BAB IV AN ALISA DATA
3. Aspek-aspek Perilaku Keagamaan a. Aspek Aqidah
Aqidah adalah keyakinan yang tersimpul dengan kokoh di dalam hati,
bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.3* 37
37 Zakiali Derajat. Op. cit, him 112
Dengan kata lain aqidah membahas tentang keimanan dan dalam aspek
aqidah ini penulis tidak membahas rukun iman, akan tetapi membahas
tentang hal-hal yang merusak keimanan dan keislaman seseorang.
Adapun hal-hal tersebut adalah :
1. Kekafiran
Kafir menurut bahasa berarti tutup. Sedangkan syara’ yaitu
mengingkari ajarn yang dibawa Nabi Muhammad SAW yang telah
* 39 disampaikan kepada kita dengan jalan yakin dan pasti.
Adapun macam-macam kafir adalah :
1) Kafir Takdzib
Kafir takdzib adalah tidak mempercayai atau mendustkan Rosullah
dari salah satu ajaran yang disampaikannya.
2) Kafir Iba 'wa istikbar
Yaitu seperti kafir iblis, yakni tidak mengingkari Allah SWT
namun enggan melaksanakan karena ada unsur kesombongan.
3) Kafir Irodl
Kafir irodl adalah menghindarkan ketentuan dari Allah SWT dan
Rosulnya.
4) Kafir Syak
Kafir syak yaitu kafir dalam bentuk bimbang dan ragu terhadap
ajaran yang disampaikan oleh Rosullah. 9
34
5) Kafir Junud
Kafir junud adalah mengingkari apa yang diturunkan Allah SWT
serta tidak mengakui prinsip-prinsip Islam.
2. Kemusyrikan
Syirik adalah menyukutan Allah SWT, dengan kata lain mengakui ada
kekuasaan disamping kekuasaan Allah SWT.
Adapun macam-macam syirik ada 2, yaitu :
a. Syirik Jali, yaitu menyembah Tuhan selain Allah SWT
b. Syirik Khafi atau syirik Asqhor, yaitu Riya ’ yakni orang yang
menginginkan manfaat dunia melalui amalan akhirat.40
Syirik itu merupakan salah satu sifat tercela yang sangat berbahaya
bagi manusia, diantara bahaya syirik adalah :
1. Dapat merusak akal sehat
2. Mengaburkan pandangan
3. Seorang akan sulit membedakan mana yang benar dan mana yang
salah.41
Adapun bentuk-bentuk kemusyrikan itu antara lain :
1. Menggantungkan nasib selain pada Allah SWT
2. Bersumpah atas nama selain Allah SWT
3. Berdo’a selain kepada Allah SWT
40Ibid. him 14
4. Menggunakan guna-guna
5. Dan lain-lain
3. Kemurtadan
Murtad berarti keluar dari agama Islam. Adapun macam-macam
murtad ada 3 macam :
a. Murtad Keyakinan
b. Murtad Perkataan
c. Murtad Perbuatan
Tentang murtad inilah Allah SWT berfirman dalam QS. A1 Baqoroh
Artinya : “Barang siapa yang murtad diantara kamu dari agamanya (Islam) lalu matt dalam kekafiran, tnaka mereka itu sia-sia amalnya, di dunia dan di akhirat, dan mereka itu penghuni neraka. ”
Adapun bentuk-bentuk kemurtadan adalah :
a. Mengolok-ngolok sifat Rosullah
b. Bersumpah untuk keluar dari agama Islam
c. Mengamalkan yang haram dan mengharamkan yang halal
36
4. Kemunafikan
Nifaq adalah melahirkan sesuatu yang tidak sesuai dengan isi
hatinya.4^
Munafiq adalah orang yang lahimya beriman tapi hatinya ingkar
sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. A1 Baqoroh ayat 8
Artinya : “Diantara manusia ada yang mengatakan karrn beriman kepada Allah SWT dan hah akhir pada ha I sesungguhma mereka bukan orang-orang yang beriman
Adapun yang dapat merusak keislaman seorang yang memiliki sifai
munafik adalah :
1. Berbicara dusta
2. Berjanji suka ingkar
3. Dipercaya di khianat
b. Aspek Ibadah
Ibadah menurut bahasa berarti taat, penggunaan kata ibadah yang berarti
taat tersebut dalam surat Yassin ayat 60-61 * 43
Departemen Agama RI, Op cit, him 9 43 Ahmad Izzudin A1 Bayununi, Op cit. him 38
T - f f : ^ r - ^ y ' > - ^ )(_ y v> X ^ -'a '
*Z*\9
Artinya : “Bukanlah aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syetan, sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagimn, dan kcndaklah kamu menyembahku inilah jalan yang lurus ”44
Dalam membahas ibadah ini, penulis membatasi tentang masalah sholat
dan puasa.
a. Sholat
Sholat adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan seorang
muslim yang tak dapat ditinggalkan kecuali ada udzur.
Sholat menurut bahasa artinya berdo’a sedangkan menurut syara’
adalah perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbur dan
diakhiri dengan salam.4'
Adapun peritah untuk mengerjakan shoalat, ini terdapat dalam frman
Allah SWT dalam QS. A1 Baqoroh 110.
Artinya : “Dan dirikanlah sholat dan membayar zakat ”46
b. Puasa
Pengertian puasa dari 2 segi yaitu segi bahasa yang artinya mencegah,
menurut syara’ adalah mencegah sesuau yang telah ditentukan bagi
44 Ibid, him 712
45 Syeikh Islam Abu Yahya Zakaria AJ Anshan
38
orang-orang yang ditentukan (muslim) pada waktu yang ditentukan
dengan syarat tertentu.
Adapun perintah untuk menjalankan puasa ini Allah SWT berfirman
dalam surat A1 Baqoroh 183 :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajikkan atas kamu
Puasa yang diwajibkan adalah puasa di bulan Ramadhan dalam satu
bulan. Semua orang Islam berkewajiban melaksanakan puasa. Kecuali
yang ada udzur.
1. Orang yang sakit bila berpuasa bertambah sakit atau tidak kuasa
untuk berpuasa.
2. Musafir
3. Orang tua yang sudah lemah, tidak kuat lagi unuk berpuasa
4. Perempuan yang hamil atau menyusui yang takut teijadi madharat
baginya dan anaknya.
Selain puasa yang diwajibkan, ada pula puasa yang sunah atau
disunahkan, antara lain, puasa Senin Kamis, puasa hari arafah, 6 hari
di bulan Syawal dan lain sebagainya.
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”47
47
Ibid, him 44
c. Aspek Akhlak
Akhlak yang berasal dari kata Khalqu berarti perangai, budi pekerti,
tabi’at dan adab.48 Dalam A1 Qur’an A1 Baqoroh ayat 4 :
Akhlak bagi manusia yang mempunyai kedudukan yang penting, baik
dalam hubungannya dengan Allah SWT maupun hubungan dengan
alam sekitar.
Dalam membahas perilaku keagamaan masalah akhlak ini penulis
batasi akhlak terhadap orang tua dan akhlak terhadap tetangga.
1. Akhlak terhadap orang tua
Sudah kewajiban bagi manusia untuk berbakti kepada kedua orang
tuanya, karena keduanyalah yang menyebabkan anak terlahir ke
dunia ini. Merekalah yang mengasuh, membimbing juga
membinanya, maka wajibnlah bagi anak berbakti kepada orang
tuanya.
48 H. Kahar Masvkur, Membina Moral dan Akhlak, Kalam Mulia. Jakarta, 1987, him 1 49 Depag RI, Op cit, him 960
40
Jadi disadari akan pengorbanan mereka, maka tidak ada alasan
sedikitpun anak berani kepadanya. Firman Allah SWT dalam surat
A1 Isra’ ayat 23 :
Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangart menyernbah selain Dia dan hendaknya kamu berbuat baik pada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan pada keduanya perkataan “a h ” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang muha ,,5°
Juga firman Allah SWT dalam surat An AhfhFayat 15 :
Artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua Ibu Bapaknya, Ibunya yang
mengandung susah pay ah ’o1
50 Ibid, him 427 51 Ibid, him 824
Dari kedua aya* di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT
memerintahkan untuk berbuat baik kepada orang tuanya,
diantaranya:
1. Jangan berkata kepadanya dengan perkataan yang
menyakitkan.
2. Ucapkanlah dengan perkataan yang mulia.
3. Merendah dirilah kepada mereka (sopan santun).
4. Mendo’akan kepada orang tua.
2. Akhlak terhadap tetangga
Tetangga adalah orang yang dekat dengan tempat tinggal kita
setelah keluarga. Bayak hadits yang menyatakan pergaulan dengan
tetangga, karena setiap hari selalu bergaul dengan tetangga.
Bila ada kerepotan, tetanggalah yang pertama kali membantu
mengatasi kerepotan tersebut.
Untuk itu keharmonisan hidup bertetangga harus dijaga. Dengan
tetangga harus saling tolong menolong. Firman Allah SWT dalam
42
Artinya: “Bertolong menolonglah dalam kebaikan dan jnganlah bertolong menolong dalam him berbuat dosa.
Disamping itu ada hak-hak tetangga sebagaimana yang dibahas dalam
bab terdahulu, diantaranya:
1. Apabila membutuhkan pertolongan, tolonglah.
2. Apabila sakit, jenguklah.
3. Apabila kena musibahm bantulah.
4. Apabila datang kepadanya suatu yang menyenangkan, maka
turutlah senang.
5. Apabila berhutang padanya, hutangilah.
6. Apabila mengundangmu, hadirilah.
7. Apabila mati, melayatlah.
8. Apabila ia pergi/ tidak ada, jagalah dia.
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian