• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebelum menjalankan suatu usaha, penting untuk mengkaji aspek pasar untuk mengetahui adanya potensi pasar bagi suatu produk. Pada penelitian ini aspek pasar yang dianalisis meliputi permintaan, penawaran, serta bauran pemasaran yang terdiri dari aspek produk, harga, distribusi, dan promosi.

6.1.1. Permintaan

Peluang pasar mi mentah masih terbuka karena didukung oleh pergeseran pola makan masyarakat Indonesia yang mulai mengkonsumsi pangan pokok selain nasi. Mi mentah yang diolah menjadi mi ayam sudah lazim menjadi makanan pokok pengganti nasi bagi masyarakat. Hal ini karena mi ayam merupakan makanan yang mudah ditemukan, mulai dari pusat perbelanjaan hingga di pinggir jalan.

Berdasarkan kajian perilaku konsumen yang dilakukan oleh Juniawati (2003) dapat diketahui bahwa mi merupakan produk pangan non beras yang paling sering dikonsumsi dibandingkan dengan produk pangan non beras lainnya. Selain itu, tingginya potensi pasar untuk produk mi juga terlihat dari hasil produksi yang habis terjual. Mi mentah yang dihasilkan oleh perusahaan adalah sekitar 100 – 125 kilogram mi mentah dalam satu kali produksi.

Mi juga merupakan produk pangan yang memiliki cakupan segmentasi konsumen yang luas dan berasal dari berbagai kalangan. Produk mi dapat dinikmati oleh anak-anak hingga orang dewasa dari berbagai latar belakang ekonomi. Penelitian Juniawati (2003) juga menyatakan bahwa sebanyak 84 persen panelis menganggap bahwa produk mi jagung instan dapat menggantikan produk mi instan yang sudah ada. Selain itu, hasil kajian Juniawati (2003) menunjukkan 84 persen panelis berminat untuk membeli produk mi jagung instan apabila telah

55 tersedia di pasaran. Karakteristik produk yang diharapkan oleh konsumen secara umum terdiri dari kandungan zat gizi, harga terjangkau, tidak berdampak buruk bagi tubuh, produk bermutu tinggi, praktis untuk dikonsumsi, mudah didapat, kemasan menarik, dan memiliki beberapa pilihan rasa (Juniawati 2003).

Hasil penelitian Putra (2009) juga menyatakan bahwa sebanyak 85 persen responden pedagang mi bakso menyatakan bersedia menggunakan mi jagung, sementara jumlah responden konsumen mi bakso yang bersedia adalah sebesar 87 persen. Penelitian Putra (2009) juga menghasilkan banyak alternatif penggunaan mi jagung yaitu mi bakso (87 persen), mi ayam (36,4 persen), soto mi (32,6 persen), dan mi goreng (12,4 persen).

6.1.2. Penawaran

Jumlah penawaran industri dapat dilihat dari jumlah produksi perusahaan karena seluruh hasil produksi perusahaan dijual ke pasar. Berdasarkan data dari Paguyuban Pedagang Mi Ayam Tunggal Rasa wilayah Bogor terdapat 20 orang produsen mi mentah di Bogor. Jika diasumsikan setiap produsen memproduksi rata-rata 50 kilogram mi mentah setiap harinya maka dapat disimpulkan bahwa penawaran industri di Bogor saja mencapai 1.000 kilogram mi mentah setiap harinya atau mencapai 30 ton setiap bulannya.

Dalam industri mi mentah di Bogor, setiap produsen menetapkan harga yang berbeda. Penetapan harga yang berbeda ini juga menunjukkan kualitas mi yang dijual. Bapak Sukimin menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi daripada produsen lain yaitu Rp 10.000 per kilogram. Harga jual mi mentah yang ditetapkan oleh produsen lain berkisar antara Rp 8.000 – Rp 9.000 per kilogram. Bapak Sukimin berani menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi karena mi mentah buatan Bapak Sukimin memiliki daya tahan yang lebih lama. Mi mentah buatan Bapak Sukimin mampu bertahan selama satu hari penuh tanpa berubah warna, tidak berbau asam, dan masih tetap kenyal.

6.1.3. Bauran Pemasaran

Strategi bauran pemasaran diperlukan untuk menghadapi persaingan di pasar. Startegi bauran pemasaran yang dilakukan oleh Usaha Mi Mentah Bapak

56 Sukimin dalam memasarkan produknya adalah dengan menggunakan strategi 4P yaitu produk (Product), harga (Price), tempat (Place), dan promosi (Promotion).

a. Produk (Product)

Menurut Kotler dan Armstrong (2008), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Jenis produk yang ditawarkan oleh usaha mi ayam Bapak Sukimin yaitu mi mentah, pangsit basah, pangsit kering dan jasa penggilingan pangsit. Mi mentah merupakan produk utama yang terbuat dari tepung terigu dan tepung jagung. Produk pangsit, baik pangsit basah maupun pangsit kering, merupakan produk yang biasa digunakan sebagai makanan pelengkap untuk mi ayam atau dapat juga dikonsumsi sebagai pelengkap batagor. Sedangkan produk jasa penggilingan pangsit merupakan jasa memproduksi pangsit mentah dimana bahan-bahan pangsit dibawa sendiri oleh konsumen. Produk jasa penggilingan pangsit ini biasa dilakukan saat bulan Ramadhan.

Produk yang saat ini dihasilkan oleh Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin adalah mi mentah terigu. Sedangkan produk yang direncanakan untuk diproduksi yaitu mi mentah jagung 30 persen dan mi mentah jagung 100 persen. Produk mi mentah dipasarkan dalam bentuk kemasan plastik dengan satuan kilogram. Berat masing-masing kemasan disesuaikan dengan pesanan dari konsumen. Menurut klasifikasinya, komoditi yang ditawarkan usaha ini termasuk ke dalam barang konsumsi tidak langsung. Hal ini karena produk mi mentah dibeli oleh pedagang- pedagang mi ayam keliling untuk kemudian diolah dan dijual ke konsumen akhir.

b. Harga (Price)

Harga merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Harga yang ditetapkan untuk produk mi mentah terigu, mi mentah jagung 30 persen dan mi mentah jagung 100 persen adalah sama yaitu Rp 10.000,00 per kilogram. Harga jual untuk pangsit basah yaitu Rp 10.000,00 dan pangsit kering yaitu Rp 12.000,00. Harga untuk jasa penggilingan pangsit yaitu Rp 4.000,00 per kilogram terigu.

57 Harga jual ini ditetapkan berdasarkan perhitungan harga pokok produksi ditambah dengan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh oleh pengusaha. Metode yang digunakan dalam menentukan harga jual produk adalah metode Cost Plus Pricing. Harga jual ditentukan dengan cara menambah sejumlah persentase tertentu dari harga pokok produksi pada harga jual produk.

c. Distribusi (Place)

Pemasaran produk mi mentah Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin saat ini hanya dilakukan di daerah sekitar Kota Bogor. Usaha Bapak Sukimin belum berencana untuk merambah ke daerah lain di luar Kota Bogor. Hal ini karena, Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin belum dapat memenuhi permintaan yang ada dari luar Kota Bogor.

Pemasaran produk mi Bapak Sukimin hanya terdapat satu saluran distribusi yang digunakan. Saluran distribusi yang digunakan yaitu dari perusahaan langsung disampaikan ke pedagang-pedagang mi ayam keliling di Kota Bogor. Saluran distribusi Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Saluran Pemasaran Mi Mentah Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin Sumber: UKM Mi Mentah Bapak Sukimin (2011)

d. Promosi (Promotion)

Sistem promosi yang digunakan yaitu dengan memberikan fasilitas gerobak komplit dengan perlengkapannya secara gratis bagi siapapun yang ingin memulai usaha berjualan mi ayam dengan memenuhi syarat tertentu. Syarat tersebut yaitu harus mengambil pasokan mi dari Bapak Sukimin. Sistem pinjaman gerobak ini memudahkan jalan usaha bagi calon penjual mi ayam keliling. Sistem seperti ini akan memperluas jaringan pemasaran melalui pedagang gerobak keliling sehingga dapat menjangkau konsumen yang lebih banyak.

Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin sampai sejauh ini masih menggunakan sistem promosi secara tradisional. Pemilik menawarkan produk

(Perusahaan) Usaha Mi Mentah Bapak

Sukimin

(Konsumen) Pedagang mi ayam

58 kepada relasi-relasinya sehingga promosi dilakukan dengan cara mouth to mouth. Selain promosi secara langsung, Bapak Sukimin juga kerap mengikuti pameran pangan berbasis terigu yang dilakukan oleh Bogasari.

Media promosi yang digunakan oeh Bapak Sukimin masih terbatas pada pemberian kartu nama kepada relasi-relasi dan calon pelanggan. Sampai saat ini, beliau belum menggunakan media lain untuk mempromosikan usahanya.

6.1.4. Hasil Analisis Aspek Pasar

Berdasarkan analisis aspek pasar, dapat disimpulkan bahwa usaha pembuatan mi mentah ini layak untuk dilaksanakan. Hal ini karena produk mi yang dihasilkan memiliki harga jual yang cukup tinggi jika dibandingkan harga yang ditetapkan oleh produsen lain. Namun harga jual yang lebih tinggi ini sepadan dengan kualitas yang ditawarkan oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis aspek pasar diketahui bahwa potensi pasar bagi mi mentah masih sangat potensal bagi pemasaran produk tersebut. Strategi pemasaran meliputi strategi product, price, place, dan promotion yang dilakukan oleh perusahaan ikut mendukung berjalannya usaha. Dengan demikian, berdasarkan aspek pasar dapat disimpulkan bahwa usaha mi mentah ini layak untuk dilakukan.