• Tidak ada hasil yang ditemukan

aset batubara adaro Energy

Dalam dokumen ADARO ENERGY Tbk 2013 (Halaman 75-77)

Kepemilikan Lokasi Sumber daya/cadangan Tipe aset Perijinan/Jatuh tempo Adaro Indonesia 100% Kalimantan Selatan 4,9 miliar ton/900 juta ton Batubara termal pKp2B sampai 2022

IndoMet Coal Project (IMC)

JV dengan BHP Billiton 25% Kalimantan tengah 1,3 miliar ton untuk 5 dari 7 konsesi Batubara kokas

CCoW 30 years after mining starts

Mustika Indah Permai (MIP) 75% Sumatera Selatan 288 juta ton/254 juta ton Batubara termal Iup 2030

Bukit Enim Energi (BEE) 61% Sumatera Selatan penelitian geologi ditunda Batubara termal Iup 2031

Bhakti Energi Persada (BEP) untuk sd 90%)10,22% (opsi Kalimantan timur 7,9 miliar ton/tidak ada perkiraancadangan Batubara termal Iup 2031-38

Balangan Coal 75% Kalimantan Selatan 172 juta ton/ tidak ada perkiraan cadangan Batubara termal Iup 2029

tidak ada aset batubara perusahaan yang mengalami penurunan nilai. hal ini merupakan bukti dari kekuatan strategi investasi perusahaan.

Walaupun semua kesempatan yang datang akan dipertimbangkan, perusahaan lebih menyukai untuk mengakuisisi deposit yang belum dikembangkan daripada tambang operasional, karena strategi ini dapat memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman khusus perusahaan untuk mengambil deposit dan mengubahnya menjadi aset jangka panjang yang menguntungkan. aset yang diakuisisi perusahaan mewakili kekuatan perusahaan sebagai ahli untuk batubara Indonesia peringkat rendah yang terletak jauh ke dalam wilayah daratan. tiga kriteria utama

ijin operasi dan produksi untuk 20 tahun yang diperoleh pada tahun 2009, dan satu ijin eksplorasi yang diperoleh pada tahun 2008.

Balangan terletak di lokasi strategis berjarak 11km di sebelah tenggara konsesi aI. perusahaan akan menginvestasikan sekitar aS$15 juta, di luar belanja alat berat, untuk meningkatkan produksi Balangan sampai 8 juta ton di jangka menengah.

Selama tahun 2013, perusahaan melanjutkan pembangunan jalan angkutan dan jembatan serta merampungkan pembukaan lahan, pekerjaan tanah dan permukaan awal. aktivitas pengeboran untuk mendeinisikan cadangan batubara di Balangan juga dilanjutkan dan diperkirakan Balangan akan mulai berproduksi pada tahun 2014. per akhir tahun 2012, Balangan memiliki perkiraan sumber daya batubara yang dilaporkan menurut JorC sebesar 172,3 juta ton dengan nilai panas 4.400 kkal/kg batubara dan karakteristik yang mirip dengan Envirocoal, yaitu tingkat polusi yang rendah.

anak perusahaan aE, yaitu SIS, merupakan kontraktor yang dipekerjakan di Balangan. SIS melakukan pekerjaan konstruksi tambang awal pada tahun 2013 dan memulai aktivitas pra pengupasan pada awal tahun 2014. perusahaan mengenal lingkungan sosial dan operasi isik dan meyakini kekuatan model geologinya. Karena kondisi penambangan yang menarik, infrastruktur dapat dikembangkan secara cepat dan dengan belanja modal yang rendah.

2) kalimantan Tengah: Proyek IndoMet Coal

proyek IndoMet Coal (IMC) menandai langkah pertama perusahaan di luar basisnya di Kalimantan Selatan. IMC merupakan perusahaan patungan antara Bhp Billiton (75%) dan aE (25%), yang memiliki sumber daya batubara kokas dan termal sebanyak 1,3 miliar ton yang belum dikembangkan (greenield).

IMC meliputi tujuh perjanjian Karya pengusahaan pertambangan Batubara (pKp2B) yang terletak di Kalimantan timur dan tengah di Indonesia. pada tahun 2013, perusahaan melanjutkan pengembangan tujuh pKp2B ini. pekerjaan awal untuk pembangunan infrastruktur sedang berlangsung, termasuk pengerjaan jalan dan fasilitas muat pelabuhan. yang dipentingkan perusahaan dalam suatu aset

adalah lokasi, ukuran dan kualitas deposit. Walaupun tidak menentukan nilai minimum tertentu untuk sumber daya, perusahaan hanya tertarik dengan deposit yang dapat menghasilkan nilai yang besar. Strategi pengembangan aset perusahaan adalah biaya yang rendah dan belanja modal yang rendah, dan peningkatan yang sesuai dengan pertumbuhan permintaan pasar.

1) kalimantan selatan: balangan

pada tanggal 25 april 2013, perusahaan menandatangani kesepakatan jual beli saham untuk mengakuisisi 75% kepemilikan atas proyek batubara Balangan (Balangan) dengan biaya rp3,9 miliar (aS$405.311). nilai perusahaan (enterprise value) transaksi Balangan adalah aS$30,4 juta, karena perusahaan juga mengambil alih utang Balangan. Balangan memiliki tiga perijinan batubara, yang Indonesia dikenal sebagai Ijin usaha pertambangan (Iup), di kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, dengan total area 7.500 hektar. Balangan memiliki dua

Palembang Jakarta Balikpapan PT bukit Enim Energi (bEE) Eksplorasi tambang batubara sedang disiapkan di area seluas 11.000 hektar di Muara Enim, Sumatera Selatan PT Mustika Indah Permai (MIP) Penambangan batubara sedang dikembangkan di area seluas 2.000 hektar di Lahat, Sumatera Selatan

PT bhakti Energi Persada (bEP)

Persiapan untuk penambangan batubara sedang dilakukan di area seluas 30.000 hektar yang meliputi tujuh konsesi di Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur

IndoMet Coal Project (IMC) Perusahaan patungan dengan BHP Billiton (yang memiliki saham 75%) untuk menambang batubara metalurgi yang terdiri dari tujuh konsesi di Kalimantan Tengah dan Timur

balangan Coal

Area seluas 7.500 hektar yang meliputi tiga IUP di Balangan, Kalimantan Selatan

B IS nI S K a MI B IS nI S K a MI

telah membangun jalan angkutan umum dan terminal pemuatan tongkang. pada bulan februari 2014, aE mendivestasikan seluruh kepemilikannya atas SMS dengan harga aS$25,13 juta kepada pt perusahaan palembang Investama dan pt Energi Karya persada. Selain itu, pinjaman sebesar aS$16,67 juta dan rp499,20 miliar juga telah dibayarkan dan/atau dialihkan ke pihak-pihak yang berailiasi dengan titan group dan traigura pte. ltd.

adaro masih memiliki hak untuk menggunakan jalan angkutan yang dimiliki oleh pt Servo lintas raya dan fasilitas pelabuhan yang dioperasikan oleh pt Swarnadwipa dermaga Jaya, yang keduanya merupakan anak perusahaan SMS. hak ini akan dieksekusi di bawah kesepakatan khusus segera setelah jalan dan fasilitas pelabuhan tersebut beroperasi secara komersial dan berlaku sampai ijin aset batubara adaro di Sumatera Selatan berakhir.

pada tahun 2013, akuisisi lahan yang diperlukan untuk mengembangkan aset batubara dilanjutkan dan persiapan tambang dilaksanakan di kedua konsesi. rencana awal untuk Sumatera Selatan adalah untuk mereplikasi keberhasilan model bisnis yang telah dipakai di Kalimantan Selatan selama lebih dari dua

3) sumatera selatan: MIP & bEE

adaro memandang Sumatera Selatan sebagai wilayah dengan pertumbuhan strategis karena kedekatan geograis propinsi ini dengan pasar kelistrikan skala besar yaitu pulau Jawa, serta kandungan sumber daya dan cadangan batubara yang besar. Strategi perusahaan untuk mendiversiikasi operasi batubara, masa berlaku perijinan, dan produk menyebabkan akuisisi dua deposit batubara termal di Sumatera Selatan pada tahun 2011 bersama dengan kepemilikan ekuitas atas perusahaan logistik yang memiliki jalan angkutan batubara dan pelabuhan pemuatan tongkang sendiri.

PT Mustika Indah Permai (MIP). pada bulan agustus 2011, aE mengakuisisi 75% kepemilikan ekuitas atas pt Mustika Indah permai (MIp) dengan biaya aS$222,5 juta. MIp memegang Iup untuk properti batubara seluas 2.000 hektar di kabupaten lahat di Sumatera Selatan. area konsesinya mengandung batubara sub-bituminus yang dapat ditambang di permukaan, memiliki energi sedang dan tingkat polusi yang rendah di dalam tiga lapisan batubara utama dan dua lapisan minor yang ketebalannya berkisar dari 8 meter sampai 17 meter. Struktur, ketebalan dan kelanjutan lapisan tampak konsisten di seluruh properti tanpa adanya patahan.

pada tahun 2013, adaro mengeluarkan laporan sumber daya dan cadangan berdasarkan JorC yang menunjukkan adanya batubara bernilai kalori 4.292 kkal/kg (gar) dengan total perkiraan sumber daya sebesar 287,5 juta ton dan cadangan sebesar 254,0 juta ton.

PT Bukit Enim Energy (BEE). pada bulan oktober 2011, adaro mengakuisisi 61,04% kepemilikan atas BEE dengan biaya aS$67 juta. BEE mendapatkan Iup dengan masas 20 tahun pada bulan Maret 2011 untuk area konsesi seluas sekitar 11.130 hektar yang meliputi formasi Muara Enim yang mengandung batubara, terletak kira-kira 50 km di sebelah timur konsesi MIp. BEE dimiliki oleh aE melalui ata dengan porsi 61,04%, 20% oleh paMa, 13,92% oleh pt triputra utama Selaras dan 5,04% oleh pt Bumi alam Sejahtera (BaS).

Masih dalam bulan oktober 2011, aE juga mengakuisisi 35% kepemilikan dengan biaya rp200 miliar atas pt Servo Meda Sejahtera (SMS), yang

Dari Kiri: Jalur pengangkutan di Balangan, Kalimantan Selatan dalam proses konstruksi; Tim eksplorasi Adaro sedang melakukan penilaian sumber daya di MIP, Sumatera Selatan. Pelayanan penerbangan yang pertama yang beroperasi di BEP, Kalimantan Timur pada tahun 2013, sementara itu pengeboran untuk eksplorasi di lahan batubara BEP terus dilanjutkan.

Dalam dokumen ADARO ENERGY Tbk 2013 (Halaman 75-77)

Dokumen terkait