• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 PETUNJUK TAHAPAN ANALISA/PEMBAHASAN DAN KONSEPTUA

A. Aspek Lingkungan dan Tapak

Analisa diperlukan yang bertujuan untuk membantu dalam proses perancangan agar dapat memudahkan dalam menentukan pemilihan tapak, peletakan objek rancangan serta untuk mengetahui semua aktivitas kegiatan baik di dalam maupun luar tapak serta pengaruh terhadap bangunan yang akan di buat.

1. Lokasi Tapak

Pencarian Tapak yang tepat untuk Bangunan Hunian Panti Asuhan Anak perlu memperhatikan hal-hal penting, sebagai berikut:

a. Pencarian Beberapa Alternatif Tapak yang memenuhi kriteria b. Perhitungan Analisis Peraturan Tapak

c. Deskripsikan Tapak :

 Lokasi yang sesuai dan mendukung kegiatan Penghuni Panti Asuhan Anak

 Luas Lahan harus mencukupi untuk menampung Kegiatan Utama dan Pendukung Panti Asuhan Anak

 Peraturan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) adalah Luas Lantai Dasar Maksimal yang dapat dibangun dalam suatu tapak.  Peraturan KLB (Koefisien Lantai Bangunan) adalah Luasan Lantai

Keseluruhan (Maksimal) yang dapat dibangun dalam suatu tapak.  Peraturan KB (Ketinggian Bangunan) adalah Ketinggian Bangunan

Maksimal yang dapat dibangun pada tapak tersebut. Ketinggian Bangunan ini biasanya ditetapkan berdasarkan keterciptaan skyline yang baik pada suatu Kawasan.

 Peraturan KDH (Koefisien Dasar Hijau) adalah Luas Daerah Hijau yang harus tersedia dalam Tapak.

 Peraturan GSB (Garis Sempadan Bangunan) adalah Batas seputar tapak atau bagian terluar tapak yang tidak dapat dibangun (biasanya sisi tapak yang bersinggungan dengan jalan)

 Data Sub Zona (Contoh: Zona Campuran)  Fungsi Eksisting (Contoh: Lahan Kosong)

 Penjelasan Block Area yang diizinkan untuk Rumah Flat, Panti Jompo, Panti Asuhan dan Yatim Piatu, Musholla, Perkantoran dan Bisnis Profesional Lain, Toko, Pertokoan, Perawatan, Perbaikan, dan Renovasi barang, SPBU dan SPBG, Ruang Pertemuan, Katering, Biro Perjalanan, Transport Shuttle, Ekspedisi Pengiriman Barang, Warnet dan Game Center, Pangkas Rambut dan Salon, Laundry, Penjahit (Tailor), Penitipan Hewan, Penitipan Anak

 Ketentuan Bersyarat

 Rumah Sangat kecil, Rumah Kecil, Rumah Sedang, Rumah Besar, Rumah Susun, Rumah Susun Umum, Asrama, Rumah Kos, Guest House, Mesjid, Gereja, Pura, Kelenteng, Vihara, PKL, Jasa Bangunan, Lembaga Keuangan, Warung Telekomunikasi, Pendaratan Helikopter, Pertambangan Strategis, Pendidikan Tinggi;

2. Perhitungan Optimalisasi Tapak

Sebelum melakukan Analisis Tapak, maka perlu pemahaman Peraturan

Pembangunan dengan baik. a. Luas Lahan Efektif

b. Luas Lantai Dasar : KDB % x Luas Lahan m2¬ c. Luas Total Lantai Bangunan : KLB (Koefisien) x Luas Lahan m2 d. Prakiraan Jumlah Lantai : Lantai Bangunan dapat dibangun/ Luas

Lantai Dasar

e. Prakiraan Jumlah Lantai harus lebih kecil dibandingkan dengan Peraturan Ketinggian Bangunan (KB)

f. Luas Lahan Hijau : KDH % x Luas Lahan m2 3. Analisa tapak

a. Analisa Tapak harus dimulai dengan Analisa Batas, Bentuk dan Kontur

b. Analisa Kebisingan Petunjuk :

- Identifikasi sumber kebisingan maksimal dan minimal untuk meletakkan zona publik atau terbuka dan zona private pada sisi tapak yang tepat.

- Meletakkan jenis bangunan yang tepat pada tapak sesuai dengan fungsi bangunannya, sehingga keberadaannya didukung oleh Tapak. Misal: Kebutuhan Bangunan Asrama, Perpustakaan, Medis dan Penunjang lainnya yang membutuhkan ketenangan pada sisi tertentu pada tapak dengan intensitas rendah.

- Meletakkan ruang makan, dapur dan ruang servis pada bagian tapak yang memiliki akses yang lebih baik dan kegiatannya tidak terpengaruh pada intensitas kebisingan.

c. Analisa Aksesibilitas dan Sirkulasi Petunjuk :

- Akses masuk kedalam Tapak harus sesuai dengan potensi yang ada

- Meletakkan pintu masuk dan keluar utama pada bagian yang tepat

- Meletakkan akses pedestrian harus mempertimbangkan kemudahan dan kenyamanan pejalan kaki yang ingin masuk ke Panti Asuhan.

- Membuat sirkulasi baru pada tapak, terutama untuk alur kendaraan pengguna bangunan.

d. Analisa Vegetasi

Tapak yang berisi banyak pohon yang tertanam di dalamnya dan beberapa pohon yang ada dapat dipertahankan guna meredam kebisingan. Tanaman yang dapat meredam kebisingan, antara lain pohon palm, bambu Jepang, tanaman perdu serta rumput pagar. Tanaman peredam kebisingan nantinya akan diletakkan lebih banyak pada sisi jalan utama. Untuk mencegah sinar matahari berlebih pada tapak, dapat menggunakan pohon flamboyant, trembesi, dll.

Tapak merupakan lahan yang kosong, namun memiliki vegetasi di dalamnya yang memungkinkan untuk menghalangi atau menyaring angin yang berhembus sekalipun masih sangat sedikit.

Petunjuk :

- Menanam pohon tambahan pada tapak guna meredam kebisingan dari jalan utama

- Menanam pohon tambahan pada tapak guna menahan cahaya berlebih dari barat pada saat matahari terbenam ke dalam area bangunan panti.

- Menanam pohon yang tinggi pada bagian timur dan barat untuk menyaring atau menghalangi angin agar tidak berhembus terlalu kencang yang dapat berdampak buruk pada kesehatan penghuni.

- Menanam pohon pada celah di antara bangunan panti agar dapat menyebarkan aliran udara ke seluruh tapak untuk memaksimalkan penghawaan alami.

e. Analisa Peredaran Angin

Pada bulan Oktober sampai dengan Maret, angin berhembus dari arah barat. Sedangkan, pada bulan April sampai dengan September angin berhembus dari arah timur.

Petunjuk :

- Membuat massa bangunan majemuk agar dapat memberikan jalur angin, sehingga angin tidak menabrak bangunan dan mengikuti celah yang ada.

- Membuat bukaan dari sisi barat sebagai antisipasi untuk bulan Oktober sampai dengan Maret.

- Membuat bukaan dari sisi timur sebagai antisipasi untuk bulan April sampai dengan September.

f. Analisa View

Tapak selalu memiliki berbagai kemungkinan sebagai objek pandangan dari tapak.

Petunjuk :

- Merancang tampak bangunan yang menarik karena merupakan point of interest dari bangunan.

- Membuat bukaan yang cukup pada bagian massa bangunan untuk memanfaatkan view danau bila ada sebagai fasilitas refreshing untuk penghuni, sehingga dapat merasakan ketenangan dan kenyamanan di antara hiruk pikuk kota Jakarta.

- Membuat taman bunga atau taman bermain anak di bagian barat dan timur tapak untuk memperindah view serta membuat view yang menyenangkan dari tapak ke luar.

- Meletakkan fasilitas perpustakaan agar menarik minat anak-anak untuk membaca di perpustakaan dengan pemandangan yang menarik juga sehingga suasana tidak membosankan.

g. Analisa Matahari

Analisa Peredaran Matahari diperlukan untuk memastikan bentuk Massa dan Posisi Massa Bangunan dapat dioptimalkan untuk memperoleh potensi Matahari pada Tapak. Hal ini mengingat karena Fungsi Bangunan Panti Asuhan Anak adalah termasuk kategori Bangunan Hunian yang membutuhkan perhatian terhadap Kesehatan penghuninya (Ketercukupan terhadap sinar dan cahaya matahari yang baik dan tidak berlebihan sinar matahari yang tidak baik).

Petunjuk :

- Meletakkan bangunan asrama pada bagian timur tapak sehingga saat matahari terbit anak-anak penghuni asrama dapat memperoleh paparan matahari pagi yang menyehatkan fisik anak.

- Menggunakan fasad yang menanggapi cahaya sore dari matahari terbenam, sehingga tidak mengganggu penglihatan.

- Membuat elevasi massa bangunan yang lebih tinggi pada bagian barat tapak sehingga dapat menghalau cahaya panas matahari sore. - Meletakkan massa bangunan dengan orientasi timur-barat, sehingga

dapat memanfaatkan cahaya secara maksimal namun tetap dapat meminimalisir silau yang dihasilkan.

- Menempatkan taman-taman bunga di tempat yang dominan terkena cahaya matahari, sehingga dapat meningkatkan produksi oksigen pada tapak yang dapat membuat anak-anak menjadi sehat secara fisik dan psikologis.

Dokumen terkait