• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aset Lancar

Dalam dokumen Perjalanan menuju yang terbaik (Halaman 145-148)

Current Assets

(In million US$) (Dalam jutaan AS$)

Keterangan

31 Desember

December 31 Descriptions

2009 2008 %

Kas dan setara kas 253.0 348.5 -27.4 Cash and cash equivalents

Investasi jangka pendek-bersih 191.6 174.0 10.1 Short-term investments - net

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 3.1 - 0.0 Restricted cash in banks

Piutang usaha 120.3 129.8 -7.3 Trade receivables

Piutang lain-lain 150.6 156.2 -3.6 Other receivables

Persediaan 40.0 32.0 25.0 Inventories

Pajak dibayar dimuka 25.6 13.7 86.9 Prepaid taxes

Beban dibayar dimuka 5.6 7.6 -26.3 Prepaid expenses

Aset lancar lain-lain 1.4 1.0 40.0 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 791.2 862.8 -8.3 Total Current Assets

Jumlah aset lancar Perseroan di tahun 2009 menurun sebesar AS$71,6 juta atau setara 8,3% menjadi AS$791,2 juta, dibandingkan AS$862,8 juta di tahun 2008.

Penurunan jumlah aset lancar Perseroan ini terutama disebabkan oleh: 1. Menurunnya jumlah kas dan setara kas yang dibukukan Perseroan

di tahun 2009 sebesar 27,4% menjadi AS$253,0 juta, dibandingkan dengan AS$348,5 juta pada tahun 2008. Penurunan jumlah kas dan setara kas di tahun 2009 terutama disebabkan oleh lebih rendahnya kas bersih yang diperoleh dari aktivitas usaha, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan di tahun 2009, yaitu masing-masing sebesar AS$76,6 juta, AS$79,7 juta dan AS$396,3 juta, dibandingkan kas bersih yang digunakan Perseroan untuk aktivitas investasi dan pendanaan di tahun 2009, masing-masing sebesar AS$233,8 juta dan AS$414,2 juta. Akibatnya, pada akhir tahun 2009, Perseroan harus membukukan kas negatif sebesar AS$95,5 juta.

Seluruh kas dan setara kas Perseroan, baik dalam bentuk mata uang Rupiah maupun Dollar AS, ditempatkan di berbagai institusi perbankan

In 2009, the Company’s total current assets decreased by US$71.6 million or equivalent to 8.3% to US$791.2 million, compared to US$862.8 million in 2008.

The decrease of total current assets was mainly due to:

1. The decrease in the total amount of cash and cash equivalent by 27.4% to US$253.0 million in 2009, from US$348.5 million in 2008. This was mainly attributed to lower net cash obtained from operating activities, investment activities and financing activities, amounting to US$76.6 million, US$79.7 million and US$396.3, respectively; compared to net cash used for investment activities and financing activities amounting to US$233.8 million and US$414.2 million, respectively. As a result of which, the Company booked a negative cash of US$95.5 million at the end of year 2009.

All the Company’s cash and cash equivalent in Rupiah and US Dollar currency denominations are placed at various local and international

dan keuangan lainnya, baik lokal maupun internasional. Perseroan mengklasifikasikan setara kas sebagai kas Perseroan yang ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka dan efek jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. Jumlah penempatan kas dan setara kas pada masing-masing institusi perbankan dan keuangan lainnya, serta tingkat bunga per tahun dari deposito berjangka untuk masing-masing mata uang dapat dilihat pada Catatan 3 Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan anak perusahaannya, halaman xxx.

2. Menurunnya piutang usaha Perseroan di tahun 2009 sebesar 7,3% menjadi AS$120,3 juta, dibandingkan dengan AS$129,8 juta di tahun 2008 adalah akibat menurunnya piutang usaha dari pihak ketiga menjadi AS$100,9 juta, termasuk penyisihan piutang ragu-ragu sebesar AS$1,9 juta, di tahun 2009, dibandingkan dengan piutang usaha dari pihak ketiga sebesar AS$123,0 juta, termasuk AS$0,1 juta penyisihan piutang ragu-ragu, di tahun 2008. Penurunan piutang usaha dari pihak ketiga ini disebabkan karena rendahnya volume penjualan HSD dan tidak adanya lagi penjualan metanol di tahun 2009. Berdasarkan hasil penelaahan status dari piutang usaha dari pihak ketiga tersebut pada akhir tahun 2009, Manajemen Perseroan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. 3. Menurunnya piutang lain-lain Perseroan di tahun 2009 sebesar 3,6%

menjadi dan AS$150,6 juta, dibandingkan AS$156,2 juta di tahun 2008 adalah akibat dari tidak adanya underlifting minyak mentah di blok Rimau dan juga uang muka yang dibayar oleh anak perusahaan untuk operasional BPMIGAS dan menurunnya piutang kerjasama operasi, sebagai dampak dari telah dijualnya seluruh saham perusahaan yang memegang hak partisipasi di blok Kakap PSC yang berlaku efektif pada bulan September 2009. Disamping itu, penurunan ini juga disebabkan lebih tingginya piutang lain-lain yang menjadi bagian jangka panjang di tahun 2009, yaitu sebesar AS$15,4 juta, dibandingkan sebesar AS$10,8 juta di tahun 2008.

Di tahun 2009, Perseroan tetap membukukan Piutang dari Sabre Systems International Pte. Ltd. (SSI), anak perusahaan dari PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA), sebesar AS$68,2 juta, yang berasal dari penjualan 48,72% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk yang dimiliki oleh Perusahaan yang telah jatuh tempo pada bulan September 2009. Piutang ini dikenakan bunga dengan jumlah tertentu seperti yang telah disepakati dalam Perjanjian Jual Beli (bagian yang belum dibayar yang disajikan sebagai bagian dari piutang bunga). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan tahunan ini, Manajemen Perusahaan masih berdiskusi dengan manajemen SSI terkait penyelesaian piutang ini. Pada akhir tahun 2009, Perseroan telah menyisihkan piutang ragu-ragu

atas bagian piutang lain-lain yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar AS$6,1 juta. Berdasarkan penelaahan status dari piutang lain-lain pada akhir tahun tersebut, Manajemen Perseroan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya akun-akun tersebut.

banks or other financial institutions. The Company classified cash equivalent as time deposits and other short-term securities with a maturity date of three months or less at the time of placement which are not used as collateral or are not restricted in use. The total amount of cash and cash equivalent placed at individual bank or financial institution, as well as the interest rates per annum accruing on the time deposits of each currency denominations can be read on Notes 3 of the Company and Subsidiaries’ Consolidated Financial Statements, page xxxx.

2. The decline in the Company’s trade receivables by 7.3% to US$120.3 million in 2009, from US$129.8 million in 2008, was due to the decrease in the trade receivables from third parties amounting to US$100.9 million, including allowance for doubtful accounts in the amount of US$1.9 million in 2009; compared to trade reveivables from third parties amouting to US$123.0 million, including allowance for doubtful accounts in the amount of US$0.1 million in 2008. The decrease in trade receivables from third parties was caused by lower sales volume of HSD and the fact that there were no sales of methanol in 2009. Based on the review of the status of the trade receivables from third parties at the end of the year 2009, the Company’s Management is of the opinion that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.

3. The decrease of the Company’s other receivables by 3.6% to US$150.6 million in 2009, from US$156.2 million in 2008 was due to no underlifting of crude oil in the Rimau block as well as advances made by subsidiaries for BPMIGAS field operational activities, and the decrease in joint venture receivables, as the result of the Company’s divestment of the shares of subsidiaries which held participating interests at the Kakap PSC Block effective September 2009. In addition, the decrease was also due to higher amount of other receivables booked as long-term portion in 2009, amounting US$15.4 million, compared to US$10.8 million in 2008.

In 2009, the Company continued to book the receivable from Sabre Systems International Pte. Ltd. (SSI), a subsidiary of PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA), in the amount of US$68.2 million, arising from the sale of the Company’s 48.72% ownership interest in PT Apexindo Pratama Duta Tbk, which was due in September 2009. The receivable earned interest at a certain amount as stipulated in the Sale and Purchase Agreement (the unpaid portion of which is presented as part of interest receivable). As of the date of completion of this annual report, the Company’s Management is still in discussion with SSI management regarding the settlement of this receivable.

At the end of year 2009, the Company set aside allowance for doubtfull accounts on the portion of other receivables that were due within one year, amounting to US$6.1 million. Based on the review of other receivables at the end of the year, the Company’s Management is of the opinion that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.

145

4. Menurunnya beban dibayar dimuka sebesar 26,3% menjadi AS$5,6 juta di tahun 2009, dari AS$7,6 juta di tahun 2008 oleh karena [xxx]. Di tahun 2009, Perseroan membukukan investasi jangka pendek-bersih sebesar AS$191,1 juta, meningkat 10,1% dibandingkan AS$174,0 juta di tahun 2008.

Perseroan melakukan investasi jangka pendek melalui penempatan dana pada surat berharga yang dapat diperdagangkan dalam jenis mata uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat. Berikut jumlah penempatan dana Perseroan pada surat berharga yang diperdagangkan berdasarkan jenis mata uang serta jenis penempatannya di tahun 2009 dan 2008:

4. The decline in prepaid expenses by 26.3% to US$5.6 million in 2009, from US$7.6 million in 2008 was due to [xxx].

In 2009, the Company posted net short-term investments of US$191.1 million, an increase of 10.1% from US$174.0 million in 2008.

The Company placed short-term investments in the form of marketable securities with currency denominations of Rupiah and United States Dollar. The followings are the Company’s investments in marketable securities based on the currencies denomination and type of placements in 2009 and 2008:

(In million US$) (Dalam jutaan AS$)

Keterangan

31 Desember

December 31 Descriptions

2009 2008 %

Rupiah Rupiah

Manajer Investasi 50.9 48.4 5.2 Managed funds

Reksadana 2.1 1.6 31.3 Mutual fund units

Obligasi 1.1 Bonds

Sub jumlah 53.0 51.1 3.7 Sub total

Dollar AS US Dollar

Manajer Investasi 138.4 117.7 17.6 Managed funds

Reksadana 0.2 5.2 -96.2 Mutual fund units

Sub jumlah 138.6 122.9 12.8 Sub total

Jumlah Aset Lancar 191.6 174.0 10.1 Total Current Assets

Dana yang dikelola manajer investasi terdiri dari saham-saham perusahaan publik, pendapatan tetap/surat hutang, pasar uang dan instrumen keuangan lainnya.

Perseroan mengadakan perjanjian manajemen investasi portofolio dengan PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, Kapital Asia Company Ltd, PT Insight Investment Management, PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas dan Julius Baer (bertindak sebagai Manajer Investasi), dimana Perseroan menunjuk manajer investasi untuk menginvestasi dan mengelola portofolio Perseroan. Berdasarkan perjanjian tersebut, portofolio investasi terdiri dari kas dan instrumen keuangan, dalam bentuk saham yang diperdagangkan, surat-surat berharga, reksa dana dan efek lainnya.

Oleh karena itu, Manajer Investasi harus melaporkan nilai aset bersih dari portofolio investasi setiap bulan kepada Perseroan. Manajer Investasi berhak atas imbalan manajemen dari Nilai Aset Bersih portofolio investasi. Jumlah aset bersih dari dana Perseroan yang dikelola oleh para Manajer Investasi tersebut masing-masing adalah sebesar AS$189 juta dan AS$167 juta pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, keuntungan dari investasi jangka pendek yang dibukukan oleh Perseroan dan anak perusahaannya termasuk keuntungan yang belum direalisasi dari investasi surat berharga sebesar AS$15,7 juta, sedangkan di tahun 2008 Perseroan membukukan kerugian sebesar AS$28,1 juta.

Investments in managed funds comprised of shares of publicly-listed companies, fixed income securities, money market and other financial instruments.

The Company entered into portfolio investment management agreements with PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, Kapital Asia Company Ltd, PT Insight Investment Management, PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas and Julius Baer (acting as “Fund Managers”), whereby the Company appointed these Fund Managers to invest and manage the Company’s investment portfolio. Based on such agreements, the investment portfolio will consist of cash and financial instruments, in the form of tradable shares of stocks, commercial papers, mutual fund units and other marketable securities. Accordingly, the Fund Managers are required to report every month the net asset value of the Company’s respective investment portfolios under their management. The Fund Managers are entitled to management fee based on the Net Asset Value of the investment portfolio. The total net asset value of the Company’s funds managed by the Fund Managers amounted to US$189 million and US$167 million as of December 31, 2009 and 2008, respectively. For the year ended December 31, 2009, the gains from short-term investments booked by the Company and its subsidiaries included unrealized gains from marketable securities amounting to US$15.7 million, while in 2008, the Company booked a loss of US$28.1 million.

Dalam dokumen Perjalanan menuju yang terbaik (Halaman 145-148)