Ketika Anda menginstal mengkonfigurasi, dan mengaktif-kan perangkat Wireless LAN di sisi dient seperti PCMCIA card, maka dient secara otomatis dalam posisi listen untuk mendengar sinyal yang dikirimkan dari perangkat wireless LAN lainnya. Proses listen di sini dikenal pula dengan istitah scanning. Scanning terjadi sebelum proses lainnya karena berfungsi mencari perangkat wireless lainnya.
Ada 2 jenis scanning, yaitu:
• Scanning secara pasif (passive scanning). • Scanning secara aktif (active scanning).
Dalam proses mencari keberadaan access point station atau client akan mengidentifikasi sebuah identifier yang dikenal dengan istilah SSID (Service Set Identifiers). SSID merupakan nama kelompok jaringan yang digunakan pada Wireless LAN. Sifatnya unik dan case sensitive. Kemudian, nilainya berupa karakter atfanumerik yang memiliki panjang 2 hingga 32 karakter. SSID digunakan untuk membagi jaringan
dan untuk proses bergabung ke dalam sebuah jaringan.
Gambar 2.11 Client mengidentifikasikan adanya SSID
(http://www.wlanbook.com/wp-content/uploads/2007/06/ssid-advertising.gif)
Sebuah client hams memiliki SSID yang benar supaya dapat bergabung ke dalam sebuah jaringan Wireless LAN. Administrator memasangkan SSID di setiap access point Beberapa client memiliki kemampuan menggunakan nilai SSID secara manual (dipasangkan oleh administrator), tetapi ada pula dient yang dapat menemukan sendiri SSID yang dipancar-kan oleh access point
Nilai SSID yang terpasang di client dan access point harus sama. SSID dari access point dikirimkan da lam sebuah beacon, yakni sebuah frame pendek yang dikirimkan dari access point ke station atau client (pada mode infrastruktur) atau antar- client (pada mode adhoc). Beacon berfungsi mengelola dan mensinkronisasikan komunikasi wireless pada Wireless LAN. (Arifin zaenal, 2007 : 33)
2.2.1 Passive Scanning
Scanning secara pasif ( Passive Scanning ) merupakan proses mendengarkan beacon pada tiap-tiap channel dalam periode waktu tertentu
setelah client diinisialisasi. Access point mengirim beacon, sedangkan client melakukan proses scanning karakteristik katalog tentang access point berbasis beacon. Station (client) mendengarkan beacon hingga mendengar sebuah beacon yang memperlihatkan SSID dari jaringan yang ingin dimasuki. Kemudian, station (client) berusaha bergabung dengan jaringan melalui access point yang telah mengirim beacon.
Jika di dalam sebuah area ada beberapa access point SSID jaringan di- broadcast oleh beberapa access point Pada situasi ini, station akan berusaha bergabung dengan jaringan melalui access point berdasarkan kekuatan sinyal.
Station melanjutkan scanning secara pasif setelah beraso-siasi dengan access point. Scanning secara pasif menyimpan waktu reconnect ke jaringan jika client memutuskan hubu-ngan dengan access point Dengan menyimpan daftar access point yang tersedia beserta karakteristik-karakteristiknya, station (client) dapat dengan cepat mencari access point terbaik yang seharusnya dihubungi oleh client
Station (client) akan berpindah dari satu access point ke access point tainnya setelah sinyal radio dari access point yang dihubungi dient melemah. Agar station (client) dapat tetap terhubung dengan jaringan, kita dapat menerapkan mekanisme roaming. Station (client) menggunakan infbrma-si yang diperoteh melalui mekanisme scanning secara pasif untuk mencari access point terbaik. Selanjutnya, access point digunakan untuk rnenghubungi kern ball jaringan. Untuk alasan tersebut, kita perlu mendesain pemasangan beberapa access point supaya saling melakukan overlap (membentuk irisan) kurang lebih 10-15%. Overlap meng-izinkan station-station untuk melakukan roaming an tar- access point walaupun jaringan terputus dan terhubung kernbali tanpa
sepengetahuan user.(Arifin zaenal, 2007 : 36) 2.2.2 Active Scanning
Scanning secara aktif (Active Scanning) meliputi pengiriman sebuah frame berisi probe pemtintaan dari client wireless. Station (client) mengirimkan probe permintaan ketika secara aktif mencari sebuah ketompok jaringan wireless. Probe permintaan berisi SSID suatu kelompok jaringan wireless.
Jika sebuah probe yang dikirim menetapkan sebuah SSID, lalu hanya access point yang melayani SSID akan merespons dengan sebuah frame berisi probe response. Jika sebuah frame probe request dikirim dengan sebuah broadcast SSID, maka semua access point yang terjangkau akan merespons dengan sebuah probe respons.
Cara menghubungi sebuah Wireless LAN terdiri atas dua subproses. Subproses selalu terjadi da lam urutan yang sama dan disebut proses autentikasi dan asosiasi. Sebagai contoh, ketika ktta berkomunikasi dari sebuah wireless PC card ke sebuah Wireless LAN, artinya PC card telah diautentikasi dan telah berasosiasi dengan sebuah access point Ketika berkomunikasi melalui asosiasi, kita berbicara pada layer 2 dan autentikasi secara langsung dilakukan ke radio bukan ke user. (Arifin zaenal, 2007 : 37)
2.2.3 Autentikasi dan Asosiasi
Langkah pertama untuk menghubungi sebuah device wireless (access point) adalah autentikasi. Autentikasi adalah proses yang dilakukan jaringan (biasanya oleh access point) untuk memeriksa identitas wireless node yang akan bergabung ke jaringan. Client mulai melakukan proses autentikasi dengan mengirimkan sebuah frame autentikasi request ke access point Access point akan
menerima atau menolak permintaan, lalu client akan mendapatkan sebuah frame respons. Proses autentikasi dapat dilakukan pada access point atau access point hanya akan melewatkan proses autentikasi ke sebuah server seperti RADIUS. Radius akan melakukan autentikasi berdasarkan kriteria-kriteria yang muncul Kemudian, hasilnya akan diberikan ke access point, yang akan memberi-tahukan hasilnya ke client.
Setelah diautentikasi, dient akan melakukan proses asosiasi dengan access point Associated adalah sebuah status yang menyatakan bahwa client diizinkan untuk melewatkan data melalui sebuah access point Jika PC card berasosiasi ke sebuah access point Anda terhubung ke access point dan jaringan. Status antara proses auntentikasi dan asosiasi dapat terdiri atas beberapa status :
UnAuthenticated dan UnAssociated
Wireless node terputus dari jaringan dan tidak dapat melewatkan frame melalui access point.
Autenticated dan UnAssociated
Wireless client telah melakukan proses auntentikasi tetapi belum melakukan proses asosiasi dengan access point. Maka, client belum diiziinkan untuk mengirim atau menerima data melalui access point.
Authenticated dan Associated
Wireless node telah terhubung ke jaringan dan dapat melakukan proses pengiriman dari penerimaan data melalui access point. (Arifin zaenal, 2007 : 38)