• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.4.1 Aspek Afektif Sikap Responden Tentang

Dari tabel-tabel diatas,maka dapat disusun tabel mengenai Sikap Masyarakat

Surabaya Terhadap Tayangan Acara Reality Show Uya Emang Kuya Di SCTV.

Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel 4.19

Tabel 4.19

Aspek Afektif Sikap Responden Tentang Acara Reality Show Uya Emang Kuya di SCTV

(n = 100)

No. Keterangan Frekuensi Prosentase (%)

1. Positif 58 58

2. Netral 41 41

3. Negatif 1 1

Total 100 100

Sumber : data primer yang telah diolah

Dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa masyarakat Surabaya yang

memiliki sikap positif dalam aspek afektif berjumlah 58 orang atau sebesar 58%,

karena responden merasa senang dengan seluruh tema yang ada di dalam acara

reality show Uya Emang Kuya di SCTV dan responden merasa materi yang

diangkat tersebut memberikan pengetahuan yang baru bagi responden, hiburan

disampaikan secara sederhana serta dengan humor-humor segar dari pembawa

acara, dan yang memiliki sikap netral dalam aspek afektif berjumlah 41 orang

atau sebesar 41%, sebab beberapa responden merasa bahwa tidak senang dengan

positif dan hiburannya, serta sebanyak 1 orang atau sebesar 1% responden

memiliki sikap negatif yang artinya responden sama sekali tidak senang dengan

tema yang diangkat dalam acara reality show tersebut.

4.2.5. Aspek Konatif

Aspek konatif dari sikap responden mengenai acara Uya Emang Kuya dapat

diukur dari 6 pertanyaan mengenai aspek konatif yang diajukan agar responden

memilih masing-masing 1 dari 4 kategori yang telah disusun dalam posisi

berurutan pada kuesioner. Kemudian pada masing-masing kategori diberikan skor

dari tertinggi ke yang terendah secara berurutan.

Diperoleh data, bahwa skor tertinggi adalah skor 24 dan skor terendah adalah

6 perolehan dari perhitungan tersebut serta kategorinya adalah sebagai berikut :

1. Skor tertinggi diperoleh dari banyaknya pertanyaan dikalikan dengan skor

jawaban tertinggi responden yaitu : 6 x 4 = 24

2. Skor terendah diperoleh dari banyaknya pertanyaan dikalikan dengan skor

jawaban terendah responden yaitu : 6 x 1 = 6

6 3 18 3   

Jadi penentuan kategorinya adalah sebagai berikut :

1. Aspek Konatif Negatif = 6 – 12

2. Aspek Konatif Netral = 13 – 18

3. Aspek Konatif Positif = 19 – 24

Dengan demikian jika dimasukkan kedalam tabel frekuensi dapat dilihat

seperti tabel-tabel dibawah ini :

1. Responden Akan Melakukan Hipnotis Setelah Menonton Acara Reality Show Uya Emang kuya

Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden

maka dapat diperoleh distribusi frekuensi mengenai sikap responden yang ingin

melakukan hipnotis untuk melihat kepribadian orang lain dan masalah dalam

kehidupannya, dan data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.20

Responden Akan Melakukan Hipnotis (n=100)

No. Sikap Frekuensi Prosentase (%)

1. Sangat Tidak Setuju 12 12

2. Tidak Setuju 74 74

3. Setuju 14 14

4. Sangat Setuju 0 0

Total 100 100

Sumber : Kuesioner bagian C, no. 1

Dari data diatas diketahui bahwa ada 14 orang atau sebesar 14% responden

menyatakan tidak setuju karena tidak semua orang bisa melakukan hipnotis

dengan menggunakan taqwa serta menambah pengetahuan bagi responden. Dan

ada 12 orang atau sebesar 12% responden yang menyatakan sangat tidak setuju,

sebab mereka menganggap acara tersebut hanya sebagai hiburan dan tidak untuk

ditiru.

2. Responden Akan Mempelajari Ilmu Hipnotis

Dalam ilmu hipnotis modern, muncul teknik menggunakan kekuatan

psikologi dan eksplorasi kemampuan diri manusia. Teknik termodern inilah yang

dipakai Uya. Secara teknik hipnotis yang dipakai, Uya menggunakan kekuatan

psikologis. isi dari acara Uya Emang Kuya yang mungkin menghibur, dengan cara

yang mengumbar aib orang lain di televisi. Tabel berikut memuat data tentang

sikap konatif responden yang akan mempelajari ilmu hipnotis setelah menonton

acara Uya Emang Kuya di SCTV.

Tabel 4.21

Responden Akan Mempelajari Ilmu Hipnotis (n=100)

No. Sikap Frekuensi Prosentase%

1. Sangat Tidak Setuju 17 17

2. Tidak Setuju 83 83

3. Setuju 0 0

4. Sangat Setuju 0 0

Total 100 100

Sumber : Kuesioner bagian C, no. 2

Dari data yang tercantum didalam tabel diatas diketahui sejumlah 17 orang

atau sebesar 17% responden menyatakan sangat tidak setuju, 83 orang atau

sebesar 83% responden menyatakan tidak setuju, menurut mereka pekerjaan

ataupun ilmu hipnotis modern sekalipun.

3. Responden Ingin menjadi Mentalis

Tabel di bawah ini akan menjelaskan tentang sikap konatif responden yang

setelah menonton acara Uya Emang Kuya akan mengkaji lebih dalam tentang

bagaimana menjadi seorang mentalis serta menerapkannya untuk menyelesaikan

permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 4.22

Responden Ingin Menjadi Mentalis (n=100)

No. Sikap Frekuensi Prosentase%

1. Sangat Tidak Setuju 12 12

2. Tidak Setuju 64 64

3. Setuju 24 24

4. Sangat Setuju 0 0

Total 100 100

Sumber : Kuesioner bagian C, no. 3

Dari tabel diatas diketahui bahwa ada sebanyak 12 orang atau sebesar 12%

responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan ada 64 orang atau sebesar

64% responden yang menyatakan tidak setuju ingin menjadi mentalis.dan hanya

24 responden atau 24% responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan

diatas. Karena menurut mereka menjadi seorang mentalis bukanlah hal yang

mudah yang setiap saat bisa dipelajari. Namun, memerlukan waktu yang lama dan

membutuhkan ketelatenan dalam berlatih karena itulah mereka merasa tidak

setuju dengan pernyataan setelah menonton acara Uya Emang Kuya mereka

memiliki keinginan untuk menjadi seorang mentalis. Dan sebagian dari mereka

yang menjawab setuju mengatakan bahwa menjadi seorang mentalis menurut

mereka merupakan hal yang hebat karena bisa menarik perhatian banyak orang

keinginan akan hal tersebut.

4. Responden Akan lebih Sering Lagi Menonton Acara Uya Emang Kuya

Mendapatkan hiburan dan mendapatkan pesan moral merupakan salah satu

keunggulan dari acara Uya Emang Kuya bagi siapa saja yang menontonnya

sehingga acara ini sangat ditunggu-tunggu, dan pada tabel 4.23 akan dimuat data

tentang sikap konatif responden yang akan lebih sering lagi menonton acara Uya

Emang Kuya di SCTV.

Tabel 4.23

Responden Akan Menonton Lebih Sering Lagi (n=100)

No. Sikap Frekuensi Prosentase%

1. Sangat Tidak Setuju 23 2

2. Tidak Setuju 31 3

3. Setuju 37 79

4. Sangat Setuju 9 16

Total 100 100

Sumber : Kuesioner bagian C, no. 4

Dari tabel diatas dapat dilihat ada sebanyak 9 orang atau 9% responden yang

menyatakan sangat setuju, dan ada sebanyak 37 orang atau 37% responden yang

menyatakan setuju untuk terus menonton tayangan Uya Emang Kuya karena

menurut mereka acara tersebut sangat menarik sehingga responden ingin

menonton kembali. Dan ada 31 orang atau 31% responden yang menyatakan tidak

setuju serta 23 orang atau 23% responden yang menyatakan sangat tidak setuju,

menurut mereka memang menarik acara tersebut tetapi karena meraka sibuk

Tabel di bawah ini akan menjelaskan mengenai sikap konatif responden yang

akan lebih memahami manfaat dari keterbukaan dalam suatu hubungan manusia

Setelah melihat acara Uya Emang Kuya.

Tabel 4.24

Responden Akan Lebih Memahami Manfaat Dari Sebuah Keterbukaan (n=100)

No. Sikap Frekuensi Prosentase(%)

1. Sangat Tidak Setuju 0 0

2. Tidak Setuju 0 0

3. Setuju 79 79

4. Sangat Setuju 21 21

Total 100 100

Sumber : Kuesioner bagian C, no. 5

Dari tabel diatas didapat ada sebanyak 21 orang atau 21% responden yang

menyatakan sangat setuju serta 79 orang atau 79% responden yang menyatakan

setuju dengan pernyataan setelah menonton acara Uya Emang Kuya mereka akan

lebih memahami akan manfaat dari keterbukaan dalam sebuah hubungan antar

manusia. Dan tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju atau sangat tidak

setuju dengan pernyataan diatas karena responden merasa mendapatkan manfaat

setelah melihat acara Uya Emang Kuya.

6. Responden Akan Menggunakan Pesan Moral Yang Disampaikan Oleh Pembawa Acara

Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden

maka dapat diperoleh distribusi frekuensi mengenai sikap responden yang akan

menggunakan pesan moral yang disampaikan oleh pembawa acara dalam

kehidupan sehari-hari setelah menonton acara Uya Emang Kuya, dan data tersebut

Responden Akan Menggunakan Pesan Moral Yang Disampaikan (n=100)

No. Sikap Frekuensi Prosentase%

1. Sangat Tidak Setuju 0 0

2. Tidak Setuju 6 6

3. Setuju 82 82

4. Sangat Setuju 12 12

Total 100 100

Sumber : Kuesioner bagian C, no. 6

Dari tabel 4.28 dapat dilihat sebanyak 12 orang atau 12% responden

menyatakan sangat setuju dan 82 orang atau 82% responden menyatakan setuju

dan akan menggunakan pesan moral yang disampaikan oleh pembawa acara

diakhir acara agar dapat dijadikan rujukan untuk mencari jalan keluar

penyelesaian suatu masalah kehidupan. Dan sebanyak 6 oranga atau 6%

responden menyatakan tidak setuju, menurut mereka pesan moral yang

disampaikan pembawa acara cukup rumit dan mereka tidak dapat memahami apa

yang disampaikan karena mungkin mereka tidak menonton dari awal mereka

hanya menonton sekilas sehingga mereka tidak mengerti pesan yang disampaikan

dalam acara Uya Emang Kuya.

4.2.5.1 Aspek Konatif Masyarakat Surabaya Terhadap Acara Uya Emang Kuya di SCTV

Dari tabel-tabel diatas,maka dapat disusun tabel mengenai sikap Masyarakat

Surabaya terhadap acara reality show Uya Emang Kuya di SCTV. Untuk

Aspek Konatif Responden Terhadap Uya Emang Kuya (n = 100)

No. Keterangan Frekuensi Prosentase (%)

1. Positif 24 24

2. Netral 66 66

3. Negatif 10 10

Total 100 100

Sumber : data primer yang diolah

Dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa Masyarakat Surabaya yang

memiliki sikap positif dalam aspek konatif berjumlah 24 orang atau sebesar 24%,

itu artinya Masyarakat akan melakukan hal-hal yang ada dalam materi acara Uya

Emang Kuya, yaitu mempelajari ilmu hipnotis dan pesan-pesan yang disampaikan

oleh pembawa acara dan yang memiliki sikap netral dalam aspek konatif

berjumlah 66 orang atau sebesar 66% responden artinya responden dalam

menonton acara Uya Emang Kuya bersikap netral mereka cenderung menyaring

hal yang perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari mereka kembangkan

namun hal-hal yang menurut mereka tidak perlu untuk dipelajari dan

dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari maka tidak mereka kembangkan. Dan

yang memiliki sikap negatif dalam aspek konatif berjumlah 10 orang atau 10%

responden.

4.3 Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Acara Uya Emang Kuya di SCTV

Dari keseluruhan data diperoleh bahwa poin yang didapatkan dari setiap

aspek berbeda. Pada aspek kognitif mencapai 55% positif dikarenakan pesan atau

materi dalam acara Uya Emang Kuya dapat di pahami oleh responden, dan

cepatnya responden mengatahui serta memahami apa yang disampaikan dalam

melihat acara Uya Emang Kuya sepintas saja untuk mengisi waktu luang mereka,

mereka belum memahami apa yang dibahas dalam acara Uya Emang Kuya sebab

mereka hanya menonton sepintas saja.

Sedangkan pada aspek afektif mencapai 58% positif dikarenakan acara

Uya Emang Kuya mengangkat masalah-masalah yang ada di kehidupan

masyarakat yang nyata, dan 41% responden menyatakan netral sebab ada yang

berpendapat bahwa Acara Hipnotis yang ditayangkan sebetulnya tidak terlalu

penting, serta 1% responden menyatakan negatif dikarenakan orang tersebut tidak

menonton acara Uya Kuya sampai selesai, mereka hanyan menonton sekilas saja.

Pada aspek konatif mencapai 24% positif dikarenakan responden akan

melakukan hal-hal yang berkaitan dengan acara hipnotis tersebut Sedangkan 66%

responden menyatakan netral dan 10% menyatakan negatif sebab responden

memiliki kesibukkan yang tidak bisa ditinggalkan hanya untuk mempelajari ilmu

hipnotis,selain itu ilmu hipnotis sering digunakan untuk hal-hal negatif sehingga

mereka mengira tidak ada manfaatnya mempelajari ilmu hipnotis dan responden

juga berpendapat bahwa membuka aib seseorang adalah hal yang tidak sopan

meskipun itu telah mendapat persetujuan dari orang yang akan dihipnotis.

Sikap masyarakat Surabaya terhadap acara Uya Emang Kuya di SCTV dapat

diukur dari total nilai masing-masing komponen sikap yaitu aspek kognitif, aspek

afektif, dan aspek konatif yang telah diolah dari jawaban responden yang berasal

dari kuesioner. Diperoleh data bahwa skor tertinggi adalah 72 dan skor terendah

adalah 18. perolehan dari perhitungan tersebut serta pengkategoriannya adalah

kognitif, aspek afektif, aspek konatif adalah sebagai berikut :

24 + 24 + 24 = 72

2. Skor terendah diperoleh dengan menjumlahkan skor terendah dari aspek

kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif adalah sebagai berikut :

6 + 6 + 6 = 18

Interval kelasnya :

Maka perhitungan interval skornya adalah sebagai berikut :

    18 3 54 3 18 72     SS = 4 x 18 = 72 (nilai tertinggi) S = 3 x 18 = 54 TS = 2 x 18 = 36 STS = 1 x 18 = 18 (nilai terendah)

2. Sikap Netral = 37 – 54 (Sedang)

3. Sikap Positif = 55 – 72 (Tertinggi)

Tabel 4.27

Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Acara Uya Emang Kuya di SCTV (n=100)

No. Keterangan Frekuensi Prosentase (%)

1. Positif 68 68

2. Netral 26 26

3. Negatif 6 6

Total 100 100

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan data-data diatas didapatkan 68% responden atau 68 orang

bersikap positif terhadap acara Uya Emang Kuya di SCTV, dengan adanya acara

ini masyarakat sebagai khalayak media massa mendapatkan banyak informasi

tentang berbagai macam permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari, serta

banyaknya sumber yang dapat dijadikan pedoman atau rujukan dalam

menyelesaikan masalah tersebut, yaitu pengalaman pribadi seseorang Responden

merupakan masyarakat Surabaya yang memiliki karakteristik yang heterogen,

yaitu memiliki pendidikan, pekerjaan, serta usia yang berbeda-beda, dan cepat

atau lambatnya responden menangkap suatu pesan dan melakukan proses

perhatian, pengertian, dan penerimaan yang akan menghasilkan sikap akan

dipengaruhi oleh karakteristik tersebut. Namun sebagian besar dari responden

merasa acara Uya Emang Kuya adalah acara yang banyak memiliki manfaat. Baik

manfaat untuk penontonnya atau pemirsanya maupun manfaat untuk orang yang

dihipnotis. Meskipun memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi namun

dengan acara reality show lainnya.

Sedangkan sebanyak 26% responden atau 26 orang bersikap netral, netral

disini maksudnya adalah mereka melihat acara Uya Emang Kuya tapi hanya

sekedar menganggap sebagai hiburannya saja tanpa memahami isinya. Selain itu

dari sekian banyak responden yang menyatakan bahwa acara Uya Emang Kuya

positif ada beberapa responden yang menganggap bahwa beberapa muatan dalam

acara Uya Emang Kuya tidak terlalu penting karena mengumbar aib diri sendiri

maupun orang lain.

Pada aspek konatif penulis memberikan pernyataan mengenai sikap

responden yang akan dilakukan responden setelah menonton tayangan Uya

Emang Kuya, disini responden mayoritas menjawab netral dan ada pula yang

menjawab negatif hal ini mempengaruhi sikap masyarakat Surabaya dalam

menonton acara Uya Emang Kuya 6% atau 6 responden dari 100 orang responden

pernyataannya negatif hal ini dikarenakan mereka mengganggap bahwa menonton

acara tersebut adalah bukanlah hal yang terlalu penting untuk dilakukan

ditengah-tengah kesibukan mereka, mereka menonton acara tersebut hanya sekedar mengisi

waktu luang dengan hiburan namun mereka tidak dapat mengambil manfaat dari

76

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti tentang hasil temuan dan analisis data yang dilengkapi dengan penyajian data dalam bentuk tabel-tabel frekuensi. Maka kesimpulan dalam penelitian “Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Reality Show Uya Emang Kuya di SCTV” secara keseluruhan adalah positif. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap acara hipnotis yang memiliki keunikan tersebut tinggi. Masyarakat tertarik dengan acara Uya Emang Kuya karena pengalaman pribadi atau aib diri sendiri dan orang lain dapat dijadikan referensi untuk diri sendiri dalam memutuskan atau menyeleseikan berbagai persoalan kehidupan. Mayoritas masyarakat Surabaya tertarik dan bersikap positif kepada acara Uya Emang Kuya karena materi yang diangkat adalah mengenai masalah dalam kehidupan sehari-hari, dan yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan permasalah tersebut bukan hanya dari khayalan belaka tetapi berdasarkan pengalaman nyata. Dengan demikian akan semakin banyak pengetahuan yang dapat diserap oleh pemirsa.

Dari analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Aspek Kognitif dalam penelitian ini dapat diketahui masyarakat Surabaya memiliki sifat positif dalam aspek kognitif dan dapat disimpulkan responden mengetahui dan memahami pesan atau informasi yang

SCTV.

2. Aspek Afektif dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa masyarakat Surabaya memiliki sikap positif dalam aspek afektif, karena responden merasa senang dengan seluruh tema yang ada di dalam acara reality show Uya Emang Kuya di SCTV dan responden merasa materi yang diangkat tersebut memberikan pengetahuan yang baru bagi responden, hiburan disampaikan secara sederhana serta dengan humor-humor segar dari pembawa acara.

3. Aspek Konatif dalam penelitian ini diketahui bahwa masyarakat Surabaya memiliki sikap netral dalam aspek konatif, artinya responden dalam menonton acara Uya Emang Kuya bersikap netral mereka cenderung menyaring sugesti dari pembawa acara, yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari mereka lakukan namun sugesti yang menurut mereka tidak perlu untuk dipelajari dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari maka tidak mereka lakukan.

Dan Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Reality Show Uya Emang Kuya di SCTV adalah Positif dibuktikan dengan adanya data yang telah diolah didapatkan 68% responden atau 68 orang bersikap positif, 26 responden atau 26% responden bersikap netral dan hanya 6 responden atau 6% responden bersikap negatif terhadap tayangan reality show Uya Emang Kuya di SCTV, serta dapat disimpulkan bahwa dengan adanya acara ini masyarakat sebagai khalayak media massa mendapatkan banyak informasi tentang berbagai macam permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari, serta banyaknya sumber yang

yaitu pengalaman pribadi seseorang Responden merupakan masyarakat Surabaya yang memiliki karakteristik yang heterogen, yaitu memiliki pendidikan, pekerjaan, serta usia yang berbeda-beda, dan cepat atau lambatnya responden menangkap suatu pesan dan melakukan proses perhatian, pengertian, dan penerimaan yang akan menghasilkan sikap akan dipengaruhi oleh karakteristik tersebut. Namun sebagian besar dari responden merasa acara Uya Emang Kuya adalah acara yang banyak memiliki manfaat. Baik manfaat untuk penontonnya atau pemirsanya maupun manfaat untuk orang yang dihipnotis. Meskipun memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi namun responden tetap menonton acara Uya Emang Kuya untuk menambah pengetahuan dan mengisi waktu luang karena dari segi format acara itu memang berbeda dengan acara reality show lainnya.

5.2. Saran

Saran yang disampaikan oleh peneliti yang berkaitan dengan sikap masyarakat Surabaya terhadap acara Uya emang Kuya yaitu:

1. Media massa sebagai salah satu sumber informasi pendidikan dan hiburan diharapkan mampu menampilkan tayangan-tayangan yang cerdas dan benar-benar mendidik sehingga dengan demikian akan muncul sikap yang positif dalam diri pemirsanya

2. Media massa setelah menampilkan tayangan-tayangan yang mendidik dan informatif diharapkan dapat mengemas tayangan tersebut secara apik agar dapat menarik perhatian pemirsa sebagai khalayak media untuk tetap

cara menyampaikan pesan, serta muatan atau isi pesan yang berbobot. Dan jika materi atau hal yang disampaikan adalah hal yang baru maka sebaiknya dijelaskan secara rinci kepada pemirsa, sehingga pesan yang disampaikan akan serap dan dipahami pemirsa dengan maksimal.

3. Dan untuk pemirsa diharapkan dapat jeli dan berpikir cerdas dalam memilih acara televisi.

Bungi, Burhan, 2005, Poromedia : Sosiologi Media, Konstruksi Sosial Teknologi

Telematika Dan Perayaan Seks Di Media Massa, Penerbit Kencana,

Jakarta

Dayakisni, Mar’at, 2003, Sikap dan Perilaku, Penerbit Bina Pustaka, Jakarta

Effendy, Onong Uchjana, 1993, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

Kuswandi, Wawan, 1996, Komunikasi Massa (Sebuah Analisis Isi Media Televisi, Penerbit PT.Rhineka Cipta, Jakarta

Morissan, 2004, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta

Mulyana, Deddy, 1999, Bercinta Dengan Televisi,Penerbit PT. Remaja Rosdakarya ,Bandung

Muda, Deddy Iskandar, 2005, Jurnalistik Televisi, Cetakan Kedua Januari, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Mc.Quail, Dennis, 1994, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi Ke-2, Penerbit Erlangga, Jakarta

Naratama, 2004, Menjadi Sutradara Televisi, Penerbit PT.Garsindo, Jakarta

Sastro, Darmanto .S, 1992, Televisi Sebagai Media Hiburan atau Pendidikan, Penerbit Duta Wacana University Pers

Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Rosdakarya ,Bandung

William, Raymond, 2009, Televisi,Resist Book ,Cetakan Pertama, Sleman

Referensi Non-Buku : http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/09/14/TV/mbm.20090914.TV13 1362.id.html http://myakise.blogspot.com/2011/04/monthly-chart-favorite-tv-program-april.html http://www.kpi.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2829%3 Akpi-klarifikasi-sctv-soal-uya-memang-kuya&catid=14%3Adalam-negeri-umum&lang=id http://kampungtki.com/baca/27689 http://ruanghati.com/2011/03/25/acara-tv-hipnotis-uya-kuya-haram-ditonton-karena-mengumbar-aib/

Dokumen terkait