• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEOR

D. Persepsi Siswa Terhadap Manfaat Penggunaan Ragam Media Bimbingan

1. Aspek-aspek Persepsi Siswa Terhadap Manfaat Penggunaan Ragam Media Bimbingan

Menurut Irwanto (2002), penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut dengan dunia persepsi, agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada aspek-aspek yang mendukung, diantaranya:

a. Modalitas; Audio, Visual dan Audiovisual

Modalitas dalam persepsi menunjukkan kenyataan dan keharusan yang menunjuk pada suatu obyek yang menjadi rangsangan yang akan diterima indera. Rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dari masing-masing indera, contohnya cahaya untuk pengelihatan, bau untuk penciuman, suhu untuk perasa, bunyi untuk pendengaran dan sifat permukaan bagi peraba (Irwanto, 2002).

Guru BK dalam penggunaan media bimbingan idealnya mengoptimalkan rangsangan yang sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera yang dimiliki oleh para siswa agar para siswa dapat optimal dalam penerimaan rangsang dari media bimbingan yang digunakan

oleh guru BK dalam penyampaian materi bimbingan, sehingga para siswa mendapatkan manfaat secara langsung dari materi bimbingan yang diberikan.

Contoh penggunaan dari jenis media bimbingan berupa media audio, saat guru BK menggunakan speaker sebagai alat bantu pengeras suara saat memberikan materi bimbingan. Contoh penggunaan dari jenis media bimbingan berupa media visual, saat guru BK menggunakan LCD proyektor dalam menyampaikan materi

powerpoint pada para siswa, tata letak, format penulisan, warna font

dan background perlu diperhatikan, agar para siswa merasa nyaman ketika membaca materi yang ada dalam slide, sedangkan, contoh penggunaan dari jenis media bimbingan berupa media audiovisual, saat guru BK melakukan kolaborasi antara audiovisual yaitu saat

menggunakan LCD proyektor dan speaker saat pemutaran video atau

film.

b. Dimensi ruang; Audio, Visual dan Audiovisual

Dimensi ruang menyatakan ukuran luas dan isi dari suatu ruang. Dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang). Kita dapat menyatakan atas bawah, tinggi rendah, depan dan belakang (Irwanto, 2002). Penggunaan media dalam bimbingan dapat membantu guru BK untuk menyatakan dimensi ruang yang tidak mungkin dicapai oleh indera manusia. Hal ini diperkuat oleh Daryanto (2010) yang

menyatakan bahwa manfaat penggunaan media adalah mengatasi keterbatasan ruang.

Guru BK dapat menggunakan media bimbingan untuk menyatakan atau menjelaskan obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil. Obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat dibantu dengan realita gambar, film bingkai, film atau model. Oleh sebab itu, penggunaan media dalam bimbingan dapat membantu siswa untuk menyatakan dimendi ruang seperti atas dan bawah, tinggi dan rendah, depan dan belakang, kecil dan besar serta berbagai obyek yang tidak dapat dijangkau oleh mata manusia. Contohnya seperti suatu kejadian mengenai tawuran antar siswa SMA yang terjadi di tempat lain. Pada jenis media bimbingan berupa audio, guru BK menggunakan video singkat yang dilengkapi dengan suara hasil rekaman asli yang menceritakan tentang peristiwa tawuran tersebut, sehingga siswa dapat mengetahui suasana pada saat peristiwa itu terjadi. Pada jenis media bimbingan berupa visual yang lebih besar atau kecil, siswa diminta untuk membaca suatu artikel tentang tawuran tersebut. Pada jenis media bimbingan berupa audiovisual, penggunaan film singkat dapat membantu siswa mengetahui kejadian tawuran tersebut.

c. Dimensi waktu; Audio, Visual dan Audiovisual

Dimensi waktu menunjukkan masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu seperti cepat, lambat, tua dan muda (Irwanto, 2002). Pada penggunaan media

bimbingan, materi bimbingan berupa gerakan yang cepat atau lambat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography. Selain itu, kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman video, film, foto, brosur, buku bacaan maupun secara verbal (Sadiman, 2008).

Contoh media bimbingan berupa audio, guru BK dapat menggunakan bantuan rekaman kaset untuk mengeluarkan irama yang mengeras untuk membantu menjelaskan suatu kejadian yang bergerak cepat atau peristiwa yang terjadi dalam tempo atau waktu yang cepat. Contoh media bimbingan visual, guru BK dapat menggunakan foto untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu, misal dokumen-dokumen kejuaraan yang telah diraih oleh para siswa. Contoh media bimbingan yang audiovisual, misalnya, guru BK dapat menjelaskan proses perubahan dari embrio menjadi bayi.

d. Konteks; Audio, Visual dan Audiovisual

Konteks menunjukkan obyek yang dilihat secara menyeluruh lengkap dengan situasi dimana obyek tersebut berada. Di dalam dunia persepsi obyek-obyek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu. Contohnya, ketika kita melihat meja tidak berdiri sendiri tetapi dalam ruang tertentu di saat tertentu, letak atau posisi tertentu (Irwanto, 2002). Pemberian materi dengan menggunakan media yang lengkap dan tidak terpotong-

potong dapat membantu siswa untuk mudah menafsirkan materi bimbingan yang diberikan sehingga memberi kesamaan persepsi kepada setiap siswa (Sanaky, 2011:6).

Contoh jenis media bimbingan berupa audio, pada saat mengadakan renungan ketika retret atau rekoleksi, guru BK sering menggunakan bantuan rekaman audio untuk menghadirkan suara- suara burung atau gemericik air yang bisa membuat siswa seperti benar-benar berada di alam bebas, yang bertujuan untuk membangun situasi meditatif dan reflektif. Contoh pada media bimbingan visual, guru BK dapat menjelaskan cara mengakses web SNMPTN, dengan mengajak siswa ke laboratorium komputer untuk dapat mengakses langsung dengan menggunakan internet. Pada media bimbingan yang menggunakan audiovisual, guru BK dapat menampilkan video mengenai suatu kejadian seperti tentang kejujuran yang benar-benar terjadi di suatu tempat.

e. Tujuan; Audio, Visual dan Audiovisual

Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai manusia. Dunia persepsi merupakan dunia penuh arti, kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungan dengan tujuan dalam diri kita (Irwanto, 2002).

Penyajian materi bimbingan oleh guru BK dengan menggunakan jenis media bimbingan disesuaikan dengan tujuan yang hendak

dicapai oleh para siswa dapat membuat siswa tertarik untuk membaca, melihat, mendengar dan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Pada media bimbingan audio, misalnya: guru BK mengajak para siswa menyanyikan sebuah lagu yang diiringi oleh speaker agar semua siswa dapat mendengarkan dan mengikuti secara bersamaan. Pada media bimbingan berupa audiovisual, pemutaran film menggunakan

viewer yang relevan dengan kebutuhan siswa dapat membuat siswa tertarik dengan materi bimbingan yang diberikan oleh guru BK.

2. Persepsi Siswa Terhadap Manfaat Penggunaan Ragam Media Bimbingan

Persepsi merupakan pendapat, tanggapan, pemikiran seseorang tentang stimulus yang didapatkannya dari lingkungan di sekitarnya. Persepsi bersifat subyektif, sehingga masing-masing orang memiliki persepsi tersendiri mengenai obyek yang dipersepsikannya, dalam penelitian ini adalah media bimbingan. Media bimbingan merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru BK untuk menyampaikan materi bimbingan kepada para siswa dengan berbagai cara. Media bimbingan diharapkan dapat membantu guru BK dalam menarik perhatian siswa dalam proses pelaksanaan bimbingan.

Maka dapat disimpulkan bahwa pendapat masing-masing siswa terhadap manfaat penggunaan media bimbingan dapat dipastikan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan pengalaman

masing-masing siswa tersebut mengenai media bimbingan yang diberikan oleh guru BK ketika proses bimbingan. Ada siswa yang merasa mendapatkan manfaat terhadap penggunaan media bimbingan, ada pula yang kurang atau bahkan tidak mendapatkan manfaat sama sekali.

Siswa diharapkan dapat memperoleh manfaat dari penggunaan media bimbingan sehingga dalam pelaksanaan proses bimbingan, guru BK diharapkan untuk memperhatikan karakteristik dan tugas perkembangan para siswa, agar materi bimbingan dan media yang digunakan dapat tepat dan sesuai dengan kebutuhan para siswa.

33

BAB III

Dokumen terkait