• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep diri mahasiswa fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2001 yang belum menyelesaikan studi pada tahun 2009 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Konsep diri mahasiswa fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2001 yang belum menyelesaikan studi pada tahun 2009 - USD Repository"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

i

SANATA DHARMA YOGYAKARTA ANGKATAN 2001 YANG BELUM MENYELESAIKAN STUDI PADA TAHUN 2009

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh : Asih Setiya Rini

019114126

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

Namun tak ada yang tak mungkin...

Percayalah dan lakukan bagian kita,

Maka TUHAN akan lakukan bagianNya.

Dia membuat segala sesuatu indah pada waktunya. (Pengkhotbah 3 : 11)

”Ajarilah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana”

(6)

v

 Bapak Sunartho dan Ibu Suhartini Wiyono di surga

 Rienard Devon Arkaprawira, Putra tercintaku

 Narrien Melody Bulan Benning, Putri tersayangku

 Kusnardi, M. Pd., suamiku tercinta

 Keluarga besarku, trah Jonggo Wiyono,

(7)
(8)

vii

KONSEP DIRI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI ANGKATAN 2001 UNIVERSITAS SANATA DHARMA YANG BELUM

MENYELESAIKAN STUDI

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana konsep diri mahasiswa psikologi angkatan 2001 universitas Sanata Dharma yang belum menyelesaikan studi. Sejalan dengan perkembangan mahasiswa kearah kedewasaan masalah yang terjadi dapat menyita waktu mahasiswa dan menimbulkan kerugian apabila tidak dapat mengelolanya dengan baik, sehingga waktu penyelesaian studinya akan terhambat. Jika itu terjadi, masalah yang terjadi adalah perkembangan pembentukan konsep diri. Konsep diri menjadi factor penting karena konsep diri mencakup bagaimana individu dapat menerima dan menghargai diri sendiri berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam dirinya. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2001 universitas Sanata Dharma yang belum menyelesaikan studi. Jumlah dalam penelitian ini adalah 23 orang. Alat ukur dalam penelitian ini adalah skala konsep diri yang disusun sendiri oleh penulis. Indeks kesahihan item bergerak antara 0,313 sampai 0,867. koefisien reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu sebesar 0,956. Berdasarkan analisis data diperoleh mean empiric (161,39) lebih besar dari pada mean teoritik (102,5) yang berarti secara umum subjek penelitian ini memiliki konsep diri yang tinggi (positif). Hal ini ditunjukkan dengan adanya 16 subjek (69,57%) pada kategori “tinggi”, 7 subjek (30,43%) pada kategori “sedang”, dan 0 subjek (0%) pada kategori “rendah”. Pada aspek konsep diri, aspek harapan adalah aspek yang memperoleh skor paling tinggi, diikuti aspek pengetahuan, kemudian yang terakhir aspek evaluasi. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya dalam diri subjek memiliki harapan-harapan dengan melihat pengetahuan yang dimilikinya dan dengan mempertimbangkan semua kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Sehingga sebenarnya subjek sangat mengerti gambaran tentang dirinya.

(9)

viii

THE SELF-CONCEPT OF 2001 CLASS PSYCHOLOGICAL FACULTY STUDENTS OF SANATA DHARMA UNIVERSITY WHO HAVE NOT

FINISHED THEIR STUDY IN 2009 YEAR

Asih Setiya Rini Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

This research was aimed at describing the self-concept of 2001 class Psychological students of Sanata Dharma University who have not finished their study. Coincide with the growth of the students, the problems they faced could take much of their time, and these caused disadvantages when they could not manage them well, so the time to finish studying would be disturbed. When such problems happened, these would influence the self-concept shaping growth. The self concept is an important factor because it included how the individuals accept and value themselves. The subjects of this research were the 2001 class Psychological Faculty students who have not finished their study. The numbers of the subjects were 23 students. The measurement instrument of this research was self-concept scale developed by the researcher. The item validity index ran from 0.313 to 0.867, while reliability coefficient was 0,956 which was derived from Alpha Cronbach computation. Based on the data analysis, it was found that the empirical mean (161,39) was higher than the theoretical mean (102,5). We can say that generally the subjects of this research have a positive self-concept. It was shown by 16 subjects (69,57 %) got high category, 7 subjects got average category and no one got low category. In the self-concept aspect, the hope aspect got the highest score, followed by knowledge aspect, and the last was evaluation aspect. It shows that basically the subjects have high hope through their knowledge considering all of the strength and weaknesses they have. It means that actually the subjects know well about themselves.

(10)
(11)

x

Puji syukur kepada Yesus Kristus yang telah memberikan kelimpahan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis ini untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Psikologi.

Terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah mendukung penulis selama ini dengan kritik ataupun saran, semangat, kehadiran, perhatian, gurauan, bantuan baik moral maupun spiritual. Oleh karena itu, dengan kerendahan dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Tuhan Yesus pemberi segalanya.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik untuk semua dukungan, arahan, bantuan, bimbingan, dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama belajar di Fakultas Psikologi.

(12)

xi

Psi., M. Psi., selaku dosen penguji, terima kasih untuk saran dan bantuannya sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

5. Seluruh dosen fakultas Psikologi, staff fakultas Psikologi dan civitas akademika Universitas Sanata Dharma, terima kasih telah membantu, memberikan dorongan, pengetahuan, dan bimbingan selama penulis menempuh kuliah.

6. Para responden yaitu teman-teman angkatan 2001 yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi angket.

7. Bapak dan Ibu di surga, terima kasih atas cinta, perhatian, bimbingan, kesabaran, doa dan keringat yang selalu dicurahkan saat kita masih bersama. Maafkan Rini yang selalu membuat kecewa, dan belum sempat membahagiakan kalian. I miss you Dad…, I miss you Mom…

8. Ayah tercinta yang telah menjadikanku tetap mampu berdiri, dan selalu setia mendampingiku disaat badai datang. Terima kasih untuk semua cinta yang telah membuatku belajar segala sesuatu tentang apa arti hidup.

9. Rienard Devon Arkaprawira dan Narrien Melody Bulan Benning, anak-anak bunda yang lucu-lucu yang selalu memberikan keceriaan dalam hidup bunda. Maafkan bunda jika selalu meninggalkan kalian untuk menyelesaikan skripsi bunda…

(13)

xii Baru kalian SELAMANYA.

11. Teman-teman kost, thanks ya untuk kebersamaan dan kekompakannya. Kapan kita kumpul lagi? Aku kangen kalian semua…

12. Temen- temen 2001 yang selama ini menemaniku dalam perjuangan ini, Angga thanks tuk semuanya, sori aku selalu ngrepoti, Ulli makasih banget tuk bantuanmu, Gompis, Orri, Vembi, Lasro, thanks ya....

13. Semua pihak yang tak dapat kusebut satu persatu yang telah memberiku segalanya. Bukan maksud hati melupakan kalian tapi terbatasnya tempat sehingga tidak semuanya dapat ditulis. Terima kasih semuanya….

Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga dengan selesainya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, Januari 2010 Penulis,

(14)

xiii

Halaman

Halaman Judul... ………..…..………… i

Halaman Persetujuan Pembimbing... ...…...…………. ii

Halaman Motto ... iii

Halaman Persembahan ... iv

Halaman Pengesahan... ……….. v

Pernyataan Keaslian Karya... vi

Abstrak...……….…… vii

Abstract...……… viii

Lembar Pernyataan Publikasi Karya ... ix

Kata Pengantar... ...……….. x

Daftar Isi...……….……….. xiii

Daftar Tabel... ……….……… xvi

Daftar Lampiran...…….………...……….. xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Perumusan Masalah ………... 4

C. Tujuan Penelitian ………... 5

D. Manfaat Penelitian ……….……….... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Diri...……….……...……....…... 6

(15)

xiv

3. Aspek-Aspek Konsep Diri………...…... 10

4. Ciri-ciri dan Penggolongan Konsep Diri...………... 16

B. Definisi Mahasiswa……..……...……….. 20

C. Konsep Diri Pada Mahasiswa yang Belum Menyelesaikan Studi 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……….. 24

B. Identivikasi Variabel Penelitian ……… 24

C. Definisi Operasional ...……….. 24

D. Subjek Penelitian ………...………. 25

E. Metode Pengumpulan Data ……….. .26

F. Instrumen Penelitian ………..………... 26

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...……… 29

1. Validitas ... 29

2. Seleksi Item ... 30

3. Reliabilitas ... 32

H. Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian... 37

1. Orientasi Kancah ………... 37

2. Persiapan Penelitian...……….. 37

B. Pelaksanaan Penelitian………... 38

(16)

xv

2. Deskripsi Data Penelitian ... 39

3. Kategorisasi Konsep Diri Mahasiswa Psikologi Angkatan 2001 42 4. Deskripsi Kedudukan pada Aspek Konsep Diri... 43

D. Pembahasan ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 47

1. Bagi Mahasiswa ... 47

2. Bagi Peneliti Lain... 47

3. Bagi Masyarakat ... 48

C. Keterbatasan Penelitian... 48

(17)

xvi

Halaman

Tabel 1. Blue Print Skala Konsep Diri ... 28

Tabel 2. Distribusi Item Pra Uji Coba Skala Konsep Diri Menurut Aspek Dan SifatFavorable/Unfavorable ...... 29

Tabel 3. Distribusi Item Setelah Uji Coba Skala Konsep Diri Menurut Aspek Dan SifatFavorable/unfavorable……… 32

Tabel 4. Norma Kategori ………... 35

Tabel 5. Norma Kategori ……… 36

Tabel 6. Uji Normalitas ……….. 39

Tabel 7. Diskripsi Data Penelitian ………. 40

Tabel 8. Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritik ... 41

Tabel 9. Kategori Skor Total Subjek ... 42

Tabel 10. Data Jumlah Subjek Per Kategori ... 42

(18)

xvii

Data Skor Uji Coba ……… 52

Reliability Analysis Scale Item Statistik ………. 54

Item Total Statistik ……….. 55

Reliability Statistic ……… 57

Data Skor Penelitian ……… 59

Reliability Analisis Scale Item Statistik ………. 61

Item Total Statistik ……… 63

Reliability Statistic ………... 64

Frequencies Total Skala Statistik ……… 65

Statistik Total ……… 65

Total ……… 66

Diskriptif Statistik ……… 66

Frequencies Aspek Pengetahuan Statistik Aspek Pengetahuan ……… 67

Total ……… 68

Diskriptif Statistik ……….. 68

(19)

xviii

Diskriptif Statistik ……… 70

Frequencies Aspek Evaluasi Statistik Aspek Evaluasi ……… 71

Total ………. 72

Diskriptif Statistik ……… 72

Normalitas & Statistik Diskriptif One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ……… 74

Diskriptif Statistik ………. 75

Uji t One Sample Test ……… 76

One Sample Statistik ………. 76

Frekuensi Komponen Akademik ……… 77

Frekuensi Komponen Non Akademik ………. 78

Skala Konsep Diri Skala Uji Coba ... 80

(20)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki dunia belajar di Universitas merupakan sebuah perjalanan yang harus dihadapi oleh seorang mahasiswa, apalagi mahasiswa sebagai bagian dari perkembangan remaja menuju kedewasaan yang mempunyai tantangan dan perubahan dalam perilaku serta dalam kepribadiannya. Dalam proses menuju kedewasaan individu dituntut untuk memiliki suatu peran yang jelas, diakui, dihargai oleh orang lain serta masyarakat. Salah satu indikasi keberhasilan tersebut adalah dapat menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya. Sejalan dengan perkembangan mahasiswa kearah kedewasaan, berbagai macam masalah akan sering muncul. Masalah yang terjadi dapat menyita waktu mahasiswa dan menimbulkan kerugian apabila tidak dapat dikelola dengan baik, sehingga waktu penyelesaian studinya akan terhambat dan menjadi lebih lama.

Keberhasilan dalam studi juga menjadi salah satu dasar penilaian suatu kelompok sosial terhadap seseorang. Masa studi normal yang ditempuh Strata 1 adalah delapan semester, namun pada kenyataannya banyak mahasiswa yang tidak mampu menyelesaikan studinya dalam waktu yang sudah ditentukan tersebut. Lingkungan terus menyoroti bahkan menjadikan bahan pembicaraan yang kurang menyenangkan terkait dengan mahasiswa yang belum lulus. Hal tersebut semakin membuat seorang mahasiswa tersebut menjadi tersudut sehingga salah dalam membuat kesimpulan tentang dirinya.

(21)

Berdasarkan observasi dan wawancara singkat dari dua puluh lima mahasiswa yang belum mampu menyelesaikan studi, dua belas diantaranya menyatakan bahwa mereka menjadi kurang percaya diri dan malu datang ke kampus, mempunyai perasaan rendah diri bila berinteraksi dengan teman-teman sebaya yang sudah berhasil menyelesaikan studi bahkan sudah bekerja, peka dan cepat tersinggung, mudah dipengaruhi emosi negatif bahkan stress dan depresi. Konsep diri positif yang sudah terbentuk selama ini dapat berubah menjadi konsep diri yang negatif bila mahasiswa tersebut tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan baik.

Konsep diri menjadi faktor penting karena konsep diri mencakup bagaimana individu dapat menerima dan menghargai diri sendiri berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam dirinya. Konsep diri akan menentukan bagaimana seseorang akan menjalani hidupnya di dalam masyarakat. Orang yang mempunyai konsep diri positif pastinya akan dapat menikmati hidup secara utuh dalam berbagai kegiatan seperti pakerjaan maupun persahabatan. Konsep diri bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan serta terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan manusia dari kecil hingga dewasa.

(22)

terbentuk dari sikap penerimaan diri dan pola asuh yang positif adalah konsep diri yang positif (Rini, 2002).

Hal lain yang memberikan pengaruh pada konsep diri adalah lingkungan dan pengalaman. Apa yang didapatkan dari pengalaman dan apa yang diterima dari lingkungan juga menentukan arah pembentukan konsep diri (Hurlock, 1994:10). Konsep diri bukan suatu bentuk yang statis, melainkan selalu mengalami perkembangan. Refleksi lingkungan menjadi acuan dinamika tumbuh kembang konsep diri seseorang. Refleksi lingkungan yang positif dapat memberi kekuatan bagi konsep diri seseorang, namun sebaliknya refleksi lingkungan yang negatif akan memperlemah konsep diri seseorang.

Menurut Hurlock (1990) konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya sendiri. Konsep diri merupakan gabungan keyakinan yang dimiliki orang langsung dari mereka sendiri yang mencakup karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi, prestasi. Menurut Acocella dan Calhoun (1990), konsep diri seseorang memuat pengetahuan, harapan dan evaluasi mengenai dirinya sendiri.

(23)

dialaminya, sehingga tampak bahwa dia akan mengerahkan semua usahanya secara maksimal dalam menghadapi segala sesuatu.

Menurut Acocella dan Calhoun (1990), individu yang memiliki konsep diri negatif benar-benar tidak tahu siapa dirinya, apa kelemahan dan kelebihan yang ada pada dirinya, dan nilai-nilai dalam kehidupan. Individu yang memiliki konsep diri negatif juga akan membiarkan dirinya larut dalam mimpi tanpa berusaha untuk mewujudkannya, usaha untuk meraih prestasi sangat kurang.

Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2001 akan habis masa studinya pada bulan Agustus 2009, namun fakta mengatakan bahwa masih banyak mahasiswa angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studinya. Maka peneliti ingin mengetahui konsep diri yang dimiliki mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studinya.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(24)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep diri yang dimiliki oleh mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studinya.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana penelitian psikologi kepribadian bagi peneliti lain.

2. Praktis

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para mahasiswa khususnya dalam hal pembentukan konsep diri sehingga dapat membantu mereka dalam membentuk konsep diri yang positif.

(25)

LANDASAN TEORI

A. Konsep Diri

1. Pengertian Konsep Diri

Dalam Kamus Psikologi (2000), konsep diri didefinisikan sebagai sebuah cara pandang individu untuk melakukan evaluasi mengenai dirinya sendiri atau penilaian mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan. Sedangkan menurut Hurlock (1990) konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya sendiri. Konsep diri merupakan gabungan keyakinan yang dimiliki orang langsung dari mereka sendiri yang mencakup karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.

Rosenberg (dalam Burns, 1993) mendefinisikan konsep diri sebagai metode evaluasi diri yaitu cara seseorang dalam memandang dirinya, apakah dirinya menyenangkan atau dirinya tidak menyenangkan. Konsep diri meliputi apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh seseorang mengenai dirinya. Para psikolog juga memandang bahwa konsep diri merupakan suatu kumpulan persepsi-persepsi tentang diri individu yang bersangkutan. Persepsi-persepsi tersebut biasanya termanifestasi dalam berbagai sifat, antara lain : psikologis, sosial dan fisiologis (Rakhmat, 1986).

Menurut pendapat William D. Brooks (dalam Rakhmat, 2000) konsep diri adalah suatu pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri ini bukan hanya sekedar gambaran diskriptif, tetapi juga penilaian seseorang

(26)

tentang dirinya sendiri. Jadi konsep diri meliputi apa yang seseorang pikirkan dan apa yang seseorang rasakan tentang dirinya sendiri. Cawagas (1983) juga berpendapat bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisik, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahan, kepandaian dan kegagalannya. Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan akan berakibat tidak baik karena segala keberhasilan banyak tergantung dari cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimilikinya. Keberhasilan studi, bergaul, berkreasi atau berorganisasi dapat membuat individu mengembangkan konsep dirinya. Pengalaman kegagalan yang dialami dapat merugikan konsep dirinya dan apabila kegagalan tersebut terus menerus menimpanya maka konsep dirinya akan menjadi negatif.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa konsep diri dapat didefinisikan sebagai suatu metode evaluasi diri mengenai individu yang bersangkutan yang mencakup dimensi fisik, psikologis, sosial, aspirasi dan prestasi.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Konsep Diri

(27)

Menurut Rogers (Scultz, 1991) konsep diri yang berkembang dari anak merupakan gambaran-gambaran yang dibentuk sebagai akibat dari bertambah kompleksnya interaksi dengan orang lain. Dari mengamati reaksi orang lain terhadap tingkah lakunya sendiri, anak itu secara ideal mengembangkan suatu pola gambaran-gambaran diri yang konsisten. Konsep diri seorang anak sangat dipengaruhi oleh perasaan cinta atau kasih sayang yang tulus, tanpa syarat dari seseorang (anggota keluarga) atau sering disebut sebagaiunconditional positive regard.Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah suatu syarat terhadap tingkah lakunya yang baik.

Pembentukan konsep diri yang dimiliki seseorang dimulai semenjak masa kanak-kanak, namun faktor pembentukan konsep diri bukan dari bawaan. Orang-orang sekitar individu membantu untuk mengenali dirinya melalui penilaian atau perbandingan dirinya dengan orang lain sehingga terbentuk konsep diri. Tidak semua orang disekitar individu berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri, hanya orang-orang tertentu saja seperti orang yang dianggap dekat dengan individu atau idola individu saja (Colhoun dan Acocella, 1990:67).

Gunarsa dan Gunarsa (1986:238-239) menyatakan bahwa pada dasarnya konsep diri terbentuk atas tahapan-tahapan yang meliputi :

a. Konsep Diri Primer

(28)

melalui interaksinya dengan keluarga. Konsep mengenai bagaimana dirinya diawali ketika membandingkan dirinya dengan anggota keluarga lainnya. Konsep mengenai bagaimana perannya, aspirasinya, atau tanggung jawabnya dalam kehidupan keluarga ini banyak ditentukan atas dasar didikan atau tekanan-tekanan yang berasal dari orang tua. Anak yang bertambah besar akan mempunyai hubungan yang lebih luas dari pada hanya sekedar hubungan dalam lingkungan keluarga. Ia mempunyai lebih banyak teman, banyak kenakalan, dan sebagai akibatnya ia mempunyai banyak pengalaman yang akhirnya akan diperoleh konsep diri yang baru.

b. Konsep Diri Sekunder

Pembentukan konsep diri sekunder ini lebih ditentukan oleh bagaimana konsep diri primer terbentuk. Individu yang memiliki konsep diri primer sebagai orang pendiam, penurut, tidak nakal atau tidak suka membuat keributan maka orang tersebut akan cenderung memilih teman bermain yang sesuai dengan konsep diri yang sudah dimilikinya, dan teman-teman barunya itulah yang akan menunjang terbentuknya konsep diri sekunder.

(29)

3. Aspek- Aspek Konsep Diri

Menurut Acocella dan Colhoun (1990), konsep diri juga disebut potret diri mental, pandangan seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri tersebut mempunyai beberapa aspek, antara lain :

a. Aspek Pengetahuan

Aspek pengetahuan merupakan dimensi pertama dalam konsep diri yang merupakan dimensi yang diketahui seseorang tentang dirinya sendiri, atau dengan kata lain gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Aspek ini memberi gambaran tentang keadaan diri sendiri (self-picture). Gambaran mengenai diri sendiri akan membentuk citra diri (self-image). Aspek ini merupakan data yang bersifat obyektif, misalnya : usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan.

b. Aspek Harapan

Menurut Rogers (dalam Colhoun dan Acocella, 1990) menyatakan bahwa seseorang mempunyai satu set pandangan tentang siapa dirinya, maka orang tersebut juga mempunyai pandangan lain tentang kemungkinan orang tersebut menjadi apa di masa datang. Pandangan ini akan mengakibatkan orang tersebut mempunyai pengharapan mengenai dirinya sendiri.

c. Aspek Evaluasi

(30)

apakah saya dapat melakukan seperti yang saya harapkan dan apakah saya dapat memenuhi yang menjadi standar saya.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Burns (1993) terdapat beberapa aspek yang berpengaruh dalam penyusunan konsep diri seseorang, yaitu :

a. Citra Fisik

Citra fisik merupakan penilaian individu terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan keadaan fisik seorang individu seperti misalnya bagaimana bentuk tubuh, kecantikan wajah dan sebagainya. Berbagai ketidaksempurnaan atas bentuk dan postur tubuh seseorang secara tidak langsung akan sangat besar mempengaruhi pembentukan konsep dirinya. Selain itu, adanya berbagai macamstereotypetentang citra fisik yang ideal bagi seseorang dalam masyarakat juga akan sangat mempengaruhi konsep diri seseorang.

(31)

Apabila seseorang mempunyai keadaan fisik yang sempurna baik menurut dirinya maupun menurut orang lain maka individu tersebut akan cenderung mempunyai konsep diri yang cenderung positif. Namun demikian sebaliknya, jika seseorang merasa dirinya tidak sempurna dan jauh dari citra fisik yang ideal menurut masyarakat maka individu tersebut akan cenderung mempunyai konsep diri yang negatif.

b. Tanggapan Orang Lain Mengenai Dirinya

Tanggapan orang lain mengenai diri subjek mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan konsep diri seseorang. Selain itu, tingkat kedekatan antara pemberi tanggapan (orang lain) dengan individu juga akan memberi pengaruh dalam pembentukan konsep diri. Semakin dekat hubungan kekeluargaan biasanya cenderung bisa cenderung lebih diterima dari pada orang diluar keluarga.

c. Identifikasi Peran Seks

(32)

Menurut Berzonsky (1981) untuk mengetahui konsep diri seseorang dapat dilihat dari aspek-aspek berikut ini :

a. Aspek Fisik

Aspek fisik di dalamnya meliputi penilaian individu terhadap segala sesuatu yang dimilikinya, seperti tubuh, pakaian, dan benda miliknya. Individu beranggapan bahwa daya tarik fisik berpengaruh terhadap penilaian masyarakat terhadap ciri kepribadian seseorang. Fisik yang bagus berarti memiliki kepribadian yang bagus pula dan sebaliknya sehingga individu lebih mengutamakan penampilan fisik. Ukuran suatu daya tarik fisik diambil dari pandangan masyarakat secara umum walaupun tidak semua ukuran atau patokan tersebut benar adanya. Ukuran masyarakat tentang fisik dapat dilihat dari berat badan, warna kulit, pakaian yang dipakai dan barang yang dimiliki seseorang. Individu yang merasa penampilan dirinya tidak menarik atau tidak mampu menerima perbedaan antara keadaan dengan ukuran masyarakat sekitar membuat individu menjsi rendah diri dan berkonsep diri yang nagatif. Individu yang menerima keadaan fisiknya apa adanya tanpa terpengaruh dengan ukuran masyarakat tentang daya tarikfisik akan menghasilkan konsep diri yang positif.

b. Aspek Psikis

(33)

atau harapan yang kurang realistis dan tidak melihat dengan jelas kemampuan yang dimiliki. Harapan yang kurang realistis dan tidak adanya kemampuan yang mencukupi dapat menimbulkan suatu kegagalan. Kegagalan ini menimbulkan perasaan tidak mampu dan reaksi-reaksi pertahanan diri dengan menyalahkan orang lain atas kegagalannya sehingga menimbulkan konsep diri yang negatif. Individu yang mampu berfikir realistis tentang harapan dan cita-cita yang ingin dicapainya yang sesuai juga dengan kemampuannya akan mencapai suatu keberhasilan sehingga akan timbul rasa percaya diri dan kepuasan diri yang menimbulkan konsep diri yang positif pula.

c. Aspek Sosial

Aspek sosial meliputi bagaimana peranan sosial yang dimainkan individu dan penilaian individu terhadap peranan tersebut. Misalnya : saya suka membantu teman yang sedang menghadapi masalah. Penilaian individu terhadap dirinya sendiri tidak lepas dari penilaian masyarakat terhadap suatu peran sosial yang membuat individu dapat memberikan penilaian yang baik atau buruk.

d. Aspek Moral

(34)

kehidupannya sehari-hari. Individu yang memiliki konsep diri negatif itu karena individu tidak menarik hal positif dan hal negatif terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Individu akan berperilaku seperti apa yang ia lihat di lingkungannya tanpa mengetahui benar atau salah.

Berdasarkan pemaparan beberapa pendapat, maka peneliti cenderung menggunakan teori tentang aspek-aspek konsep diri menurut pendapat Acocella dan Colhoun (1990). Dengan pertimbangan aspek-aspek tersebut cukup dapat mewakili dalam penelitian ini. Aspek-aspek konsep diri menurut Acocella dan Colhoun dibagi menjadi tiga :

a. Aspek Pengetahuan

Aspek pengetahuan merupakan dimensi pertama dalam konsep diri yang merupakan dimensi yang diketahui seseorang tentang dirinya sendiri, atau dengan kata lain gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Aspek ini memberi gambaran tentang keadaan diri sendiri (self-picture). Gambaran mengenai diri sendiri akan membentuk citra diri (self-image). Aspek ini merupakan data yang bersifat obyektif, misalnya : usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan.

b. Aspek Harapan

(35)

Pandangan ini akan mengakibatkan orang tersebut mempunyai pengharapan mengenai dirinya sendiri.

c. Aspek Evaluasi

Konsep diri adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri (self-acceptance), serta penilaian terhadap harga dirinya sendiri (self-esteem).Setiap hari individu selalu memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri, apakah saya dapat melakukan seperti yang saya harapkan dan apakah saya dapat memenuhi yang menjadi standar saya.

4. Ciri-Ciri dan Penggolongan Konsep Diri

a. Konsep Diri Positif

Menurut William (dalam Rakhmat, 2000) orang yang memiliki konsep diri positif adalah orang yang yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.

(36)

adanya dan menikmati hidup, secara utuh dalam berbagai kegiatan seperti permainan, pekerjaan maupun persahabatan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Burns (1993) ada beberapa ciri tambahan tentang individu-individu yang mempunyai kecenderungan konsep diri positif, yaitu mareka yang :

a. mempunyai harga diri tinggi b. penerimaan diri yang positif

c. dapat melakukan evaluasi diri yang positif.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa orang yang mempunyai konsep diri positif adalah orang yang meyakini nilai-nilai dan prinsip-prinsip tertentu serta bersedia mempertahankannya walaupun menghadapi tantangan, mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya, mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik, tidak terlalu cemas akan apa yang akan terjadi hari esok, masa lalu dan sekarang. Memiliki keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi persoalan, menerima diri apa adanya, merasa setara dengan orang lain dan mampu menikmati hidup secara utuh dalam berbagai kegiatan, seperti permainan, pekerjaan maupun persahabatan.

b. Konsep Diri Negatif

(37)

dimiliki oleh orang dengan konsep diri rendah atau rendah menghambat lancarnya hubungan sosial yang dilakukan dengan orang lain. Anggapan bahwa orang lain tidak menyukai dirinya, peka terhadap kritik dan pesimis terhadap hidup yang dijalani menyebabkan ia enggan untuk membina hubungan dengan orang-orang disekitarnya. Hal ini sering menjadikan seseorang mengalami kesulitan bergaul dan akhirnya menghambat dirinya untuk menyampaikan ide, pendapat atau gagasannya pada orang lain. Selain itu konsep diri negatif yang dimiliki oleh seseorang dapat menyebabkan orang berperilaku agresif pada orang lain.

Adapun menurut Burns (1993) orang yang mempunyai konsep diri negatif mempunyai ciri-ciri; selalu merasa rendah diri terhadap orang lain, kurang mampu menerima diri, dan sulit untuk melakukan evaluasi diri.

Brooks dan Emmert (Rakhmat, 1986) mengungkapkan bahwa seseorang yang memiliki konsep diri negatif cenderung :

a. Peka terhadap kritik

Orang dengan konsep diri negatif sangat tidak tahan terhadap kritik dan mudah marah. Koreksi sering dipersepsikan sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya.

b. Responsif terhadap pujian

(38)

sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain.

c. Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain

Orang yang mempunyai konsep diri negatif cenderung menganggap orang lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban dalam persahabatan.

d. Bersikap pesimis

Orang yang konsep dirinya negatif cenderung bersikap pesimis terhadap kompetisi yang ada dihadapannya.

e. Merasa tidak berdaya

Orang dengan konsep diri negatif cenderung merasa tidak berdaya dan enggan untuk bersaing dengan orang lain.

(39)

B. Definisi Mahasiswa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) istilah mahasiswa diartikan sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi. Sedang menurut tim penyusun peraturan akademik Universitas Sanata Dharma (1994), mahasiswa didefinisikan sebagai peserta didik yang terdaftar dan belajar pada universitas. Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Perguruan Tinggi dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mendefinisikan mahasiswa sebagai golongan pemuda dengan rentang umur 18-30 tahun, yang secara resmi terdaftar pada salah satu perguruan tinggi dan aktif dalam perguruan tinggi yang bersangkutan (Sarlito, dkk, dalam Veronica, 2003).

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam Mohammad Ali, Minan Sukarnan Cece Rakhmat, 1984 ( Puspitasari, 2001 : 16-17) mahasiswa adalah kelompok manusia penganalisa yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan penalaran individual. Mahasiswa sebagai kaum intelektual berbeda dengan pelajar. Mahasiswa dituntut untuk memperluas wawasannya secara mandiri, tidak tergantung pada bahan yang diberikan di kelas. Mahasiswa juga dituntut untuk mampu menganalisa dan menilai secara kritis ilmu yang didapatkannya, tidak hanya menerima pengetahuan begitu saja.

(40)

mahasiswa juga (disadari atau tidak) penuh dengan beban moral dan tanggung jawab sosial (Bachtiar, 2002 : 10).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik dengan usia 18-30 tahun yang secara resmi terdaftar dan belajar di perguruan tinggi yang dituntut untuk memperluas wawasannya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu menganalisa dan menilai secara kritis ilmu yang didapatkannya.

Maka definisi mahasiswa fakultas Psikologi universitas Sanata Dharma angkatan 2001 yang belum menyelesaikan studi pada tahun 2009 adalah peserta didik yang secara resmi terdaftar dan belajar di fakultas Psikologi universitas Sanata Dharma angkatan 2001 yang sampai pada tahun 2009 belum bisa menyelesaikan studinya.

C. Konsep Diri Pada Mahasiswa yang Belum Menyelesaikan Studi

Sejalan dengan perkembangan kearah kedewasaan, mahasiswa dituntut untuk memiliki tanggung jawab. Berbagai macam masalah akan sering muncul dalam kehidupannya. Setiap masalah yang muncul apabila tidak dapat mengelola dengan baik akan menyita waktu dan merugikan bagi mahasiswa yang bersangkutan. Apabila tanggung jawab sebagai mahasiswa juga tidak dijalankan secara penuh, maka akan semakin menghambat waktu penyelesaian masa studi yang sudah ditentukan oleh Universitas.

(41)

pembentukan konsep diri. Konsep diri menjadi faktor penting karena konsep diri mencakup bagaimana individu dapat menerima dan menghargai diri sendiri berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam dirinya. Konsep diri bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan serta terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan manusia dari kecil hingga dewasa.

Menurut Rini (2000), lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Beberapa ahli juga mempunyai pendapat yang sama bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri seseorang adalah pengalaman dari lingkungan terdekatnya dan interaksinya dengan orang-orang yang mempunyai arti bagi individu yang bersangkutan sejak masa pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga dewasa.

Keterlambatan penyelesaian masa studi yang dialami oleh mahasiswa tentunya akan menjadi pergunjingan oleh lingkungan sekitar. Refleksi lingkungan menjadi acuan dinamika tumbuh kembang konsep diri seseorang. Refleksi lingkungan yang positif dapat memberi kekuatan bagi konsep diri seseorang, namun sebaliknya refleksi lingkungan yang negatif akan memperlemah konsep diri seseorang.

(42)
(43)

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif . Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyajikan apa adanya.

Penelitian deskriptif menjelaskan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan dialami sekarang, sikap dan pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan antar variabel, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan lain-lain (Subana, 2001).

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel saja. Variabel utama dalam penelitian ini adalah konsep diri.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini konsep diri adalah keyakinan, pandangan atau penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang terkait dengan masalah studi yang antara lain dapat memahami gambaran tentang dirinya yang bersifat objektif, dan juga mempunyai harapan pada dirinya, serta dapat memberikan penilaian terhadap dirinya apakah sudah dapat memenuhi yang diharapkan. Konsep diri individu

(44)

diungkap dengan skala konsep diri, yaitu semakin tinggi total skor yang diperoleh individu maka menunjukkan konsep diri positif. Sebaliknya semakin rendah total skor yang diperoleh individu maka menunjukkan konsep diri negatif.

Konsep diri mahasiswa fakultas Psikologi universitas Sanata Dharma angkatan 2001 yang belum menyelesaikan studi adalah mahasiswa yang mempunyai gambaran mengenai dirinya, yaitu memahami gambaran tentang dirinya yang bersifat objektif seperti usia, jenis kelamin, suku, pekerjaan dan lain-lain, dan juga mempunyai harapan pada dirinya, serta dapat melihat apakah dia bisa memenuhi standar yang ditetapkannya, pada mahasiswa fakultas Psikologi universitas Sanata Dharma angkatan 2001 yang belum menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat kelulusan yang diukur dengan menggunakan skala konsep diri yang berjumlah 60 item soal.

D. Subjek Penelitian

(45)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan skala pada responden secara langsung, yaitu mahasiswa fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studinya. Sebelum digunakan dalam penelitian sebenarnya, skala diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui nilai validitas dan reliabilitas alat ukur. Skala akan diujicobakan pada subjek dengan alasan try out ikut dipakai dalam penelitian karena subjek penelitian jumlahnya terbatas. Penelitian ini menggunakan satu skala, yaitu skala konsep diri.

F. Instrumen Penelitian

Skala konsep diri ini disusun berdasarkan beberapa aspek konsep diri dari Acocella dan Colhuon sebagai berikut :

a. Aspek Pengetahuan

Aspek pengetahuan merupakan gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Aspek sifatnya obyektif, misalnya : usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan, dan lain-lain.

b. Aspek Harapan

(46)

c. Aspek Evaluasi

Aspek ini akan melihat apakah seseorang dapat melakukan seperti yang orang tersebut harapkan dan apakah sesuai dengan standar yang telah ditetapkannya.

Ketiga aspek konsep diri tersebut yang akan menjadi dasar pembuatanitem. Item-item yang dibuat disesuaikan dengan subjek penelitian yang digunakan peneliti.

(47)

Dalam penskoran setiap item diberi skor sesuai dengan jawaban yang telah diberikan oleh subjek. Skoring tiap item dalam skala konsep diri tergantung pada bentuk pernyataan. Untuk pernyataan favorablemaka skoringnya sebagai berikut: SS : 4

S : 3

TS : 2 STS : 1

Sedang untuk pernyataan yangunfavorable,maka skoringnya adalah : SS : 1

S : 2

TS : 3 STS : 4

Tabel 1.

Blue Print Skala Konsep Diri

AKADEMIS NON AKADEMIS

No

KONTEKS

ASPEK favorable Unfavorable favorable Unfavorable

Total

1. Pengetahuan 4 5 6 5 20

2. Harapan 3 7 7 3 20

3. Evaluasi 2 4 8 6 20

(48)

Tabel 2.

Distribusi Item Pra Uji Coba Skala Konsep Diri Menurut Aspek dan Sifat

Favorable / Unfavorabel

AKADEMIS NON AKADEMIS

No

KONTEKS

ASPEK favorable Unfavorable favorable Unfavorable

Total

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Suatu alat pengukur dalam penelitian harus memenuhi validitas (kesahihan) dan reliabilitas (kehandalan) agar alat ukut tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana

(49)

Validitas tes terdiri dari tiga jenis validitas, yakni : validitas isi (content validity), validitas kriteria (criterion-related validity), dan validitas konstruk (construct validity) (Allen & Yen, 1979: 95-117). Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi menunjukkan sejauhmana butir soal dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes itu. Sebelum di uji coba, skala konsep diri di uji validitas isinya terlerbih dahulu menggunakan professional judgment atau analisis rasional, yaitu validitas isi dikoreksi oleh orang yang sudah ahli yaitu dosen pembimbing.

2. Seleksi Item

(50)

formula koefisien korelasi produk moment Pearson. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS for windows16.

(51)

Tabel 3.

Distribusi Item Setelah Uji Coba Skala Konsep Diri Menurut Aspek dan Sifat

Favorable / Unfavorabel

AKADEMIS NON AKADEMIS

No

KONTEKS

ASPEK favorable Unfavorable favorable Unfavorable

Total

(52)

Reliabilitas penelitian ini akan menggunakan formula koefisien Alpha dari Cronbach, dengan alasan koefisien alpha dapat mengatasi kelemahan teknik belah dua dan mengestimasi rata-rata korelasi belah dua dari semua pembagi tes yang mungkin dilakukan (Azwar, 2002). Pengolahan data akan dilakukan dengan program komputer SPSS for windows16.

Nilai reliabilitas skala dianggap memuaskan bila koefisien alpha lebih besar dari 0,90 karena berarti perbedaan (variasi) yang tampak pada skor tes tersebut mampu mencerminkan 90% dari variasi yang terjadi pada skor murni subjek, dan hanya 10% dari perbedaan skor yang tampak disebabkan oleh variasi eror pengukuran (Azwar, 2002).

Hasil reliabilitas yang didapat dari penelitian ini adalah 0,956. dengan ini dapat dilihat bahwa tingkat reliabilitas termasuk dalam kategori tinggi.

H. Analisis Data

(53)

presentase, presentase kumulatif, tingkat persentil, skor tertinggi dan terendah, rata-rata hitung, simpangan baku, pembuatan tabel silang dan lain-lain. Perhitungan-perhitungan tersebut pada umumnya tergantung pada kebutuhan-kebutuhan dan tujuan dilakukannya penelitian atau dari peneliti itu sendiri (Nurgiyantoro, Gunawan&Marzuki, 2002).

Kategori tingkat konsep diri didasarkan berdasarkan kategorisasi jenjang. Menurut Azwar (1999), penentuan kategorisasi jenjang adalah berdasarkan standar deviasi dan mean teoritik sebagai berikut :

X minimum teoritik : skor paling rendah yang mungkin diperoleh subjek pada skala, yaitu 1.

X maximum teoritik : skor paling tinggi yang mungkin diperoleh subjek pada skala, yaitu 4.

Range : luas jarak sebaran antara nilai maximum dan nilai minimum.

Standar Deviasi (σ) : luas jarak sebaran yang dibagi dalam 6 satuan deviasi standar.

Mean (μ) : mean teoritis, yaitu rata-rata teoritis dari skor maximum dan minimum.

(54)

Untuk mengetahui data teoritik maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Skor maksimum : 41 x 4 = 164 b. Skor minimum : 41 x 1 = 41 c. Range : 164 – 41 = 123

d. SD : 123 = 20,5

6

e. Mean teoritik : 164 + 41 = 102,5 2

Penggolongan akan dibagi dalam 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, rendah. Luas interval yang mencakup setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 4.

Norma Kategori

Norma Kategori

(μ+ 1,0σ)≤X Tinggi (μ– 1,0σ)≤X < (μ+ 1,0σ) Sedang X < (μ– 1,0σ) Rendah

Perhitungan di atas dapat disederhanakan menjadi norma kategorisasi seperti padaTabel 5berikut :

102,5 + 1,0 x 20,5 = 123 ≤ X

(55)

Tabel 5.

Norma Kategori

Norma Kategori

123 ≤ X Tinggi

82≤ X < 123 Sedang

(56)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah

Penelitian tentang konsep diri mahasiswa ini dilaksanakan di fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah responden yang digunakan adalah 23 orang. dengan rincian 13 orang pria dan 10 orang wanita. Subjek yang di gunakan adalah mahasiswa-mahasiswi yang belum bisa menyelesaikan studinya sampai batas penelitian dilakukan. Mahasiswa-mahasiswi tersebut berasal dari berbagai macam suku atau daerah. Kelompok-kelompok dengan latar belakang yang berbeda pula tetapi masih memiliki satu kontrol persamaan yaitu fakultas Psikologi angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studinya di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk pengambilan data adalah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan skala untuk mengukur konsep diri pada mahasiswa Psikologi angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studinya. b. Mencari subjek yang memiliki karakteristik yang sesuai untuk

penelitian tersebut.

(57)

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 Mei - 4 Juni 2009, dimana peneliti menyebarkan skala sebanyak 25 eksemplar kepada mahasiswa- mahasiswi yang telah ditentukan. Penyebaran skala dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pendekatan personal yang dilakukan peneliti dengan mendatangi subjek secara langsung dan dengan cara mengirimkan email kepada subjek yang tidak bisa secara langsung ditemui oleh peneliti. Skala yang diterima kembali oleh peneliti hanya 23 eksemplar, 2 eksemplar sisanya tidak dikembalikan.

C. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

(58)

menggunakan rumus one sample Kolmogorov – Smirnov Test, bantuan SPSS for windowsversi 16.

Tabel 6

Uji Normalitas

Total

N 23

Kolmogorov-Smirnov Z 0,561

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,912

a Test distribution is Normal.

Uji normalitas menyatakan bahwa jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka sebarannya normal, tetapi bila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka sebaran skornya tidak normal.

Hasil analisis data dalam penelitian dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov pada SPSS versi 16, diperoleh signifikansi sebesar 0,912. Angka ini menunjukkan bahwa distribusi data subjek adalah normal, dengan nilai p yang dihasilkan lebih besar dari 0,05.

2. Deskriptif Data Penelitian

(59)

Tabel 7.

Deskripsi Data Penelitian

N 23

Skor Maksimum Teoritik 164

Skor Minimum Teoritik 41

Skor Maksimum Empirik 161

Skor Minimum Empirik 96

Mean Teoritik 102,5

Mean Empirik 161,39

Median 157

Modus 129

Standar Deviasi Teoritik 20,5

Standar Deviasi Empirik 16,48

Varians 271,54

Standar Deviasi (SD) teoritik yang diperoleh dari penghitungan rentang antara nilai maksimum teoritik dan nilai minimal teoritik dibagi 6 ( ) menunjuk pada nilai 20,5, sedangkan Standar Deviasi (SD) empirik adalah 16,48 yang berarti lebih kecil dari pada Standar Deviasi teoritik. Ini menunjukkan bahwa tingkat variasi jawaban pada kelompok data lebih rendah daripada tingkat variasi jawaban teoritik. Kondisi ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata subjek penelitian kelompok data lebih rendah dari nilai rata-rata teoritik, yang berarti bahwa subjek penelitian secara umum adalah kelompok yang homogen yaitu mahasiswa Psikologi angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studinya.

(60)

statistik one sample test dengan bantuan SPSS for windows versi 16 dengan tujuan untuk membuktikan bahwa mean empirik secara signifikan lebih besar dari mean teoritik. Berikut ini hasil perhitungan uji one sample test :

Tabel 8.

Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritik

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

VAR00042 23 1.2991E2 16.47840 3.43598

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Interval of the

Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

VAR00042 37.810 22 .000 129.91304 122.7873 137.0388

(61)

3. Kategorisasi Konsep Diri Mahasiswa Psikologi Angkatan 2001

Berdasarkan pada norma kategorisasi skala (tabel 6) pada bab sebelumnya, maka dapat dikategorisasikan skor total subyek berdasarkan tinggi-rendahnya. Berikut ini deskripsi skor total yang telah dikategorisasikan.

Tabel 9.

Kategori Skor Total Subjek

Tabel 10.

Data Jumlah Subjek Per Kategori

Kategori Jumlah Subjek Prosentase

Konsep Diri Tinggi 16 69,57 %

Konsep Diri Sedang 7 30,43 %

Konsep Diri Rendah 0 0 %

Hasil pengkategorisasian dari tabel 10 diatas menunjukkan bahwa dari 23 orang subjek terdapat 16 orang tergolong dalam kategori tinggi (69,57 %), 7 orang tergolong dalam kategori sedang (30,43 %), dan tidak ada mahasiswa yang masuk pada kategori rendah. Subjek penelitian terbanyak masuk dalam kategori tinggi.

Norma Kategori

123 ≤ x Tinggi

82 ≤ x < 123 Sedang

(62)

4. Deskripsi Kedudukan pada Aspek Konsep Diri

Konsep diri memiliki tiga aspek, sehingga perlu dilakukan pengembangan penelitian untuk mengetahui deskripsi tingkat konsep diri pada masing-masing aspek, yaitu dengan membandingkan perolehan nilai mean empirik dan mean teoretis dan juga mencari perbedaan tingkat mean antara ketiga aspek tersebut. Pengembangan penelitian ini dilakukan agar memperoleh data yang lengkap mengenai aspek-aspek yang dominan pada konsep diri subjek. Berikut adalah hasil mean setiap aspek :

Tabel 11.

Diskripsi Data Tiap Aspek Konsep Diri

Keterangan Pengetahuan Harapan Evaluasi

N 23 23 23

Skor Maksimum Teoritik 60 52 52

Skor Minimum Teoritik 15 13 13

Skor Maksimum Empirik 59 51 52

Skor Minimum Empirik 33 33 29

Mean Teoritik 37,5 32,5 32,5

Mean Empirik 45,65 42,04 41,96

Median 45 42 41

Modus 45 39 39

Standard Deviasi 6,43 5,17 5,97

Varian 41,33 26,68 35,59

(63)

mean empirik pada aspek harapan 42,04 dan aspek konsep diri tentang evaluasi 41,96. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya subyek sangat mengerti gambaran tentang dirinya, kelebihan dan kekurangan apa yang ada dalam dirinya, sehingga subjek sebenarnya dapat memberi penilaian tentang harapan yang ada dalam dirinya.

D. Pembahasan

Berdasarkan mean teoritik dari skala konsep diri didapatkan hasil skor rata-rata 102,5, dan mean empirik deskriptif data penelitian skor rata-rata subjek penelitian konsep diri adalah 161,39. Ini berarti skor rata-rata empirik lebih besar daripada skor rata-rata teoritik.

Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian secara umum memiliki konsep diri yang tinggi. Dengan nilai rata-rata yang cukup tinggi ini menunjukkan bahwa subjek mampu melihat dirinya yang sebenarnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 16 subjek (69,57%) masuk dalam kategori tinggi, 7 subjek (30,43%) masuk dalam kategori sedang, dan 0 subjek (0%) masuk dalam kategori rendah. Berdasarkan data tersebut tampak bahwa subjek penelitian terbanyak ada pada kategori tinggi.

(64)

banyak tergantung dari cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimilikinya.

Menurut William (dalam Rakhmat, 2000) orang yang memiliki konsep diri positif adalah orang yang yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya. Sehingga apabila melihat hasil penelitian yang sebagian besar memiliki konsep diri yang tinggi, yang artinya subjek dapat melihat kualitas kemampuan yang dimilikinya, maka seharusnya subjek dapat mengelola dirinya, termasuk dalam mengelola studinya.

Meskipun sebagian besar subjek termasuk dalam kategori konsep diri yang tinggi, namun ada 7 orang (30,43%) yang masuk dalam kategori konsep diri sedang. Subjek yang tergolong dalam kategori konsep diri sedang menunjukkan bahwa subjek hanya setengah-setengah dalam memehami dirinya sendiri. Hal itu dapat disebabkan oleh luasnya komunitas pergaulan dan juga pengalaman yang dialami dalam hidupnya sejak ia kecil hingga sekarang.

(65)

dirinya. Konsep diri seorang anak sangat dipengaruhi oleh perasaan cinta atau kasih sayang yang tulus, tanpa syarat dari seseorang (anggota keluarga) atau sering disebut sebagaiunconditional positive regard.

Dari semua penjelasan diatas, secara umum konsep diri mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2001 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang belum menyelesaikan studi masuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini berarti mahasiswa psikologi angkatan 2001 yang belum menyelesaikan studi mempunyai pandangan yang baik terhadap dirinya sendiri.

(66)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa Psikologi angkatan 2001 yang belum menyelasaikan studi mengenai konsep dirinya, maka dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan analisis data, secara umum subjek dalam penelitian ini mempunyai konsep diri yang tinggi. Tampak pada skor rata empirik (161,39) lebih besar dari pada skor rata-rata teoritik (102,5).

B. Saran

Berdasarkan proses penelitian dan hasil penelitian konsep diri, maka diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian menunjukkan gejala yang cukup positif maka bagi mahasiswa diharapkan dapat lebih mengelola dirinya terutama dalam mengelola studinya sehingga mengalami kelancaran dalam studi.

2. Bagi Peneliti Lain

Karena dalam penelitian ini subjeknya mahasiswa psikologi yang kemungkinan sudah tahu hal yang akan diukur, maka sebaiknya pada penelitian yang akan datang menggunakan subjek selain mahasiswa psikologi sehingga mengurangi resiko faking. Peneliti juga diharapkan

(67)

dalam membuat alat ukur konsep diri dapat lebih spesifik pada bidangnya, karena dalam penelitian ini alat ukurnya terlalu luas.

3. Bagi Masyarakat

Semoga penelitian ini mampu membuka cara pandang masyarakat, orang tua, serta para pendidik untuk lebih memahami permasalahan yang dihadapi para mahasiswa sehingga dapat mendukung bahkan membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

C. Keterbatasan Penelitian

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Acocella, J.R. & Calhoun, F.J. (1990). Psychological of Adjustment and Human Relationship.3 edition. New York: Mc graw-Hill Publishing Company.

Aswar, S. (1996).Tes Prestasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aswar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi.Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aswar, S. (2002).Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aswar, S. (2003).Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bactiar, A.P. (2002). Menjadi Manusia Indonesia. Kedaulatan Rakyat. 14 September 2002. Tahun LVII no. 340.

Berzonsky, M.D. (1981). Adolecent Development. New York: Mac Millan Publishing Co. Inc.

Burn, R. (1993). Konsep Diri Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta: Arcan.

Gunarsa, S. D. & Gunarsa, Ny. Y. (1986). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Jakarta: PT. BPK. Gunung Mulia.

Hadi, S. (1991).Analisis Butir Untuk Instrumen.Yogyakarta: Andi Offset.

Hadi, S. (2001).Statistik.Yogyakarta: Andi Offset.

(69)

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1990). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka.

Kartono, Kartini & Dali Dungo. (2000).Kamus Psikologi.Bandung: Pioner Jaya.

Rakhmat, J. (1986). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Rakhmat, J. (2000). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Rini, Jacinta F. (2002). Artikel: Konsep Diri,www.e-psikologi.com.

Schultz, D. (1991).Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Yang Sehat.Yogyakarta: Kanisius.

(70)
(71)

Tabulasi Uji Coba

1. Data Skor Item

(72)
(73)
(74)

Reliability Analysis Scale

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.0870 .66831 23

VAR00002 3.0435 .56232 23

VAR00003 3.0435 .63806 23

VAR00004 3.4783 .51075 23

VAR00005 3.2174 .59974 23

VAR00006 3.3913 .83878 23

VAR00007 2.6087 .72232 23

VAR00008 2.5652 .66237 23

VAR00009 3.1304 .62554 23

VAR00010 2.7391 .68870 23

VAR00011 2.7826 .85048 23

VAR00012 3.0435 .70571 23

VAR00013 3.4348 .66237 23

VAR00014 3.5217 .51075 23

VAR00015 3.2609 .61919 23

VAR00016 3.2609 .61919 23

VAR00017 2.9130 .59643 23

VAR00018 3.6957 .47047 23

VAR00019 3.5217 .51075 23

VAR00020 3.5652 .50687 23

VAR00021 3.1739 .65033 23

VAR00022 3.3913 .58303 23

VAR00023 3.2609 .81002 23

VAR00024 2.8696 .86887 23

VAR00025 2.9565 .82453 23

VAR00026 3.0435 .76742 23

VAR00027 3.1304 .54808 23

VAR00028 3.2609 .54082 23

VAR00029 3.0870 .59643 23

VAR00030 3.0870 .66831 23

VAR00031 3.3478 .64728 23

VAR00032 3.2609 .75181 23

VAR00033 3.4348 .50687 23

VAR00034 3.1739 .57621 23

VAR00035 3.0435 .97600 23

VAR00036 3.1739 .65033 23

(75)

VAR00038 3.3043 .76484 23

VAR00039 2.6087 .78272 23

VAR00040 2.8696 .69442 23

VAR00041 3.1304 .54808 23

VAR00042 3.1304 .69442 23

VAR00043 3.5217 .51075 23

VAR00044 3.0870 .51461 23

VAR00045 3.5652 .50687 23

VAR00046 3.3913 .49901 23

VAR00047 3.2174 .73587 23

VAR00048 2.3478 .64728 23

VAR00049 3.1304 .96786 23

VAR00050 3.2174 .67126 23

VAR00051 3.0870 .59643 23

VAR00052 3.0435 .70571 23

VAR00053 3.2174 .79524 23

VAR00054 2.3913 .78272 23

VAR00055 2.7391 .68870 23

VAR00056 2.6957 .82212 23

VAR00057 2.9565 .70571 23

VAR00058 3.3043 .63495 23

VAR00059 3.6087 .49901 23

VAR00060 3.3478 .57277 23

Item-Total Statistics

VAR00001 184.4348 424.075 .460 .953

VAR00002 184.4783 430.625 .267 .954

VAR00003 184.4783 423.625 .500 .953

VAR00004 184.0435 428.225 .411 .953

VAR00005 184.3043 418.312 .754 .952

VAR00006 184.1304 412.028 .718 .952

VAR00007 184.9130 419.901 .566 .953

VAR00008 184.9565 430.043 .243 .954

VAR00009 184.3913 424.885 .461 .953

VAR00010 184.7826 418.905 .631 .952

VAR00011 184.7391 425.838 .302 .954

VAR00012 184.4783 416.170 .712 .952

VAR00013 184.0870 420.083 .613 .953

VAR00014 184.0000 427.364 .452 .953

VAR00015 184.2609 419.565 .679 .952

VAR00016 184.2609 421.202 .613 .953

(76)

VAR00018 183.8261 427.150 .504 .953

VAR00019 184.0000 427.909 .426 .953

VAR00020 183.9565 431.771 .244 .954

VAR00021 184.3478 419.692 .640 .952

VAR00022 184.1304 419.755 .715 .952

VAR00023 184.2609 413.747 .691 .952

VAR00024 184.6522 438.510 -.058 .956

VAR00025 184.5652 418.893 .521 .953

VAR00026 184.4783 426.806 .308 .954

VAR00027 184.3913 420.340 .736 .952

VAR00028 184.2609 421.838 .677 .952

VAR00029 184.4348 420.621 .662 .952

VAR00030 184.4348 426.075 .386 .953

VAR00031 184.1739 422.877 .521 .953

VAR00032 184.2609 415.565 .686 .952

VAR00033 184.0870 428.447 .403 .953

VAR00034 184.3478 420.510 .691 .952

VAR00035 184.4783 417.988 .457 .953

VAR00036 184.3478 419.510 .647 .952

VAR00037 184.9130 416.810 .574 .953

VAR00038 184.2174 428.360 .260 .954

VAR00039 184.9130 422.992 .421 .953

VAR00040 184.6522 426.237 .364 .954

VAR00041 184.3913 423.431 .596 .953

VAR00042 184.3913 418.885 .626 .952

VAR00043 184.0000 425.182 .557 .953

VAR00044 184.4348 424.711 .575 .953

VAR00045 183.9565 426.953 .476 .953

VAR00046 184.1304 425.846 .538 .953

VAR00047 184.3043 415.403 .708 .952

VAR00048 185.1739 421.514 .573 .953

VAR00049 184.3913 423.704 .314 .954

VAR00050 184.3043 413.312 .858 .951

VAR00051 184.4348 420.984 .647 .952

VAR00052 184.4783 417.443 .667 .952

VAR00053 184.3043 411.585 .773 .952

VAR00054 185.1304 433.846 .083 .955

VAR00055 184.7826 433.269 .120 .955

VAR00056 184.8261 440.968 -.130 .956

VAR00057 184.5652 428.166 .291 .954

VAR00058 184.2174 416.269 .791 .952

VAR00059 183.9130 423.901 .634 .953

(77)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

(78)

Tabulasi Penelitian

1. Data Skor Item

(79)
(80)
(81)

Reliability Analysis Scale

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.0435 .63806 23

VAR00002 3.4783 .51075 23

VAR00003 3.3913 .83878 23

VAR00004 2.6087 .72232 23

VAR00005 3.1304 .62554 23

VAR00006 2.7391 .68870 23

VAR00007 3.0435 .70571 23

VAR00008 3.4348 .66237 23

VAR00009 3.5217 .51075 23

VAR00010 3.6957 .47047 23

VAR00011 3.1739 .65033 23

VAR00012 3.3913 .58303 23

VAR00013 3.2609 .81002 23

VAR00014 3.0435 .76742 23

VAR00015 3.1304 .54808 23

VAR00016 3.2609 .54082 23

VAR00017 3.0870 .59643 23

VAR00018 3.0870 .66831 23

VAR00019 3.3478 .64728 23

VAR00020 3.2609 .75181 23

VAR00021 3.4348 .50687 23

VAR00022 3.1739 .57621 23

VAR00023 3.0435 .97600 23

VAR00024 3.1739 .65033 23

VAR00025 2.6087 .83878 23

VAR00026 2.6087 .78272 23

(82)

VAR00028 3.1304 .54808 23

VAR00029 3.1304 .69442 23

VAR00030 3.5217 .51075 23

VAR00031 3.0870 .51461 23

VAR00032 3.5652 .50687 23

VAR00033 3.2174 .73587 23

VAR00034 2.3478 .64728 23

VAR00035 3.1304 .96786 23

VAR00036 3.2174 .67126 23

VAR00037 3.0435 .70571 23

VAR00038 3.2174 .79524 23

VAR00039 3.3043 .63495 23

VAR00040 3.6087 .49901 23

(83)

Item-Total Statistics

VAR00001 126.8696 260.482 .517 . .955

VAR00002 126.4348 264.348 .417 . .955

VAR00003 126.5217 252.715 .679 . .954

VAR00004 127.3043 258.130 .555 . .955

VAR00005 126.7826 260.814 .511 . .955

VAR00006 127.1739 257.423 .617 . .954

VAR00007 126.8696 255.573 .685 . .954

VAR00008 126.4783 257.897 .621 . .954

VAR00009 126.3913 264.067 .434 . .955

VAR00010 126.2174 263.451 .515 . .955

VAR00011 126.7391 256.565 .698 . .954

VAR00012 126.5217 258.534 .675 . .954

VAR00013 126.6522 251.783 .743 . .954

VAR00014 126.8696 262.028 .359 . .956

VAR00015 126.7826 258.632 .715 . .954

VAR00016 126.6522 259.510 .673 . .954

VAR00017 126.8261 258.696 .651 . .954

VAR00018 126.8261 262.605 .392 . .956

VAR00019 126.5652 259.075 .578 . .955

VAR00020 126.6522 253.874 .714 . .954

VAR00021 126.4783 264.897 .387 . .956

VAR00022 126.7391 259.202 .647 . .954

VAR00023 126.8696 256.482 .451 . .956

VAR00024 126.7391 256.474 .703 . .954

VAR00025 127.3043 256.676 .527 . .955

VAR00026 127.3043 260.403 .417 . .956

VAR00027 127.0435 263.316 .343 . .956

VAR00028 126.7826 261.087 .573 . .955

(84)

VAR00030 126.3913 262.794 .512 . .955

VAR00031 126.8261 261.787 .570 . .955

VAR00032 126.3478 263.692 .461 . .955

VAR00033 126.6957 253.494 .747 . .954

VAR00034 127.5652 259.075 .578 . .955

VAR00035 126.7826 260.814 .313 . .957

VAR00036 126.6957 252.585 .867 . .953

VAR00037 126.8696 256.028 .665 . .954

VAR00038 126.6957 250.858 .796 . .953

VAR00039 126.6087 255.976 .746 . .954

VAR00040 126.3043 261.040 .636 . .955

VAR00041 126.5652 259.802 .618 . .954

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

(85)

Frequencies Total

Scala Statistics

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

1.3296E2 288.498 16.98523 42

Statistik Total

Statistics

VAR00042

Valid 23

N

Missing 0

Mean 1.2991E2

Std. Error of Mean 3.43598

Median 1.2900E2

Mode 129.00

Std. Deviation 1.64784E1

Variance 271.538

Range 65.00

Minimum 96.00

Maximum 161.00

(86)

Total

VAR00042

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 23 100.0 100.0

Diskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

VAR00042 23 96.00 161.00 1.2991E2 16.47840 271.538

(87)

Frequencies Aspek Pengetahuan

Statistik Aspek Pengetahuan

Statistics

Pengetahuan

Valid 23

N

Missing 0

Mean 45.6522

Std. Error of Mean 1.34047

Median 45.0000

Mode 45.00a

Std. Deviation 6.42869

Variance 41.328

Range 26.00

Minimum 33.00

Maximum 59.00

Sum 1050.00

a. Multiple modes exist. The smallest

(88)

Total

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 23 100.0 100.0

Diskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic

VAR00016 23 26.00 33.00 59.00 45.6522 1.34047 6.42869 41.328

(89)

Frequencies Aspek Harapan

Statistik Aspek Harapan

Statistics

Harapan

Valid 23

N

Missing 0

Mean 42.0435

Std. Error of Mean 1.07703

Median 42.0000

Mode 39.00

Std. Deviation 5.16525

Variance 26.680

Range 18.00

Minimum 33.00

Maximum 51.00

(90)

Total

harapan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 23 100.0 100.0

Diskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00014 23 33.00 51.00 42.0435 5.16525

(91)

Frequencies Aspek Evaluasi

Statistik Aspek Evaluasi

Statistics

evaluasi

Valid 23

N

Missing 0

Mean 41.9565

Std. Error of Mean 1.24392

Median 41.0000

Mode 39.00a

Std. Deviation 5.96565

Variance 35.589

Range 23.00

Minimum 29.00

Maximum 52.00

Sum 965.00

a. Multiple modes exist. The smallest

(92)

Total

evaluasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 23 100.0 100.0

Diskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00014 23 29.00 52.00 41.9565 5.96565

(93)

UJI NORMALITAS & STATISTIK

Gambar

Tabel 1.Blue Print Skala Konsep Diri
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi adanya protein adhesi pili Proteus mirabilis pada sel epitel vesika urinaria, maka dilakukan uji adhesi dan hambat adhesi dengan menggunakan

Karena saat pemeriksaan, Mud Pump tidak dalam keadaan repair sehingga pemeriksaan visual hanya dapat dilakukan pada bagian luar Mud Pump dan peralatan lain

Metode pengajaran merupakan salah satu diantara komponen yang harus dianalisis dalam kontek pengajaran bahasa dalam rangka untuk menunjukkan efektivitas metode yang dipergunakan

Pada bulan Juni 2013 kelompok-kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0342 persen; kelompok

Suradinata (1999) menyatakan bahwa bahwa tuntutan desentralisasi dilandasi untuk: a) mencegah tertumpuknya kekuasaan di satu tangan, b) mengikut sertakan masyarakat

(2) Pengawas PAI Kabupaten Batang agar melaksankaan teknik supervisi sesuai dengan rencana yang tertulis dalam program semester maupun dalam RKA... KATA PENGANTAR

sehingga untuk memaksimalkan potensi limbah baglog yang lebih ekonomis, maka perlu dilakukan penelitian efektivitas pemanfaatan limbah baglog sebagai bahan

Untuk membuat maupun menulis file excel sebenarnya tidak terlalu sulit, karena sudah cukup banyak tersedia library atau class yang dibuat khusus untuk menangani