• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAHAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

Kabupaten Tana Tidung sebagai salah satu kabupaten pemekaran baru di Indonesia memiliki beberapa permasalahan. Salah satunya adalah permasalahan lingkungan serta sanitasi yang buruk. Permasalahan tersebut tidak lepas dari persoalan kemiskinan yang mempunyai kaitan erat dengan persoalan sanitasi. Kemiskinan bisa menjadi penyebab buruknya akses dan layanan sani- tasi yang tidak memadai, dimana hal ini akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatanan dan lingkungan yang pada gilirannya akan berdampak pada tingkat produktifitas masyarakat. Kondisi ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Tana Tidung untuk membenahi sani- tasi.

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah suatu rencana strategi berjangka waktu menengah (3-5 tahun) yang di buat khusus untuk mengarahkan pembangunan sektor sanitasi suatu kabupaten.

V-90

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

Juga memastikan satu program pembenahan layanan sanitasi akan bersinergi dengan program- program lainnya guna mencapai sasaran pembangunan yang disepakati serta mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan sektor swasta, Lembaga Swadya Masyarakat atau kelompok masyarakat. SSK yang disusun oleh Pokja Sanitasi ini mengacu kepada 4 karakteristik utama yang akan tercermin dalam prosesnya maupun produknya, yaitu:

1. Intersektor dan terintegrasi

2. Mensinkronkan pendekatan „top down‟ dengan bottom up‟ 3. Skala kabupaten (city wide)

4. Berdasarkan data empiris (dari studi-studi pendukung Buku Putih Sanitasi)

Penyusunan strategi sanitasi kabupaten adalah simpul awal dari interaksi proses pembangunan sanitasi yang berkesinambungan juga merupakan dokumen pembangunan khusus tentang perencanaan sanitasi jangka menengah yang komperhensif dan bersifat strategis,berkelanjutan dan partisipatif dalam mencapai target minimal layanan sanitasi yang mengacu pada Standar Pe- layanan Minimum (SPM) maupun peraturan perundang-undangan serta peraturan lainnya yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah. SSK Kabupaten Tana Tidung berisi Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Sanitasi Kabupaten Tana Tidung berikut strategi-strategi pencapaianya,

5.5.1 Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi

Visi Sanitasi Kabupaten Tana Tidung adalah “ Terwujudnya sanitasi di Kabupaten Tana Tidung yang lebih

ideal, berkelanjutan dan berbasis masyarakat ”

Sedangkan Misi Sanitasi Kabupaten Tana Tidung dalam masing-masing sector, yakni :  Misi Air Limbah Domestik :

Meningkatkan fasilitas dan akses layanan air limbah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Tana Tidung

 Misi Persampahan :

Meningkatkan akses pengelolaan persampahan yang berkesinambungan dalam pencapaian Millenium Development Goal (MDGs) Tahun 2015

 Misi Drainase :

Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tana Tidung melalui pengelolaan drainase yang baik.

 Misi Perilaku Hidup Bersih Sehat :

Meningkatkan upaya penyehatan lingkungan pemukiman melalui program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

 Misi Air Bersih :

V-91

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

5.5.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitas Sektor Air Limbah Domestik

Tabel 5.5

Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik

(1) Sub Sektor Air Limbah A. Tujuan

 Menegakkan Komitmen Pemda, kewenangan otonomi daerah, dan dukungan politik da- lam pengelolaan air limbah.

 Mengapresiasi dorongan pemerintah pusat dalam pembangunan dan pengembangan sys- tem air limbah

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Meningkatkan Kualitas pela- yanan publik dalam pengel- olaan air limbah hingga tahun 2017

Menyelaraskan Institusi yang menangani Pengel- olaan Air limbah baik Pemerintah, Masyarakat dan Pihak Ketiga

Menjaga kelestarian lingkungan hidup dari pencemaran air limbah

Advokasi kepada Pemangku kepentingan, masyarakat dan pihak ketiga dalam pengel- olaan air limbah

Meningkatkan Cakupan pelayanan air limbah kepada masyarakat

Tersusunnya rencana induk (master Plan) pengelolaan air limbah Kabupaten Tana Tidung

Membangun unit pen- golahan air limbah

Kajian terhadap kapasitas dan kualitas sarana dengan SKPD terkait

Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam upaya pengelolaan air limbah di Kabupaten Tana Tidung 2017

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam mencegah pencemaran sumber air bersih

Meningkatnya keswadayaan Masyara- kat dalam pem- bangunan pengelolaan air limbah

Mengembangkan sistem komunikasi yang terbuka dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat dalam

pengelolaan air limbah secara partisipatif dan kolaboratif

Meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran dalam pengelolaan air limbah

Adanya Peraturan Daerah tentang pengelolaan air limbah

Meningkatnya pengawasan dalam pengelolaan air limbah

Sosialisasi dan penya- daran tentang peraturan pengelolaan air limbah kepada masyarakat ten- tang hak dan kewajiban pelanggan dan

V-92

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

 Meningkatkan peran pendidik, guru, tokoh masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan serta media massa sebagai media sosialisasi dan penyuluhan dalam pengelolaan air limbah.

 Mempertahankan dengan tetap mengembangkan motivasi masyarakat dalam menjaga es- tetika dan daya tarik wilayah.

B. Sasaran

 Terwujudnya kemapanan regulasi air limbah;

 Terapresiasinya dorongan pemerintah pusat dalam pembangunan dan pengembangan system air limbah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pelayanan prasarana dan sarana air limbah yang memadai;

 Terbangunnya kepedulian dan keswadayaan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah;

 Terwujudnya soliditas dan berkembangnya motivasi masyarakat dalam menjaga estetika dan daya tarik wilayah.

C. Strategi Aspek Teknis

Berdasarkan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang melekat dalam berbagai aspek dan hasil analisis SWOT untuk sektor air limbah, maka strategi teknis yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan sektor air limbah tersebut adalah:

 Strategi untuk Mengupayakan pengadaan peralatan dan optimalisasi operasi dan pemeli- haraannya.

 Pengadaan peralatan pengolah limbah di Instalasi Penjenihan Air Limbah (IPAL) dan In- stalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

 Strategi untuk Mengupayakan pengadaan sarana mobil penyedot tinja  Pengadaan mobil sedot tinja

 Strategi untuk Melakukan advokasi dan menegakkan aturan yang berlaku  Sosialisasi, advokasi dan penegakan aturan

 Strategi untuk Masyarakat perlu diberikan wawasan tentang syarat teknis pembangunan sep- tictank maupun sumur air bersih

V-93

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

 Strategi untuk Perlu kebijakan/ regulasi agar ada pengendalian grey water dan blackwater dibuang pada tempatnya

 Kampanye sanitasi Sistem pengolahan limbah on site

 Strategi untuk Mengajukan bantuan teknis ke Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat terkait Penanganan dan Pengolahan Air Limbah

 Bantuan teknis

 Strategi untuk Masyarakat perlu diadvokasi agar menggunakan sistem on site melalui IPAL/IPLT Komunal

Sistem pengolahan limbah on site (2) Sub Sektor Persampahan

A. Tujuan

 Menempatkan kebijakan, kewenangan otonomi daerah, dukungan politik, dalam pengelolaan persampahan yang lebih baik sebagai apresiasi terhadap kebijakan global dan nasional;

 Menegakkan keyakinan kebersihan sebagai bagian dari iman dan motivasi masyarakat dalam menjaga estetika dan daya tarik wilayah;

 Meningkatkan partisipasi dan keswadayaan masyarakat dan swasta sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan keterbatasan anggaran, sumber daya manusia dalam pengel- olaan sampah

 Mengoptimalkan dukungan pembangunan dan dukungan lembaga donor untuk pengel- olaan sampah yang lebih baik.

B. Sasaran

 Terwujudnya efektifitas kebijakan, kewenangan otonomi daerah, dukungan politik untuk pengelolaan sampah yang lebih baik

 Tegaknya keyakinan kebersihan sebagai bagian dari iman dan terbangunnya motivasi masyarakat dalam menjaga estetika dan daya tarik wilayah

 Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dan swasta sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan keterbatasan anggaran, sumber daya manusia dalam pengel- olaan sampah

 Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang teknologi maju pengelolaan sampah dengan segala aspeknya melalui sosialisasi dan penyuluhan.

 Efektifnya dukungan pembangunan dan dukungan lembaga donor untuk pengelolaan sampah yang lebih baik.

V-94

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

C. Strategi aspek teknis

Berdasarkan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang melekat dalam berbagai aspek dan hasil analisis SWOT untuk sektor air limbah, maka strategi teknis yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan sektor air limbah tersebut adalah:

 Strategi untuk Mengoptimalkan daya tampung TPA dengan menerapkan sistem dan teknologi sanitary landfille

 Penerapan sanitary landfill pada TPA

 Kajian perluasan atau pengadaan lahan baru TPA

 Strategi untuk Mengoptimalkan 3R untuk mengurangi sampah yang masuk TPA  Advokasi pentingnya 3R

 Strategi untuk Mengoptimalkan peran Forum atau Pokmas untuk mendorong masyarakat mengolah sampah

 Pemilahan sampah

 Strategi untuk Memanfaatkan Forum atau Pokmas melakukan advokasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar sadar mengelola sampah

 Penyuluhan kepada masyarakat tentang perlunya pengolahan sampah sanitary landfille pada TPA

 Strategi untuk Melakukan optimalisasi sosialisasi Perda  Kampanye Perda

 Strategi untuk Mengoptimalkan proses pewadahan dan pengangkutan sampah agar sam- pah tidak dibuang sembarangan

 Penerapan sanitary landfill pada TPA

 Kajian perluasan atau pengadaan lahan baru TPA

 Strategi untuk Mengoptimalkan keahlian staf Pemda di Bidang Persampahan  Pelatihan Penguatan Kapasitas Kajian

 Strategi untuk Melakukan kajian bersama antara Pemda masyarakat san merumuskan reg- ulasi terkait sampah plastik

 Penyusunan Raperda terkait sampah plastik

 Strategi untuk Mengupayakan seluruh TPA yang ada adalah sanitary landfille dengan acu- an dokumen SSK

V-95

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

(3) Sub Sektor Drainase Lingkungan

A. Tujuan

 Menjaga kebersihan lingkungan sebagai motivasi untuk meningkatkan apresiasi dorongan pemerintah pusat kepada pengelolaan drainase yang lebih baik;

 Menjalankan kewenangan otonomi daerah dan dukungan politik untuk pengelolaan drainase yang lebih baik;

 Meningkatkan peran dan keswadayaan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan drain- ase yang lebih baik dan pencapaian target dan realisasi kebijakan dan strategis

 Meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan dalam rangka membangun kesepahaman kewenangan antar SKPD terkait dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan drainase. B. Sasaran

 Terjaganya kebersihan lingkungan dan terapresiasinya dorongan pemerintah pusat untuk pengelolaan drainase yang lebih baik

 Tegaknya kewenangan otonomi daerah dan dukungan politik untuk pengelolaan drain- ase yang lebih baik

 Meningkatnya peran dan keswadayaan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan drain- ase dan pencapaian target dan realisasi kebijakan dan strategis.

 Meningkatnya media sosialisasi dan penyuluhan dalam rangka membangun kesepahaman kewenangan antar SKPD terkait dan peran masyarakat dalam pengelolaan drainase.

C. Strategi aspek teknis

Berdasarkan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang melekat dalam berbagai aspek dan hasil analisis SWOT untuk sektor drainase lingkungan, maka strategi teknis yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan sektor drainase lingkungan tersebut adalah:

 Strategi untuk Menggunakan RTRW dan RDTRK sebagai alat kontrol perencanaan/site plan pengembangan wilayah

 Sosialisasi Perda

 Strategi untuk Menegakkan Perda terkait tata ruang dan wilayah

 Memperketat perijinan khususnya yang terkait dengan penyediaan prasarana dasar permukiman

 Strategi untuk Merumuskan penanganan pendangkalan dengan melaksanakan program kegiatan dengan orientasi jangka panjang

V-96

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

 Strategi untuk Merencanakan sistem drainase skala kota yang tepat

 Perencana sistem drainase

 Strategi untuk Mengoptimalkan media penyerapan air

 Pembuatan Biopori dan Sumur Resapan

 Pembuatan Bozem

 Strategi untuk Normalisasi dan pembebasan saluran dari bangunan dan benda yang dapat meng-

hambat kelancaran aliran air

 Penyuluhan kepada warga agar mau memindahkan bangunan atau barangnya

 Strategi untuk Merencanakan saluran drainase yang disesuaikan dengan kaidah teknis

 Penyusunan sistem dan teknologi drainase disesuaikan dengan topografi lahan

 Strategi untuk Merencanakan saluran drainase yang terintegrasi dengan sistem drainase yang tepat

 Revisi masterplan drainase

(4) Sub Sektor Air Bersih / Minum

A. Tujuan

Meningkatkan kualitas sarana, prasarana dan pelayanan prima air bersih guna menunjang kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tana Tidung.

B. Sasaran

 Meningkatkan kualitas penyediaan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Tana Tidung.  Perluasan jangkauan pelayanan jaringan pipa pada daerah yang belum terlayani air bersih  Meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan

C. Strategi aspek teknis

Berdasarkan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang melekat dalam berbagai aspek dan hasil analisis SWOT untuk sektor air bersih, maka strategi teknis yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan sektor air bersih tersebut adalah:

 Strategi untuk Meningkatan Kualitas Produksi Air Bersih

 Peningkatan alat perpompaan pada sumber produksi PDAM  Penambahan sarana embung

 Pemantauan sistem kualitas air bersih

 Strategi untuk Menggali potensi Sumber air baku  Kajian Kerjasama Pemanfaatan Air Baku

 Strategi untuk Meningkatan Kemampuan Pendistribusian Air Bersih

 Penambahan kapasitas pendistribusian air bersih pada ujung pelayanan PDAM  Strategi untuk Meningkatan Akses pelayanan & SR baru untuk MBR

V-97

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

 Peningkatan penggunaan air bersih

 Strategi untuk Revitalisasi pipa jaringan distribusi

 Penggantian secara bertahap pipa jaringan dengan usia di atas 25 tahun

 Strategi untuk Mengurangi tingkat kebocoran pipa trasnmisi dan distribusi pada PDAM  Perbaikan / rehab teknis jaringan transmisi dan distribusi

 Peningkatan Kontrol terhadap Sistem Distribusi Air Bersih

 Strategi untuk Pengembangan jaringan pipa pelayanan air bersih

 Pemasangan Jaringan Pipa Baru  Penambahan Pelanggan Air Bersih

 Pengembangan pelayananan terhadap kostumer

 Strategi untuk Meningkatan kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan dalam pemanfaatan air

 Pengendalian pemanfaatan Air Bawah Tanah (ABT)  Pengamanan / pelestarian sumber mata air

 Peningkatan kualitas air  Tandonisasi

 Pengadaan / pembuatan SPT di masyarakat

(5) Aspek PHBS

A. Tujuan

Mewujudkan Kabupaten Tana Tidung yang bersih dan sehat melalui peningkatan budaya hidup bersih dan sehat di seluruh masyarakat Kabupaten Tana Tidung pada Tahun 2017. B. Sasaran

 Terwujudnya lingkungan sehat di semua jenjang pendidikan tahun 2017.  Meningkatnya fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada tahun 2017.  Meningkatnya rumah tangga sehat menjadi 85 % pada tahun 2016.  Meningkatnya pola hidup sehat dan lingkungan bersih pada tahun 2017. C. Strategi aspek teknis

Berdasarkan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang melekat dalam berbagai aspek dan hasil analisis SWOT untuk sektor PHBS, maka strategi teknis yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan sektor PHBS tersebut adalah:

V-98

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

 Survey/pendataan  Tabulasi data

 Strategi untuk Meningkatan kesadaran masyarakat dari semua golongan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

 Sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat  Sosialisasi dan kampanye kepada dunia pendidikan  Strategi untuk Pemenuhan sarana prasarana PHBS

 Usulan kegiatan PHBS

 Strategi untuk Meningkatan koordinasi  Koordinasi antar satker

 Koordinasi antara satker dengan masyarakat  Strategi untuk Meningkatan kinerja

 Distribusi tenaga ahli

 Strategi untuk Penguatan kebijakan daerah  Pembuatan Peraturan Daerah

 Sosialisasi kegiatan PHBS

Sektor Persampahan

Tabel 5.6

Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

1. Meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah secara 3R di tingkat desa hingga tahun 2017

Meningkatnya derajat kesehatan melalui pen- ingkatan kemampuan nilai ekonomi sampah

Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah secara 3R Menggalakkan program cinta lingkungan, penilaian desa sehat dan mengembangkan kawa- san pengelolaan sampah melalui program 3R

Penyediaan sarana pilot project pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat di 10 desa hingga th 2017 Terlaksananya pilot project pengelolaan sampah 3R (komunal) di 10 desa Berkurangnya timbulan sampah di TPA Penguatan kelembagaan masyarakat dalam rang- ka pelaksanaan pilot project

Meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat dalam pemilahan dan pemanfatan sampah secara 3R sebesar 50 %

Meningkatnya budaya hidup bersih terutama dalam pemilahan sampah secara 3R

Tersosialisasinya pera- turan pengelolaan sam- pah dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan

Membentuk forum yang melibatkan tokoh masyarakat untuk mem- bangun peran aktif masyarakat dalam

V-99

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

sd th 2017 kebersihan yang berlaku pengelola sampah 3R

Terpenuhinya kebutuhan minimal sarpras pengelolaan sampah kabupaten sampai 60 % th 2017 Meningkatnya kebutuhan minimal sarpras pengelolaan sampah kabupaten Menambah sarana transportasi pengangkut sampah Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

Sektor Drainase

Tabel 5.7

Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Mengurangi daerah banjir dan genangan sebagai upaya untuk mengurangi sumber sumber penyebaran penyakit

Berkurangnya daerah banjir dan genangan sebagai upaya untuk mengurangi sumber sum- ber penyebaran penyakit

Meningkatnya cakupan layanan pemeliharaan drainase baik Saluran tersier, sekunder maupun primer.

Penataan Lingkungan Permukiman Penduduk Perkotaan

Meningkatkan cakupan pela- yanan drainase sesuai

perencanaan dan skala prioritas

Tersedianya sapras drain- ase sesuai perencanaan dan skala prioritas

Meningkatnya cakupan layanan pembersihan sedimen drainase pada saluran tersier, sekunder maupun primer

Optimalisasi Rencana Tata Ruang untuk Alokasi lahan saluran baru dan bangunan- bangunan pengendali banjir

Meningkatkan kepedulian se- luruh masyarakat Kabupaten Tana Tidung melalui pengel- olaan dan pemanfaatan drainase dengan benar

Meningkatnya peran aktif seluruh masyarakat Kabupaten Tana Tidung melalui pengelolaan dan pemanfaatan drainase dengan benar

Meningkatnya budaya hidup bersih terutama dalam pengelolaan dan pemanfaatan drainase

Mengembangkan pro- gram stimulan untuk mengajak masyarakat mendukung program pengelolaan dan pem- anfaatan drainase dengan benar

Meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap peraturan pengelolaan dan pemanfaatan drainase

Tersosialisasinya dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan pengelolaan dan pemanfaatan drain- ase

Optimalnya

pengawasan dan pene- gakan peraturan pengelolaan dan pem- anfaatan drainase

Koordinasi institusi (for- mal dan informal/LSM dan swasta) dalam perencanaan dan pelaksanaan pengawasan dan penegakan peraturan pengelolaan dan pem- anfaatan drainase

V-100

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene

Tabel 5.8

Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Meningkatkan kualitas pela- yanan PHBS di seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan pada tahun 2017

Meningkatnya derajat kesehatan melalui pen- ingkatan kualitas pelayanan PHBS di masyarakat 60% Meningkatkan pembangunan sarana PHBS di lingkungan masyarakat Menyediakan sarana PHBS di tingkat masyara- kat, rumah tangga dan sekolah

Mewujudkan peran aktif dan kesadaran masyarakat untuk PHBS 60% sampai tahun 2017

Meningkatnya partisipasi dan pemahaman masyarakat arti penting PHBS sampai 60% pada tahun 2017

Meningkatnya peran media cetak dan elektronik dalam penyebaran PHBS Mengintensifkan kegiatan Pelatihan, kampanye, sosialisasi, penyuluhan, lomba kebersihan Mewujudkan budaya PHBS di seluruh lapisan masyarakat pada tahun 2017 sebesar 60%

Terciptanya budaya PHBS di tingkat masyarakat 60% dari jumlah rumah tangga dan 60% sekolah di Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2017

Peningkatan kapasitas kader-kader PHBS

Menstimulasi dengan berbagai program PHBS

Sektor Air Bersih

Tabel 5.9

Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Akses terhadap Air Bersih Rumah Tangga

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Meningkatkan jumlah cakupan keluarga yang mempunyai akses terhadap air bersih sampai tahun 2017 Meningkatkan jumlah prosentase sambungan rumah sampai 40% Meningkatnya masyarakat yang terlayani air bersih sampai tahun 2017

Meningkatkan jangkauan sistem pelayanan air bersih

Meningkatnya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dalam pemanfaatan air bersih sampai tahun 2017

Mengupayakan penggunaan air bersih tidak lebih dari 150 lt/jw/hari

Membudayakan masyarakat untuk pemanfaatan air hasil IPAL sebagai air bersih sebesar 223 m3/hari untuk kebutuhan tambahan

Memperkenalkan proses pengolahan air hasil IPAL kepada masyarakat untuk non konsumsi.

V-101

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

Meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan (stake holder) dalam menciptakan lingkungan yang sehat

Memaksimalkan peran serta stake holder melalui program CSR untuk pengembangan penye- diaan air bersih

Meningkatkan kesadaran perusahaan untuk mendukung program air bersih pemerintah

Membuat aturan (lan- dasan) hukum bagi pe- rusahaan untuk ber- partisipasi dalam penye- diaan air bersih melalui program CSR

Meningkatkan prasarana air bersih untuk masyarakat sampai tahun 2015

Menambah titik pelayanan menjadi 40% pada kawasan yang belum terlayani

Melakukan kerjasama dengan swasta (perus- ahaan) dalam penyela- matan air baku untuk pemenuhan

ketersediaan air bersih

Menguatkan dukungan perencanaan dan anggaran

Dokumen terkait