• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK KEUANGAN

Dalam dokumen exp paper STUDI KELAYAKAN BISNIS (Halaman 36-47)

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

CONTOH PROPOSAL USAHA MAKANAN A.Pendahuluan

V. ASPEK KEUANGAN

Sumber dana modal pribadi Rp.40.000.000 Alokasi :

1. Sewa tempat 1 tahun Rp.5.000.000

2. Pembelian Komputer 10 unit, 1unit @ Rp. 2.500.000 = Rp.25.000.000 3. Dekorasi tempat Rp.4.000.000

4. Promosi Rp.200.000

5. Upah tenaga kerja = 4orang x Rp.500.000 = Rp. 2.000.000 6.Alat tulis Rp.50.000

7.Alat-alat Toilet Rp.50.000 Total alokasi Rp.36.300.000 PROPOSAL USAHA

Pasar terdiri dari pembeli dan penjual, pembeli itu sendiri berbeda-beda dalam satu hal atau lebih. Mereka dapat berbeda dalam keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian, dan praktek pembelian mereka. Setiap variabel ini dapat digunakan untuk mensegmentasi suatu pasar. Dari pernyataan diatas, segmentasi pasar jelas dinilai sangat perlu untuk mengenali sejauh mana konsumen menyukai produk yang di pasarkan.

2.1 Aspek Pasar

2.1.1 Segmentasi Pasar

Masing–masing pembeli secara potensial merupakan pasar yang terpisah karena kebutuhan dan keinginan yang unik. Penjual dapat merancang produk atau program pemasaran yang terpisah untuk masing-masing pembeli.

Kebanyakan penjual tidak akan menemukan keuntungan dengan

penjual mengidentifikasi jenis-jenis pembeli yang berbeda dalam persyaratan produk dan atau tanggapan pemasaran. Penjual juga dapat menemukan perbedaan nyata antara kebutuhan pembeli yang lebih muda dengan pembeli yang lebih tua.

Seperti usaha yang dijalankan dalam berwirausaha ini mengambil jalur perdagangan kue mochi. Kue mochi sebenarnya sudah tidak asing bagi

masyarakat pada umumnya, dan kami mencoba untuk memasarkan kue mochi tersebut dalam bentuk kemasan yang berbeda dari biasanya. Seperti

penambahan pita dan bungkus plastik serta mengemasnya menjadi bentuk layaknya bingkisan atau parsel kecil.

Perubahan kemasan mochi yang berbeda dari biasanya dilakukan untuk mengubah pandangan masyarakat mengenai kue mochi dalam keranjang

menjadi lebih unik dan membuat para konsumen lebih tertarik untuk membelinya. Dari hasil yang demikian pun, keuntungan tetap diperoleh meskipun harga harus dinaikkan sedikit lebih tinggi dari harga biasa. Tetapi konsumen tidak merasa kecewa dengan harga yang kami berikan, karena kualitas kue mochi yang kami tawarkan jauh lebih baik dari kue mochi yang ada dipasaran dan bentuk

kemasannya yang berbeda.

Produk yang kami tawarkan berupa kue mochi ini tidak memiliki pasaran yang dikhususkan untuk individual atau kelompok. Tetapi siapa saja yang menyukai dan ingin mencoba rasa dari kue mochi. Rata-rata konsumen yang membeli kue mochi adalah mahasiswa dan umum, dimana dalam pendefinisiannya mencakup remaja dan orang dewasa.

Pemasaran mochi ini dilakukan setiap minggu, hal ini telah diperhitungkan sebelum mochi dipasarkan. Pemasaran seminggu sekali juga dilakukan untuk menghindari kebosanan konsumen terhadap kue mochi, selain itu untuk

menghindari terjadinya kadaluarsa atau basi pada kue mochi tersebut. Tetapi jika ingin menikmati kue mochi dalam kurun waktu kurang dari seminggu, konsumen juga dapat memesannya.

Pasar, segmen pasar, dan ceruk pasar

pasar. Ceruk Pasar (niche) adalah kelompok yang didefinisikan dengan lebih sempit yang dapat dicari kombinasi manfaat khusus. Pada saat penjual membagi pasar dengan memperkenalkan ciri-ciri pendefinisian yang lebih banyak, segmen cenderung terurai menjadi sekelompok ceruk pasar.

Segmen pasar biasanya menarik beberapa pesaing, sementara niche menarik satu atau hanya sedikit pesaing. Pemasar niche mungkin memahami kebutuhan niche mereka dengan begitu baiknya sehingga pesaing bersedia membayar tambahan harga. Pelanggan dalam niche mempunyai satuan kebutuhan yang jelas dan agak rumit ; mereka akan membayar tambahan harga pada

perusahaan yang paling memuaskan kebutuhan mereka; pemasar niche perlu melakukan spesialisasinya agar dapat berhasil; dan pemimpin niche tidak dapat diserang dengan mudah oleh pesaing yang lain.

Untuk usaha mochi ini tidak memiliki ceruk pasar dengan pasti. Karena

pemasaran yang dilakukan tersebar, tidak hanya satu tempat dan kemungkinan untuk memiliki pesaing jauh lebih besar.

Untuk mengidentifikasi keunggulan bersaing yang mungkin biasanya dapat dilihat dari konsumen memilih produk dan jasa yang memberikan nilai terbesar bagi mereka. Jadi, kunci keberhasilan dan mempertahankan pelanggan adalah dengan memahami lebih baik kebutuhan dan proses pembelian mereka

ketimbang yang dipahami pesaing dan menyerahkan nilai lebih besar. Atau dengan jalan menawarkan harga yang lebih murah daripada pesaing atau dengan memberikan lebih besar karena harganya lebih tinggi.

Untuk mengenali kelemahan pesaing kita dapat mengetahuinya lewat

pengalaman pribadi yang dilaksanakan lewat riset pemasaran primer terhadap pelanggan, pemasok, dan lain-lain. Tetapi ada juga dengan cara

membandingkan produk yang kita pasarkan dengan produk pesaing.

Adapun keunikan produk yang dijual dibandingkan dengan produk yang lain terdapat dalam kemasan kue mochi yang dibungkus dengan keranjang yang berbentuk kotak dengan bahan dasar bambu, yang kemudian dibungkus kembali seperti bingkisan. Dimana dalam setiap kemasan bingkisan tersebut bervariasi, terdiri dari 1 kotak kue mochi, 2 kotak kue mochi dan 5 kotak kue mochi.

2.1.2 Target Pasar

Jumlah pembeli potensial tidak dapat ditentukan, karena konsumen dari

penjualan kue mochi tidak dapat dipastikan tetapi tidak sedikit juga yang datang dari kalangan umum dan mahasiswa, dimana dalam pendefinisiannya mencakup remaja dan orang dewasa.

Dalam pelaksanaan pemasarannya yang telah kita lakukan dalam satu minggu sekali ini dapat memasarkan kue mochi sekitar 25 – 30 kotak. Dan dalam sekali pelaksanaannya dapat melayani 8 – 10 orang, itupun tergantung dari jumlah kotak yang akan dibeli. Sedangkan untuk pemasaran mochi dalam satu bulan diperkirakan dapat memasarkan 100 – 120 kotak.

2.1.3 Posisi Pasar

Beriringan dengan perkembangan pasar, keinginan konsumen menjadi berubah pula. Pada saat ini gaya hidup yang masyarakat jalani adalah sebuah gaya hidup yang simple serta modern, oleh karena itu mereka tidak ingin membeli suatu barang yang menurut mereka merepotkan. Keinginan konsumen ini lebih kepada suatu produk yang selain praktis, juga menarik dan multifungsi. Bila di

korelasikan dengan mochi yang kami tawarkan kepada mereka, terdapat

beberapa keinginan mereka yang dapat kami penuhi diantaranya adalah bentuk yang menarik dan lebih praktis, walaupun dalam hal ini tidak multifungsi tetapi kami sudah dikatakan dapat menguasai pasar, dengan produk mochi ini tentunya.

Dengan mengutamakan keaslian dari hasil kreatifitas yang kami terapkan dalam produk yang dijual, kami berusaha untuk menjadi sebuah wirausaha pioneer atau pelopor daripada menjadi follower. Terlebih perasaan puas menghasilkan

sesuatu yang berbeda dengan yang lain menjadi suatu hal yang cukup menyenangkan.

Dalam mendirikan suatu usaha, wajar apabila keuntungan yang akan diperoleh pada masa yang akan datang begitu dipikirkan. Terlebih lagi usaha tersebut dikatakan tergolong masih baru. Karena usaha yang kami dirikan ini tergolong masih muda maka yang kami lebih prioritaskan adalah harga daripada mutu dari produk itu sendiri. Mengapa kami lebih memilih untuk lebih mementingkan harga,

karena dalam tahap awal wirausaha kami yang menjadi tujuan utama adalah mendapatkan keuntungan dari penjualan produk mochi ini. Mutu kami tidak prioritaskan dikarenakan pada saat kami membeli produk ini dari produsen secara langsung, kami sudah menetapkan terlebih dahulu produk mana yang sudah baik kualitasnya, oleh karena itu kami tidak mempermasalahkan kembali mengenai masalah ini.

Terlepas dari masalah mutu dan harga, bila dalam kepentingannya diantara produk dan pelanggan, kami lebih banyak memberikan vote bahwa pelanggan harus lebih diutamakan, dengan dasar pemikiran apabila produk menjadi prioritas utama maka kita tidak dapat mengetahui apa yang menjadi selera pelanggan pada saat itu. Bila dalam usaha kami lebih mementingkan pelanggan maka produk dapat kami modifikasikan sesuai dengan selera mereka, jadi selain dapat mengetahui kondisi pasar pada saat kami berwirausaha, kami juga

mendapatkan keuntungan lainnya yaitu kami memiliki ceruk pasar.

Kembali mengingat bahwa usaha ini masih tergolong baru, kami mentargetkan mochi ini alangkah lebih baik apabila dipasarkan di dalam negeri, dengan alasan bahwa kami ingin memperkuat jaringan di dalam negeri terlebih dahulu sebelum akhirnya memasarkannya di luar negeri. Lagipula dalam negeri pun masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui produk yang kami pasarkan, yaitu mochi.

2.1.4 Produk / Jasa

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa produk yang dijual adalah mochi. Mochi ini berasal dari daerah sukabumi dimana bila ditilik lebih jauh mengenai sejarahnya, mochi adalah sebuah makanan yang kerap disajikan oleh orang–orang etnis Tionghoa pada zaman dahulu, pembuatnya pun asli dari negeri tirai bambu ini hingga akhirnya diwariskan hingga saat ini kepada anak cucu mereka. Mochi ini berbentuk bulat dengan ditaburi bubuk putih seperti salju pada sekeliling makanan mochi tersebut, oleh karena itu makanan ini pun dijuluki sebagai putri salju. Makanan ini biasanya dikemas dalam bentuk kotak yang terbuat dari anyaman bambu sehingga tampak sangat menarik. Tapi, kami tetap membuatnya menjadi lebih menarik lagi.

2.1.5 Harga

Mengenai masalah harga yang akan ditetapkan, kami sebagai pelaku wirausaha mempertimbangkan salah satu hal, Break Event Point. Kami mengusahakan dengan harga yang kami tetapkan, diharapkan minimal dapat mengembalikan modal yang telah kami keluarkan. Lebih baik lagi apabila mendapatkan

keuntungan dengan penentuan harga tersebut. Oleh karena itu, harga yang kami lemparkan kepada masyarakat sedikit meningkat dari harga sebenarnya walau tidak begitu jauh.

2.1.6 Sistem Distribusi

Sistem distribusi yang kami lakukan dalam wirausaha ini lebih kepada sistem produsen konsumen. Karena kami yang pada kenyataannya tidak ahli

dalam → perantara → bidang food and beverages ini, maka kami menempatkan diri hanya sebagai perantara antara produsen dan konsumen yang notabene mencari segmen pasar tersebut.

2.1.7 Promosi

Berbicara mengenai hal promosi, mengingat wirausaha yang kami bangun masih kecil, maka promosi yang kami lakukan kepada masyarakat disekitar adalah dengan melalui media mouth to mouth. Dengan waktu yang cukup singkat, promosi yang kami lakukan pada saat setelah kuliah atau sedang dalam sebuah forum dirasakan cukup berhasil. Walaupun tidak melalui sarana iklan di berbagai media, hasil yang dirasakan cukup menggembirakan, dilihat dari ketertarikan mereka akan produk mochi kami.

2.2 Aspek Lokasi

Lokasi pemasaran kue mochi ini mengambil tempat di daerah gasibu, kampus dan daerah sekitar kost an. Usaha ini tidak mengambil tempat seperti pertokoan, perumahan atau pabrik, karena usaha ini masih berupa usaha mula atau usaha kecil mikro. Dan pemasarannya dilakukan dengan menawarkan produk kepada konsumen di keramaian, tanpa harus menyewa tempat. Adapun biaya yang dikeluarkan hanya sebatas biaya transportasi untuk menuju tempat tersebut. 2.3 Aspek Produksi/Operasi

kecil sehingga fasilitas yang dibutuhkan untuk usaha ini pun tidak begitu banyak. Adapun fasilitas yang diperlukan dalam menjalankan usaha ini hanya berupa peralatan sederhana seperti pita dan plastik pembungkus kado. Dalam

menjalankan proses produksi pembuatan mochi, kita hanya mengambil produk yang sudah ada (barang jadi) dari produsen, dimana produk sudah dibungkus dengan menggunakan anyaman bambu berbentuk kotak yang setiap kotak berisikan 10 buah mochi.

Kemudian untuk menarik perhatian pembeli, produk dibungkus lagi dengan plastik dan memakai seutas pita sebagai pengikat yang berbentuk sebuah parcel kecil. Setelah produk dibungkus, selanjutnya disimpan di tempat penyimpanan barang dan siap untuk dipasarkan. Cara penjualan produk mochi ini hanya berkisar 1-2 hari saja. Mochi yang dipasarkan berbentuk keranjang ini dihargai Rp.2000,00 per keranjangnya. Dan sedikit modal tambahan untuk membeli bahan-bahan pembungkus kemasan.

2.4 Aspek Legalitas Dan Manajemen

Apabila dilihat dari aspek legalitas maka usaha yang kami dirikan belum memiliki badan usaha yang tetap, akan tetapi jika usaha ini berjalan dengan lancar maka direncanakan akan membentuk sebuah Perusahaan Dagang (PD).

Dalam usaha penjualan mochi ini tidak diperlukan keahlian khusus, hanya

dibutuhkan strategi dan cara menawarkan barang yang menarik pada konsumen. Pegawai yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak karena produk yang akan dijual sudah berupa barang jadi, sehingga pekerja yang menjalankan usaha ini hanya berjumlah 5 orang dan 1 orang yang bertindak sebagai pemimpin.

Struktur organisasi dalam usaha yang kami dirikan berupa struktur organisasi garis lurus atau lini, dimana pimpinan menangani seluruh masalah yang terjadi pada saat berjalannya usaha ini. Adapun struktur organisasinya adalah sebagai berikut :

Adapun tugas dan tangggung jawab dari masing bagian adalah sebagai berikut : a. Pimpinan

2. Mengontrol jalannya kegiatan bawahannya

3. Menentukan harga pembelian dan penjualan kue mochi b. Bag. Pemasaran

Terdiri dari 2 pegawai.

1. Bertanggung jawab kepada pimpinan

2. Melakukan transaksi penjualan dengan pembeli

3. Menganalisa perilaku konsumen untuk penjualan berikutnya c. Bag. Keuangan

Terdiri dari 1 orang.

1. Bertanggung jawab kepada pimpinan

2. Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang hasil proses penjualan

3. Bertugas mengendalikan keuangan serta mencatat transaksi keuangan yang terjadi juga mengatur pembayaran yang ada.

4. Bertanggung jawab menerima uang hasil penjualan secara periodik dan mencatatnya serta membuat bukti penerimaan uang tersebut.

d. Bag. Produksi Terdiri dari 2 orang.

1 Bertanggung jawab kepada pimpinan 2. Menyiapkan barang yang akan dijual

3. Mengemas barang yang akan dijual dengan kemasan yang telah ditentukan. Dengan adanya aspek manajemen yang telah terstruktur diatas dapat menjadi pendorong dalam terciptanya visi dan tujuan usaha, karena masing-masing pelaku usaha sudah memahami fungsi dan peranannya masing-masing dalam organisasi sreta memiliki persepsi yang sama tentang visi dan tujuan usaha yang dijalankan ini.

2.5 Aspek Keuangan

Modal investasi pada awal usaha ini diperoleh dari patungan masing-masing pegawai. Dimana setiap modal awal dikeluarkan dengan jumlah yang sama. Modal awal sebesar Rp.600.000,00 ini dianggap sebagai modal investasi untuk melakukan suatu kegiatan usaha. Dan untuk memulai usaha kerja modal yang

digunakan adalah Rp. 360.000,00. yang digunakan untuk membeli produk dan kemasannya yang kemudian akan dipasarkan kembali. Dengan demikian rincian laporan keuangan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Contoh pengeluaran minggu I : Modal awal Rp.60000

Pembelian mochi awal Rp.30000 Pita + kertas kado Rp. 1500 Transportasi Rp. 4500 Rp. 36000

-Total Rp. 24000

Contoh penjualan minggu I : Mochi @ keranjang Rp.2000

Penjualan 25 keranjang mochi (25 X Rp.2000) Rp.50000 LAPORAN RUGI LABA

Per Desember 2008 Pendapatan Perusahaan Rp.68500 Beban Operasional 1. Beban transport Rp.18000 2. Beban perlengkapan Rp. 6000+ Rp.24000-Laba Bersih Rp.44500

LAPORAN PERUBAHAN MODAL Per Desember 2008 Modal 5 Desember 2004 Rp. 60000 Laba Bersih Rp. 44500+ Modal 31 Desember 2004 Rp.104500 NERACA Per Desember 2008

Aktiva Hutang + Modal Kas Rp.104500 Hutang Rp.-Modal Rp.104500+

Total Aktiva Rp.104500 Total Hutang+Modal Rp.104500 PROYEKSI

Usaha yang kami dirikan belum memiliki badan usaha yang tetap, akan tetapi jika usaha ini berjalan dengan lancar maka direncanakan akan membentuk sebuah Perusahaan Dagang (PD).

Dari laporan keuangan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa laba yang diperoleh dapat menutupi modal awal sebesar Rp.600.000,- bahkan masing-masing anggotanya memperoleh keuntungan tambahan yang sama hanya dalam 4 kali melakukan kegiatan dagang selama sebulan.

Dengan perkiraan proyeksi keuangan selama kurun waktu 1 tahun sebagai berikut :

LAPORAN RUGI LABA Desember 2008-2009 Pendapatan Perusahaan Rp.822000 Beban Operasional 1. Beban transport Rp.216000 2. Beban perlengkapan Rp. 72000+ Rp.288000-Laba Bersih Rp.534000

LAPORAN PERUBAHAN MODAL Desember 2008-2009 Modal 5 Desember 2004 Rp. 720000 Laba Bersih Rp. 534000+ Modal 31 Desember 2004 Rp.1.254000 NERACA Desember 2008-2009

Aktiva Hutang + Modal

Kas Rp.1.254000 Hutang Rp.-Modal Rp.1.254000 +

Total Aktiva Rp.1.254000 Total Hutang+Modal Rp.1.254000 Payback Period:

600.000 : 534.000 = 1,12 Bulan

Akan mendapatkan Payback Period dalam 1, 12 bulan atau 1 Bulan.

Laporan proyeksi keuangan ini dibuat dengan perkiraan jumlah penjualan yang sama setiap bulannya. Sehingga dari masa percobaan untuk mendirikan usaha kecil mandiri ini dapat dilihat dari segi keuntungan selama setahunnya, dan tidak menutup kemungkinan usaha kecil ini berdiri.

Tetapi tidak menutup kemungkinan juga setiap bulannya kita menaikkan jumlah penjualan, karena jika penjualan yang selama ini dilakukan dapat mencapai keuntungan yang dapat menutupi modal awal lebih cepat dari yang diperkirakan. Maka kenaikkan dari jumlah penjualan dapat menambah angka pendapatan usaha moci ini.

Untuk masalah beban yang terpakai, usaha ini hanya mempunyai 2 beban ; Beban transportasi dan beban perlengkapan. Beban transportasi diperoleh dari ongkos transportasi usaha ini yang dipasarkan digasibu. Dan beban

perlengkapan diperoleh dari pembelian perlengkapan seperti pita dan pembungkus keranjang. Usaha ini hanya memiliki 2 beban karena usaha ini belum mempunyai tempat usaha sendiri untuk melakukan kegiatannya, hanya memanfaatkan yang ada (salah satu rumah anggotanya) dan untuk memiliki tempat usaha sendiri belum terfikirkan karena masih bertaraf pemula.

Untuk mendapatkan keuntungan yang terus menerus naik, dapat diperhitungkan dengan mengubah metode dagang yang selama ini dilakukan, misalnya

membuka cabang pemasaran dengan memasarkannya ke daerah kostan, menitipkan di toko-toko makanan, dsb.

seperti diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha mochi yang kami lakukan layak untuk diteruskan.

Dalam dokumen exp paper STUDI KELAYAKAN BISNIS (Halaman 36-47)

Dokumen terkait