• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asas-asas dan Prinsip dalam Penyusunan Anggaran Pendidikan

Dalam dokumen Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) (Halaman 41-44)

ANGGARAN PENDIDIKAN

D. Asas-asas dan Prinsip dalam Penyusunan Anggaran Pendidikan

4. Sistem Perencanaan Penyusunan Program Dan Penganggaran

Sistem ini merupakan kerangka kerja dalam perencanaan dengan mengorganisasikan informasi dan menganalisisnya secara sistematis.

Dalam sistem ini, tiap-tiap tujuan suatu program dinyatakan dengan jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam proses ini data tentang biaya, keuntungan, kelayakan suatu program disajikan secara lengkap sehngga pengambilan keputusan dapat menentukan pilihan program yang dianggap paling menguntungkan.

Dalam buku lain disebutkan bahwa bentuk-bentuk disain anggaran adalah sebagai berikut:

a. Anggaran Berbasis Item Anggaran berbasis item merupakan yang disusun berdasarkan garis item-item. Dalam model ini setiap pengeluaran dikatagorikan berdasarkan kelompok-kelompok.

b. Sistem Anggaran Program Sistem anggaran program merupakan anggaran yang disusun per program dengan subset program yang terkait dengan program tersebut seperti anggaran untuk penataran guru yang didalamnya mencakup gaji atau upah panitia, gaji atau upah penatar, konsumsi selama penataran dan lain sebagainya.

c. Anggaran Berbasis Nol Anggaran berbasis nol merupakan sistem anggaran yang besarnya dimulai dari nol dan dinilai dengan prosentasi yang ditentukan dari besarnya anggaran.

d. Anggaran Inkremental Anggaran inkremental adalah anggaran yang menjadikan anggaran sebelumnya sebagai dasar untuk menentukan anggaran tahun yang akan berjalan, dengan penyesuaian sesuai dengan perubahan yang terjadi, baik dalam program maupun dalam biaya satuan. e. Sistem Anggaran Kombinasi Sistem ini merupakan anggaran yang disusun dengan mengkombinasikan berbagai sistem yang ada diatas sesuai dengan kepentingan kegiatan organisasi.

D. Asas-asas dan Prinsip dalam Penyusunan Anggaran

2. Azas pengeluaran berdasarkan mata anggaran Artinya bahwa anggaran pembelanjaan harus didasarkan atas mata anggaran yang telah ditetapkan.

3. Azas tidak langsung Yaitu suatu ketentuan bahwa setiap penerima uang tidak boleh digunakan secara langsung untuk sesuatu keperluan pengeluaran.

Apabila anggaran menghendaki fungsi sebagai alat dalam perencanaan maupun pengendalian, maka anggaran harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi.

2. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran.

3. Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi.

4. Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah. (Nanang Fattah 2006:50)

Beberapa ketentuan umum yang harus berpedoman dalam penyusunan budget kas antara lain budget kas harus realistis, luwes dan kontinyu sebagaimana yang dikemukakan oleh Gunawan A dan Marwan Asri (1990:7) yaitu: Di dalam penyusunan suatu anggaran perusahaan maka perlu diperhatikan beberapa syarat yakni anggaran tersebut harus realistis artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula berlaku pesimis, luwes artinya tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah.

Sedangkan kontinyu artinya membutuhkan perhatian secara terus menerus, dan tidak merupakan usaha yang insidentil. Menurut Bambang Riyanto (1990:7), budget kas disusun melalui beberapa tahap berikut ini:

1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasi perusahaan. Transaksi-ransaksi di sini merupakan transaksi operasi pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit atau surplus karena rencana operasinya perusahaan.

2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup kredit kas karena rencana oeprasinya perusahaan, juga

disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayaran kembali, transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi finansial.

3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi, finansial, dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaks finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.

Persoalan penting dalam penyusunan anggaran adalah bagaimana memanfaatkan dana secara efektif dan efisien, mengalokasikan dana secara tepat sesuai dengan skala prioritas. Itu sebabnya dalam prosedur peyusunan anggaran memerlukan tahapan-tahapan yang sistematik.

Tahapan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran

2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa dan barang

3. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial

4. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu

5. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang

6. Melakukan revisi usulan anggaran 7. Persetujuan revisi usulan anggaran 8. Pengesahan anggaran

Secara khusus, anggaran rutin pendidikan untuk penyelenggaraan sekolah dasar didasarkan atas pendataan SD yang dikumpulkan, diolah, dan dianalisis yang selanjutnya disajikan sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian dana bantuan dari pemerintah pusat. Langkah pendataan dilakukan dengan menggunakan format pendataan yang diisi langsung oleh kepala sekolah, selanjutnya dikumpulkan oleh tim Subsidi Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan (SBPP) tingkat kecamatan, selanjutnya dikumpulkan di kabupaten/ kota dan provinsi.

Dari uraian tersebut di atas bahwa prinsip penganggaran haruslah memberikan penjelasan dengan realistis serta memperkirakan berapa penerimaan dan berapa yang akan diterima sehingga memberikan gambaran untuk masa yang akan datang sehingga tepat sasaran.

Pembiayaan pendidikan terdiri atas:

1. Biaya investasi, satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.

2. Biaya operasi, meliputi: Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

3. Biaya personal, biaya personal sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

Dalam dokumen Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) (Halaman 41-44)

Dokumen terkait