• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAHAN TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB V ANALISA DATA

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A.3 ARAHAN TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA

Visi pembangunan Provinsi Sumatera Utara dalam jangka panjang adalah: “Terwujudnya masyarakat Sumatera Utara yang Beriman, Maju, Mandiri, Sejahtera dan Menjunjung Tinggi Supremasi Hukum berdasarkan Pancasila dalam Kebhinekaan”. Terdapat lima Misi pembangunan Provinsi Sumatera Utara, sebagai berikut:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa sebagai sumber moral dan akhlak mulia.

2. Meningkatkan kualitas aparatur pemerintah daerah yang menuju ke pemerintahan yang baik

3. Membangun dan mengembangkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada pertanian, agroindustri, pariwisata dan sektor-sektor unggulan serta mengembangkan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan. 4. Mengembangkan kualitas masyarakat dan sumber daya manusia yang

beriman, bertaqwa, cerdas, terampil, kreatif, inovatif serta memiliki etos kerja yang tinggi.

5. Meningkatkan kesetaraan, kebersamaan dan rasa persatuan dalam masyarakat.

Wilayah Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) memiliki lokasi yang strategis dan diharapkan dapat menjadi pintu bagi

berhubungan dengan northern growth triangle: Medan-Penang-Phuket dibawah AFTA.

Selain itu mendukung kedudukan mebidangro dalam kerangka IMT-GT. Kerjasama ekonomi skala sub-regional IMT-GT yang bertujuan untuk penguatan jaringan infrastruktur berdasarkan The IMT-GT Roadmap 2007-2011 Action Plan, salah satunya berbentuk pengembangan jaringan transportasi dalam bentuk coridor economic , terbagi menjadi 4 koridor yaitu:

1) Koridor Songkhla (Thailand), Penang (Malaysia) dan Medan (Indonesia). 2) Koridor Selat Malaka,

3) Koridor Banda Aceh, Medan, Dumai, dan Palembang 4) Koridor Malaka (Malaysia) dan Dumai serta

5) Koridor Ranong, Phuket (Thailand) dan Aceh

Selain mempertimbangkan nilai strategis tersebut, kedudukan Metropolitan Mebidangro dalam lingkup Provinsi Sumatera Utara antara lain:

Pertama, kawasan perkotaan Mebidangro ditetapkan sebagai kawasan tertentu yang diprioritaskan pengembangannya dalam konstelasi IMT-GT.

Kedua, Medan ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), yaitu sebagai pusat yang mendorong kawasan sekitarnya untuk mengembangkan sektor unggulan industri, perkebunan, pertanian tanaman pangan, pariwisata dan perikanan, sebagai pintu gerbang nasional dan internasional, sebagai simpul transportasi nasional melalui Pelabuhan Belawan dan Bandara Polonia, sebagai simpul distribusi dan kolektor untuk barang dan jasa, dan pusat jasa pemerintahan. Ketiga, Medan sebagai Kawasan Andalan di Provinsi Sumatera Utara. Sebagai kawasan andalan, Kota Medan dan sekitarnya dikembangkan sebagai pusat

pelayan primer A bagi pengembangan Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Karo, Dairi dan Langkat. dengan wilayah pelayanan Provinsi Sumatera Utara, Sumatera bagian Utara, Provinsi lain, dan internasional. Keempat, Pelabuhan Belawan sebagai inlet-outlet point utama bagi sistem pergerakan penumpang menuju dan dari wilayah Sumatera Utara. Kelima, Bandara Polonia yang dipersiapkan untuk dipindahkan ke Kuala Namu ditetapkan sebagai pusat penyebaran primer dengan skala pelayanan regional, nasional, dan internasional.

Tabel 3

Kebijakan Kawasan Di Provinsi Sumatera Utara Terkait Mebidangro

Kawasan Wilayah dan Kegiatan

Kawasan Lindung Pola pemanfaatan ruang pada kawasan lindung termasuk di dalamnya antara lain cagar alam Sibolangit (Deli Serdang), dan Dolok.

Di samping itu juga suaka margasatwa Karang Gading (Deli Serdang dan Langkat).

Untuk kawasan pelestarian alam termasuk juga di dalamnya adalah Taman Nasional Gunung Leuser di Langkat, Taman Hutan Raya Bukit Barisan (Deli Serdang, Simalungun, Karo, dan Langkat),

Taman Wisata Alam di Sibolangit (Deli Serdang), Lau Debuk-Debuk (Karo), Deleng Lancuk (Karo).

Kawasan Budidaya Pertanian Tanaman Pangan

Jenis tanaman padi sawah dan padi ladang, palawija, dan buahbuahan, berada pada lokasi antara lain: Karo. Kawasan Budidaya

Pertanian Tanaman Perkebunan

Lahan perkebunan komoditi utama (wilayah Timur yang meliputi hampir seluruh wilayah kabupaten di pantai Timur), antara lain: Karo sedangkan untuk Perkebunan besar, antara lain Deli Serdang.

Kawasan Budidaya Perikanan

Perikanan laut lebih mendominasi dibandingkan perikanan darat.

- Perikanan darat tersebar di seluruh kabupaten/kota, kecuali kota Sibolga

- Perikanan laut dikembangkan di seluruh daerah kabupaten/kota yang memiliki kawasan laut, antara lain Deli Serdang dan kota Medan.

- Perikanan danau antara lain Karo.

Kawasan Budidaya Kehutanan Berdasarkan kesesuaian penggunaan lahan yang ada, maka lokasi budidaya hutan produksi meliputi :

- Hutan produksi terbatas, antara lain Karo

- Hutan produksi tetap, antara lain Deli Serdang bagian Selatan, hutan Siosar (Karo).

Kawasan Pertambangan Sumberdaya pertambangan, antara lain galian golongan C, migas, dan mineral. Sementara untuk beberapa jenis bahan tambang seperti emas dan batubara masih dalam tahap eksplorasi.

Arahan pola pemanfaatan ruang bagi: - kawasan potensi pertambangan - Bahan galian golongan C

- Galian tambang lainnya antara lain Karo. Wilayah Pengembangan Industri

besar dan menengah

Pengembangan industri:

- Industri kecil (pertanian dan rumah tangga lainnya) diarahkan di seluruh kabupaten/kota

- Industri besar dan menengah (pusat kegiatan industri

terbesar di Sumatera Utara) diarahkan di Kawasan

Perkotaan Mebidang.

- Industri besar dan menengah lainnya diarahkan Kawasan Pariwisata Sumatera Utara memiliki potensi obyek dan daya tarik

wisata

yang cukup beragam:

- kawasan wisata utama Danau Toba dan sekitarnya - Nias dan sekitarnya

- Brastagi dan Tanah Karo untuk wisata alam dan budaya

- Bahorok untuk wisata alam,

- Kawasan Pantai Timur sekitar kabupaten Deli Serdang.

Kawasan Perdesaan Mengembangkan pertanian lahan basah rakyat dengan lokasi

antara lain Kabupaten Deli Serdang. Kawasan Perkotaan 1. Pusat pelayanan:

• Primer B (Wilayah pantai barat).

• Primer (wilayah Pantai Timur): Mebidang. • Dataran tinggi Karo.

2. Kota-kota sekunder dikembangkan dengan intensitas sedang.

3. Pusat pelayanan sekunder dan tersier diperluas fungsinya sebagai pusat yang melayani wilayah pengembangan masingmasing

terutama untuk kegiatan agroindustri dan agrobisnis. 4. Pusat pelayanan tersier dikembangkan sebagai pusat pengumpul dan pengolah hasil pertanian rakyat di wilayah sekitarnya dengan dukungan feeder-road

5. Prioritas pengembangan kota-kota tersier adalah aktifitas sektor sekunder atau pengolahan berskala lokal yang mendukung pengembangan sektor primer di wilayah hinterlandnya.

Kawasan Tertentu Pengembangan kawasan perkotaan Mebidang pelayanan

meliputi

wilayah Provinsi Sumatera Utara hingga wilayah Sumatera

bagian Utara dengan prioritas aktivitas sektor sekunder dan tersier

Kawasan Andalan Terdapat 2 Kawasan andalan yang saling terintegrasi, yaitu: - Darat, yaitu : Kawasan Medan dan sekitarnya, dan

terdapat 4 kawasan lainnya.

- Laut, yaitu : Kawasan Laut Lhokseumawe-Medan dan

sekitarnya, serta terdapat 2 kawasan lainnya. Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau

kecil

Pengembangan kawasan pesisir dan kelautan diarahkan pada :

1. Pengembangan kawasan wisata bahari dengan loaksi anatar

lain Medan dan Deli Serdang.

2. Pengembangan pelabuhan perikanan di kawasan pantai antara lain Deli Serdang, Medan.

Kawasan Strategis Hankamnas Di Pantai Barat Sumatera Utara terdapat garis pantai yang strategis bagi keperluan pendaratan yang memungkinkan penguasaan teritorial Sumatera Utara bagian Barat, Sumatera

Barat, dan Aceh Selatan. Lokasi yang diperuntukkan dalam kepentingan Hankamnas di Provinsi Sumatera antara meliputi :

1. Pendaratan Pasukan

- Pantai Cermin dan Pulau Berhala (Kabupaten Deli Serdang)

2. Pangkalan Perlawanan 3. Daerah Latihan Militer

Sumber : RTRW Sumatera Utara 2005-2019

Pengembangan hirarki fungsional wilayah Provinsi Sumatera Utara lebih bersifat horizontal yang dimaksudkan untuk pengembangan ruang yang terdesentralisasi pada sumberdaya alam setempat serta terciptanya keseimbangan pertumbuhan yang proporsional (balance growth). Konsep ini mendorong terciptanya satuan ruang wilayah yang lebih efisien.

Hirarki fungsional wilayah Provinsi Sumatera Utara yang lebih bersifat horizontal tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) hirarki pusat pelayanan, yaitu :

a. Pusat Pelayanan Primer, yaitu pusat yang melayani wilayah Provinsi Sumatera Utara, wilayah Sumatera bagian Utara, dan wilayah nasional/internasional yang lebih luas. Pusat pelayanan ini terletak di kawasan perkotaan Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang) dan Kota Sibolga. Pengembangan Kota Medan dan sekitarnya sebagai pusat pelayanan primer ‘A” diarahkan sebagai pusat aktifitas sekunder dan tersier bagi Provinsi Sumatera Utara. Pengembangan Kota Sibolga sebagai pusat pelayanan primer ‘B’ diprioritaskan bagi pengembangan wilayah Pantai Barat Sumatera Utara.

b. Pusat Pelayanan Sekunder, yaitu pusat yang melayani satu atau lebih daerah Kabupaten/Kota. Pusat pelayanan sekunder ini terdiri atas pusat pelayanan sekunder ‘A’ dan pusat pelayanan sekunder ‘B’. Pusat pelayanan sekunder A dikembangkan dengan intensitas yang lebih tinggi untuk memacu pertumbuhan perekonomian di wilayah sekitarnya.

c. Pusat Pelayanan Tersier, yaitu kota-kota mandiri selain pusat primer dan sekunder yang dikembangkan untuk melayani satu atau lebih kecamatan. Pusat pelayanan tersier terutama dikembangkan untuk menciptakan satuan ruang wilayah yang lebih efisien.

Rencana pusat-pusat pelayanan yang dikembangkan di Provinsi Sumatera Utara, dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4

Program-Program Pengembangan Struktur Tata Ruang Mebidangro Lingkup Sumatera Utara

Wilayah Kegiatan

Pengembangan dan Penataan PKN Metropolitan Medan

a. Pengembangan jalan tol Binjai-Medan-Tanjung Morawa-Lubuk Pakam-Tebing Tinggi, Belmera, dan Tebing Tinggi –Parapat

pelayaran, dan armada pelayaran di Pelabuhan Belawan dan Sibolga

c. Intensifikasi pelayanan bandar udara Polonia

d. Pengembangan bandar udara Kuala Namu pengganti bandar udara Polonia

e. Pengembangan prasarana dan sarana perkotaan skala Provinsi dan regional di pusat pusat pengembangan kawasan andalan.

f. Mengembangkan jaringan arteri primer yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan kawasan andalan, serta membangun jaringan transportasi kolektor dan feeder-road untuk menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan kawasan andalan dengan wilayah penyangganya (hinterland)

Industri di Mebidangro a. Pengembangan infrastruktur bagi kawasan industri b. Penyediaan fasilitas dan utilitas bagi pengembangan

industri

c. Penyusunan rencana detail kawasan industri

d. Pengembangan akses dari ke sentra-sentra sumberdaya e. Pengembangan industri pengolahan

f. Pengembangan industri hilir yang terkait dengan industri hulu yang berkembang di Sumatera Utara

Sumber: RTRWP Sumatera Utara 2005 – 2011

Dokumen terkait