Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari pajak, retribusi, serta keuntungan dari Perusahaan Daerah disamping bantuan dari Pusat berupa pinjaman, hibah, Inpres dsb). Tetapi kondisi yang ada sekarang sumber-sumber PAD belum dimanfaatkan secara optimal. Sejalan dengan penerapan otonomi daerah dan perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah, mendorong daerah agar mengelola sumber PAD dengan mengoptimalkan aset-aset daerah yang berpotensi meningkatkan PAD yang bertujuan dapat membiayai pembangunan daerah.
Sumber pendapatan daerah Kabupaten Gayo Lues didapatkan dari pembiayaan APBD dapat digunakan untuk membantu atau mensubsidi pembangunan sarana prasarana perumahan dan permukiman. Jenis sarana dan prasarana yang dibangun
dengan APBD adalah merupakan tanggungjawab pemerintah daerah yang bersifat public
goods.
4.4.2.2 Sasaran
Sasaran pengembangan permukiman di Kabupaten Gayo Lues terintegrasi dengan permasalahan dan kendala yang menghambat pelayanan terhadap masyarakat sehingga perlu ada upaya peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana dasar bagi kawasan perumahan / permukiman, terutama kawasan perumahan sederhana maupun permukiman masyarakat miskin. Sasaran yang perlu mendapatkan perhatian adalah rehabilitasi/ perbaikan terhadap rumah-rumah yang tidak layak huni maupun relokasi permukiman yang berada di daerah rawan bencana.
4.4.3 Permasalahan Pembangunan Permukiman
Pembangunan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multisektoral. Hasilnya langsung menyentuh salah satu kebutuhan pokok masyarakat yaitu tempat hunian. Namun dalam realisasinya terdapat permasalahan-permasalahan yang menghambat pengembangan permukiman yang akibatnya pembangunan permukiman menjadi tidak optimal, tertib dan terorganisasi dengan baik. Beberapa permasalahan pokok yang menghambat pembangunan permukiman di Kabupaten Gayo Lues sehingga mendesak untuk segera ditangani antara lain:
a. Pertumbuhan permukiman yang tidak layak huni (bersifat temporer), baik ditinjau
dari kondisi bangunan, segi kesehatan, estetika, sosial budaya dan lingkungan hidup.
b. Kurangnya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman diantaranya:
c. Pola penataan rumah dan lingkungan masih dalam kondisi buruk, terutama pada kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan padat penduduk
d. Tingginya harga bangunan tempat hunian sehingga masih terdapat rumah tangga
(KK) yang belum memiliki rumah. 4.4.4 Analisa Permasalahan
Penanganan permasalahan dalam pembangunan permukiman di Kabupaten
Gayo Lues dapat dianalisis dengan mengetahui pokok permasalahan dan ditentukan sifat penanganan permasalahan, bahwa kecenderungan kepadatan bangunan rumah yang terpusat pada kota Blangkejeren yang berfungsi sebagai ibukota kabupaten dapat dipahami karena ketersediaan sarana dan prasarana pendukung tersebut dapat melayani semua penghuni di daerah tersebut.
Kendala belum terjangkaunya pelayanan perumahan dan permukiman lebih disebabkan masih tingginya harga bangunan tempat hunian sehingga masih terdapat rumah tangga (KK) yang belum memiliki rumah. Penanganan kendala tersebut dengan adanya kredit lunak, baik dari pemerintah ataupun perbankan yang dapat memudahkan rumah tangga untuk memiliki tempat hunian sehingga tidak terjadi backlog.
Permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah Kabupaten Gayo Lues berkaitan dengan permukiman adalah masih banyaknya jumlah rumah dalam kondisi tidak layak huni, baik yang akan rubuh ataupun tidak tersedianya sarana dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan. Penanganan permasalahan permukiman tersebut dengan membangun jalan lingkungan untuk memudahkan mobilitas masyarakat untuk mengakses ke penjuru wilayah sehingga tidak terdapat daerah yang terisolir.
4.4.4.1 Alternatif Pemecahan
Alternatif pemecahan permasalahan dalam pengembangan permukiman di Kabupaten Gayo Lues dapat diuraikan di dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Alternatif Pemecahan Permasalahan Permukiman di Kabupaten Gayo Lues
No Pokok Permasalahan Alternatif Pemecahan Masalah
1. Adanya kecenderungan kepadatan
bangunan yang terpusat pada kota Blangkejeren
Antisipasi penanganan dengan
mengarahkan pembangunan
perumahan di luar Kota Blangkejeren, namun termasuk dalam program jangka panjang karena ketersediaan lahan
perkotaan yang masih mencukupi
No Pokok Permasalahan Alternatif Pemecahan Masalah pengembangan prasarana dan sarana
yang masih berorientasi pada
pemenuhan perkotaan. 2. Adanya backlog rumah di hampir setiap
Kecamatan di Kabupaten Gayo Lues
Perlu ditangani secara bertahap untuk meminimalisasi backlog rumah, agar perumahan layak huni.
3. Beberapa rumah tidak layak huni
ditinjau dari segi kesehatan lingkungan, keindahan dan kerawanan sosial.
Perlu ditangani secara bertahap mulai dari sosialisasi masalah ke sehatan lingkungan, keindahan dan keamanan sosial
4. Tidak semua bangunan rumah
dilengkapi dengan IMB sehingga
kesesuaian peruntukan lahan kurang dapat dikontrol dengan baik.
Perlu ditangani secara bertahap mulai dari sosialisasi pentingnya IMB
dibarengi dengan penyempurnaan
mekanisme pengurusannya karena
ketertiban perijinan lokasi berpengaruh pada peruntukan lahan dan dampak penggandanya.
5. Masih adanya rumah semi permanen
yang tidak memperhatikan aspek
kesehatan penghuninya.
Perlu ditangani secara bertahap mulai dari sosialisasi masalah kesehatan dibarengi dengan pemberian stimulan untuk perbaikan rumah menjadi rumah sehat dan layak huni.
6. Terdapat rumah yang berlokasi di bantaran sungai dengan jarak yang cukup dekat sehingga rawan terhadap bencana banjir.
Terdapatnya rumah yang berlokasi pada kawasan yang rawan terhadap gerusan sungai.
Harus segera ditangani dimulai dari pemberian pengertian terhadap bahaya,
sehingga masyarakat sadar untuk
berpindah ke tempat yang lebih aman dan bantuan dari pemerintah untuk relokasi perumahan penduduk di daerah yang berbahaya.
7. Cukup banyak rumah yang berada pada
lokasi rawan bencana longsor
Harus segera ditangani dimulai dari pemberian pengertian dan penyuluhan
terhadap bahaya bencana alam,
sehingga masyarakat tidak
memanfaatkan lahan tersebut untuk
permukiman dan bantuan dari
pemerintah untuk merelokasi
perumahan dan membuat kebijakan dengan sanksi dan pengontrolan ketat agar penduduk tidak tinggal di daerah tersebut.
8. Minimnya fasilitas pelayanan pada
kawasan pinggiran kota yang
menyebabkan aksesibilitas terbatas.
Ditangani secara bertahap dengan
membangun fasilitas pelayanan
masyarakat sesuai dengan yang
dibutuhkan sehingga tidak terbentuk daerah Slum.
9. Kebutuhan sarana prasarana dasar
permukiman untuk mendukung
perkembangan kegiatan permukiman perdesaan, terutama kebutuhan air minum, penanganan drainase dan air limbah
Ditangani secara bertahap dengan menyediakan pelayanan air minum dan pembangunan sarana dan prasarana drainase dan air limbah
10. 1.
asilitas pelayanan pengangkutan
sampah baru menjangkau
Ditangani secara bertahap dengan melengkapi pelayanan pengangkutan sampah pada Kecamatan yang belum
No Pokok Permasalahan Alternatif Pemecahan Masalah sampah. Hal ini karena karakteristik
wilayah perencanaan yang masih
banyak lahan terbuka sehingga
penduduk cenderung masih dapat mengolah sampah secara manual, yaitu ditimbun dan dibakar.
11. Pelayanan PDAM belum menjangkau
seluruh wilayah sehingga ada
kecenderungan penduduk menggunakan sumur gali
Ditangani secara bertahap dengan
memberikan pengertian masalah
kesehatan air minum dan memberikan
bantuan pengadaaan jaringan air
bersih.
12. Masih adanya kegiatan MCK yang
dilakukan oleh masyarakat dengan memanfaatkan air sungai.
Ditangani secara bertahap dengan
memberikan penyuluhan bahaya
menggunakan air sungai dan
memberikan stimulan untuk
pembangunan MCK secara komunal sehingga tidak terbentuk perumahan slum yang tidak layak huni
4.4.4.2 Rekomendasi
Penyusunan program prasarana dasar permukiman merupakan program pembangunan yang terdiri dari tiga program antara lain: perlu adanya upaya pengembangan kawasan permukiman dan perkotaan, perlu adanya upaya peningkatan kualitas lingkungan perumahan penyehatan lingkungan permukiman, dan pembangunan permukiman.
4.4.5 Usulan Pembangunan Permukiman
Sistem infrastruktur permukiman di Kabupaten Gayo Lues yang perlu untuk diusulkan antara lain:
a. Kegiatan Penyediaan Air Bersih
Kegiatan penyediaan air bersih terutama ditujukan untuk daerah-daerah perkotaan Kota Blangkejeren.
b. Kegiatan Penyehatan Lingkungan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini agar masyarakat mampu memenuhi kebutuhan sarana air bersih, jamban keluarga, sarana sanitasi secara mandiri serta mampu memelihara dan mengembangkannya. Pengembangan kegiatan ini diprioritaskan pada lokasi yang bermasalah dengan pola penataan bangunan dan lingkungan, termasuk sanitasi. c. Kegiatan Perbaikan Perumahan Permukiman
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas perumahan dan permukiman agar layak huni dan sesuai dengan standart rumah sehat. Kegiatan fisik berupa pembangunan infrastruktur. Sedangkan kegiatan non fisiknya berupa penyuluhan pola hidup sehat tentang rumah dan lingkungan sehat.
d. Kegiatan pembangunan jalan lingkungan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan aksesibilitas penduduk untuk menuju ke setiap penjuru di lingkungan permukiman. Keberadaan jalan lingkungan secara teknis dapat berupa jalan beton, jalan aspal maupun jalan paving tergantung kondisi jalan eksisting.
e. Kegiatan Pengembangan Perumahan Permukiman
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberi tempat tinggal yang layak bagi masyarakat yang tidak mampu karena perekonomian masyarakat yang rendah. Kegiatan fisik berupa pembangunan Rumah Bagi Kaum Duafa.
4.4.6 Usulan dan Prioritas Program Usulan pembangunan permukiman
1. Laporan Pembinaan Pengembangan Permukiman
a. Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP)
b. Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
2. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan
a. Penyusunan DED Kawasan Kumuh Perkotaaan
b. Pembangunan Saluran dan Jalan Lingkungan
c. Penyusunan DED Kawasan RSH
d. Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Perumahan DUAFA
3. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
a. Penyusunan DED Jalan Lingkungan Kecamatan Terangun
b. Penyusunan DED Jalan Lingkungan Kecamatan Kutapanjang
c. Pembangunan Jalan Lingkungan Kecamatan Terangun
d. Pembangunan Jalan Lingkungan Kecamatan Kutapanjang
e. Perencanaan PSD Kawasan Agropolitan
4. Infrastruktur Kawasan Permukiman Rawan Bencana
a. Penyusunan DED PSD