• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan Hasil Implementasi dan Evaluasi Penyuluhan

Sebelum kegiatan penyuluhan dilakukan peru adanya identifikasi potensi wilayah penyuluhan. Identifikasi potensi wilayah dilakukan di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare tepatnya di Kelompok Tani Karya Bakti. Tujuan dari identifikasi potensi wilayah yaitu untuk mengetahui permasalahan, potensi, maupun karakteristik sasaran penyuluhan. Hasil dari kegiatan identifikasi potensi wilayah nantinya digunakan sebagai acuan atau dasar penetapan tujuan penyuluhan, metode penyuluhan, materi penyuluhan, media penyuluhan serta lokasi penyuluhan.

Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan sasaran penyuluhan dimana sasaran merupakan anggota kelompok tani Karya Bakti terkait penggunaan Nutrisi AB Mix sebagai alternative pupuk pengganti pupuk anorganik bersubsidi pada tanaman jagung manis. Penetapan tujuan penyuluhan didasarkan pada hasil yang diperoleh dari kegiatan identifikasi potensi wilayah yang dilakukan sebelum kegiatan penelitian.

Sasaran penyuluhan kurang mengetahui cara pengaplikasian nutrisi AB Mix yang tepat dan sesuai untuk tanaman jagung manis. Menurut Levis (1996) tujuan penyuluhan memiliki maksud usaha agar sasaran penyuluhan atau petani dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan atau skill serta mau menerima maupun menerapkan hal yang bersifat baru yang telah diberikan penyuluh, agar dapat meningkatkan taraf hidup petani.

Penetapan materi penyuluhan didasarkan pada hasil kajian yang terbaik juga memperhatikan kebutuhan sasaran penyuluhan atau petani sesuai hasil dari

identifikasi potensi wilayah. Materi yang disampaikan salam kegiatan penyuluhan di Kelompok Tani Karya Bakti adalah penggunaan Nutrisi AB Mix sebagai alternative pupuk pengganti pupuk anorganik bersubsidi pada tanaman jagung manis. Menurut Setiana (2005), materi penyuluhan yaitu segala sesuatu untuk disampaikan pada saat kegiatan penyuluhan, baik dalam bentuk teknologi baru, ilmu, yang sesuai dengan kebutuhan sasaran penyuluhan atau petani dengan tujuan meningkatkan pendapatan, memperbaiki hasil produksi maupun dapat membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh sasaran penyuluhan.

Penetapan metode penyuluhan, metode penyuluhan dipilih berdasarkan tujuan penyuluhan, karakteristik sasaran penyuluhan, kebutuhan sasaran penyuluhan, serta sumber daya yang tersedia di lokasi penyuluhan dilaksanakan.

Menurut Mardikanto (1993), penetapan metode penyuluhan pertanian sebaiknya dipilih dan diprogram sesuai dengan kebutuhan sasaran, karakteristik sasaran, sumber daya dan fasilitas yang tersedia pada lokasi penyuluhan serta kondisi lingkungan seperti waktu dan tempat penyuluhan. Metode penyuluhan yang dipilih dalam kegiatan penyuluhan di Kelompok Tani Karya Bakti adalah metode ceramah dan diskusi, pemilihan metode ceramah dan diskusi berdasarkan tujuan penyuluhan, karakteristik sasaran, serta sumber daya yang tersedia di lokasi penyuluhan.

Penetapan media penyuluhan, media penyuluhan atau bisa disebut saluran komunikasi merupakan alat pembawa pesan yang disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran penyuluhan. Media penyuluhan sangat penting dan pelu agar penyuluh memberi manfaat dan penyuluhan diharapkan berdasarkan pertimbangan waktu, penyampaian, isi, sasaran dan pengetahuan sasaran (Levis, 1996). Berdasarkan karakteristik sasaran penyuluhan serta lokasi kegiatan penyuluhan, media penyuluhan yang digunakan adalah media folder. Penggunaan media folder sesuai dengan kebutuhan sasaran.

Evaluasi penyuluhan, evaluasi penyuluhan merupakan kegiatan paling akhir dari rangkaian kegiatan penyuluhan. Evaluasi penyuluhan merupakan suatu metode untuk mengkaji keberhasilan kegiatan penyuluhan. Evaluasi penyuluhan bertujuan untuk memperbaiki, meningkatkan hasil dari kegiatan penyuluhan yang telah dicapai sebelumnya (Nasution,1990). Evaluasi penyuluhan pada kelompok tani Karya Bakti menggunakan metode Pre-test dan Post-test dan menggunakan bantuan alat kuesioner. Tujuan diadakanya Pre-test dan Post-test yaitu untuk mengetahui peningkatan pengetahuan mengenai kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan. Skor Pre-test dan Post-test nantinya dijumlah dan direkap untuk mengetahui hasil peningkatan pengetahuan setelah dilaksanakanya kegiatan penyuluhan.

6.1.2 Hasil Implementasi

Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Nutrisi AB Mix sebagai alternative pupuk pengganti pupuk anorganik bersubsidi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Maka ditetapkan materi penyuluhan berupa penggunaan Nutrisi AB Mix sebagai alternative pupuk pengganti pupuk anorganik bersubsidi pada tanaman jagung manis. Tujuan kegiatan penyuluhan adalah agar sasaran mengetahui tentang penggunaan Nutrisi AB Mix sebagai alternative pupuk pengganti pupuk anorganik bersubsidi pada tanaman jagung manis.

Materi yang disampaikan meliputi pengertian AB Mix, dosis, pengaplikasian, interval pemberian serta cara pengaplikasianya. Penetapan materi yang disampaikan didasarkan pada kebutuhan dan karakteristik sasaran penyuluhan.

6.1.3 Evaluasi Penyuluhan

Berdasarkan evaluasi penyuluhan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Hasil Pre-Test

Berdasarkan hasil Pre-Test dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan sasaran penyuluhan mengenai penggunaan Nutrisi AB Mix sebagai alternative pupuk pengganti pupuk anorganik bersubsidi pada tanaman jagung manis masih tergolong rendah. Namun ada beberapa petani yang sudah tau mengenai penggunaan Nutrisi AB Mix sebagai alternative pupuk pengganti pupuk anorganik bersubsidi pada tanaman jagung manis sebelum diberikanya materi.

2. Hasil Post-Test

Berdasarkan hasil Post-Test dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan sasaran penyuluhan setelah dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai penggunaan Nutrisi AB Mix sebagai alternative pupuk pengganti pupuk anorganik bersubsidi pada tanaman jagung manis tergolong tinggi. Namun ada beberapa petani yang masih kurang begitu paham mengenai penggunaan Nutrisi AB Mix sebagai alternative pupuk pengganti pupuk anorganik bersubsidi. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa factor, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Beberapa faktor diantaranya adalah tingkat pendidikan serta usia sasaran penyuluhan. Selain itu adanya pengaruh motivasi dari luar seperti yang dikemukakan oleh Jabuddin tahun 2019, motivasi dari luar diberikan oleh mahasiswa melalui kegiatan penyuluhan kepada petani sebagai pihak luar dari lingkunganya.

3. Peningkatan Pengetahuan

Berdasarkan hasil perhitungan skor peningkatan pengetahuan terhadap materi penyuluhan yang disampaikan yaitu penggunaan Nutrisi AB Mix sebagai alternative pupuk pengganti pupuk anorganik bersubsidi pada tanaman jagung manis adalah sebesar 59,4%. Persentase perolehan nilai tersebut dapat dikategorikan sebagai angkat yang cukup karena masih berada pada rentan kategori cukup efektif.

Dokumen terkait