilai ekspor baru kerajinan gembol. sedangkan untuk meubiler kayu dan rotan baru memenuhi permintaan local dan antar pulau.

Pariwisata Kota Kendari meliputi Wisata pulau. Budaya. Pantai dan Wisata Agro. Potensi pariwisata ini diharapkan mampu meningkatkan PAD.

Tabel 4. 22

Obyek Wisata di Kota Kendari

No. Nama Obyek Wisata Lokasi Jenis Obyek Wisata 1. 2. 3. 4. Tahura Murhum Hutan Nanga-Nanga Pulau Bungkutoko Tambak Wisata

Kec. Kendari & Mandonga

Kec. Poasia Kel. Bungkutoko Kec. Poasia &

Alam/Ekologi Alam/Ekologi Wisata Pulau Minat Khusus

No. Nama Obyek Wisata Lokasi Jenis Obyek Wisata 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Teluk Kendari Pantai Purirano Pantai Nambo

Makam Raja Sao-Sao Air Terjun Lahundape Pantai Mayaria

Terowongan Jepang Museum Kendari Taman Budaya P2ID Kendari Beach Baruga Kec.Kendari. Mdg & Poasia Kel. Purirano Kel. Nambo Kec. Baruga Kec.Kdi Barat Kec. Kendari Pegunungan Nipa-nipa Jl. Saranani Kompleks P2ID Pantai Kendari

Ekologi & Bahari Karang Datar Alam & Laut Budaya/Sejarah Alam/Ekologi Alam/Ekologi Budaya/Sejarah Budaya/Sejarah Budaya

Wisata Alam & Rekreasi

Sumber : Dinas Pemuda. Olahraga. Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari. Tahun 2008.

Potensi pariwisata di Kota Kendari sebenarnya cukup besar. jika dilihat dari data potensi pariwisata yang ada pada tahun 2008 (Tabel 2.13). hanya saat ini belum semua potensi tersebut dioptimalkan. masih ada beberapa obyek wisata yang masih belum dapat dikelola dengan baik sehingga hanya dibiarkan alami sebagaimana yang ada saat ini. Tahura Murhum misalnya. peluang untuk dijadikan sebagai obyek wisata alam dan pendidikan sangat baik.hny saat ini upaya untuk menata dan menyediakan sarana infrastruktur untuk mendukung obyek wisata tersebut belum sepenuhnya dilakukan. Demikian pula dengan beberapa obyek wisata lainnya yang ada. Pantai Nambo adalah salah satu obyek wisata pantai yang saat ini dikelola oleh Pemerintah Daerah dan merupakan salah satu sumber PAD Kota Kendari. sedangkan beberapa obyek wisata lainnya belum memberikan distribusi sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Potensi Perdagangan di Kota Kendari berupa Kegiatan perdagangan antarpulau di Kota Kendari memperdagangkan barang-barang yang berasal dari hasil bumi dan laut. Hasil bumi meliputi barang-barang hasil tanaman pangan. perkebunan. perikanan. peternakan. dan hasil hutan. sedangkan hasil laut meliputi ikan dan hasil-hasil lainnya.

Nilai impor pada pelabuhan bongkar Kota Kendari pada tahun 2011. mengalami peningkatan yang. jika dibandingkan dengan nilai impor tahun 2010 yang mengalami pertumbuhan sebesar (51.85) persen. Impor terbesar oleh kota Kendari pada tahun 2011 adalah pada komoditas bahan bakar mineral yaitu mencapai 2.232.103 kilogram dengan nilai 1.305.201 US$. Sedangkan ekspor terbesar adalah pada bijih logam. terak. dan abu sebesar 3.920.469.877 kilogram dengan nilai sebesar 79.431.801 US$.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 1 5.1 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Penyusunan Visi, misi, kebijakan dan program RPJMD Kota Kendari disusun sebagai penjabaran dari visi dan misi pasangan Walikota dan Wakil Walikota terpilih. Visi dan misi tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk dokumen perencanaan dengan memperhatikan kondisi, gambaran umum daerah serta kebijakan pengembangan pembangunan Kota Kendari.

Penetapan visi dan misi RPJMD adalah untuk menjembatani harapan yang ingin dicapai pada visi dan misi yang ditetapkan dalam Perda No. 10 Tahun 2001 dengan kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota terpilih.

5.1.1. Visi

Visi jangka panjang Kota Kendari, berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Kendari Nomor 10 Tahun 2001 adalah “Mewujudkan Kota Kendari Tahun 2020 Sebagai Kota Dalam Taman yang Bertaqwa, Maju, Demokratis dan Sejahtera”, sedangkan Visi Walikota dan Wakil Walikota Kendari adalah

“Terwujudnya Kota Kendari Tahun 2017 sebagai Kota bersih dan Hijau yang Berakhlak, Maju, Demokratis dan Sejahtera”.

5.1.2. Misi

Untuk mendukung Visi yang telah ditetapkan maka dijabarkan beberapa Misi yang dapat mendukung penjabaran Visi tersebut.Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai. Adapun Misi Kota Kendari adalah sebagai berikut:

1. Misi Lingkungan, Mempertahankan dan meningkatkan kualitas, keseimbangan dan keserasian lingkungan kota yang indah sejuk sehat dan lestari;

2. Misi SosialKemasyarakatan, mendukung penciptaan suasana kehidupan masyarakat kota yang agamais, aman, rukun, damai dan harmonis serta mendorong pemberdayaan lembaga kemasyarakatan untuk semakin berperan dalam pembangunan kota;

KETERPADUAN STRATEGI