• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di MAN 4 Aceh Besar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di MAN 4 Aceh Besar"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Syarif Warahman
  • Pengajar:
    • Dr. Sri Rahmi, MA
    • Mumtazul Fikri, MA
  • Sekolah: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
  • Mata Pelajaran: Manajemen Pendidikan Islam
  • Topik: Program Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di MAN 4 Aceh Besar
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2018
  • Kota: Banda Aceh

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia, serta peran bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Penulis menekankan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai cita-cita dan kemajuan suatu bangsa. Dalam konteks ini, bimbingan dan konseling menjadi penting untuk membantu siswa dalam menghadapi berbagai masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan kehidupan pribadi mereka. Melalui bimbingan, siswa diharapkan dapat mengenali potensi diri dan mengatasi hambatan yang mereka hadapi dalam proses belajar.

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menguraikan tantangan yang dihadapi siswa di MAN 4 Aceh Besar, termasuk fasilitas yang kurang memadai dan masalah konsentrasi belajar. Penulis menekankan pentingnya peran guru bimbingan konseling dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar. Dengan adanya bimbingan yang tepat, diharapkan siswa dapat mencapai prestasi yang lebih baik dan mengembangkan diri secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah mencakup tiga pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini: pertama, bagaimana program bimbingan konseling di MAN 4 Aceh Besar dalam mengatasi kesulitan belajar siswa; kedua, bagaimana proses bimbingan konseling yang dijalankan; dan ketiga, hambatan apa saja yang dihadapi guru bimbingan konseling dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, memahami proses yang berjalan dalam bimbingan konseling, dan mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh guru bimbingan konseling. Dengan tujuan ini, diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk perbaikan pelayanan bimbingan konseling di sekolah.

II. LANDASAN TEORITIS

Bagian ini membahas konsep dasar bimbingan konseling, termasuk pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Bimbingan konseling didefinisikan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu untuk memahami diri mereka dan mengatasi masalah yang dihadapi. Tujuan utama dari bimbingan konseling adalah membantu siswa mencapai kemandirian dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.

2.1 Pengertian Bimbingan Konseling

Bimbingan konseling merupakan proses sistematis yang dilakukan oleh konselor untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang dihadapi. Melalui bimbingan, siswa diharapkan dapat mengenali kekuatan dan kelemahan diri mereka, serta merencanakan masa depan dengan lebih baik. Hal ini penting agar siswa dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan masyarakat.

2.2 Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling

Tujuan bimbingan konseling adalah untuk membantu siswa menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Fungsi bimbingan konseling meliputi pemahaman, pencegahan, penyesuaian, pengentasan, dan pengembangan potensi siswa. Dengan memahami fungsi-fungsi ini, guru bimbingan konseling dapat lebih efektif dalam memberikan layanan kepada siswa.

2.3 Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling

Prinsip-prinsip bimbingan konseling mencakup pentingnya individualisasi, kerahasiaan, dan keterbukaan dalam proses bimbingan. Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga bimbingan harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi masing-masing siswa. Prinsip-prinsip ini menjadi pedoman dalam pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah.

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode ini dipilih untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang program bimbingan konseling yang diterapkan di MAN 4 Aceh Besar dan bagaimana proses bimbingan berjalan.

3.1 Rencana Penelitian

Rencana penelitian mencakup langkah-langkah yang akan diambil dalam mengumpulkan data dan menganalisis informasi yang diperoleh. Peneliti merencanakan untuk melakukan observasi langsung di lapangan, wawancara dengan guru bimbingan konseling, dan pengumpulan dokumen terkait program bimbingan yang ada.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk melihat langsung pelaksanaan bimbingan konseling, wawancara dengan guru dan siswa untuk mendapatkan perspektif mereka mengenai program bimbingan, serta pengumpulan dokumen untuk mendukung data yang diperoleh.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program bimbingan konseling di MAN 4 Aceh Besar belum berjalan secara optimal. Terdapat beberapa hambatan yang dihadapi oleh guru bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Pembahasan lebih lanjut akan menjelaskan detail dari program yang ada, proses bimbingan, dan hambatan yang dihadapi.

4.1 Program Bimbingan Konseling

Program bimbingan konseling yang ada di MAN 4 Aceh Besar telah disusun, namun pelaksanaannya tidak berjalan sesuai rencana. Guru bimbingan konseling telah melakukan layanan klasikal, tetapi kurang dalam perencanaan yang matang dan tindak lanjut dari hasil bimbingan. Hal ini menyebabkan efektivitas program menjadi rendah.

4.2 Proses Bimbingan Konseling

Proses bimbingan konseling yang dilaksanakan kurang terencana. Guru bimbingan konseling memberikan layanan tanpa analisis mendalam terhadap masalah yang dihadapi siswa. Selain itu, tidak ada pengontrolan atau tindak lanjut yang dilakukan setelah sesi bimbingan, yang menyebabkan siswa tidak mendapatkan manfaat maksimal dari layanan yang diberikan.

4.3 Hambatan dalam Pelaksanaan

Terdapat beberapa hambatan yang dihadapi oleh guru bimbingan konseling, seperti kurangnya keterbukaan dari siswa, kreativitas guru yang masih rendah dalam menggali informasi, serta kurangnya dukungan dari guru mata pelajaran lainnya. Hambatan ini mengakibatkan guru bimbingan konseling harus bekerja lebih keras untuk menyelesaikan permasalahan kesulitan belajar siswa.

V. PENUTUP

Bagian ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk perbaikan program bimbingan konseling di MAN 4 Aceh Besar. Ditekankan pentingnya evaluasi dan pengembangan program agar dapat lebih efektif dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar. Saran juga diberikan untuk meningkatkan pelatihan bagi guru bimbingan konseling dan kolaborasi dengan guru mata pelajaran lainnya.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa program bimbingan konseling di MAN 4 Aceh Besar perlu ditingkatkan agar dapat lebih efektif dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Diperlukan perencanaan yang lebih baik dan tindak lanjut yang konsisten untuk memastikan siswa mendapatkan manfaat dari bimbingan yang diberikan.

5.2 Saran-saran

Saran yang diberikan mencakup perlunya pelatihan bagi guru bimbingan konseling untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam memberikan layanan, serta pentingnya kolaborasi dengan guru mata pelajaran untuk mendukung proses belajar siswa. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan program bimbingan konseling dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak positif bagi siswa.

Gambar

Tabel 4. 1 Fasilitas  MAN 4 Aceh Besar
Tabel 4.2 Jumlah Murid MAN 4 Aceh Besar
Foto Wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling MAN 4 Aceh Besar.
Foto Wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah MAN 4 Aceh Besar.

Referensi

Dokumen terkait

membantu siswa yang memiliki kesulitan belajar, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan waka kurikulum bahwasanya program bimbingan

Pembahasan dalam skripsi yang berjudul Implementasi Program Bimbingan Belajar dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas IX (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka yang dimaksud dengan fungsi bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar di MTs Negeri Surakarta 1 adalah merupakan

3) Pasca konseling, (1) Membuat laporan konseling; (2) Berdasarkan kesepakatan dengan peserta didik/konseli, guru bimbingan dan konseling atau konselor

Hal ini sesuai yang dikatakan oleh kepala sekolah SMPN 46 Kerinci ; Saya merasa sangat membutuhkan peran dari guru bimbingan konseling dalam mengatasi

Keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan belajar dalam mengurangi kesulitan belajar ditunjukkan dari peningkatan prestasi belajar siswa, mengerjakan dan mengumpulkan

menangani kesulitan belajar peserta didik, dengan memberikan layanan- layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik yang terindikasi mengalami kesulitan belajar,

penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah sudah bejalan sesuai dengan program bimbingan dan konseling yang telah ditetapkan.Hasil wawancara yang telah