• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Produksi

Dalam dokumen Business Plan Pembibitan Ikan Lele (Halaman 31-40)

BAB II PEMBAHASAN

2.5 Aspek Produksi

2.5.1 BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA

BAHAN BAKU

KEBUTUHAN RATA-RATA PER

BULAN

SUMBER

Benih pendederan 1 28.000 UPTD BAT Kota Medan

Air bersih 100.000 liter Sumur tanah

Pakan pabrikan (pelet F999)

28 kg PT. Charoen Pokphand

penjualan langsung Melalui perantara

2.5.2 PROSES PRODUKSI

SKEMA PROSES PRODUKSI / SKEMA PEMBERIAN JASA BAGI KONSUMEN.

Benih pendederan 1 yang berukuran 3 – 5 cm diperoleh dari membeli pada UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan. Benih yang sudah dibeli tersebut kemudian dipelihara selama 1 bulan hingga mencapai ukuran 8 – 10 cm dan 10 – 12 cm. Setelah mencapai ukuran tersebut benih siap dipasarkan.

KEUNGGULAN PROSES YANG DIMILIKI

Keunggulan proses produksi Ova Catfish jika dibandingkan dengan perusahaan kompetitor adalah waktu produksi Ova Catfish yang relatif singkat yaitu 1 bulan sehingga pasokan benih untuk para pembudidaya senantiasa akan tetap terjaga ketersediaannya.

Disini kami juga akan menjelaskan pembenihan secara kawin antara induk jantan dan betina.Walaupun dalam pembukaan usaha awal kami membeli bibit lele dari ukuran 3-5 cm dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan, dan membesarkannya sampai ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm.

Pembenihan lele dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina di tempatkan pada kolam khusus pemiijahan.

I. SISTEM BUDIDAYA

Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu:

1. Sistem Massal.Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan,sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.

2. Sistem Pasangan. dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.

3. Pembenihan Sistem Suntik(Hyphofisasi). Dilakukkan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstra kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada iakn sebagai donor kelenjar Hypofise yang juga harus dari jenis lele.

II. TAHAP PROSES BUDIDAYA A. Pembuatan Kolam

Ada 2 macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun galian, pembenihan lele harus mempunyai:

Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur,persedian air, dan pembunuhan plakton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.

Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan betina selam mas pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.

Kolam pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Dalam kolam ini harus tersedia sarang pemijahan yang terdiri dari ijuk, batu bata bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.

Kolam pendederan. Berfungsi untuk membesrkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari.Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.

B. Pemilihan Induk

Induk jantan mempunyai tanda: − tulang kepala berbentuk pipih − warna lebih gelap

− gerakannya lebih lincah

− perut ramping tidak terlihat lebih besar dari pada punggung − alat kelamin berbentuk runcing.

Induk betina bertanda:

− tulang kepala berbentuk cembung − warna badan lebih cerah

− perut menggembang lebih besar daripada punggung − alat kelamin berbentuk bulat

C. Persiapan lahan

Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi:

Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai jenis penyakit.

Pengapuran. Dilakukan dengan kapur dolomit atau zeuntukolit dosis 60 gram/m2 mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.

Perlakuan Ton(Tambak Organik Nusantara). Untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.

Pemasukan air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.

pada tipe kolam berupa bak,persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah:

− Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya. − Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati.

Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama.

D. Pemijahan

Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induuk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning(jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.

E. Pemindahan

Cara pemindahan:

− kurangi aiar disarang pemijahan sampai tinggi 10-29 cm. − siapkan tempat penampungan dengan baskom yang diisi

dengan air di sarang.

− samakan suhu pada kedua kolam.

− pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.

− pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

F. Pendederan

Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5-7 cm,8-10 cm,10-12 cm dengan harga yang berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stres. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

III. MANAJEMEN PAKAN

Pakan anakan lele berupa:

− pakan alami beruupa plnkton,jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3-4 hari.

− Pakan buatan uuntuk umur diatas 3-4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.

− Untuk menambah nutrisi pakan,setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1-2 cc/Kg pakan(dicampur air secukupnya),untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah optimal.

IV. MANAJEMEN AIR

Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik: − air harus bersih.

− berwarna hijau cerah.

− kecerahan/transparansi sedang(30-40 cm). Ukuran kualitas air secara kimia:

− bebas senyawa beracun seperti amoniak. − mempunyai suhu optimal (22-26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat,dan asam humat yang mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat olah lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25gr/100m2.

V. MAJAJEMEN KESEHATAN

Pada dasrnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan air jelek. Kondisi air yang jelek

sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam manajemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit- penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin,larutan PK (Kalium permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

Dalam dokumen Business Plan Pembibitan Ikan Lele (Halaman 31-40)

Dokumen terkait