• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DATA

H LINGKUNGAN INTERNAL

2. Aspek Perekonomian

Adapun pertanyaan yang diajukan dibawah ini timbul kekuatan yang ada di wilayah Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo berdasarkan aspek perekonomiannya:

Jika dilihat dari posisi masing-masing, apakah yang menjadi kekuatan mendukung daerah tersebut dibentuk sebagai kawasan strategis?

Menurut Bapak Yosi Sukmono selaku staf Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara mengatakan bahwa:

Dikarenakan karena kawasan Pantai Timur jauh lebih berkembang dengan daerah lain karena karakteristik fisik menjadi baris untuk menyusun isi pembangunan Sumatera Utara. Secara regional wilayah Pantai Timur Mebidangro jauh lebih berkembang jika dilihat pada PDRB 40% sumbangsihnya terlalu besar. Salah satu yang menjadi penyumbang PDRB terbanyak ialah Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan. Kota Medan juga merupakan penyumbang terbesar pembentukan PDRB di Provinsi Sumatera Utara, yaitu sekitar 30,49 persen pada tahun 2008.

Dipandang oleh Pemerintah Pusat diwilayah barat Provinsi Sumatera Utara sebagai penyumbang ekonomi Nasional terbanyak. Pengembangan kawasan perkotaan Mebidangro sebenarnya telah diprediksi sejak lama yang dipicu oleh pesatnya kegiatan ekonomi di Medan yang berkembang ke wilayah di sekitarnya.

Adapun jawaban dari Bapak Yosi Sukmono diperkuat jawaban dari Bapak John N. mengatakan bahwa:

1. Kontribusi penyumbang PDRB terbanyak pada Mebidangro berdasarkan ialah Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan Tahun 2006 42.792,45 mengalami peningkatan menjadi 55.455,58 miliar atau sekitar 49% dari total PDRB Sumatera Utara 181,82 Triliun (berdasarkan data PDRB per

kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara didapatkan Komposisi Sektor Ekonomi pertanian (primer), industri (sekunder), dan jasa (tersier) tahun 2006

2. Medan sebagai pusat ekonomi paling kuat, juga kota penyumbang terbesar pembentukan PDRB di Provinsi Sumatera Utara, yaitu sekitar 48,49% pada tahun 2006, disusul terbanyak kedua Kabupaten Deli Serdang 13,62% dan penyumbang PDRB yang relatif kecil ialah Kota Binjai sebesar 1,81%, Kabupaten Karo sebesar 2,49%.

Pada tahun Tahun 2007 kontribusi PDRB Mebidangro sebanyak 89.303,91 miliar, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara telah mencapai sebesar 6,90% dengan PDRB berdasarkan harga berlaku sebesar Rp.181,82 Triliun (angka sementara), dan pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi sebesar 6,39%.

Pada tahun 2006 Mebidangro penyumbang PDRB terbesar yaitu 70.725,01miliar. Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang masih merupakan kabupaten/kota yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDRB Sumatera Utara. Kota Medan memberikan dukungan sebesar 30,57% disusul Dan penyumbang PDRB yang relatif kecil ialah Kabupaten Deli Serdang 13,62%, Kota Binjai sebesar 1,81%, Kabupaten Karo sebesar 2,49%.

Produk Domestik Regional Brutto 2006 – 2007 berdasarkan harga berlaku Medan penyumbang ekonomi Nasional terbanyak di Sumatera Utara memperoleh Tahun 2006 42.792,45 mengalami peningkatan menjadi 55.455,58 miliar. Kedua PDRB terbesar disusul Deli Serdang tahun 2006 memperoleh PDRB sebesar 21.459,07 miliar, mengalami peningkatan sebesar 26.053,71miliar. Ketiga terbanyak kota Binjai yang memperoleh PDRB tahun 2006 sebesar 2.494,69

miliar mengalami peningkatan menjadi 3.311,30miliar. Sumbangsih PDRB terkecil kabupaten Karo tahun 2006 memperoleh PDRB sebesar 3.978,80 naik menjadi 4.483,32 miliar.

Dalam hal struktur ekonomi Untuk daerah Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo pada tahun 2006 sektor industri dan jasa yang paling dominan di daerah Kota Medan dan Binjai. Sedangkan untuk Kabupaten Karo sektor pertanian yang paling unggul di daerah tersebut. Prediksi tahun 2018 Kota Binjai dan Kota Medan tetap menjadi andalan di sektor industri dan jasa dimana memperoleh persentase paling besar sekitar 73% dan 54%. Predisksi tahun 2018 untuk Kabupaten Deli Serdang hanya sektor industri yang paling mencolok dengan memperoleh persentase sebesar 42%. Kabupaten Karo prediksi tahun 2018 hanya sektor pertanian yang unggul dan menjadi andalan pada kabupaten ini dengan memperoleh persentase sekitar 55%.

Tabel 11

Produk Domestik Regional Brutto 2006 – 2008

No Kab/Kota

PDRB ATAS HARGA BERLAKU (Miliar Rupiah)

PDRB ATAS HARGA DASAR / KONSTAN 2000 (Miliar Rupiah)

2006 2007 2008 2006 2007 2008 1 Karo 3.978,80 4.483,32 5.466,38 2.729,61 2.869,74 3.047,28 2 Deli Serdang 21.459,0 7 26.053,71 29.533,88 11.598,33 12.364,17 13.440,9 6 3 Binjai 2.494,69 3.311,30 3.626,82 1.613,44 1.705,07 1.866,20 4 Medan 42.792,4 5 55.455,58 63.879,81 27.234,45 29.352,92 32.245,6 5 Total 70.725,0 1 89.303,91 102.506, 89 43.175,83 46.291,9 50.600,0 9 Sumber: RPJMDDaerah Provinsi Sumatera Utara 2009-2013

Tabel 12

Struktur Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

Kab/Kot a

Komposisi Sektor Ekonomi Tahun 2006 (eksisting)

Prediksi Komposisi Sektor Ekonomi

Tahun 2018 Tahun 2023 Tahun 2028

Perta nian Indst ri Jasa Perta nian Indust ri Jasa Perta nian Indust ri Jasa Perta nian Indus tri Jasa Karo 60% 5% 35% 55% 6% 40% 52% 7% 42% 48% 7% 44% DeliSerd an 19% 44% 37% 23% 42% 35% 27% 41% 33% 32% 39% 30% Medan 3% 28% 70% 2% 26% 73% 1% 25% 74% 1% 24% 75% Binjai 14% 32% 53% 14% 31% 54% 15% 31% 54% 15% 30% 54%

Sumber: Dokumen RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2009-2013

Dari segi infrastruktur transportasi, adapun jawabn dari Bapak Yosi Sukmono sebagai berikut:

“Yang menjadi kekuatan dari wilayah Mebidangro ini dari segi transportasi memiliki pelabuhan udara dan pelabuhan laut bertaraf internasional.”

Jawaban dari Bapak John Naibaho selaku staf bidang penataan ruang dinas tata ruang dan permukiman provinsi Sumatera Utara mengemukakan hal yang sama:

“Bandara Udara Kuala Namu (menggantikan Bandar Udara Polonia) merupakan pintu gerbang utama masuk ke Indonesia bagian barat. Keberadaan Pelabuhan Belawan yang sangat stategis dalam pengembangan kawasan Mebidang.”

Ditarik kesimpulan, yang menjadi kekuatan dari Mebidangro dari segi transportasi adalah

1. Memiliki Bandara Internasional yaitu Bandara Udara Kuala Namu.

2. Memiliki Pelabuhan Belawan yang sangat stategis dalam pengembangan kawasan Mebidangro.

Transportasi laut, di kawasan Mebidang terdapat Pelabuhan Belawan merupakan pintu gerbang transportasi laut di Sumatera Utara yang memegang

peranan penting dalam pelaksanaan ekspor impor komoditi migas dan non migas dari dan ke Sumatera Utara. Oleh karena itu akan dikembangkan fungsinya sebagai inlet-outlet point utama bagi sistem pergerakan penumpang dan barang menuju dan dari wilayah Sumatera Utara.

Transportasi udara, kawasan Mebidang memiliki Bandara Udara Kuala Namu Internasional (menggantikan Bandar Udara Polonia) merupakan pintu gerbang utama masuk ke Indonesia bagian barat memiliki peranan penting dan menjadi pendukung bagi kegiatan di berbagai sektor pembangunan Sumatera Utara terutama pariwisata.

Dari segi infrastruktur penyediaan air bersih memiliki cadangan air bersih yang besar di kawasan Mebidangro untuk memenuhi kebutuhan air bersih, adapun jawaban dari bapak John Naibaho sebagai berikut:

“Dikarenakan begitu banyaknya daerah aliran sungai, maka cadangan sumber air yang besar di Kawasan Mebidang untuk memenuhi kebutuhan air bersih berupa air permukaan dan air tanah untuk itu kelestarian sumber air bersih harus dijaga.”

Cadangan sumber air yang besar di Kawasan Mebidangro untuk memenuhi kebutuhan air bersih berupa air permukaan dan air tanah. Potensi terbesar adalah sungai sebesar 117 juta m3

Dokumen terkait