• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota

Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

3.1.5. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota

Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Adapun arahan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut kepentingan: i. Pertahanan keamanan

ii. Ekonomi

iii. Lingkungan hidup iv. Sosial budaya

v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi

b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup: i. Arahan pengembangan pola ruang:

Berdasarkan RTRW Kabupaten Halmahera Utara tahun 2011-2031, pola pemanfaatan ruang Kabupaten Halmahera Utara meliputi Pola Pemanfaatan Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Tabel 3.6. merupakan rencana pola pemanfaatan kawasan lindung berdasarkan dokumen RTRW tahun 2011-2031.

Tabel 3.6

Rencana Pola Pemanfaatan Kawasan Lindung Menurut RTRW Kabupaten Halmahera Utara 2011-2031 Klasifikasi

Kaw.lindung Rencana Pengelolaan Lokasi

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan dibawahnya: Kawasan Resapan Air

Perlindungan terhadap kawasan resapan air, dilakukan untuk memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan pada daerah tertentu untuk keperluan penyediaan

kebutuhan air tanah dan pengendalian banjir, baik untuk kawasan bawahannya maupun kawasan yang bersangkutan

Seluruh area hutan lindung dan hutan produksi

Kawasan perlindungan setempat (ruang terbuka hijau)

a. Jalur sempadan sungai&pantai

b. Kawasan sekitar danau/bendungan/waduk c. Kawasan sekitar tegangan tinggi

d. Sempadan jalan By Pass Halut

e. Taman Kota&pemakaman umum Tersebar a. Taman lingkungan untuk 100 penduduk

dengan luas 100 m2, atau standar 1 m2/pdd yang dapat

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

III - 32

berdekatan dengan fasilitas pendidikan SD b. Taman skala kelurahan atau untuk 1000 –

2000 penduduk dengan dan taman-taman dengan luas 6.00 m2; atau standar 0,3 m2/pdd.

c. Taman skala Kecamatan atau untuk 10,000 penduduk dengan luas 2000 m2, atau standar 0,2 m2/pdd

Kawasan rawan bencana

Kawasan yang diidentifikasi memiliki potensi mengalami bencana alam akibat gunung merapi, tsunami dan banjir

Tobelo Utara (rawan gunung merapi), Tobelo dan sekitar aliran air (rawan banjir), sepanjang pesisir pantai (rawan tsunami) Sumber: RTRW Kabupaten Halmahera Utara 2011-2031

Sedangkan rencana kawasan budidaya di Kabupaten Halmahera Utara terangkum pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7

Rencana Pola Pemanfaatan Kawasan Budidaya Menurut RTRW Kab. Halmahera Utara 2011-2031 Klasifikasi

Kaw.Budidaya Rencana Pengelolaan Lokasi

Perumahan &Permukiman

Penambahan jumlah perumahan untuk mencukupi kebutuhan penduduk akan perumahan

Tersebar

Pengembangan lahan permukiman secara bertahap seiring dengan bertambahnya penduduk dan meningkatnya aktifitas perkotaan

Tersebar di sekitar lahan permukiman yang telah ada, lahan permukiman

baru di pusat – pusat pelayanan baru dan kawasan industri Pemerintahan Mempertahankan lokasi pemerintahan

Kabupaten pada lokasi yang ada saat ini. Kota Tobelo

Perdagangan

Pengembangan kegiatan perdagangan meliputi pengembangan perdagangan formal (pasar, pusat perbelanjaan, pertokoan) dan perdagangan informal.

Kota Tobelo, Kao, dan pusatpusat pelayanan sekunder

– tersier

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

III - 33

pada pusat – pusat pelayanan primer, sub primer, sekunder dan tersier.

Kao Pengadaan pasar pada setiap zona

pengembangan

yang belum memiliki pasar

Pasar Galela dan Loloda

Jasa

Pengembangan kegiatan jasa meliputi jasa keuangan (bank, asuransi, keuangan non bank, pasar modal), jasa pelayanan (komunikasi, konsultan, kontraktor), jasa profesi (pengacara, dokter praktek,

psikolog), jasa perdagangan (ekspor-impor dan perdagangan berjangka) dan jasa pariwisata (agen dan biro perjalanan serta penginapan)

Kota Tobelo, Kao

Pengembangan kegiatan jasa meliputi jasa keuangan (bank, asuransi, keuangan non bank), jasa pelayanan (komunikasi, konsultan, kontraktor), jasa profesi

(pengacara, dokter praktek, psikolog), jasa perdagangan (ekspor-impor dan

perdagangan berjangka) dan jasa

pariwisata (agen dan biro perjalanan serta penginapan)

Pusat-pusat

pelayanan sekunder

Pengembangan kegiatan jasa meliputi jasa keuangan (bank), jasa pelayanan

(komunikasi), jasa profesi (pengacara, dokter praktek, psikolog), dan jasa

pariwisata (agen dan biro perjalanan serta penginapan)

Pusat-pusat pelayanan tersier

Pendidikan

Pemerataan pelayanan pendidikan tinggi yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas yang bermutu tinggi dan relevan terhadap

kebutuhan pasar kerja

Pusat-pusat pelayanan

Kesehatan

Mempertahankan dan meningkatkan prasarana dan sarana pendukung fasilitas kesehatan yang ada agar tingkat pelayanan setiap jenis fasilitas kesehatan dapat lebih optimal. Pengembangan kelas rumah sakit sesuai dengan skala pelayanan

Rumah sakit Tobelo, Kao dan Galela.

Pengembangan puskesmas menjadi rumah sakit rawat inap (Tipe D)

Pusat–pusat

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

III - 34

dan tersier Mewujudkan keseimbangan penyebaran

prasarana dan sarana pendukung fasilitas kesehatan melalui pengadaan puskesmas

Tiap ibukota Kecamatan

Industri dan Pergudangan

Pengembangan sektor industri kecil dan menengah yang berwawasan lingkungan dan berbahan baku hasil pertanian dan perikanan

Zona

Pengembangan Kao (industri pertanian) Pengembangan kawasan pergudangan di

area pelabuhan

Pediwang (Kao Utara), Galela

Pariwisata dan Rekreasi

Pengembangan pariwisata sebagai basis

kegiatan zona Zona Loloda

Pengembangan kawasan hutan sebagai kawasan ekotourism

Loloda Utara dan Galela Utara

Pengembangan small island tourism

Kecamatan Tobelo (Pulau Kumo, Pulau Tagalaya, Pulau Rarangane, Pulau Tupu-Tupu), dan Kecamatan Loloda Utara Kepulauan (Pulau Tobo-Tobo). Pengembangan objek wisata lainnya Tersebar

Pertambangan dan Energi

Pengendalian aktifitas pertambangan kontrak karya dengan selalu

memperhatikan dampak lingkungan yang terjadi

Malifut, Loloda Utara, Loloda

Kepulauan

Pengendalian wilayah PETI

Kecamatan Malifut desa Tomabaru, Kecamatan Galela Barat desa Roko dan Kecamatan Galela Utara desa Salimuta Pemanfaatan potensi panas bumi Galela dan Kao

Teluk (Akelamo) Pemanfaatan energi listrik tenaga air

Kao Barat, Tobelo Selatan,

Loloda Utara Pertahanan dan

Keamanan

Pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung status kota sebagai kota perbatasan

Loloda Kepulauan Sumber: RTRW Kabupaten Halmahera Utara 2011-2031

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

III - 35

Gambar 3.3

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

III - 36

Gambar 3.4

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

III - 37

ii. Arahan pengembangan struktur ruang.

Berdasarkan RTRW Kabupaten Halmahera Utara Tahun 2011-2031, penyusunan konsep struktur tata ruang intra Wilayah Halmahera Utara terdapat beberapa aspek yang dinilai memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk dan menciptakan struktur tata ruang Kabupaten, yaitu:

(1) Mempersiapkan wilayah Kabupaten Halmahera Utara untuk go international.

(2) Mempertimbangkan akselerasi pembangunan dan penyebaran pusat-pusat pelayanan dalam upaya pemerataan pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Halmahera Utara. (3) Memperhatikan wilayah administratif Kabupaten Halmahera Utara yang terdiri dari Tujuh

belas (17) Kecamatan dengan batas-batasnya serta cakupan luas wilayah dari masingmasing Kecamatan tersebut.

(4) Memperhitungkan keberadaan sistem-sistem pelayanan dan fungsi-fungsi kawasan yang berkembang di wilayah Kabupaten Halmahera Utara.

(5) Mempertimbangkan kondisi karakteristik alam dan geografis yang dimiliki Kabupaten Halmahera Utara serta aspek sosial budaya kependudukan

Berdasarkan aspek tersebut maka struktur ruang Kabupaten Halmahera Utara dibagi menjadi 4 zona yaitu Tobelo, Galela, Kao, dan Loloda. Sistem pusat pelayanan Kabupaten Halmahera Utara direncanakan terdiri atas 2 (dua) pusat primer dan 3 (tiga) pusat sekunder dan 2 (dua) pusat tersier. Pusat–pusat pelayanan tersebut adalah :

(1) Pusat Pelayanan Primer

Pusat pelayanan primer yang direncanakan adalah sebagai berikut : (a) Tobelo di bagian utara

(b) Kao di bagian selatan

Dengan mengembangkan 2 pusat primer di daratan Halmahera Utara maka struktur pusat pelayanan Kabupaten Halmahera Utara akan bergeser dari satu pusat (monosentrik) menjadi dua pusat (duosentrik). Adanya dua pusat ini dimaksudkan untuk mendorong perkembangan daerah ke arah selatan dan tidak terkonsentrasi di satu titik yaitu Tobelo. Pusat primer baru berperan menunjang eksistensi kota yang telah ada/berkembang, karena itu harus didukung oleh sistem transportasi yang andal untuk mobilitas antara pusat baru dengan pusat lama.

(2) Pusat Pelayanan Sekunder

Pengembangan pusat-pusat sekunder pada setiap Zona Pengembangan berfungsi sebagai penyangga tiga pusat primer, dan meratakan pelayanan pada skala bagian wilayah Kabupaten. Penyebaran pusat sekunder juga dimaksudkan untuk mendukung keserasian perkembangan kegiatan pembangunan antar bagian wilayah Kabupaten. Pusat pelayanan sekunder yang direncanakan adalah Kupa-kupa (Tobelo Selatan), Galela, dan Malifut. (3) Pusat Pelayanan Tersier

Pusat pelayanan tersier berada pada zona pengembangan Galela dan Loloda. Pusat pelayanan tersier dibentuk untuk mendukung pembangunan yang ada di kedua zona

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

III - 38

tersebut. Dorume di Loloda Kepulauan ditentukan sebagai pusat pelayanan tersier berkaitan dengan batas administrasi Kecamatan sebagai wilayah kepulauan. Sarimuni di Galela Utara ditentukan sebagai pusat pelayanan tersier untuk mengakomodir pembangunan di bagian utara daratan Halmahera.

Tabel 3.8

Fungsi dan Kegiatan Ekonomi pada Zona Pengembangan Ekonomi Berdasarkan RTRW 2011-2031

Zona Kecamatan Pusat pelayanan Arahan pengembangan kegiatan Pola pengembangan kegiatan Arahan pengembangan zona Tobelo Tobelo PKL: Tobelo (Primer) Perdagangan & jasa Perkotaan (urban) Zona agropolitan

Tobelo Barat Pertanian Pedesaan

Tobelo Selatan Kupu-kupu (Sekunder) Hutan lindung, pariwisata, industri Agropolitan Tobelo Utara Hutan produksi, lindung, pertanian Agropolitan Tobelo Tengah Kehutanan Agropolitan Tobelo Timur Pertanian,

perikanan agrominapolitan

Galela

Galela Sub lokal: Galela (sekunder) Perikanan, pertanian, pariwisata Perkotaan (urban) Zona agrominapolitan Galela Utara Salimuli

(tersier)

Perikanan,

pertanian agrominapolitan Galela Selatan Perikanan,

pertanian, pariwisata

agrominapolitan

Galela Barat Perikanan,

pertanian, pariwisata, pertambangan agrominapolitan Kao Kao Sub lokal : Kao (sub primer) Perdagangan & jasa, pertanian, kehutanan Perkotaan (urban) Zona Agroindustri Kao Barat Industri bahan baku hutan, pertanian, kehutanan Agropolitan

Kao Teluk Pertanian,

kehutanan Agropolitan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

III - 39

Dokumen terkait