• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Administrasi

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 30-37)

Penilaian aspek Administrasi yang mempunyai bobot 15% dari indikator 100% yang ditetapkan SK Menteri BUMN Nomor 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. Dalam penilaian aspek administrasi, indikator yang dinilai dan masing-masing bobotnya adalah

39 Tabel II.11

Indikator dan bobot Aspek Administrasi

Indikator Bobot Non Infra

1.Laporan Perhitungan Tahunan 3

2.Rancangan RKAP 3

3.Laporan Periodik 3

4.Kinerja PKBL 6

Total 15 Metode Penilaian :

a. Laporan Perhitungan Tahunan

- Standar waktu penyampaian perhitungan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik atau Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan harus sudah diterima oleh Pemegang Saham paling lambat akhir bulan kelima sejak tanggal tutup buku tahun yang bersangkutan.

- Penentuan nilai

Tabel II.12

Penilaian waktu penyampaian Laporan Audit

Jangka Waktu Laporan Audit Diterima Skor

- sampai dengan akhir bulan keempat sejak tahun buku perhitungan tahunan ditutup

- sampai dengan akhir bulan kelima sejak tahun buku perhitungan tahunan ditutup

- lebih dari akhir bulan kelima sejak tahun buku perhitungan tahunan ditutup

3

2

0 b. Rancangan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan)

- RKAP adalah penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang (RJP) BUMN. RKAPUKK adalah Rncana Kerja dan Anggaran PUKK tahunan.

- Sesuai ketentuan pasal 13 PP No 12 tahun 1998 dan pasal 27 PP No 13 tahun 1998, RUPS dalam pengesahan rancangan RKAP tahunan harus sudah diterima 60 hari sebelum memasuki tahun anggaran yang bersangkutan.

40 - RUPS melimpahkan kewenangan pengesahan RKAP dan RKAPUKK dimaksud

kepada Komisaris selama 2 tahun berturut-turut dinyatakan sehat.

- RKAP yang dimaksud dalam KEP-101/MBU/2002 Menteri BUMN yaitu

1. Rencana kerja perusahaan. Memuat penjelasan dan rincian tentang : Misi perusahaan, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan, dan program kegiatan.

2. Anggaran perusahaan. Semua anggaran yang ada didalam perusahaan. 3. Proyeksi keuangan pokok perusahaan. Terdiri dari : Proyeksi neraca,

proyeksi laba / rugi, proyeksi arus kas, sumber dan penggunaan data. 4. Proyeksi keuangan pokok anak perusahaan. Terdiri dari : Proyeksi neraca

dan proyeksi laba / rugi.

5. Hal-hal lain yang memerlukan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal-hal lain yang dimaksud yaitu : Penghapusan piutang, penghapusan persediaan, penghapusan aktiva tetap, penghapusan aktiva tetap lainnya, penarikan kredit, pengangunan asset, pemberian pinjaman, kerjasama jangka menengah / panjang dengan dengan pihak ketiga, perubahan modal, penunjukan Direksi & Komisaris anak perusahaan, penghasilan Direksi & Komisaris, dan pembagian tugas Direksi.

- Penentuan Nilai

Tabel II.13

Penilaian waktu penyampaian rancangan RKAP

Jangka waktu surat diterima sampai dengan memasuki

tahun anggaran yang bersangkutan Skor

• 2 bulan atau lebih cepat • kurang dari 2 bulan

3 0 c. Laporan Periodik

41 - Waktu penyampaian laporan.

Laporan periodik Triwulanan harus diterima oleh Komisaris / Dewan Pengawas dan Pemegang Saham paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya periode laporan.

- Penentuan nilai

Tabel II.14

Penilaian waktu penyampaian Laporan Periodik

Jumlah keterlambatan dalam 1 tahun Skor

lebih kecil atau sama dengan 0 hari 0< x < = 30 hari 0< x < = 60 hari < 60 hari 3 2 1 0

- Laporan periodik sekurang-kurangnya terdiri dari : Laporan pelaksanaan RKAP, Laporan pelaksanaan Proyek Pengembangan, Laporan pelaksanaan Anak Perusahaan, Laporan pelaksanaan penugasan (jika ada), Laporan pelaksanaan PUKK.

d. Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL)

Pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK) sudah digantikan oleh Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) sesuai SK Menteri BUMN No 236 Tahun 2003. Pengertian PKBL berdasarkan SK Menteri BUMN No 236 Tahun 2003 Pasal 3 dan 4 yaitu

- Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari penyisihan bagian laba setelah pajak sebesar 1% sampai 3%.

42 - Program bina lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial

masyarakat oleh BUMN diwilayah usaha BUMN melalui pemanfaatan dana dari penyisihan bagian laba setelah pajak maksimal sebesar 1%. Rencana anggaran PKBL memuat :

1. Sumber dana yang tersedia. Adalah saldo dana awal tahun anggaran, alokasi dana PUKK atau PKBL tahun anggaran, pengembalian pokok pinjaman dan bunga yang diterima dalam tahun anggaran.

2. Rencana penggunaan dana sesuai dengan program kegiatan.

3. Pengembalian pokok pinjaman dan bunga yang diterima dalam tahun anggaran.

Persero terbuka seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk melaksanakan program kemitraan dengan usaha kecil berpedoman pada Keputusan Menteri BUMN Nomor 236 tahun 2003 yang ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.

Syarat dan ketentuan yang dapat ikut serta dalam program kemitraan adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-

2) Milik Warga Negara Indonesia.

3) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak atau cabang perusahaan.

4) Berbentuk usaha orang perseorangan dan badan usaha yang tidak berbadan hukum atau yang berbadan hukum termasuk koperasi.

43 5) Telah melakukan kegiatan usaha minimal satu tahun serta mempunyai

potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan. Tabel II.15

Indikator yang dinilai dalam PKBL

Indikator Bobot Non Infra

1.Efektivitas penyaluran 3

2.Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman 3

TOTAL 6 - Metode penilaian masing-masing indikator.

d.1. Efektivitas penyaluran dana.

Rumus : Jumlah dana yang disalurkan x 100% Jumlah dana yang tersedia

Definisi :

- Jumlah dana tersedia adalah seluruh dana pembinaan yang tersedia dalam tahun yang bersangkutan yang terdiri atas:

• Saldo awal dan Pengembalian pinjaman

• Setoran eks pembagian laba yang diterima dalam tahun yang bersangkutan (termasuk alokasi dari dana PKBL BUMN lain)

• Pendapatan bunga dari pinjaman PKBL

- Jumlah dana yang disalurkan sesuai SK Menteri BUMN No 236 Tahun 2003 adalah seluruh dana yang disalurkan kepada usaha kecil dan koperasi dalam tahun yang bersangkutan yang terdiri dari :

a. Hibah. yang ditetapkan maksimal 20% dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.

b. Pinjaman. termasuk dana penjaminan (dana yang dialokasikan untuk menjamin pinjaman usaha kecil dan koperasi kepada Lembaga Keuangan).

44 Tabel II.16

Penilaian tingkat penyerapan dana PKBL

Penyerapan(%) > 90 85 s.d. 90 80 s.d. 85 <80

Skor 3 2 1 0

d.2. Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman.

Rumus : Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman x 100% Jumlah pinjaman yang disalurkan

Definisi :

- Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman adalah perkalian antara bobot kolektibilitas (%) dengan saldo pinjaman untuk masing-masing kategori kolektibilitas sampai dengan periode akhir tahun buku yang bersangkutan. Bobot masing-masing tingkat kolektibilitas adalah sebagai berikut:

- Lancar 100 % - Kurang lancar 75 % - Ragu-ragu 25 % - Macet 0 %

- Jumlah pinjaman yang disalurkan adalah seluruh pinjaman kepada program kemitraan dan program bina lingkungan sampai dengan periode akhir tahun buku yang bersangkutan.

Tabel II.17

Penilaian tingkat pengembalian dana PKBL.

Tingkat pengembalian (%) > 70 40 s.d. 70 10 s.d. 40 <10

Skor 3 2 1 0

II.6. Tingkat Kesehatan BUMN Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU2002tanggal 4 Juni 2002

45 Penilaian tingkat kesehatan diatur dalam pasal 3 ayat 1 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 juni 2002 maka tingkat kesehatan BUMN dapat digolongkan menjadi :

1. SEHAT, yang terdiri dari :

AAA apabila total (TS) lebih besar dari 95 AA apabila 80 <TS< =95

A apabila 65 <TS< =80 2. KURANG SEHAT, yang terdiri dari :

BBB apabila 50 <TS< =65 BB apabila 40 <TS< =50 B apabila 30 <TS< =40 3. TIDAK SEHAT, yang terdiri dari :

CCC apabila 20 <TS< =30 CC apabila 10 <TS< =20 C apabila TS< =10

II.7 Analisis Diskriminan sebagai Indikator Kebangkrutan dengan menggunakan

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 30-37)

Dokumen terkait