BAB III PEMBAHASAN
E. Aspek Produksi
Perusahaan CV. Al Abrar Kaafur menghasilkan produk dengan ukuran yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Adapun produk-produk yang dihasilkan di CV. Al Abrar Kaafur adalah sebagai berikut :
a) Galon 19 liter b) Botol 1500 ml c) Botol 600 ml d) Botol 330 ml e) Cup 240 ml
2. Bahan-bahan yang Digunakan a) Bahan Produksi
Proses produksi pada CV. Al Abrar Divisi AMDK merupakan proses produksi terus menerus atau proses produksi kontinyu. Bahan baku yang digunakan adalah Air baku, Yaitu air yang telah memenuhi persyaratan kualitas air bersih sesuai peraturan yang berlaku.
b) Bahan Penolong yang Digunakan adalah : 1) Kemasan galon, botol, dan cup
2) Tutup galon, botol, dan Lidcup
3) Seal galon dan botol
4) Stiker galon dan botol
5) Double tape
3. Mesin dan Peralatan
Dalam melaksanakan proses produksi, perusahaan CV. Al Abrar Kaafur menggunakan mesin dan peralatan produksi berupa:
a) Bak atau tangki penampung air beku b) Unit pengolahan air (water treatment)
Unit pengolahan air harus meempunyai alat desinfeksi (ozonator, lampu UV atau alat lain yang mempunyai kemampuan sejenis). Sesuai dengan kualitas pengolahan dapat terdiri dari : 1) Prefilter
2) Filter karbon Aktif 3) Mikrofilter
c) Mesin pencuci kemasan (bottle washer). d) Mesin pengisi kemasan (filling machine). e) Mesin penutup kemasan (capping machine).
Selain itu seluruh mesin dan peralatan yang kontak langsung dengan air harus terbuat dari bahan yang tara pangan (food grade), tahan korosi dan tidak bereaksi dengan bahan kimia.
4. Proses Produksi
Secara garis besar proses produksi pada CV. Al Abrar Divisi AMDK adalah sebagai berikut :
a) Penyediaan Air Baku
Pada tahap ini dilakukan proses pemompaan air baku dari sumbernya, yaitu air sumur ke dalam tangki-tangki penampungan air baku. Dalam tahap ini kandungan mineral (TDS) dalam tangki penampungan air baku masih tinggi sekali yaitu ± 200 – 300 ppm. b) Pengolahan Air Baku Menjadi Air Setengah Jadi
Tahap selanjutnya adalah pengolahan dari air baku menjadi air setengah jadi, dimana pada tahap ini dilakukan proses filtrasi dengan menggunakan pasir kuarsa dan filter 10 micron. Filtrasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menyaring partikel-partikel kasar yang ada dalam air tersebut. Setelah dilakukan proses filtrasi dilanjutkan dengan proses penukaran ion, yaitu unsur mineral yang terdapat dalam bahan baku dihilangkan yaitu dengan mengikat ion positif dan ion negative yang diproses melaui tabung kation dan tabung anion. Pada proses penukaran ion ini, TDS air yang tadinya ± 200 ppm menjadi < 50 ppm.
c) Pengolahan Air Setengah Jadi Menjadi Air Jadi
Setelah dilakukan proses pengolahan air baku menjadi air setangah jadi, tahap selanjutnya adalah pengolahan dari air setengah jadi menjadi air jadi. Pada tahap ini sama seperti pada
tahap proses pengolahan air baku menjadi air setengah jadi, yaitu dengan melakukan penukaran ion dan ditambah dengan proses filter dengan karbon aktif, prose ini bertujuan untuk menyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan an organik. Pada tahap ini, TDS air dapat turun lagi menjadi < 3 ppm.
d) Penyaringan dengan Mikrofilter
Penyaringan dengan menggunakan filter micro ini merupakan penyaringan bertingkat, karena menggunakan filter berukuran 5µ, 3µ, dan 1µ. Filter ini berfungsi untuk menyaring partikel-partikel halus dan menghilangkan sisa-sisa an organik maupun koloid.
e) Desinfeksi dengan Ozon dan Ultraviolet (UV)
Proses desinfeksi dapat berlangsung dalam tangki pencamur ozon dan selama ozon masih dalam kemasan. Kadar ozon pada tangki pencamur minimal 0,6 ppm dan kadar residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,1-0,4 ppm. Pemeriksaan kadar residu ozon dilakukan secara periodik dan didokumentasikan dalam administratif perusahaan. Tindakan desinfeksi ini dapat ditambah dengan melakukan penyinaran dengan lampu Ultra Violet (UV). Dengan catatan, apabila menggunakan lampu ultra violet (UV) harus dengan panjang gelombang 254 nm atau 2573 A dengan intensitas minimum 10.000 mw detik per . Tujuan dari proses desinfeksi ini adalah untuk mematikan bakteri-baketri yang masih hidup.
f) Pengisian, Penutupan dan Pengepakan 1) Pengisian dan penutupan
Setelah dilakukan proses pengolahan air bahan baku menjadi air jadi, maka air murni siap untuk diisikan kedalam galon, botol, dan gelas yang proses pengisiannya dengan menggunakan mesin yang sudah terotomasi.
Pengisian dan penutupan botol atau gelas harus dilakukan dengan cara yang higienis dalam ruang pengisian yang bersih dan saniter. Suhu dalam ruang pengisian maksimal 25 .
2) Pengepakan
Tahap terakhir adalah pengepakan. Pengepakan terhadap produk yang sudah jadi ini dapat berupa : kotak karton, shrink plastik, atau krat plastik.
Gambar 3.2
Alur Proses Produksi CV. AL ABRAR Air Sumber atau
air baku
Proses Filtrasi
Carbon Filter
Storage Tank
Sort Water Tank I
Sort Water Tank II
CF 10 µ CF 5 µ
CF 1 µ
Ozon Generation Ultra Violet Finish Tank
Cup atau gelas Botol
Sumber : CV. AL ABRAR Surakarta Gambar 3.3 Tata Letak Pabrik
Keterangan : 1. Kantor
Tempat untuk meminta order dari konsumen, penjualan, pemasaran.
2. Gudang A
Penyimpanan bahan baku botol 330 ml, 600 ml, 1500 ml, tutup gelas, lid cup, tisue.
20 21 22 23 24 25 26 27 6 7 11 10 9 8 19 18 17 16 15 4 12 13 14 1 3 2 5
3. Gudang Produksi
Penyimpanan barang jadi cup 240 ml, 330 ml, 600 ml, 1500 ml. 4. Produksi
Proses produksi 5. Pos Satpam 6. Bahan Baku
Tempat untuk memompa bahan baku air ke dalam tangki 7. Gudang Galon
Penyimpanan barang jadi galon 8. Pengisian Botol
Proses pengisian botol 330 ml, 600 ml dan 1500 ml. 9. Pengisian Galon
Proses pengisian air murni ke dalam galon. 10. Mesin Penampung Air
Tempat penyimpanan air murni ke dalam tangki steanlestel. 11. Laboratorium
Tempat untuk mengecek air murni 12. Mesin Cup
Mesin produksi jenis cup 240 ml 13. Mesin
Tempat untuk menghidupkan mesin 14. Bahan Baku
Tempat untuk memompa bahan baku air ke dalam tangki 15. Toilet
16. Gudang B
Tempat untuk menyimpan galon rusak. 17. Gudang C
Tempat untuk menyimpan botol 330 ml 18. Gudang D
19. Gudang E
Tempat untuk menyimpan cup 240 ml, double tip. 20. Gudang F
Tempat untuk menyimpan tangki yang sudah rusak, pralon. 21. Gudang G
Tempat penyimpanan botol yang sudah rusak. 22. Gudang H
Tempat penyimpanan pompa air yang sudah usang. 23. Gudang I
Tempat penyimpanan karton 330 ml 24. Gudang J
Tempat penyimpanan karton 600 ml, 1500 ml. 25. Gudang K
Tempat penyimpanan karton cup 240 ml 26. Mushola
27. Parkir