VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
7.1. Arus Penerimaan (Inflow)
Arus penerimaan (Inflow) pada usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm terdiri dari dua yaitu penerimaan dari penjualan dan nilai sisa.
7.1.1. Penerimaan Penjualan
Penerimaan penjualan yang diperoleh Vizan Farm berasal dari penjualan dari keempat jenis ikan Diskus, penerimaan di asumsikan sama tiap tahunnya. Dimulai pada tahun 2013.
1. Red Melon
Ikan diskus jenis Red melon yang dijual yaitu ikan yang telah berukuran 2,5 inch , dengan siklus produksi selama 3 bulan. Tingkat Fertilisasi Rate (FR) sebesar 90%, Tingkat Hatching rate (HR) sebesar 90% dan tingkat Survival Rate (SR) sebesar 80%. Dimana Fekuenditas (telur yang di keluarkan oleh induk betina) sebanyak 150 ekor, sehingga tiap sepasang induk dalam satu siklus dapat menghasilkan 97 ekor ikan diskus siap jual dengan ukuran 2,5 inch. Harga jual
78 untuk ukuran 2,5 inch yaitu Rp 20.000,00 per ekor. Dalam satu tahun diperoleh panen dapat dilakukan sebanyak 4 kali dengan jumlah pasangan indukan untuk diskus jenis ini sebanyak 5 pasang. Sehinggga diperoleh penerimaan pertahunnya yaitu sebesar 97 x 5 x Rp 20.000,00 x 4 maka diperoleh penerimaan per tahunnya sebesar Rp 38.800.000 ,00
Jumlah pasangan indukan yang yang dipijahkan per siklus yaitu lima pasang, dimana per pasangannya terdiri atas satu indukan janta dan satu indukan betina. Ikan diskus tergolong ikan yang setia dia hanya akan membuahi psangannya.
2. Blue Terquise
Ikan diskus jenis Blue Terquise yang dijual yaitu ikan yang telah berukuran 2,5 inch , dengan siklus produksi selama 3 bulan. Tingkat Fertilisasi
Rate (FR) sebesar 90%, Tingkat Hatching rate (HR) sebesar 90% dan tingkat
Survival Rate (SR) sebesar 80%. Dimana Fekuenditas (telur yang di keluarkan
oleh induk betina) sebanyak 150 ekor, sehingga tiap sepasang induk dalam satu siklus dapat menghasilkan 97 ekor ikan diskus siap jual dengan ukuran 2,5 inch. Harga jual untuk ukuran 2,5 inch yaitu Rp 17.000,00 per ekor. Dalam satu tahun diperoleh panen dapat dilakukan sebanyak 4 kali dengan jumlah pasangan indukan untuk diskus jenis ini sebanyak 5 pasang. Sehinggga diperoleh penerimaan pertahunnya yaitu sebesar 97 x 5 x Rp 17.000,00 x 4 maka diperoleh penerimaan per tahunnya sebesar Rp32.980.000 ,00.
3. Red Terquise
Ikan diskus jenis Red Terquise yang dijual yaitu ikan yang telah berukuran 2,5 inch , dengan siklus produksi selama 3 bulan. Tingkat Fertilisasi Rate (FR) sebesar 90%, Tingkat Hatching rate (HR) sebesar 90% dan tingkat Survival Rate (SR) sebesar 80%. Dimana Fekuenditas (telur yang di keluarkan oleh induk betina) sebanyak 150 ekor, sehingga tiap sepasang induk dalam satu siklus dapat menghasilkan 97 ekor ikan diskus siap jual dengan ukuran 2,5 inch. Harga jual untuk ukuran 2,5 inch yaitu Rp 17.000,00 per ekor. Dalam satu tahun diperoleh panen dapat dilakukan sebanyak 4 kali dengan jumlah pasangan indukan untuk diskus jenis ini sebanyak 5 pasang. Sehinggga diperoleh penerimaan pertahunnya
79 yaitu sebesar 97 x 5 x Rp 17.000,00 x 4 maka diperoleh penerimaan per tahunnya sebesar Rp32.980.000 ,00 .
4. Sun Merah
Ikan diskus jenis Sun Merah yang dijual yaitu ikan yang telah berukuran 2,5 inch , dengan siklus produksi selama 3 bulan. Tingkat Fertilisasi Rate (FR) sebesar 90%, Tingkat Hatching rate (HR) sebesar 90% dan tingkat Survival Rate (SR) sebesar 80%. Dimana Fekuenditas (telur yang di keluarkan oleh induk betina) sebanyak 150 ekor, sehingga tiap sepasang induk dalam satu siklus dapat menghasilkan 97 ekor ikan diskus siap jual dengan ukuran 2,5 inch. Harga jual untuk ukuran 2,5 inch yaitu Rp 17.000,00 per ekor. Dalam satu tahun diperoleh panen dapat dilakukan sebanyak 4 kali dengan jumlah pasangan indukan untuk diskus jenis ini sebanyak 5 pasang. Sehinggga diperoleh penerimaan pertahunnya yaitu sebesar 97 x 5 x Rp 17.000,00 x 4 maka diperoleh penerimaan per tahunnya sebesar Rp 32.980.000 ,00 .Penerimaan penjualan budidaya ikan diskus di Vizan Farm dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Penerimaan Penjualan Ikan Diskus dalam Satu Tahun Produksi di Vizan Farm
No Jenis ikan Fekuenditas (butir) FR 90% (butir) HR 90% (larva) SR 80% (ikan) Harga (Uk 2,5 inch) Total/siklus (Rp) Total/Tahun (Rp) 1 Red Melon 150 135 122 97 20,000 9,700,000 38,800,000 2 Blue Terquise 150 135 122 97 17,000 8,245,000 32,980,000 3 Red Terquise 150 135 122 97 17,000 8,245,000 32,980,000 4 Sun Merah 150 135 122 97 17,000 8,245,000 32,980,000 Total 600 540 486 388 34,435,000 137,740,000
Sumber : data primer Vizan Farm (2013), diolah
Dari hasil analisis tersebut diperoleh penerimaan dalam setahun untuk usaha budidaya ikan diskus yaitu sebesar Rp 137.740.000,00 sedangkan untuk tahun pertama usaha hanya dilakukan 3 kali periode siklus produksi, ini dikarenakan pada tahun pertama dilakukan proses persiapan produksi dimana indukan baru dalam tahap awal baru calon induk dan belum siap untuk bereproduksi (matang gonad), tiga bulan kemudian baru induk siap di pijahkan. Jadi pada tahun awal hanya terjadi sebanyak 3 kali siklus produksi. jumlah ikan diskus yang dipanen di tahun pertama lebih sedikit dibandingkan dengan tahun berikutnya ini disebabkan usaha budidaya ikan diskus masih dalam tahap
80 persiapan sarana dan prasarana produksi. Jumlah penerimaan di tahun pertama yaitu untuk ikan diskus jenis Red Melon sebesar Rp. 29.100.000,00 dan untuk jenis Blue Terquise, Red Terquise, dan Sun Merah sebesarRp. 24.735.000,00 . Sehingga total penerimaan pada tahun pertama yaitu sebesar Rp103.305.000,00. Penerimaan penjualan ikan diskus pada tahun pertama dapat dilihat pada Tabel 10 Tabel 10. Penerimaan Penjualan Ikan Diskus pada Tahun Pertama Produksi di
Vizan Farm No Jenis ikan Fekuend itas (butir) FR 90% (butir) HR 90% (larva) SR 80% (ikan) Harga (Uk 2,5 inch) Total/siklus (Rp) Total/Tahun (Rp) 1 Red Melon 150 135 122 97 20,000 9,700,000 29,100,000 2 Blue Terquise 150 135 122 97 17,000 8,245,000 24,735,000 3 Red Terquise 150 135 122 97 17,000 8,245,000 24,735,000 4 Sun Merah 150 135 122 97 17,000 8,245,000 24,735,000 Total 600 540 486 388 34,435,000 103,305,000 Sumber : data primer Vizan Farm (2013), diolah
5. Penjualan Induk Ikan Diskus
Penerimaan dari penjualan induk ikan diskus untuk ikan jenis Red Melon sebesar 20 ekor x Rp 50.000,00 = Rp. 1.000.000,00 . dan untuk jenis Sun Merah, Blue Terquise, Red Terquise sebesar 60 ekor x Rp. 40.000,00 = Rp. 2.400.000,00. Jadi total penerimaan dari penjualan induk ikan diskus adalah sebesar Rp. 3.400.000,00. Penerimaan penjualan ikan diskus ini akan didapatkan pada tahun ketiga karena masa produktif ikan diskus selama tiga tahun.
7.1.2. Nilai Sisa
Nilai sisa termasuk ke dalam komponen inflow (arus penerimaan), dimana nilai sisa ini adalah biaya modal yang tidak habis digunakan selama umur usaha yang ditentukan pada perhitungan cash flow. Jadi nilai sisa ini dapat digolongkan menjadi penerimaan usaha yang diperoleh dari sisa biaya modal investasi yang tidak terpakai habis umur ekonomisnya hingga akhir umur usaha. Nilai sisa yang diperoleh dari usaha budidaya diskus di Vizan Farm nilai biaya investasi yang belum habis terpakai hingga akhir tahun ke-10 usaha. Invstasi yang memberikan nilai sisa pada usaha budidaya maanvis diantaranya yaitu Investasi tanah, Indukan diskus, Blower, dll. Berikut adalah perhitungan nilai sisa usaha budidaya ikan diskus dapat dilihat pada Tabel 11.
81 Tabel 11. Perhitungan Nilai Sisa Usaha Budidaya ikan diskus di Vizan Farm
No Uraian Jumlah Satuan Total Umur Teknis
Tahun
Sisa Nilai Sisa
1 Lahan 400,000 100 40,000,000 10 - 48,000,000
2 Kolam Kutu Air 200,000 4 800,000 3 2 533,333
3 Induk Red Melon 100,000 20 2,000,000 3 2 1,333,333
4 Induk Blue Terquise 80,000 20 1,600,000 3 2 1,066,667
5 Induk Red Terquise 80,000 20 1,600,000 3 2 1,066,667
6 Induk Sun Merah 80,000 20 1,600,000 3 2 1,066,667
7 Handphone 1,000,000 1 1,000,000 3 2 666,667
Total 48,600,000 53,733,333
Sumber : data primer Vizan Farm (2013), diolah
Dari tabel diatas didapatkan bahwa pada akhir umur usaha budidaya ikan Diskus di Vizan Farm diperoleh nilai sisa sbesar Rp. 53.733.333,00. Khusus untuk tanah, di akhir tahun usaha diproyeksikan mengalami kenaikan nilai sebesar 20 persen dari nilai beli saat investasi. Ini dikarenakan tanah semakin lama semakin langka dan semakin dicari, akibatnya terjadi kenaikan harga akibat permintaan yang tinggi.