• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Perundang Undangan.

Adapun Program dan Kegiatan di sektor air minum Kabupaten Simeulue diuraikan dalam tabel berikut:

4. Aspek Perundang Undangan.

Aspek perundang-undangan di sektor limbah juga masih sangat kurang dan masih sangat lemahnya dalam penegakan hukum. Selain dari pada itu belum memadainya perangkat peraturan perundangan yang dibutuhkan dalam sistem pengelolaan air limbah permukiman serta belum lengkapnya NSPM dan SPM pelayanan air limbah.

6.4.2. PERSAMPAHAN

6.4.2.1 Kondisi Eksisting Pengembanan Persampahan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Badang Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue didukung oleh 44 orang komposisi kepegawaian. Untuk medukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Bapedalsihman terdapat petugas kebersihan yang bekerja di lapangan , baik berada di bidang kebersihan, petugas mobilisasi persampahan, petugas pemotong umput, pertamanan, operator alat berat, sopir dan cleaning service. Dengan jumlah keseluruhan sebanyak 103 orang.

Komposisi tenaga yang ada di Bapedalsihman berjumlah 44 orang dimana 32 orang berstatus pegawai negeri sipil dan 11 orang merupakan tenaga honorer dan bakti. 4 orang golongan IV, 14 orang golongan III dan 14 orang golongan II.

Sedangkan untuk tenaga petugas kebersihan terdiri dari:

- Petugas penyapu jalan sebanyak 58 orang dengan pembagian 46 orang di Kecamatan Simeulue Timur, 3 orang di Kecamatan Teupah Selatan, dan 9 orang di Kecamatan Simeulue Tengah. - Petugas mobilisasi persampahan sebanyak 25 orang dengan pembagian wilayah kerja 20 orang

di Kecamatan Simeulue Timur dan 5 orang di Kecamatan Simeulue Tengah. - Petugas pemotong rumput sebanyak 6 orang.

- Petugas pembersihan kotoran ternak dan persampahan 7 orang - Petugas pertamanan sebanyak 3 orang

- Petugas operator alat berat 1 orang - Sopir 2 orang dan

- Cleaning service sebanyak 1 orang.

Berdasarkan hasil analisis lapangan timbulan sampah yang ada di wilayah Kabupaten Simeulue sebesar 2,43 kg/orang/hari. Sehingga didapatkan potensi timbulan sampah untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Simeulue adalah sebagai berikut:

Tabel 6.29. Potensi Timbulan Sampah Kabupaten Simeulue

Kecamatan Jumlah desa Penduduk Timbulan Sampah (kg/hari)

Teupah Selatan 19 9.347 22.713 Simeulue Timur 17 27.347 66.655 Teupah Barat 18 7.930 19.270 Teupah Tengah 12 6.310 15.333 Simeulue Tengah 16 6.949 16.886 Teluk Dalam 10 5.380 13.073 Simeulue Cut 8 3.253 7.905 Salang 16 8.656 21.034 Simeulue Barat 14 11.049 26.849 Alafan 8 4.845 11.773 Jumlaj Total 138 91.149 221.488

Perhitungan timbulan sampah tersebut memakai hasil analisis sampel dengan jumlah timbulan sampah 2,43 kg/orang/hari,dari tabel di atas terlihat perkiraan timbulan sampah perharingaya sebanyak 221.488 kg/hari/orang.

a. Kondisi Persampahan

Daerah pelayanan persampahan di Kabupaten Simeulue baru sebatas sekitar Kota Sinabang Kecamatan Simeulue Timur, Teupah Barat dan Simeulue Tengah,dengan rincian deda sebagai berikut:

1. Kecamatan Simeulue Timur : desa Suka Karya, Suka Maju, Suka Jaya, Sinabang, Ameri Bahagia, Air Dingin, dan Suak Buluh.

2. Teupah Barat : Salur: Salur Latun dan Salur Lasengalu

3. Simeulue Tengah : Wel-Wel, Kampung Aie, Lakubang dan Lambaya.

sumber sampah berasal dari jalan protokol, permukiman, pusat-pusat perdagangan, pertokoan, daerah komersil, perkantoran di sekitar instansi pemerintah. Sampah yang terkumpul ini meliputi sampah yang berasal dari daerah-daerah yang dapat dijangkau oleh motor dan truk pengangkut sampah, belum mencapai semua wilayah desa.

Berdasarkan pengamatan lapangan, tidak semua wilayah Kabupaten Simeulue bisa dilayani dengan sistem komunal sehingga mereka untuk mengelola sampahnya secara individual dengan cara penimbunan dan pembakaran. Hal tersebut dimungkinkan karena rata-rata rumah tangga memiliki persil lahan yang cukup luas terutama di bagian belakang rumah.

Jika dilihat dari daerah pelayanan persampahan di Kabupaten Simeulue saat ini maka dapat disimpulkan tingkat pelayanan persampahan di Kabupaten Simeulue masih rendah (<30 %) dari jumlah total penduduk Kabupaten Simeulue dan 70 % penduduk belum terlayani dengan baik.

b. Penyapu Jalan

Saat ini operasi penyapu jalan di Kabupaten Simeulue secara intensif baru diwilayah jalan poros Kota Kabupaten Simeulue dan disekitar jalan Protokol di dalam wilayah Ibu Kota Kabupaten.

Operasi penyapu jalan dilakukan secara manual dengan jumlah total petugas penyapu jalan 46 orang di Kecamatan Simeulue Timur, 3 orang di kecamatan Teupah Barat, dan 9 orang di Kecamatan Simeulue Tengah. Sampah hasil sapuan dibawa disimpan pada bak sampah dengan gerobak dibawa ke lokasi TPS terdekat, selanjutnya diangkut ke TPA.

c. Pengangkutan

Transportasi hasil pengumpulan dari tong sampah ke TPA dilakukan dengan mengunakan berbagai kenderaan termasuk motor sampah, truk biasa, dump truck, dan amroll truk dengan container terpisah. Sistem pengangkutan sampah di Kabupaten Simeulue dilaksanakan dengan pemindahan langsung dari tong/bak sampah yang ada, dengan menggunakan sistem langsung dari rumah ke rumah atau dari toko/ bangunan ke toko/bangunan dengan dump truck dan lokasi tertentu yang belum bisa dilewati dump truck menggunakan becak rida tiga dan selanjutnya dibuang atau dibawa ke TPA. Jenis kendaraan pengangkutan yang digunakan antara lain:

- Motor roda tiga sebanyak 9 unit, 2 unit diantaranya rusak berat - Kontainer sampah tertutup sebanyak 2 unit, 1 unit diantaranya rusak - Truck mobilisasi tinja sebanyak 2 unit, 1 unit diantaranya rusak

- 1 unit Excabvator dan 1 unit Buldozer, 1 unit Jon Deere berada di lokasi TPA. Jumlah ritasi setiap kenderaan adalah sebagai berikut:

1. Diangkut dengan dump truk - Volume dumptruck = 5 m3 - Volume efektif = 6 m3 - Jumlah dump truk = 5 unit - Ritasi dump truk = 1 rit/hari/unit 2. Diangkut dengan Arm Roll

- Volume container = 5 m3 - Volume efektif = 6 m3 - Jumlah kontainer = 1 unit - Jumlah arm roll = 1 unit

- Ritasi Arm roll = 1-2 rit/hari/unit 3. Diangkut dengan motor sampah

- Volume kontainer = 1 m3 - Volume efektif = 1 m3 - Jumlah motor = 7 unit

- Lokasi = wilayah Kabupaten Simeulue - Ritasi motor sampah – 1 -2 rit/hari/unit d. Pewadahan

Jumlah pewadahan tong/bin sampah yang tersebar di tiga kecamatan adalah a. Kecamatan Simeulue Timur = 915 buah

b. Kecamatan Simeulue Tengah = 150 buah c. Kecamatan Teupah Barat = 50 buah

Pewadahan rumah tangga biasanya menggunakan bin/bak sampah, pojokan jalan atau di dalam kantong plastik yan diikat. Dalam hal ini sampah pada umunya tidak terpilah, baik antara organik dan anorganik bahkan dengan sampah beracun seperti batery misalnya. Pasar, pewadahan di pasar pada umunya tidak teratur terutama yang berada di luar lokasi, Selain itu kebanykan kios di pasar menggunakan keranjang yang langsung diangkut oleh petugas sampah.

Sedangkan di daerah komersial untuk pewadahan biasanya menggunakan bin/bak sampah besar. Sampah industri dalam hal ini adalah sampah domestik yaitu sisa kegiatan karyawan. Umumnya pewadahannya menggunakan bi/bak sampah yang besar kemudian di bawa ke TPA. Sedangkan sampah sisa produksi umumnya langsung ditampung oleh pihak yang akan menggunakan jalan, sungai dan taman, umuny untuk sampah ini memerlukan penanganan khusus misalnya penyapuan untuk jalan dan taman serta pengerukan sungai.

Sampah rumah sakit, Puskesmas, dan Institusi Kesehatan laninya terdiri dari sampah domestik dan non domestik berupa sampah medis. Sampah medis umunya termasuk sampah berbahaya, dapat bersifat infeksius atau benda tajam seperti jarum suntik dan pisau bedah serta racun misalya obat-obatan kedaluarsa. Sampah domestik biasanya ditempatkan di bin yang tertutup sedangkan sampah medis diperlakukan seperti yang ada pada peraturan.

e. Karakteristik Sampah

Secara umum sampah di Kabupaten Simeulue memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Berdasarkan sifat kimiawinya, unsur pembentuk terdapat 2 kategori sampah yakni:

1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mengandung senyawa organik atau tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Sampah organik memiliki sifat mudah membusuk misalnya daun-daunan, sayuran buah-buahan serta sisa makanan.

2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang mengandung senyawa bukan organik sehingga tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Sampah anorganik sifatnya sulit membusuk dan sukar terbiodegrasi seperti plastik, kaca, besi sebagian jenis kertas dan lain-lain. b. Berdasarkan Sifat Fisinya sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu:

1. Sampah Garbage, yaitu sampah yang terdiri dari atas bahan organik dan mempunyai sifat mudah membusuk dan terbiodegrasi. Sifat utamanya banyak mengandung air dan cepat terurai dan menimbulkan bau akibat proses fermentasi. Umumnya terdiri atas sisa makanan, buah-buahan dan sayuran serta ikan.

2. Sampah Kering. Yaitu sampah yag terseusun dari bahan organik dan organik yang memiliki sifat lambat atau tidak membusuk. Bisanya selain sampah makanan limbah jenis ini ada yang mudah terbakar misalnya kertas, karton, plastik, kain, kayu dan lain-lain. Ada yang sulit terbakar misalnya gelas/kaca, kaleng dan logam lainya.

f. Tempat Pemprosesan Akhir Sampah (TPA)

Tempat Pemprosesan Akhir Sampah (TPA) Kabupaten Simeulue belum memiliki infrastruktur fisik yang memadai seperti TPA. Yang umunya beroperasi. Lokasi TPA terletak di Kecamatan Simeulue Timur desa Suak Buluh meulai difungsikan pada tahun dan diorperasionalkan tahun 2001 dengan sistem open dumping pada areal 1,4 ha termasuk sarana dan prasarananya.

Pengelolaan TPA dilaksanakan di bawah jalur koordinasi dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue. Spesifikasi TPA sampah saat ini: 1. Letak lokasi = Desa Suak Buluh, Kec. Simeulue Timur

2. Luas areal = 1,4 Ha

3. Jarak terhadap permukiman = 2 km 4. Jarak terhadap pusat Kabupaten = 6 km

Masyarakat Kabupaten Simeulue yang belum mendapatkan pelayanan persampahan,

Dokumen terkait