• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1 PAMERAN DAN KONVENSI

2.1.1 Tinjauan Pameran dan Konvensi

Pameran merupakan suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada calon relasi atau pembeli. Sedangkan Konvensi adalah pertemuan formal anggota, perwakilan, atau delegasi, sebagai partai politik, masyarakat persaudaraan, profesi, atau industri.

Sebagai salah satu strategi pemasaran kepada konsumen, pameran(expo) mempunyai beberapa keunggulan dan nilai strategis dalam menaikan jumlah angka penjualan suatu produk. Pertama; media pameran merupakan ajang pengenalan produk kepada masyarakat dan konsumen secara langsung dan nyata, dalam artian masyarakat dan konsumen secara langsung dapat merasakan dan menilai suatu produk, dalam posisi ini konsumen dapat memilih dan membandingkan beberapa produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi yang diinginkannya.

Kedua; merupakan wadah/ajang komunikasi secara langsung antara konsumen dan produsen, dalam hal ini produsen atau perusahaan dagang dapat melihat secara langsung antusiasme masyarakat/konsumen terhadap produk yang

II-2 dihasilkan. Lebih lanjut dari kondisi ini adalah produsen dapat melakukan penelitian pasar secara langsung terhadap kebutuhan konsumen. Ketiga; merupakan wadah transaksi bisnis secara langsung antara produsen dengan konsumen tanpa melewati pihak ketiga. Keempat; merupakan wadah promosi dan informasi bagi pemerintah daerah terhadap potensi dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai sehingga dapat dijadikan tolak ukur perkembangan selanjutnya. Dari beberapa jenis kegiatan MICE mempunyai tuntutan wadah yang bersifat resmi seperti Interna tional Congress, Association Convention da n Compa ny Event, dimana pada kegiatan ini pesertanya merupakan anggota dari organisasi profesi yang bergerak pada bidang atau profesi tertentu. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu wadah yang mampu mencerminkan sifat kegiatan-kegiatan konvensi yang bersifat resmi/formal.

2.1.2 Bentuk Kegiatan Pameran dan Konvensi

2.1.2.1 Pameran

Ditinjau dari sistem perencanaannya, pameran dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

a. Kelompok pameran tetap

1) Pameran Perdagangan (Tra de Fa ir)

Karena pameran sudah sejak lama menjadi bagian dari organisasi perdagangan, maka sedikit banyak merupakan kesempatan penawaran hasil-hasil produk baru dengan contoh-contohnya

II-3 sehingga dapat disebut juga sebagai ‘test market’. Di sini terjadi hubungan langsung antara produsen dengan konsumen.

2) Bursa

Yaitu suatu tempat dimana terjadi kegiatan jual beli yang hanya memproduksi sekali dan penjualannyapun sekali saja pada bursa buku, bursa seni, dll.

3) Exposisi Nasional atau Internasional

Adalah tempat dimana berkumpulnya bermacam-macam stand yang mewakili daerah atau negaranya masing-masung baik untuk perdagangan, perindustrian atau kebudayaan.

4) Window Displa y

Secara tidak langsung merupakan pameran untuk menstimulir/meningkatkan penjualan suatu toko atau restaurant. Karena benda yang dipamerkan sebagai contoh yang ada dipajang pada window displa y tersebut dapat dibeli oleh orang yang berminat. 5) Informa tion Center

Adalah tempat dimana seseorang mendapatkan penjelasan serta keterangn baik masalah perdagangan atau prindustrian. Sedang materi yang dipamerkan merupakan wakil dari keseluruhannya. b. Kelompok Pameran Keliling

1) Pameran Pertanian

II-4 Pameran ini direcanakan untuk meeyakinkan serta mempengaruhi pengunjung agar meu menerima kenyataan/keadaan yang biasanya bertentangan dengan kebiasaan.

c. Kelompok Pameran dengan kasus khusus 1) Showroom

Tempat/ruang untuk pameran yang bangunannya sendiri tidak mengalami perubahan karena pertimbangan ekonomis, hanya sistem display yang diubah.

2) Galeri

Merupakan tempat yang dapat menyelenggarakan suatu pameran baik sosial maupun kebudayaan. Pameran yang diselenggarakan pada suatu galeri dapat bersifat tetap, semi tetap atau berubah-ubah karena yang dipamerkan mengalami perkembangan.

3) Pameran di udara terbuka

Pameran di udara terbuka/di luar gedung biasanya disebut outdoor exhibition. Benda yang dipamerkan relatif tahan terhadap kondisi iklim/cuaca di luar, contohnya pameran konstruksi, pameran mesin-mesin pertanian. Pada beberapa objek yang rentan terhadap pengaruh lingkungan, maka digunakan bahan-bahan pengawet khusus untuk itu.

2.1.2.1.1 Tujuan Pameran

Ditinjau dari sistem perencanaan dan pengelompokannya maka pameran mempunyai 3 macam tujuan, yaitu:

II-5 a. Informatif

Merupakan pameran yang menyampaikan pesan/mengabarkan suatu hasil penemuan yang mengandung laporan semata-mata, karena dengan adanya pameran tersebut dapat memberikan perbandingan dan akhirnya timbul persaingan.

b. Edukatif

Secara tidak langsung mendidik pengunjung untuk memberi tambahan ilmu pengetahuan.

c. Sugestif

Usaha untuk mempengaruhi pengunjung sehingga tertarik pada objek yang dipamerkan. Salah satu ciri yang menonjol adalah spesifikasi produk disajikan sampai pada hal yang mendetail, objek/produk dikemas dalam wadah yang menarik dan informatif.

Untuk menyelenggarakan suatu pameran/expo haruslah menyediakan fasilitas dan jasa yang mendukung usaha promosi tersebut. Sudah barang tentu lingkup kegiatan dari expo berkisar pada jasa penyelenggaraan pameran guna menunjang promosi dalam rangka memperkuat daya saing produk yang ditawarkan.

Lingkup kegiatan atau usaha dari Badan Penyelenggara Expo Centeer adalah bidang jasa dan penyediaan fasilitas pameran yang representatif, sehingga pameran/expo yang diadakan dapat memperbaiki citra produk barang dan jasa yang dipamerkan.

Adapun program pelaksanaan expo disajikan dalam beberapa bentuk kegiatan:

II-6 a. Kegiatan Utama

Sesuai dengan fungsi suatu expo center, kegiatan pameran merupakan kegiatan utama, baik itu bersifat pameran murni ataipun dengan promosi penjualan dengan titik berat pada produk yang ditampilkan adalah produk-produk yang mempunyai peluang besar dalam menembus pasar. Kegiatan pameran dan promosi penjualan biasanya ditampilkan pada gedung Exhibition Ha ll, landasan terbuka, maupun stand-stand yang disediakan.

b. Kegiatan Pengunjung

Untuk menambah dan memberikan bobot bagi penyelenggaraan suatu pameran, maka disediakan wadah aktifitas kegiatan yang dapat dimanfaatkan oleh peserta maupun pengunjung dalam menungkatkan nilai promosi perdagangan. Kegiatan penunjang terutama sekali untuk melengkapi kegiatan pameran tetap. Kegiatan ini meliputi:

1) Kegiatan Konsultasi 2) Kegiatan Perbankan 3) Kegiatan Transaksi

4) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan, dll. c. Kegiatan Pelengkap

Kegiatan ini merupakan upaya dari penyelenggara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengunjung, antara lain dalam bidang hiburan, olahraga dan beberapa kegiatan lainnya yang bersifat lomba atau festival.

II-7 Gambar 2.1 Kegiatan pameran

Sumber: forumpengusahaindonesia.com 2.1.2.1.2 Pameran sebagai Sarana Promosi

Dalam situasi persaingan perdagangan dunia yang semakin ketat dan bebas, diperlukan terobosan-terobosan kreatif dan inovatif dalam mempromosikan produk kepada konsumen sebagai upaya untuk merebut pasar. Upaya ini akan berjalan lebih baik jika ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu strategi pemasaran yang banyak dipakai saat ini adalah pemasaran yang menerapkan bentuk persuassive communication yang dapat diartikan sebagai upaya penyampaian informasi sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi dan megubah cara berfikir konsumen untuk membelanjakan uangnya dengan senang hati. Terdapat 5 elemen penting yang berperan dalam suatu persua ssive communica tion, antara lain:

a. Komunikator

Merupakan pihak yang berkepentingan untuk memperkenalkan suatu produk yang dimilikinya.

II-8 Merupakan pihak yang dijadikan sasaran bagi pengenalan produk. c. Messege

Merupakan sejumlah informasi yang hendak disampaikan oleh pihak komunikator.

d. Produk atau jasa

Sebagai objek yang diperkenalkan. e. Media

Sarana untuk berkomunikasi

Suatu persuassive communication dapat terselenggara dengan baik jika pihak komunikator dapat mengembangkan informasi yang hendak disampaikan sedemikian rupa sehingga mampu mempengaruhi sikap dan perilaku pembeli agar berniat membeli produk yang ditawarkan. Untuk itu wadah promosi yang disediakan dikemas dalam suasana informa l, rekreatif dan comforta ble.

2.1.2.1.3 Pameran sebagai Sarana Rekreasi

Disamping sebagai wadah promosi, informasi dan niaga, kegiatan pameran mulai berkembang dan dikemas menjadi bisnis hiburan yang diminati masyarakat. Kondisi ini dimungkinkan karena adanya hubungan yang menguntungkan, dimana tujuan pameran adalah promosi kepada masyarakat luas. Dengan banyaknya pengunjung yang datang merupakan salah satu indikasi tujuan pameran berhasil.

II-9 Gambar 2.2 Kegiatan pengunjung pameran

Sumber: flpjatim.wordpress.com 1. Bentuk dan Sifat Rekreasi

Rekreasi pada umumnya bersifat aktif dan pasif. a. Rekreasi aktif meliputi

1) Olaharaga rekreatif, yaitu melakukan olahraga sambil berekreasi, misalnya: bowling, renang, dll.

2) Hobby dinamis, yaitu dengan menggunakan gerakan tubuh seperti kegiatan menari, menyanyi, dll.

3) Permainan, jenis permainan yang sifatnya mendidik atau memerlukan ketangkasan seperti bilyard, video game, dll b. Rekreasi pasif meliputi

1) Tontonan aktif, yaitu rekreasi yang dilakukan secara pasif, misalnya hiburan musik, theater, dll.

2) Rela xation, kegiatan rekreasi yang membutuhkan tenaga minim seperti; makan, minum, jalan-jalan, dll.

3) Entertainment, melihat pertunjukan pasif seperti; melihat display materi pameran, dll.

II-10 2.1.2.2 Konvensi

2.1.2.2.1 Bentuk-bentuk konvensi

Dari segi karakteristik, bentuk-bentuk konvensi pada pelaksanaan/penyelenggaraan wisata MICE mempunyai perbedaan dalam susunan ruang, sifat pembicaraan dan peserta. Bentuk konvensi yang ada menurut perbedaan-perbedaan di atas dapat digolongkan menjadi beberapa bentuk, yaitu:

1. Interna tional Congress 2. Associa tion Convention 3. Incentive Tra vel Programme 4. Compa ny (Corpora te Event) 5. Exhibition (Tra de Fa ir)

2.1.2.2.2 Fungsi dan Peranan Wisata MICE

Faktor utama yang menyebabkan permintaan secara terus menerus dan berkelanjutan untuk mengadakan pertemuan adalah karena konvensi merupakan sarana komunikasi dalam hubungan antar personil, serta merupakan kesempatan bagi individu untuk memberikan penjelasan-penjelasan tentang permasalahannya, sehingga mereka dapat saling memecahkan masalah serta bertukar pikiran dan ilmu pengetahuan

Berikut beberapa fungsi kegiatan MICE ditinjau dari pihak peserta, pengunjung serta pengelola:

II-11 1) Sebagai wadah untuk memperkenalkan, memberikan informasi dan

mempromosikan produk yang dihasilkan kepada konsumen dan masyarakat luas lewat mwdia promosi pameran

2) Sebagai wadah komunikasi dua arah secara langsung dengan konsumen untuk mengetahui selera pasar, maupun dengan sesama peserta/pengusaha untuk bertukar pikiran untuk pengeembangan usaha.

3) Sebagai wadah pengembangan usaha dalam kaitannya dengan pemasaran.

b. Ditinjau dari pihak pengunjung

1) Sebagai wadah untuk mendapatkan informasi mengenai barang atau komoditi produk-produk yang dihasilkan di pasaran serta informasi tentang pembangunan.

2) Sebagai wadah bagi masyarakat(konsumen) untuk mendapatkan barang-barang dengan kualitas terbaik dan harga relatif lebih murah dari kondisi normal.

3) Sebagai wadah kontak langsung dengan produsen, dari sini dapat diteruskan dengan bentuk-bentuk kerja sama yang lebih menguntungkan dalam bentuk kontrak dagang.

4) Sebagai wadah dan sarana rekreasi melalui hiburan dan fasilitas-fasilitas rekreasi yang disediakan.

c. Ditinjau dari pihak pengelola

1) Sebagai wadah untuk mempromosikan dan mengembangkan hasil industri dan produk-produk potensial daerah.

II-12 Gambar 2.3 Kegiatan International Congress

Sumber: iucr.org

2) Membantu mengusahakan pemasaran dalam rangka meningkatkan daya saing produk masional terhadap pasar lokal maupun pasar internasional(eksport).

3) Meningkatkan dan mengembangkan potensi pariwisata daerah. 4) Mengadakan kerja sama dengan badan swasta, lembaga

pemerintahan maupun perorangan yang bergerak dalam bidang pembangunan, industri dan produksi dalam rangka pengembangan dan promosi pembangunan daerah.

5) Untuk mengakomodir kegiatan pameran dan konvensi di Purwokerto yang berlangsung secara rutin.

2.1.2.2.3 Macam Kegiatan, Pelaku Kegiatan, Sarana dan Prasarana

Berdasarkan karakteristik dalam memasarkan industri MICE ada lima segment pasar seperti yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu:

1. Interna tional Congress

II-13 Merupakan pertemuan atau konvensi yang pesertanya sebagian besar atau seluruhnya anggota organisasi yaang bernaung di bawah PBB seperti: FAO, WHO, UNESCO, IMF, UNDP, ICAO, dan sebagainya. Sebuah kongres didefinisikan sebagai pertemuan untuk mendiskusikan beberapa masalah. Hal ini umumnya merupakan pembicaraaan formal bertukar informasi dan pandangan, topiknya berkisar pada perkembangan masalah-masalah sebelumnya. Kongres diadakan dengan waktu yang periodik. Aula kongres dibuat sebanyak pesrta/delegasi yang hadir, umumnya berbentuk auditorium dengan atau tanpa meja tepi sebelah dinding.

Ruang pertemuan biasanya berbentuk setengah lingkaran (parlementer), persegi atau persgi panjang. Kadang-kadang disediakan kursi ganda dan meja untuk peserta advisornya.

2. Associa tion Convention

Pertemuan semacam ini biasanya diselenggarakan oleh asosiasi profesi, dengan tingkatan nasional, regional atau internasional, contohnya: a. Pertemuan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) di Jakarta

b. Pertemuan Ikatan Ahli Penyakit Dalam se-Asia Pasifik c. Pertemuan ahli ekonomi se-Asia Tenggara

Termasuk di dalamnya adalah off Shore Meeting yakni semacam pertemuan asosiasi di negara A dengan pertemuan di begara B. Yang menjadi topik pembahasan umumnya mengenai mencoba memecahkan masalah yang yang berkenaan dengan fakta dan informasi dalam operasional organisasi. Peserta dibatasi pada anggota

II-14 profesinya, bersifat kurang formal tetapi didukung dengan jumlah peserta yang banyak agar dapat menyatakan suatu objek dan tujuan. Jumlah delegasi yang mengikuti kenferensi antara 30 sampai dengan 150 orang, tergantung tema pertemuan. Pengaturan furniture ruang (layout) berbentuk lingkaran atau cincin, model senat (setengah lingkaran atau persegi dengan ujung lancip).

3. Incentive Tra vel Programme

Pertemuan semacam ini diselenggarakan oleh suatu perusahaan besar. Pesertanya biasanya karyawan yang dianggap telah memajukan perusahaan baik dalam penjualan maupun meningkatkan produktivitas perusahaan.

Perusahaan sengaja memberikan insentive/dorongan kepada para karyawannya agar lebih terpacu produktivitasnya dan akhirnya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaannya. Pertemuan ini memiliki tipe workshop agar para pesertanya dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keahlian baru.

4. Compa ny (Corpora te Event)

Pertemuan yang umumnya berupa rapat direksi, sales seminar, divisiona l conferences. Termasuk di dalamnya adalah rapat kerja departemen-departemen pemerintah. Pada umumnya pertemuan semacam ini timbul karena seiringnya permasalahan yang timbul, kemudian di bawah bimbingan seorang atau lebih yang ahli di bidangnya, membahas tentang:

II-15 Gambar 2.4 Kegiatan exhibition

Sumber:

modernmarketingjapan.blogspot.com

b. Dari hasil rekonstruksi ditekankan dengan diskusi. 5. Exhibition (Tra de Fa ir)

Suatu pameran dapat diselenggarakan secara international, nasional, maupun regional. Umumnya kegiatan konvensi selalu dikaitkan dengan kegiatan wisata antara lain:

a. Akomodasi b. Transportasi c. Hiburan

d. Pre a nd Post Conference Tour

Dengan demikian wisata konvensi merupakan perpaduan antara bisnis/pekerjaan dengan rekreasi/hiburan. Melalui kegiatan semacam inilahh para peserta konvensi dapat bersantai setelah mengadakan pertemuan.

II-16 2.1.3. Bisnis MICE (Meeting, Incentives, Convention, Exhibition)

Istilah MICE di Indonesia dikenal juga dengan nama wisata konvensi, kegiatan wisata konvensi ini merupakan bagian dari kegiatan pariwisata, karena banyak sekali menggunakana fasilitas pariwisata dalam pelaksanaannya, sehingga kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkarakteristik padat karya, memberikan kontribusi baik dari sisi penyediaan tenaga kerja maupun dalam memberikan devisa negara.

Beberapa pengertian untuk kegiatan MICE dihubungkan dengan kegiatan pariwisata. Definisi juga diberikan untuk wisata kovensi, seperti yang diberikan oleh Pendit (1999): Usa ha ja sa konvensi, perja la na n insentive, dan pamera n merupaka n usa ha denga n kegia ta n memberi ja sa pela ya na n ba gi sua tu pertemuan sekelompok ora ng (nega ra wa n, usaha wa n, cendikia wa n, da n seba gainya ) untuk membaha s ma sa lah-ma sala h ya ng berka itan dengan kepentinga n bersa ma . Pa da umummnya kegia ta n kovensi berka ita n dengan usa ha pariwisa ta la innya , seperti tra nsporta si, akomoda si hibura n (enterta iment), perjala na n pra- dan pa sca - konfrensi (pre- a nd post- conference tours).

Kepanjangan MICE sebagai meeting, incentive, conference and exhibition yang telah dikenal secara luas di dunia dan menjadi istilah umum dalam industri pariwisata. Industri MICE merupakan industri yang masih muda, di kenal di Eropa dan Amerika Utara sekitar 50 tahun yang lalu dan bahkan lebih mudah di beberapa kawasan dunia lainnya, tetapi dengan cepat indiustri ini menjadi matang terutama di negara-negara sedang berkembang, karena jelas terlihat perkembangannya mampu memberikan dampak ekonomi yang tinggi.

II-17 Kegiatan bisnis MICE telah membuka lapangan kerja baru, tidak hanya menciptakan tenaga kerja musiman saja, tetapi juga telah menciptakan pekerjaan yang tetap bagi banyak masyarakat yang memiliki kemampuan tidak berbeda dengan bisnis pariwisata yang banyak diciptakan di negara-negara sedang berkembang. Kegiatan konfrensi dan bisnis MICE merupakan bisnis yang memiliki dampak negatif lebih kecil pada lingkungan daripada yang di lakukan ma ss tourism, karena bisnis ini fokus pada jumlah peserta yang tidak terlalu banyak, sehingga kegunaan transportasi akan lebih berkurang sehingga akan mengurangi kemacetan serta polusi yang ditimbulkan (Rogers, 2003).

Kegiatan Industri MICE sebagai industri baru masa kini menunjukan bahwa MICE sebagi salah satu sektor dalam bisnis pariwisata, karena kegiatan MICE merupakan kegiatan bisnis wisata yang tujuan utama dari para delegasi atau peserta kegiatan MICE adalah melakukan perjalanan dan menghadiri suatu kegiatan atau event yang berhubungan dengan bisnisnya sambil menikmati kegiatan wisata secara bersama-sama.

2.1.4. Manfaat Bisnis Wisata Mice Bagi Penyelenggara

Dampak positif bagi negara penyelenggara konvensi atau disebut dengan “ Receiving Destina tions”, umumnya sangat memberikan prospek yang baik. Pada umumnya angka rata-rata lamanya menetap para delegasi akan lebih tinggi dari wisatawan biasa, bersamaan dengan itu jumlah pengeluarannya lebih besar. Hal ini dapat meningkatkan penerimaan devisa negara yang bersangkutan.

II-18 Walaupun rata-rata jumlah wisatawan konvensi lebih rendah dibandingkan dengan wisatawan biasa tetapi wisata konvensi memiliki High Yield dari segi pemasarannya dan kualitas yang tinggi pula. Ini disebabkan karena para peserta terdiri dari anggota masyarakat yang berpenghasilan di atas rata-rata yang dengan sendirinya memiliki daya beli yang tinggi.

Dengan adanya wisata konvvensi, negara penyelenggara dapat terjamin akan suplay devisa yang stabil, karena:

1. Pertemuan-pertemuan yang sifatnya bisnis, maka para peserta konvensi biasanya membebankan seluruh biaya perjalanan kepada perusahaan yang diwakilinya, sehingga dapat membelanjakan uang sakunya guna memperoleh souvenir ataupun barang-barang yang diinginkan lainnya. 2. Para peserta sebagai unsur pasar, tidak akan goyah trhadap tekanan

ekonomi dunia. Seperti apa yang akan dialami banyak wisatawan mancanegara dewasa ini. Hal ini disebabkan karena peserta terdiri dari golongan masyarakat yang berpenghasilan tinggi.

3. Dimungkinkan terjadi interaksi antara peserta tamu dengan paserta tuan rumah, dalam aktivitas sosial, busaya dan ekonomi, yang mencakup bidang seperti:

a. Perdagangan b. Perindustrian c. Pertanian d. Peternakan

II-19 Interaksi semacam itu dalam jangka waktu tertentu akan menguntungkan pertumbuhan sosial-ekonomi dan perkembangan di bidang lainnya bagi negara penyelenggara konvensi.

4. Pengalaman mengatakan bahwa tidak kurang dari 30% dari peserta konvensi selalu mengajak istri bahkan anak-anaknya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa ibu-ibu pada umumnya bila melihat suatu barang yang berkenan di hati mereka, maka akan menjadi pembeli yang potensial. 5. Adanya hubungan timbal balik antara pertumbuhan industri MICE di

suatu negara dengan citra positif dari negara yang bersangkutan di luar negeri. Maksudnya adalah peserta yang datang dari luar negeri umumnya orang-orang yang terpandang dan berkedudukan tinggi di masyarakat. Mereka selalu menceritakan tentang perjalanan dan pengalaman di negara-negara yang telah dikunjunginya.

Apabila yang dialaminya positif, maka akan menjadi semacam promosi gratis dan dapat mengangkat citra negara yang telah mengadakan konvensi tersebut.

Untuk segment pasar exhibition/tra de fa ir pertumbuhannya pesat sekali, baik dari segi jumlah event maupun jumlah peserta pameran(exhibitor).

Pada umumnya pameran diselenggarakan sehubungan dengan adanya konvensi asosiasi (Associa tion Convention) dan Interna tional Congress. Namun, event semacan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pengusaha internasional maupun multi-nasional.

II-20 Gambar 2.5 Gedung Jogja Expo Center

Sumber:

www.jogjaexpocenter.com

1. Sebagian dari pameran-pameran itu diselenggarakan pada saat low sea sonnya wisata di sektor lain, sehingga menciptakan iklim yang sangat baik bagi industri pariwisata dalam negeri. Di satu pihak, tingkat hunian kamar hotel negara yang bersangkutan akan dapat ditingkatkan sedangkan di lain pihak para peserta pameran mendapatkan keringanan dalam biaya akomodasinya.

2. Suatu negara yang secara berkelanjutan dalam menyelenggarakan pameran, dalam jangka waktu panjang akan menjadi pusat kegiatan usaha atau “a center of business a ctivity”, hal ini akan memberikan dampak yang positif bagi negara yang bersangkutan.

3. Di dalam pameran, para pengusaha akan berlomba-lomba memamerkan hasil kreasinya yang terbaru kepada masyarakat luas karena masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan produk terbaru suatu barang tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak. Dalam mengikuti suatu pameran memang membutuhkan biaya yang sangat mahal tetapi apabila pameran tersebut diselenggarakan secara baik dan optimal,maka biaya pengeluaran tersebut akan menjadi efisien.

2.1.5. Tinjauan Bangunan Exhibition and Convention Center

II-21 Gambar 2.6 Gedung Shanghai Exhibition Center

Sumber: 2010shanghai.eu

Jogja Expo Center (JEC), adalah sebuah bangunan terpadu dengan luas satu hektar yang dibangun oleh pemerintah Yogyakarta, dilengkapi dengan prasarana modern untuk memfasilitasi kegiatan MICE hanya dalam satu wadah. Luas total JEC meliputi 14 Ha meliputi beberapa bangunan untuk mendukung kegiatan MICE seperti Hotel, Mall, Restoran Internasional dan gudang untuk mendukung misi JEC sebagai pusat perdagangan internasional dan bisnis layanan berikutnya. Kompleks JEC dekat dengan bandara (15 menit) dan dapat dicapai dengan mudah dari seluruh wilayah kota. Sejak pembukaan resmi oleh Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri, tempat tersebut telah digunakan untuk acara-acara nasional dan internasional. Berdasarkan

Dokumen terkait