• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

3. Aspek-Aspek Konsep Diri

Menurut Acocella dan Colhoun (1990), konsep diri juga disebut potret diri mental, pandangan seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri tersebut mempunyai beberapa aspek, antara lain :

a. Aspek Pengetahuan

Aspek pengetahuan merupakan dimensi pertama dalam konsep diri yang merupakan dimensi yang diketahui seseorang tentang dirinya sendiri, atau dengan kata lain gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Aspek ini memberi gambaran tentang keadaan diri sendiri (self-picture). Gambaran mengenai diri sendiri akan membentuk citra diri (self-image). Aspek ini merupakan data yang bersifat obyektif, misalnya : usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan.

b. Aspek Harapan

Menurut Rogers (dalam Colhoun dan Acocella, 1990) menyatakan bahwa seseorang mempunyai satu set pandangan tentang siapa dirinya, maka orang tersebut juga mempunyai pandangan lain tentang kemungkinan orang tersebut menjadi apa di masa datang. Pandangan ini akan mengakibatkan orang tersebut mempunyai pengharapan mengenai dirinya sendiri.

c. Aspek Evaluasi

Konsep diri adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri (self-acceptance), serta penilaian terhadap harga dirinya sendiri (self-esteem). Setiap hari individu selalu memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri,

apakah saya dapat melakukan seperti yang saya harapkan dan apakah saya dapat memenuhi yang menjadi standar saya.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Burns (1993) terdapat beberapa aspek yang berpengaruh dalam penyusunan konsep diri seseorang, yaitu :

a. Citra Fisik

Citra fisik merupakan penilaian individu terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan keadaan fisik seorang individu seperti misalnya bagaimana bentuk tubuh, kecantikan wajah dan sebagainya. Berbagai ketidaksempurnaan atas bentuk dan postur tubuh seseorang secara tidak langsung akan sangat besar mempengaruhi pembentukan konsep dirinya. Selain itu, adanya berbagai macamstereotypetentang citra fisik yang ideal bagi seseorang dalam masyarakat juga akan sangat mempengaruhi konsep diri seseorang.

Penilaian yang positif terhadap keadaan dan bentuk fisik seseorang baik yang bersumber dari dalam diri dan bersifat subyektif maupun dari orang lain dan bersifat objektif akan sangat mempengaruhi perkembangan konsep diri ke arah yang positif. Seorang individu yang dapat menerima pernyataan orang lain yang berkaitan dengan keadaan fisiknya akan memasukkan persepsi-persepsi tersebut ke dalam orientasi pemikirannya mengenai keadaan fisiknya. Kemudian berdasarkan data yang diperolehnya tersebut, individu itu akan membentuk suatu konsep diri bagi dirinya.

Apabila seseorang mempunyai keadaan fisik yang sempurna baik menurut dirinya maupun menurut orang lain maka individu tersebut akan cenderung mempunyai konsep diri yang cenderung positif. Namun demikian sebaliknya, jika seseorang merasa dirinya tidak sempurna dan jauh dari citra fisik yang ideal menurut masyarakat maka individu tersebut akan cenderung mempunyai konsep diri yang negatif.

b. Tanggapan Orang Lain Mengenai Dirinya

Tanggapan orang lain mengenai diri subjek mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan konsep diri seseorang. Selain itu, tingkat kedekatan antara pemberi tanggapan (orang lain) dengan individu juga akan memberi pengaruh dalam pembentukan konsep diri. Semakin dekat hubungan kekeluargaan biasanya cenderung bisa cenderung lebih diterima dari pada orang diluar keluarga.

c. Identifikasi Peran Seks

Identifikasi peran seks mulai dari penentuan jenis kelamin. Pengertian peran identitas seksual adalah tingkat kesesuaian antara karakteristik ciri-ciri fisik dan jenis kelamin seseorang dengan peran seksual yang dilakukan dalam hidup dan dalam interaksi dengan orang lain. Peran identitas seksual juga akan berpengaruh dalam pembentukan konsep diri seseorang. Peran identitas seksual yang semakin menyimpang dari nilai-nilai atau norma masyarakat akan cenderung mengarahkan konsep diri yang semakin negatif bagi seseorang.

Menurut Berzonsky (1981) untuk mengetahui konsep diri seseorang dapat dilihat dari aspek-aspek berikut ini :

a. Aspek Fisik

Aspek fisik di dalamnya meliputi penilaian individu terhadap segala sesuatu yang dimilikinya, seperti tubuh, pakaian, dan benda miliknya. Individu beranggapan bahwa daya tarik fisik berpengaruh terhadap penilaian masyarakat terhadap ciri kepribadian seseorang. Fisik yang bagus berarti memiliki kepribadian yang bagus pula dan sebaliknya sehingga individu lebih mengutamakan penampilan fisik. Ukuran suatu daya tarik fisik diambil dari pandangan masyarakat secara umum walaupun tidak semua ukuran atau patokan tersebut benar adanya. Ukuran masyarakat tentang fisik dapat dilihat dari berat badan, warna kulit, pakaian yang dipakai dan barang yang dimiliki seseorang. Individu yang merasa penampilan dirinya tidak menarik atau tidak mampu menerima perbedaan antara keadaan dengan ukuran masyarakat sekitar membuat individu menjsi rendah diri dan berkonsep diri yang nagatif. Individu yang menerima keadaan fisiknya apa adanya tanpa terpengaruh dengan ukuran masyarakat tentang daya tarikfisik akan menghasilkan konsep diri yang positif.

b. Aspek Psikis

Aspek psikis di dalamnya terdapat pikiran, perasaan dan sikap yang dimiliki individu terhadap dirinya. Misalnya : saya merasa yakin dengan kemampuan yang saya miliki. Individu sering memiliki cita-cita

atau harapan yang kurang realistis dan tidak melihat dengan jelas kemampuan yang dimiliki. Harapan yang kurang realistis dan tidak adanya kemampuan yang mencukupi dapat menimbulkan suatu kegagalan. Kegagalan ini menimbulkan perasaan tidak mampu dan reaksi-reaksi pertahanan diri dengan menyalahkan orang lain atas kegagalannya sehingga menimbulkan konsep diri yang negatif. Individu yang mampu berfikir realistis tentang harapan dan cita-cita yang ingin dicapainya yang sesuai juga dengan kemampuannya akan mencapai suatu keberhasilan sehingga akan timbul rasa percaya diri dan kepuasan diri yang menimbulkan konsep diri yang positif pula.

c. Aspek Sosial

Aspek sosial meliputi bagaimana peranan sosial yang dimainkan individu dan penilaian individu terhadap peranan tersebut. Misalnya : saya suka membantu teman yang sedang menghadapi masalah. Penilaian individu terhadap dirinya sendiri tidak lepas dari penilaian masyarakat terhadap suatu peran sosial yang membuat individu dapat memberikan penilaian yang baik atau buruk.

d. Aspek Moral

Aspek moral meliputi nilai dan prinsip yang memberi arti serta arah bagi kehidupan seseorang. Misalnya : kita wajib mentaati peraturan. Individu berkonsep diri positif akan dapat menarik hal-hal positif yang berada di lingkungan sekitarnya. Penilaian-penilaian positif ini akan menjadi suatu nilai dan prinsip bagi individu untuk berperilaku di dalam

kehidupannya sehari-hari. Individu yang memiliki konsep diri negatif itu karena individu tidak menarik hal positif dan hal negatif terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Individu akan berperilaku seperti apa yang ia lihat di lingkungannya tanpa mengetahui benar atau salah.

Berdasarkan pemaparan beberapa pendapat, maka peneliti cenderung menggunakan teori tentang aspek-aspek konsep diri menurut pendapat Acocella dan Colhoun (1990). Dengan pertimbangan aspek-aspek tersebut cukup dapat mewakili dalam penelitian ini. Aspek-aspek konsep diri menurut Acocella dan Colhoun dibagi menjadi tiga :

a. Aspek Pengetahuan

Aspek pengetahuan merupakan dimensi pertama dalam konsep diri yang merupakan dimensi yang diketahui seseorang tentang dirinya sendiri, atau dengan kata lain gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Aspek ini memberi gambaran tentang keadaan diri sendiri (self-picture). Gambaran mengenai diri sendiri akan membentuk citra diri (self-image). Aspek ini merupakan data yang bersifat obyektif, misalnya : usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan.

b. Aspek Harapan

Menurut Rogers dalam Colhoun dan Acocella, (Colhoun, 1990) menyatakan bahwa seseorang mempunyai satu set pandangan tentang siapa dirinya, maka orang tersebut juga mempunyai pandangan lain tentang kemungkinan orang tersebut menjadi apa di masa datang.

Pandangan ini akan mengakibatkan orang tersebut mempunyai pengharapan mengenai dirinya sendiri.

c. Aspek Evaluasi

Konsep diri adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri (self-acceptance), serta penilaian terhadap harga dirinya sendiri (self-esteem).Setiap hari individu selalu memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri, apakah saya dapat melakukan seperti yang saya harapkan dan apakah saya dapat memenuhi yang menjadi standar saya.

Dokumen terkait