• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Kajian Terdahulu

4. Asas-asas Bimbingan Konseling

b. Program bimbingan akan berlangsung dengan efektif apabila ada upaya kerjasama antar personel sekolah, juga dibantu oleh personel dari luar sekolah, seperti orang tua siswa atau para spesialis.

c. Layanan bimbingan didasarkan kepada asumsi bahwa individu memiliki peluang yang lebih baik untuk berkembang melalui pemberian bantuan yang terencana.

d. Bimbingan berasumsi bahwa individu, termasuk anak-anak memiliki hak untuk menentukan sendiri dalam melakukan pilihan. Pengalaman dalam melakukan pilihan sendiri tersebut berkontribusi kepada perkembangan rasa tanggungjawab.

e. Bimbingan ditujukan kepada perkembangan pribadi setiap siswa, baik menyangkut aspek akademik, sosial, pribadi, maupun vokasional.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan kegiatan Bimbingan dan Konseling ada dua prinsip yang harus diperhatikan, yaitu prinsip secara umum dan prinsip secara khusus. Prinsip Bimbingan dan Konseling merupakan pedoman dasar dalam peyelenggaraan pelayanan Bimbingan Konseling oleh guru Bimbingan Konseling kepada Klien yang membutuhkan bimbingan dari konselor.

4. Asas-asas Bimbingan Konseling

Penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling kaidah-kaidah tersebut dikenal dengan asas-asas bimbingan dan konseling, yaitu ketentuan

23

ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan itu. Asas-asas yang dimaksud yaitu:35

a. Asas Kerahasiaan

Segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh disampaikan kepada orang lain, atau lebih-lebih hal atau keterangan yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain.

b. Asas kesukarelaan

Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan, baik dari pihak si terbimbing atau klien, maupun pihak konselor.

c. Asas Keterbukaan

Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan, baik keterbukaan dari konselor maupun keterbukaan dari klien.

d. Asas Kekinian

Masalah individu yang ditanggulangi ialah masalah-masalah yang sedang dirasakan bukan masalah yang sudah lampau, dan juga bukan masalah yang mungkin akan dialami di masa yang akan datang.

e. Asas Kemandirian

Pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan menjadikan si terbimbing dapat berdiri sendri, tidak tergantung pada orang lain atau tergantung pada konselor.

f. Asas Kegiatan

Usaha bimbingan dan konseling tidak akan memberikan buah yang berarti bila klien tidak melakukan sendiri kegiatan dalam mencapai tujuan bimbingan dan konseling.

g. Asas Kedinamisan

Usaha pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan pada diri klien, yaitu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.

h. Asas Keterpaduan

Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha memadukan sebagai aspek kepribadian klien.

i. Asas Kenormatifan

Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma-norma agama, norma-norma adat, norma-norma hukum/negara, norma ilmu, maupun kebiasaan sehari-hari.

j. Asas Keahlian

Usaha bimbingan dan konseling perlu dilakukan asas keahlian secara teratur dan sistematik dengan menggunakan prosedur, teknik dan alat (instrumentasi bimbingan dan konseling) yang memadai.

____________

35 Prayitno Dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 115-120.

24

k. Asas Alih Tangan

Dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling, asas alih tangan jika konselor sudah mengarahkan segenap kemampuannya untuk membantu individu, namun individu yang bersangkutan belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapat mengirim individu tersebut kepada petugas atau badan yang lebih ahli.

l. Asas Tutwuri Handayani

Asas ini menuntut agar pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan pada waktu klien mengalami masalah dan menghadap kepada konselor saja, namun diluar hubungan proses bantuan bimbingan dan konselingpun hendaknya dirasakan adanya dan manfaatnya pelayanan bimbingan dan konseling itu.

Sedangkan menurut Syamsu Yusuf dan Junita Nurihsan asas-asas bimbingan dan konseling meliputi:36

a. Asas Kerahasiaan

Menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang peserta didik atau klien yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain.

b. Asas Sukarela

Menghendaki adanya kesukaan dan kesukarelaan dan kerelaan peserta didik (Klien) mengikuti/menjalani layanan atau kegiatan yang diperlukan baginya.

c. Asas Keterbukaan

Menghendaki agar peserta didik (Klien) yang menjadi sasaran layanan atau kegiatan yang bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan meteri dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya.

d. Asas Kegiatan

Menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan berpartisispasi secara aktif didalam penyelenggaraan layanan bimbingan. e. Asas Kemandirian

Menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling yakni peserta didik sebagai sasaran layanan bimbingan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkunganya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.

____________

36 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling…….h. 20-24

25

f. Asas Kekinian

Menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik dalam kondisi sekarang.

g. Asas Kedinamisan

Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (Klien) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembanganya dari waktu ke waktu.

h. Asas Keterpaduan

Asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakuakan oleh guru pembimbing maupun pihak lain saling menunjang, harmonis, dan terpadu. i. Asas Keharmonisan

Menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada nilai dan norma yang ada, tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. j. Asas keahlian

Menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaedah-kaedah profesional.

k. Asas Alih Tangan Kasus

Menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas sesuatu permasalahan peserta didik (Klien) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.

l. Asas Tut Wuri Handayani

Yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling ada asas-asas yang harus diperhatikan. Asas-asas yang dimaksud adalah Asas-asas kerahasiaan, Asas-asas kesukarelaan, Asas-asas keterbukaan, asas kekinian, asas kemandirian, asas kegiatan, asas kedinamisan, asas keterpaduan, asas kenormatifan, asas alih tangan, dan asas tut wuri handayani. Apabila asas-asas itu dilaksanakan dengan baik, maka proses konseling dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Sebaliknya, apabila asas-asas itu diabaikan atau

26

tidak dilaksanakan kegiatan konseling itu akan berlawanan dengan tujuan dari layanan bimbingan dan konseling yang sebenarnya.

Dokumen terkait