• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV FOKUS PEMBINAAN

C. ASPEK HIDUP KOMUNITAS

Seminaris maupun pembina menjalani hidup dalam komunitas dan dalam komunitaslah pribadi seorang seminaris dibentuk.

1. Kerja Tangan

Kerja tangan dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab dan memupuk rasa memiliki (self of belonging) akan segala yang ada di komunias untuk dirawat dengan baik. Kerja tangan tersebut misalnya membersihkan unit, kamar makan, kamar mandi, taman dan juga kebun. Saat ini setiap unit memiliki kebunnya masing-masing dan sudah ditanami dengan berbagai tanaman seperti kasbi, jagung, lombok, pepaya, kacang panjang. Dalam program kerja tangan bukan hanya hasil yang dihargai tetapi juga sikap dan semangat selama kerja. Melalui kerja para seminaris dilatih dan ditanamkan sikap saling

melayani, membangun rasa solidaritas dan cinta kepada komunitas (Mereka adalah saudaraku dan inilah rumahku).

2. Olahraga

Jiwa yang sehat berada dalam badan yang sehat (men sana in corporae sano). Dengan berolahraga seminaris dapat menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani. Jenis olahraga yang fasilitasnya telah disiapakan seminari adalah bola kaki, volley, basket, badminton dan pimpong. Acara olahraga menjadi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan membangun relasi antara pribadi baik antara seminaris dengan seminaris maupun seminaris dengan pembina. Dalam berolahraga diharapkan dapat mengembangkan tekhnik bermain maupun membina sportivitas.

3. Perizinan

a. Perizinan Umum

Untuk menanamkan dan membina sikap sopan santun, jujur, terbuka dan taat kepada Pembimbing (Rektor, Prefek, Pamong Unit dan staf yang lain) para seminaris wajib memperhatikan ketentuan-ketentuan mengenai perizinan sebagai berikut:

1. Kepada Rektor, izin:

Untuk pergi menginap lebihdari semalam (meninggalkan asrama) 2. Kepada Prefek, izin:

- Untuk pergi menginap satu malam

- Untuk berobat ke dokter atau ke rumah sakit

- Untuk menerima tamu di luar hari minggu kunjungan dan hari - Untuk mengadakan kerjasama dengan pihak di luar seminari

(kegiatan ekstrakurikuler)

- Untuk melakukan hal-hal yang perizinannya oleh pamong unit 3 . Kepada Pamong Unit, izin:

- Untuk mengadakan pertemuan luar biasa, di luar rutin

- Untuk bepergian ke luar selain hari libur. Setelah kembali dari bepergian, seminaris wajib memberitahu kepada pembimbing yang memberi izin bahwa sudah kembali

- Untuk tidak mengikuti pelajaran sekolah atau studi karena alasan tertentu agar pamong dapat menyampaikannya kepada pihak sekolah

- Untuk beristirahat di luar waktu yang disediakan karena sakit - Untuk tidak mengikuti acara-acara di seminari

- Untuk melakukan kegiatan yang perizinannya ditangani oleh Prefek apabila Prefek tidak ada ditempat

b. Penggunaan HP

- Seminaris tidak diperbolehkan memiliki HP pribadi

- Seminaris diperbolehkan menggunakan HP para pembina seijin Prefek, Pamong Unit atau staf seminari yang lain.

c. Acara Keluarga yang tidak diberi izin

Beberapa acara yang tidak perlu dihadiri seminaris: - Hari ulang tahun anggota keluarga

- Kematian kenalan

- Pemberkatan rumah Ibadat Sabda atau misa berkaitan dengan kepentingan keluarga dekat

- Penerimaan Sakramen Inisiasi (Baptis, Krisma, Ekaristi) saudara sekandung

- Acara-acara Paroki

d. Acara Keluarga yang diberi izin

- Ulang tahun perkawinan orang tua (10 tahun, 25 tahun, 50 tahun) - Kematian orang tua dan anggota keluarga sekandung

- Ibadat atau misa arwah peringatan kematian anggota keluarga sekandung

- Mengunjungi anggota keluarga sekandung atau orang tua yang dirawat di RS

- Keperluan kesehatan seminaris (check-up) - Peristiwa bencana alam

4. Seksi-Seksi

Seksi-seksi diadakan supaya semua seminaris diberi tanggung jawab atas bsri salah satu tugas. Ketua-ketua seksi dan anggotanya masing-masing berkewajiban mengkoordinasi dan memimpin pelaksanaan tugas yang dipercayakan kepada mereka. Mereka juga wajib memelihara dan menjaga segala hal yang berkaitan dengan tugas seperti alat-alat penunjang pelaksanaan seksi. Melalui penugasan dalam seksi-seksi mereka dilatih dan dibina untuk memiliki jiwa kepemimpinan, bertanggung jawab atas tugas dan pelayanan demi kelancaran hidup bersama dalam komunitas.

5. Instruksi, perbaikandan peneguhan

Dalam hidup komunitas selalu saja ada gesekan-gesekan yang dapat mengancam keharmonisan. Karena itu bila ada hal-hal yang perlu diluruskan dan diperbaiki maka Rektor, Prefek, Pamong Unit atau staf pembina yang lain dapat memberikan instruksi, perbaikan maupun peneguhan kepada seminaris baik kepada pribadi maupun konferensi komunitas. Kepada pribadi tertentu dapat dilakukan melalui pembicaraan pribadi tetapi kepada komunitas dapat diberikan pada saat Ekaristi, setelah doa penutup atau saat makan.

6. Rekreasi atau Hiburan

Rekreasi sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang menyegarkan dan akrab dalam hidup bersama. Pentingnya kegiatan ini maka sangat diharapkan kehadiran anggota komunitas teristimewa rekreasi terpimpin. Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan acara rekreasi adalah sebagai berikut:

1. Rekreasi di luar komunitas seperti piknik dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan bersama minimal 2 kali dalam setahun

2. Rekreasi di dalam komunitas dapat diisi dengan menari, bermain kartu, catur atau menonton. Kesempatan menonton ialah

a. Pagi hari : hari Minggu dan hari libur pada pukul 10.00 - 12.30 WIT

b. Malam hari : hari Rabu dan Minggu setelah ibadat penutup - 23.00 WIT

c. Malam hari : Hari Minggu malam setelah ibadap penutup - 23.00 WIT

7. Liburan

Dalam setahun seminaris diberi kesempatan minimal sekali dengan maksud:

1. Mencari kesegaran baru dan beristirahat dari kegiatan sekolah 2. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri di luar

lingkungan kehidupan asrama Karena itu selama liburan hendaknva:

1. Kembali ke rumah masing-masing agar dapat bertemu orang tua dan anggota keluarga yang lain

2. Wajib memberitahukan kepada pastor paroki perihal liburannya 3. Membantu orang tua

4. Tetap membina hidup rohani; mengikuti Ekaristi, doa pribadi, doa keluarga

5. Membuat catatan kegiatan harian selama liburan dan dikumpulkan kepada prefek setelah liburan.

8. Kunjungan Keluarga atau Orang Tua

Orang tua atau keluarga dapat mengunjungi seminaris pada hari Minggu I dalam bulan. Kunjungan yang dijadwalkan ini berlaku untuk seminaris yang berasal dari Aimas, Sorong dan sekitarnya. Sedangkan untuk seminaris yang berasal dari tempat yang jauh dapat menerima kunjungan orang tua atau keluarga kapan saja jika keluarga sedang berada di Aimas, Sorong dan sekitarnya.

10. Fasilitas

Untuk menunjang segala kegiatan yang ada di seminari maka kehadiran fasilitas tentu sangat diharapkan. Fasiiitas yang telah tersedia mesti digunakan win.dan dirawat dengan penuh tanggung jawab sebagai wujud rasa memiliki. Fasiiitas yang ada adalah buah kebaikan dermawan, karena itu semua anggota komunitas wajib

menggunkannya sebagaimana mestinya. Seminaris dilarang mencoret, mengotori, merusak, menempelkan gambar-gambar. Bila ada kerusakan atau ada yang merusakkan sesuatu maka yang bersangkutan wajib melapor kepada Kepala sekolah jika itu terjadi di sekolah dan kepada Prefek w v atau Pamong Unit jika itu terjadi di asrama.

11. Sanksi

Pelanggaran atas segala peraturan atau tata tertib seminari perlu selalu ditindaklanjuti dengan memberikan sanksi. Sanksi yang diberikan merupakan kesempatan bagi seminaris untuk merenungkan kembali perbuatannya dan membangun niat untuk memperbaiki segala sikap dan cara hidupnya. Ada beberapa tahap dalam pemberian sanksi:

1. Tahap pertama: kerja (proyek):

Sanksi kerja diberikan kepada siswa jika tidak mengikuti misa, doa penutup, tidak ikut kerja kelompok tidak ikut latihan koor tanpa alasan yang jelas, bolos, mengambil buah-buahan tanpa ijinan pembina, punya alat elektronik, merokok.

2. Tahap kedua: pemanggilan oleh Prefek

Jika pada tahap pertama seminaris tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan dan bahkan semakin meningkat tingkat kesalahannya maka seminaris tersebut akan dipanggil oleh pamong unit atau Prefek untuk berbicara dari hati ke hati. Artinya seminaris perlu menyampaikan situasi yang sedang dialami atau latar belakang tindakannya sehingga pembina dapat secara tepat memberikan masukan yang berarti untuk kehidupannya. Pemanggilan ini dilakukan minimal 3 kali. Pada tahap ini siswa diminta untuk membuat refleksi atas hidupnya di seminari berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukannya. 3. Tahap ketiga: Surat Pernyataan

Setelah 3 kali dipanggil dan diberi masukan namun tetap tidak menunjukkan tanda-tanda positif maka seminaris wajib membuat surat pernyataan. Dalam surat itu seminaris wajib menyatakan kesediaannya untuk diberi sanksi yang lebih berat dan diberi

surat panggilan kepada orang tua atau wali jika tetap mengulangi kesalahan yang sama.

4. Tahap keempat: Pemanggilan orang tua

Pembinaan terhadap seminaris tidak hanya menjadi tanggung jawab staf pembina saja tetapi juga melibatkan pihak lain terutama orang tua atau wali seminaris. Karena itu orang tua atau wali perlu dihadirkan untuk secara langsung mendengar evaluasi pembina terhadap seminaris yang bersangkutan sehingga mereka dapat turut memberikan sumbang saran. Pada saat orang tua dipanggil sekali lagi seminaris wajib membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi pelanggaran dan siap menerima kredit poin jika pelanggaran terulang kembali. Surat pernyataan itu wajib juga ditandatangani orang tua atau wali.

5. Tahap kelima: Kredit poin

Kredit point adalah sebuah kebijakan pengumpulan nilai atas pelanggaran yang dilakukan seminaris sesuai dengan tingkatannya. Jumlah point yang berlaku adalah 500. Jika seminaris melewati poin yang ditetapkan maka secara otomatis dia dikeluarkan dari asrama. Adapun poin-poin yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Tidak mengikuti Ekaristi: 50

2. Tidak mengikuti doa penutup, Rosario, latihan koor: 25 3. Bolos dan nginap: 25

4. Bolos tanpa nginap: 20 5. Memiliki HP, MP3: 25 6. Tidak kerja: 25

7. Berkelahi dengan teman: 25

6. Tahap keenam; Dikembalikan kepada Orang Tua

Tahapan-tahapan yang dilakukan di atas tentu menyita perhatian dan kesabaran. Namun ketika semua tahapan di atas sudah dilalui dan tidak menghasilkan perubahandan perbaikan maka seminaris yang bersangkutan akan dikembalikan kepada orang tua.

Catatan:

1. Seminaris yang merusak atau menghilangkan fasilitas seminari diberi sanksi untuk menggantikan barang yang dirusakkan atau dihilangkan

2. Pelanggaran dengan sanksi langsung pada tahap II (pemanggilan oleh Prefek) adalah menyimpan VCD/DVD.

3. Pelanggaran dengan sanksi langsung pada tahap III (surat pernyataan) adalah menantang, melecehkan dan tidak menaruh hormat pada Rektor, Prefek, Pamong Unit, Staf dan karyawa seminari, asusila.

4. Pelanggaran dengan sanksi langsung pada tahap IV (pemanggilan orang tua atau wali) adalah minum minuman keras, narkoba 5. Pelanggaran dengan sanksi langsung pada tahap VII

(dikembalikan kepada orang tua) adalah mencuri, memukul Rektor, Prefek, Pamong Unit, Staf Pembina dan karyawan seminar!

A. Peraturan dan TataTertib Seminar! Silentium (Keheningan)

a. Keheningan harus selalu diusahakan selama seminaris berada di kelas, lingkungan unit, kapel, perpustakaan.

b. Keheningan harus selalu diusahakan setelah ibadat penutup

c. Seluruh aktivitas seminaris berhenti paling lambat pukul 23.00 WIT

3. Makan Minum

a. Seminaris wajib makan bersama baik makan pagi, siang maupun malam

b. Seminaris tidak diperkenankan makan di luar kamar makan kecuali karena sakit

c. Wajib memiliki dan merawat alat-alat makan

d. Tidak diperkenankan menggunakan alat makan orang

4. Studi

b. Menjaga ketenangan selama studi

5. Handphone

a. Penggunaan HP harus seijin Prefek atau Pamong Unit b. Seminaris dilarang memihki HP pribadi

6. Merokok

Selama pendidikan di seminari, seminaris dilarang merokok kapanpun dan di manapun

7. Tamu-Kunjungan

a. Hari kunjungan adalah hari Minggu pertama dalam bulan. Penerimaan tamu dari pukul 10.00-16.00 WIT. Seminaris tidak diperkenankan keluar kompleks seminari bersama tamunya tanpa seizin Prefek atau Pamong Unit.

b. Selain hari kunjungan di atas, tamu hanya diterima oleh seminari setelah izin Prefek atau Pamong Unit.

8. Polik seminari

a. Seminaris yang sakit dapat langsung berobat di polik seminari

b. Istirahat di polik atau meninggalkan polik dilakukan seizin suster perawat

c. Seminaris yang memerlukan pemeriksaaan dokter harus meminta surat keterangan dari suster perawat

d. Jika berada di polik, seminaris wajib mematuhi peraturan yang ditetapkan suster perawat

9. Pakaian dan Penampilan

a. Seminaris wajib berpakayan seragam sekolah dan sepatu tertutup juga berkaos kaki pada waktu sekolah. Pada saat sidang akademi, liturgi di kapel kehadiran semua anggota menjadi sangat penting. Doa ini dipimpin oleh petugas (piket) dan diikuti oleh semua anggota komunitas baik seminaris maupun Pembina.

b. Pada saat kerja seminaris mengenakan celana pendek atau celana olahraga dan kaos oblong

c. Tidak diperkenankari berteianjang dada selain di kamar mandi dan kamar tidur

d. Seminaris wajib berpotongan rambut rapi

1.Ekstrakurikuler

Seminaris wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan 2. Kerja

a. Kerja bakti bersifat wajib bagi semua seminaris

b. Semua seminaris wajib memiliki alat kerja sendiri seperti sab'it dan pacul

c. Waktu kerja

Senin, Selasa, Jumat, Sabtu : pukul 15-16 WIT,

Rabu : Pukul 15-16.30 WIT

3. Musik

a. Tidak diperkenankan membawa alat-alat musik keluar dari ruang musik tanpa seijin koordinator musik instrument

b. Setelah selesai latihan, alat-alat musik hariis iikemrmfikarilce Tempat semula dengan rapi

c. Seminaris wajib melapor segala kehilangan dan kerusakan alat-alat musik kepada koordinator alat-alat-alat-alat music

BAB VII

KEPERLUAN PRIBADI

A. Keuangan Pribadi

1 . Uang yang diberikan orang tua atau keluarga wajib diserahkan kepada Prefek atau Pamong Unit

2. Setiap seminaris hendaknya membiasakan diri untuk mengatur dan merencanakan penggunaan uang sakunya dengan penuh tanggung jawab >f 3. Seminaris tidak diperkenankan memiliki rekening pribadi atau ATM

B. PerlengkapanPribadi

1. Perlengakapan pribadi yang dibawa ke seminari hendaknya tidak berlebihan. Semuanya itu mesti dijaga sebagai bentuk penghargaan terhadap orang tua atau keluarga yang telah bersusah payah menyediakan semuanya itu

2. Untuk menumbuhkan sikap sederhana, hendaknya seminaris tidak membawa barang-barang yang mahal. Alat musik dan olahraga seperti gitar, raket badminton boleh dibawa.

BAB VIII KEUANGAN

Jumlah uang yang harus dilunasi orang tua siswa seminari setiap bulan sebesar Rp. 530.000; dengan perincian:

1. Uang asrama : Rp.300.000

2. Uang Sekolah : Rp.200.000

3. Uang Saku (Koperasi dan jalan) : Rp. 30.000 +

Jumlah Rp. 530.000

Catatan: Seminari yang orang tuanya sudah melunasi secara penuh akan menerima uang saku untuk keperluan koperasi dan uang jalan dan yang belum melunasinya tidak akan dilayani.

ATURAN HARIAN

ASRAMA SMA SEMINARI PETRUS VAN DIEPEN TAHUN AJARAN 2013-2014

Senin

05.00 : Bangun pagi - mandi 05.30 : Ibadat pagi dan Misa pagi

06.15 : Sarapan pagi-persiapan ke sekolah 07.00 : sekolah 13.30 : makan siang 14.00 :Istirahat siang 15.00 : Olahraga 16.00 : mandi '17.00 : Studi I 19.00 : Makan malam 20.00 : Studi II 21.00 : Doa penutup 21.30 : rekreasi 21.00 : Istirahat malam Selasa 15.00 : mengembangan minat 18.30 : Salve Selanjutnya : S.D.A Rabu 15.00 : opus manual 18.00 : latihan koor 19.00 : makan malam 20-00 : studi 21.00 : Doa Penutup 21.30 : rekreasi panjang 23.00 : istirahat malam

Kamis 15.00 : olahraga 18.00 : Misa Komunitas Sabtu 15.00 : opus manual 18.00 : latihan koor 19.00 : makan malam

20-00 : studi (pengisian refleksi) 21.30 : Doa Penutup (meditasi,rosario) 23.00 : istirahat malam Minggu 06.00 : bangun pagi 06.30 : Misa Minggu 08.30 : Sarapan pagi 09.00 : Studi pagi 10.00 : rekreasi, olahraga 13.00 : Makan siang 13.30 : istirahat siang 15.00 : Olahraga 18.00 : Studi I 19.00 : makan malam 20.00 : studi II 21.00 : Ibadat penutup 21.30 : rekreasi 23.00 : Istirahat malam

STAF FORMATOR SEMINARI PETRUS VAN DIEPEN Staf Formator

1. Rektor : Rm. Jerry Rumlus, PR 2. Wakil Rektor : Rm. Januarius Vaenbes, PR 3. Prefek SMA : Rm. Alo Roja, O.Carm 4. Prefek SMP : Rm. Edy Gaut, PR 5. Ekonom : Rm. Kristo, O. Carm 6. Bapa Rohani : Rm. Alan Nasraya, SVD

3. Kegiatan siswa Petrus Van Diepen : a. Kegiatan Akademik

c. Olahraga

d. Kewirausahaan

3. Keikutsertaan Siswa Seminari Petrus Van Diepen dalam bidang pendidikan

4. Hasil karya Siswa-siswi Seminari yang di tuangkan dalam majalah CERDAS

Asrama Putra SantoAgustinus Oleh : Pius Motombrie

Pembinaan

Untuk pembinaan di asrama belum berjalan dengan baik. Karena, sejauh pengamatan saya selama 4 bulan di asrama bersama anak-anak saya tidak pernah melihat atau mendengar adanya pertemuan atau pembinaan baik secara umum atau pribadi dengan anak-anak. Para Pembinanya hanya datang sebentar menanyakan kabar anak-anak dan menyuruh mereka bersih-bersih lalu pergi. Hal ini mereka lakukan 2 atau 3 kali dalam sebulan. Pembinaan semacam ini tidaklah efektif dan jauh dari sasaran atau tujuan didirikannya sebuah asrama. Padahal orang tua sangat berharap dengan memasukan anak-anak mereka ke asrama, ketika tamat mereka tidak hanya memiliki intelektual yang baik tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki budi pekerti, serta ketrampilan lain sesuai dengan pembinaan yang mereka dapatkan selama berada di asrama.

Bukan hanya itu, makan pun sering terkendala. Anak-anak tekadang makan sehari sekali dan itupen mereka makan mie yang dibeli dengan uang mereka sendiri. Koki selalu masuk kerja setiap hari kecuali hari libur, tetapi ia tidak bias memasak karena tak diberi uang belanja.

Untuk itu, sangat diharapkan pembinaan asrama yang menetap di asrama sehingga dapat mengurus dan menjalankan pembinaan dengan baik di asrama.

Perawatan Fasilitas

Asrama memililiki beberapa fasilitas penunjang yakni : a. 6 unit kamar tidur

c. 1 unit ruang makan dan belajar d. 1 unit ruang belajar dan rekreasi e. 1 unit ruang computer

f. 2 unit dapur, yakni dapur yang memasak menggunakan kayu bakar dan menggunakan kompor serta dilengkapi dengan ruang penyimpanan makanan masak dan mentah.

g. 1 unit bangunan tepat karyawan dengan tiga kamar, yang terbagi 2 kamar karyawan dan 1 ruang perpustakaan dan baca. h. 1 unit bagunan Pembina yang terdiri dari 4 kamar tidur, 1

ruang tamu, dan dilengkapi dengan 3 kamar mandi, 1 unit dapur serta 1 unit ruang cuci dan menjemur pakaian.

i. 1 unit Kapela

j. 3 unit lapangan, yakni lapangan Volley, bola basket dan bola kaki

k. 2 unit bak penampung air

l. 1 unit tempat mencuci piring. Perlu diperbaiki instalasi air dan pembuangannya

m. 2 unit pompa sanyo. Perlu ditambah 1 unit n. 3 unit profil tank.

Dari sekian unit bagunan yang ada, yang terpakai hanya 1 unit bangunan kamar tidur, 1 unit aula untuk belajar dan makan, 1 unit kamar mandi serta bangunan para Pembina.

Kondisi bangunan pun tidak semuanya baik, masih membutuhkan perbaikan seperti jendela, pintu dan talang air serta plafon di dapur Pembina. Selain itu, lampu dan air juga perlu di instalasi ulang.

Untuk lapangan, yang terpakai sekarang hanya lapangan basket sedangkan lapangan Volly dan bola kaki tidak terpakai. Lapangan bola kaki sendiri sudah ditumbuhi rumput yang sangat tebal.

Komputer, menurut anak-anak monitornya masih berfungsi baik hanya CPUnya yang telah rusak. Juga ada 1 bh TV tetapi rusak.

Lingkungan

Selain di isi dengan bangunan, lingkungan asrama yang cukup luas tersebut juga ditanami buah-buahan seperti kelapa, rambutan, mangga, jambu, durian, pisang dan sebagian lahan dibuat kolam kangkung untuk keperluan sayuran bagi asrama. Namun semua ini tidak terawat dengan baik, demikian pun halamannya. Hal ini terlihat dari rumput yang sudah tumbuh tinggi dan lebat serta parit-parit yang tersumbat sehingga pada saat hujan air tergenang di halaman asrama bahkan sampai masuk ke dalam unit-unit ruangan.

Gambaran Umum Tentang Asrama Putri CIJ “Santo Fransiskus Xaverius”

Kampung Baru - Sorong

1. Latar Belakang

Kepedulian akan beberapa pelajar putri SMP YPPK Don Bosco yang datang dari luar kota Sorong dan harapan beberapa orang tua akan tempat yang nyaman bagi putri-putrinya yang besekolah di SMP Don Bosco, Sorong.

Komunitas menanggapi keadaan it dan bertahap, mulai membuka asrama untuk menerima mereka yang ingin tinggal di asrama. Tujuan : membantu mereka, mengembangkan berbagai potensi,baik

rohani maupun jasmani agar menjadi manusia beriman, berilmu, kreatif, sehat dan mandiri.

Visi : terwujudnya kepribadian yang mandiri, disiplin, bertanggungjawab, saling menghargai dan berjiwa sosialyang berpedoman pada semangat Yesus Sang Guru Ilahi.

Misi :

- Menanamkan nilai iman yang kuat dan nilai luhur budi pekerti.

- Menumbuhkan sikap disiplin, mandiri dan tanggungjawab.

- Menciptakan lingkungan yang bersih, rapih indah dan nyaman.

2. Strategi Pembinaan :

 Melalui latihan membaca Kitab Suci dan menyani sebulan sekali

Melalui pertemuan berkala dengan pendamping.

Memberikan penjelasan tentang tata karma dan budi pekerti,

saat awal masuk asrama dan saat akan libur semester.

 Mendampingi saat berdoa dan bekerja, juga saat belajar.

3. Strategi Pembinaan :

Keuangan asrama dikelola sebagai :

1. Biaya hidup setiap hari makan-minum dan bahan bakar

2. Honor pendamping/ penjaga, honor tukang masak dan kebersihan

3. Biaya listrik dan air

4. Biaya perbaikan-perbaikan kecil

Administrasi keuangan diatur oleh bendahara (pembukuan)

TTD

Asrama Putri Santa Monika

Faktor-faktor penyebab anak-anak asrama keluar atau pindah sekolah yaitu :

1. Tidak betah 2. Sakit 3. Pacaran

4. Tidak naik kelas dan pindah sekolah 5. Sering bolos sekolah

6. Atas kemauan sendiri 7. Atas kemauan orang tua

8. Sering melanggar peraturan dan tata tertib asrama 9. Sering terlambat pulang dari liburan

10. Tidak rutin membayar uang asrama 11. Banyak tunggakan atau utang di asrama 12. Makanan kurang bervariasi

13. Sering keluar tanpa izin Pembina atau Suster 14. Tidak jujur, sering menipu Pembina atau Suster

15. Pembina atau Suster kadang-kadang kurang memperhatikan kesehatan anak asuh.

16. Tidak diiizinkan memegang Handphone 17. Peraturan terlalu ketat

18. Ingin bebas

19. Adanya kekurangcocokkan dengan teman se-asrama atau terlibat perkelahian.

2. Evaluasi tentang hal yang positif

Mengapa mereka yang tinggal di asrama selesai menamatkan pendidikannya selama 3 tahun inilah hal positifnya :

1. Tenang untuk belajar / Study 2. Banyak pengalaman

a. Mandiri

b. Dewasa / Matang

c. Bertanggungjawab baik pribadi maupun dengan sesama Saling belajar satu dengan yang lain

d. Mempunyai wadah untuk masa depan dalam meneruskan study atau sudah terjun di masyarakat

3. Mempunyai Pembina/ suster Pembina yang mampu ;

Mengarahkan / membina

 Merangkul, peduli dan mempunyai Hati (Kasih)dan sayang

Dokumen terkait