• Tidak ada hasil yang ditemukan

Business Plan Pembibitan Ikan Lele

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Business Plan Pembibitan Ikan Lele"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

BUSINESS PLAN PEMBIBITAN IKAN LELE

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh: NOVA INDRI YANI

082101130

DIPLOMA III KEUANGAN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan HidayahNya untuk menyelesaikan studi dan menyusun

Tugas Akhir yang berjudul “BUSINESS PLAN PEMBENIHAN IKAN LELE”

ini dengan baik, guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh Diploma

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam penyampaian

bahasa, kata maupun dalam hal penyajian. Untuk itu penulis dengan berbesar hati

dan dengan tangan terbuka menerima saran maupun kritik sehat yang bersifat

membangun dari para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis

ini.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik

moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan

ikhlas penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Orang Tuaku Ayahanda Indra Sinuhaji dan Ibunda Asni yang

telah mengasuh dan mendidik serta memberikan dorongan nasehat dan do’a

sehingga penulis berhasil menyusun Tugas Akhir dan menyelesaikan studi di

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara,serta penulis menyampaikan ucapan

terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, SE, M.Ec selaku Dekan Fakultas

(4)

2. Bapak Drs.Raja Bongsu Hutagalung.SE.Msi selaku Ketua Jurusan

Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekaligus

Dosen Pembimbing.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE, MSi, selaku Sekretaris Jurusan

Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Kepada adik- adikku tercita Endang Nurniyati dan Audia syahputra yang

telah memberikan dorongan dan do’a sehingga penulis berhasil

menyusun Tugas Akhir dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera utara.

5. Keluarga besar di Tebing Tinggi dan keluarga besar di Aceh Tengah atas

doa dan support yang selalu diberikan kepada penulis.

6. Bapak / Ibu Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

yang telah memberikan perkuliahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi perkuliahan.

7. Sahabat-sahabatku Ika, Rahma, Uki, Maya, Ica, Sari, Faulia, dan banyak

lagi yang lainnya yang tak dapat dituliskan semuanya serta teman-teman

magangku terimakasih atas persahabatan kalian selama ini.

Medan, April 2011

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Ringkasan Executife Summary ... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Data Perusahaan ... 5

2.2 Biodata Pemilik/ Pengurus ... 7

2.3 Struktur Organisasi ... 8

... 2.3.1 Susuna pemilik/pemegang saham... ... 8

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 9

2.4.1 Deskripsi Barang... 9

2.4.1.1 Strategi Pemasaran... 10

(6)

2.4.3 Gambaran Pasar... 14

2.7 Rencana Pengembangan Usaha ... 29

2.8 Pemanfaatan IT... 31

(7)

B. Saran ... 45

(8)

DAFTAR TABEL ...

2.3.1 Tabel susunan pemilik/pemegang saham... 8

Tabel Volume Penjualan... ... 16

Tabel Analisa Pesaing... ... 18

Tabel Bahan Baku dan Penggunanya... ... 20

Tabel Rencana Pengembangan Usaha... ... 29

Tabel Biaya Investasi Awal... ... 32

Tabel Arus Kas 3 Bulan Awal Usaha... ... 33

Tabel Laporan Laba Rugi... ... 34

Tabel Laporan Neraca... ... 35

Tabel Rencana Kebutuhan Investasi... ... 36

Tabel Arus Kas Tahun 2010... ... 37

(9)

DAFTAR GAMBAR ...

Gambar Struktur Organisasi... ... 8

1.1 Gambaran pasar... ... 14

1.2Gambar Volume Penjualan... ... 17

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG USAHA

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah diBudidayakan

secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Sumatera.

Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan :

1) dapat diBudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar

tinggi,

2) teknologi Budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,

3) pemasarannya relatif mudah dan

4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.

Budidaya lele dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m - 800 m dpi.

Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya

dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air

Budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas

>800 m dpi. Namun bila Budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap

memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan

Budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda

(11)

dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok

dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal

lainnya. Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan

atau sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu.

Parameter kualitas air yang baik untuk pemeliharaan ikan lele adalah sebagai

berikut :

Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu

air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu

makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air. pH air yang ideal berkisar antara

6-9. Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l. Budidaya ikan lele dapat

dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam Budidaya ikan

lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu

pemasukan dan pengeluaran air.

1.2 RINGKASAN EXECUTIVE SUMMARY

Ova Catfish adalah perusahaan perseorangan yang dijalankan oleh Nova indri

yani.

Usaha ini bergerak dalam bidang usaha ”PEMBENIHAN IKAN LELE”.

Dimana usaha dikhususkan pada bidang pembenihan saja. Awal usaha benih ikan

lele diambil dari Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Budidaya Air Tawar Kota

(12)

cm dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan,dan dipelihara sampai ukuran

untuk jual dari ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm,dengan harga yang berbeda.

Nilai penjualan untuk tahun 2010 adalah Rp 88.800.000,- dan nilai kekayaan

perusahaan sesuai Neraca tahun 2010 adalah sebesar Rp 157.592.900 ,-.

Prospek pengembangan usaha sangat menjanjikan mengingat pasar yang cukup

besar karena permintaan konsumen akan bibit lele yang berkualitas yang sangat

meningkat.Sedangkan rencana pengembangan usaha yaitu:

A. Strategi Pemasaran

1. Strategi Produk

2. Strategi Promosi

3. Strategi Penerapan Harga

4. Strategi Distribusi

B. Pengembangan Produk Yang Lebih Berkualitas

C. Penambahan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

D. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Proyeksi nilai penjualan untuk tahun pertama sebesar Rp 88.800.000,- dan

peningkatan sebesar 10% untuk tahun-tahun berikutnya.Kebutuhan dan sebesar

(13)

Rencana penggunaan dana sebesar Rp 90.000.000,- untuk investasi dalam

peningkatan kapasittas produksi dan pemanfaatan teknologi sebesar

Rp10.000.000,-digunakan sebagai modal kerja.

Jangka waktu pengembalian adalah selama 5 tahun dengan tenggang waktu

pembayaran 1 bulan sekali. Agunan yang dimiliki oleh perusahaan adalah tanah

(14)

BAB II PEMBAHASAN

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik,

susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat

perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan

yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang

apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut.

Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

2.1 DATA PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan Ova Catfish

2. Bidang Usaha

Pendederan Ikan Lele

3. Jenis Produk / Jasa

(15)

4. Alamat Perusahaan Jalan Bunga Ncole 14B Nomor 42

5. Nomor Telepon 085262313213

6. Alamat E-mail

7. Bentuk Badan Hukum PERSEROAN

8. Mulai berdiri 10 juni 2010

9. Lokasi dan fasilitas

Perusahaan

Lokasi usaha berada di halaman belakang

sebuah rumah tinggal yang beralamat di Jalan

Bunga Ncole 14B Nomor 42. Kantor sekaligus

lokasi pendederan akan didirikan di atas tanah

seluas 52,5 meter persegi yang merupakan milik

pribadi. Fasilitas yang ada adalah 6 unit bak

(16)

pendederan, lantai semen untuk kegiatan

penyortiran, ruangan kantor semi permanen, dan

toilet. Sedangkan sumber air diperoleh dari

sumur tanah di dalam rumah tinggal.

2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS

1. Nama Nova Indri Yani

2. Jabatan Pemilik perusahaan Ova Catfish

3. Tempat dan Tanggal

Lahir

Medan, 25 November 1987

4. Alamat Rumah Jl.Jamin Ginting gg,Dipanagara No.25

5. Nomor Telepon 085262313213

6. Alamat E-mail

(17)

8. Program Studi D3 Keuangan

9. Pendidikan Terakhir SMA

10. Pengalaman Kerja Menjadi konsultan Oriflame,Berternak Kambing

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Adapun usaha pembenihan ikan lele”Ova Catfish”di dirikan dan di miliki oleh

Nova Indri Yani dan hanya memiliki satu pegawai tetap.Memiliki 2 orang

pegawai tidak tetap yang dibutuhkan saat pemanen saja.

Nova Indri Yani Pimpinan

(18)

2.3.1 Susunan Pemilik/Pemegang saham

NAMA Jumlah Saham Nilai Saham Persentase

Nova indri Yani 100%

Total 0 0 100%

2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.4.1 DESKRIPSI BARANG

Benih Lele Ukuran 8 – 10 cm

Benih lele ukuran ini tingkat keberhasilan panennya mencapai 85%. Maksudnya

adalah jka petani menebarkan benih ukuran ini sebanyak 10.000 ekor, diharapkan

petani dapat memanen minimal 85.00 ekor yang bertahan hidup sampai ukuran

konsumsi. Selain tingkat keberhasilan panennya yang mencapai 85%, benih

ukuran ini dapat dipanen dalam waktu relatif singkat yang tentu saja akan

menguntungka petani budidaya karena biaya pakan dapat ditekan sehingga

(19)

Benih Lele Ukuran 10 – 12 cm

Benih lele ukuran ini tingkat keberhasilan panennya mencapai95%. Maksudnya

adalah jika petani menebarkan benih ukuran ini sebanyak 10.000 ekor, diharapkan

petani dapat memanen minimal 97.00 ekor pada masa panen ukuran konsumsi.

Selain tingkat keberhasilan panennya yang mencapai 97%, beniah ukuran ini

dapat dipanen dalam waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan benih

ukuran 8-10 cm. Walaupun benih ukuran ini harganya lebih mahal dari benih

ukuran 8-10 cm,tapi benih ukuran ini menjanjikan keuntungan yang berlipat

ganda, disebabkan angka kematian yang hanya 3%. Bagi petani yang

menginginkan panen melimpah dalam waktu yang relatif singkat disarankan

untuk menggunakan benih ukuran ini sebab waktu panen yang relatif singkat

dengan sendirinya akan menghemat biaya pakan.

2.4.1.1 STRATEGI PEMASARAN

STRATEGI PRODUK

Karena Ova Catfish bergerak di bidang pendederan ikan lele maka faktor

kemesan tidak dipertimbangkan. Sedangkan untuk merk, perusahaan kami

memilih Ova Catfish sebagai merk dagang perusahaan kami. Alasan

pemilihan merk Ova Catfish untuk memudahkan para konsumen ataupun

(20)

bergerak dalam bidang pendederan ikan lele maka kami tidak lupa

menyertakan “Catfish” pada merk perusahaan kami. Harapan kami dari

pemilihan merk Ova Catfish ini agar bisnis ini sukses dan maju.

STRATEGI PROMOSI

Untuk strategi promosi Ova Catfish menggunakan media brosur dan

pameran. Sedangkan media iklan akan menyusul seiring dengan tumbuh

kembang perusahaan. Ova Catfish memilih media brosur dan pameran

sebagai strategi promosi awal karena biaya yang di keluarkan relatif murah

dan untuk permulaan terbilang cukup efektif. Brosur yang di cetak

kemudian disebarkan ke unit- unit usaha budidaya air tawar, agen

penyedia benih lele, Fakultas Pertanian negeri maupun swasta, dan

menitipkan brosur dalam jumlah yang cukup banyak di UPTD Budidaya

Air Tawar Kota Medan maupun Dinas Pertanian dan dan Kelautan Pemko

Medan. Ova Catfish juga akan mengikuti tiap kali di selenggarakannya

pameran terkait guna mempromosikan ekstensi Ova Catfish kepada

masyarakat umum. Di masa depan Ova Catfish akan membina kerjasama

dengan institusi Pendidikan terkait, agar mahasiswa yang berkecimpung di

bidang pertanian dan perikanan dapat dengan mudah mengaplikasikan

ilmu yang di dapat di kampus sesuaia dengan dispilin ilmunya.

STRATEGI PENERAPAN HARGA

Ova Catfish memiliki komitmen untuk memberikan kemudahan bagi para

(21)

harga yang pantas. Di pasaran harga benih ukuran 8 – 10 cm berkisar

antara Rp 200,- sampai dengan Rp 375,- per ekor dan benih ukuran 10 -12

cm berkisar antara Rp 250,- sampai dengan Rp 500,- per ekor. Namun

sangat sedikit yang mau menjual benih produksinya dengan harga

terendah. Melihat kondisi yang seperti itu Ova Catfish berniat untuk

memberikan berbagai kemudahan bagi para pembudidaya agar Ova

Catfish dan para pembudiidaya dapat tumbuh dan berkembang menuju

sukses bersama- sama sesuai dengan misi Ova Catfish. Untuk itu Ova

Catfish menetapkan harga Rp 200,- untuk benih ukuran 8 – 10 cm dan Rp

350,- untuk benih ukuran 10 – 12 cm dengan pertimbangan benih ukuran

ini sangat langka di pasaran.

STRATEGI DISTRIBUSI

Wilayah pemasaran benih ikan lele produksi Ova Catfish dikhususkan

untuk daerah pinggiran kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang secara

keseluruhan. Namun tidak menutup kemungkinan wilayah pemasaran Ova

Catfish akan merambah provinsi Sumatera Utara, seluruh provinsi di pulau

Sumatera, dan seluruh Indonesia di masa depan. Untuk metode pemasaran

Ova Catfish menggunakan 2 metode sekaligus, yaitu penjualan langsung

dan memakai perantara. Masing – masing metode ini akan saling

mendukung satu sama lain sehingga Ova Catfish akan semakin maju dan

besar. Dengan metode penjualan langsung Ova Catfish dapat menjaring

(22)

catfish. Metode ini sangat efektif karena para petani yang puas dengan

kualitas benih Ova Catfish dengan sendirinya akan merekomendasikan

Ova Catfish sebagai pilihan dalam membeli benih lele berkualitas.

sedangkan metode penjualan menggunakan perantara, Ova Catfish dapat

menggunakan jaringan yang di miliki individu maupun perusahaan swasta

dan pemerintah dalam memperluas wilayah pemasaran. Metode penjualan

menggunakan perantara ini sama sekali tidak merugikan bagi Ova Catfish

melainkan makin memmuluskan jalan Ova Catfish untuk mencapai visi

dan misi perusahaan.

2.4.2 KEUNGGULAN BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN

Keunggulan dari produk kami adalah kualitas bibit pendederan 1 yang

berstandar unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Budidaya Air Tawar

Kota Medan. Hal ini disebabkan Ova Ctfish langsung mengambil benih

pendederan 1 yang berukuran 3 – 5 cm dari UPTD Budidaya Air Tawar

Kota Medan untuk dilanjutkan ke pendederan 2 dan pendederan 3 di lokasi

Ova Catfish yang bertujuan menghasilkan benih ukuran 8 – 10 cm dan 10

– 12 cm. Dengan dukungan penuh dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota

Medan, petugas dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan secara

berkala melakukan peninjauan ke lokasi pendederan Ova Catfish sehingga

(23)

Selain benih- benih yang berkualitas, Ova Catfish juga menawarkan harga

benih yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga benih yang

berlaku di pasaran. dan dari segi pelayanan Ova Catfish menawarkan

pelayanan dengan pendekatan individu sehingga para petani budidaya akan

merasa nyaman, karena dilayani selayaknya seorang “sahabat: oleh seluruh

manajemen Ova Catfish.

Faktor – faktor keunggulan kompetitif dari benih Ova Catfish jika

dibandingkan dengan berbagai produk/ jasa lainnya yang ada di pasaran

adalah:

1. Ketersediaan benih ukuran 10 – 12 cm yang sangat langka di

pasaran.

2. Kualitas benih berstandar UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan.

3. Harga yang relatif murah dibandingkan harga pasar.

(24)

2.4.3 GAMBARAN PASAR

Data Nilai Penjualan (3 bulan Awal)

1.1 Gambar nilai penjualan 3 bulan awal 0

1 2 3 4 5

(25)

2.4.4 TARGET /SEGMEN PASAR YANG DITUJU

Kami adalah perusahaan yang bergerak dalam Pembibitan lele. Kami

memiliki sumberdaya-sumberdaya manusia yang handal dan memiliki kapabilitas

di dalamnya. Dari mulai menejerial, pengembangan, dan teknis lapangan.

Dalam budidaya lele membutuhkan waktu persiapan yang lama hingga bibit yang

dihasilkan memenuhi qualitas dan quantitas standar untuk pembesaran sehingga

ada masa kosong yang tidak produktif. Masa itu memiliki periode selama 6 bulan.

Untuk mengisi masa tidak produktif tersebut menjadi masa yang produktif maka

kami memanfaatkan kolam-kolam yang kosong tersebut dengan pembesaran yang

bibit pembesarannya kami belikan bukan kami produksi sendiri hingga bibit yang

kami siapkan yang nantinya kami manfaatkan guna pembesaran siap untuk di

manfaatkan.

Untuk tenaga ahli kami memiliki orang yang sudah sangat berpengalaman baik

secara teori maupun praktek dilapangan yang kami peroleh dari Universitas

ternama di Indonesia sehingga sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam

(26)

2.4.4.1 Gambaran Karakteristik Pembeli / Pengguna

Pasar yang dituju adalah petani pembudidaya ikan lele di daerah pinggiran kota

Medan dan Kabupaten Deli Serdang yang jumlahnya mencapai 1000 unit usaha

budidaya. Alasan perusahaan kami memilih target konsumen tersebut karena jarak

yang relatif dekat dari lokasi produksi Ova Catfish dan karena di daerah inilah

banyak terdapat unit-unit usaha budidaya ikan lele. Dari jumlah unit usaha

budidaya tersebut kira-kira 80% unit usaha budidaya yang akan membeli benih

ikan lele produksi Ova Catfish.

2.4.5 TREN PERKEMBANGAN PASAR

Analisis pengembangan

1. Dikarenakan masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap benih

lele sehingga untuk pengembangan lahan dalam jumlah besar pun masih

dirasa memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada.

2. Menciptakan pasar sendiri juga dinilai penting guna melewati batas

equlibrium penjualan dengan cara meproduksi sendiri benih lele,dari

(27)

3. Sulitnya bagi para petani lele untuk mendapatkan benih lele yang

berkualitas tinggi dengan harga yang murah, maka akan mempermudah

kami dalam pengembangan produk kami.

2.4.6 PROYEKSI PENJUALAN

Volume Penjualan

Jenis Produk Ekor Total Nilai (Rp)

Benih ukuran 8 – 10 cm 16.000 3.200.000

Benih ukuran 10 – 12 cm 12.000 4.200.000

TOTAL 28.000 7.400.000

Diharapkan jumlah penjualan bibit ikan lele untuk bulan 1,ukuran 8 – 10 cm

sebesar 16.000 ekor ,dengan asumsi harga per ekor ikan lele Rp 200-, Maka

penghasilan yang dihasilkan dalam satu bulan berkisar Rp 3.200.000-.

Dan untuk ukuran 10 -12 cm proyeksi penjualan bulan 1, diharapkan sebanyak

12.000 ekor,dengan asumsi harga per ekor ikan lele Rp 350-, maka penghasilan

(28)

1.2 Gambar volume penjualan

Dengan asumsi penjualan produk sebesar 10 % per tahun,dengan tingkat kenaikan

harga 4% per tahun. Perkiraan ini dapat direalisasikan dengan rencana

penambahan induka n dan jantan,jumlah bibit lele,penambahan pekerja,

peningkatan distribusi penjualan dan merubah strategi pemasaran. 0

(29)

2.4.7 ANALISIS PESAING

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Mangga Satu 1. Ready stock

2. Pemijahan sendiri

1. Harga tinggi

2. Mutu benih tidak

terjamin

Berkah Lele 1. Harga bersaing

2. Pemijahan sendiri

1. Tidak ready stock

2. Produktivitas

rendah

Untuk mengatasi keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan kompetitor maka ova

Catfish akan bertahan pada harga terendah yang berlaku di pasar dan

mempertahankan kualitas benih pada kondisi prima. Selain itu, Ova Catfish akan

selalu berusaha berada pada posisi ready stock sehingga konsumen tidak perlu

cemas kehabisan stok benih dan akan selalu mengingat Ova Catfish setiap akan

membeli benih ikan lele. Dan untuk rencana di masa depan, Ova Catfish akan

memperluas areal produksi agar dapat memproduksi sendiri benih lele mulai dari

(30)

2.4.8 SALURAN DISTRIBUSI

Adapun saluran distribusi yang digunakan dengan penjualan langsung dan

memakai perantara.Dalam metode penjualan langsung para petani lele dapat

langsung mengambil benih lele ke lokasi usaha kami. dan dari sisni kami dapat

menjaring unit – unit usaha budidaya yang ada di sekitar usaha produksi Ova

Catfish. sedangkan dengan metode penjualan dengan menggunkan perantara

Ova Catfish dapat menggunakan jaringan yang telah dimiliki individu maupun

perusahaan swasta dan pemerintah dalam memperluas pemasaran produk kami.

WILAYAH PEMASARAN DAN DISTRIBUSI SAAT INI

1.Wilayah pemasaran

2.Jalur Distribusi

WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI YANG

DIRENCANAKAN

 Medan...75%  Deli Serdang...25%

(31)

1.Wilayah Pemasaran

2.Wilayah distribusi

2.5 ASPEK PRODUKSI

2.5.1 BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA

BAHAN BAKU

KEBUTUHAN

RATA-RATA PER BULAN

SUMBER

Benih pendederan 1 28.000 UPTD BAT Kota Medan

Air bersih 100.000 liter Sumur tanah

Pakan pabrikan (pelet

F999)

28 kg PT. Charoen Pokphand

(32)

2.5.2 PROSES PRODUKSI

SKEMA PROSES PRODUKSI / SKEMA PEMBERIAN JASA BAGI KONSUMEN.

Benih pendederan 1 yang berukuran 3 – 5 cm diperoleh dari membeli pada UPTD

Budidaya Air Tawar Kota Medan. Benih yang sudah dibeli tersebut kemudian

dipelihara selama 1 bulan hingga mencapai ukuran 8 – 10 cm dan 10 – 12 cm.

(33)

KEUNGGULAN PROSES YANG DIMILIKI

Keunggulan proses produksi Ova Catfish jika dibandingkan dengan

perusahaan kompetitor adalah waktu produksi Ova Catfish yang relatif singkat

yaitu 1 bulan sehingga pasokan benih untuk para pembudidaya senantiasa akan

tetap terjaga ketersediaannya.

Disini kami juga akan menjelaskan pembenihan secara kawin antara induk jantan

dan betina.Walaupun dalam pembukaan usaha awal kami membeli bibit lele dari

ukuran 3-5 cm dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan, dan

membesarkannya sampai ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm.

Pembenihan lele dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina di tempatkan

pada kolam khusus pemiijahan.

I. SISTEM BUDIDAYA

Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu:

1. Sistem Massal.Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina

dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk

jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam

sarang pemijahan,sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan

(34)

2. Sistem Pasangan. dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina

pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan

menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.

3. Pembenihan Sistem Suntik(Hyphofisasi). Dilakukkan dengan merangsang

lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstra kelenjar

Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini

harus ada iakn sebagai donor kelenjar Hypofise yang juga harus dari jenis

lele.

II. TAHAP PROSES BUDIDAYA A. Pembuatan Kolam

Ada 2 macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian).

Pemilihan tipe kolam sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang

tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun galian,

pembenihan lele harus mempunyai:

Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari

luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur,persedian

air, dan pembunuhan plakton. Kolam tandon ini merupakan sumber

air untuk kolam yang lain.

Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan betina selam mas

pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus

(35)

Kolam pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina.

Dalam kolam ini harus tersedia sarang pemijahan yang terdiri dari

ijuk, batu bata bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk

jantan dan betina.

Kolam pendederan. Berfungsi untuk membesrkan anakan yang

telah menetas dan telah berumur 3-4 hari.Pemindahan dilakukan

pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan yang

sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk

dalam saluran pencernaannya.

B. Pemilihan Induk

Induk jantan mempunyai tanda:

− tulang kepala berbentuk pipih

− warna lebih gelap

− gerakannya lebih lincah

− perut ramping tidak terlihat lebih besar dari pada punggung

− alat kelamin berbentuk runcing.

Induk betina bertanda:

− tulang kepala berbentuk cembung

− warna badan lebih cerah

(36)

− perut menggembang lebih besar daripada punggung

− alat kelamin berbentuk bulat

C. Persiapan lahan

Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi:

Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan

berbagai jenis penyakit.

Pengapuran. Dilakukan dengan kapur dolomit atau

zeuntukolit dosis 60 gram/m2 mengembalikan keasaman

tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh

pengeringan.

Perlakuan Ton(Tambak Organik Nusantara). Untuk

menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil

pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya

dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok

makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat

dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.

Pemasukan air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula

setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk

menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.

(37)

− Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.

− Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati.

Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi

perlakuan TON dengan dosis sama.

D. Pemijahan

Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk

mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induuk jantan siap

kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya

sel telur berwarna kuning(jika belum matang berwarna hijau). Sel

telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu

24 jam akan menetas menjadi anakan lele.

E. Pemindahan

Cara pemindahan:

− kurangi aiar disarang pemijahan sampai tinggi 10-29 cm.

− siapkan tempat penampungan dengan baskom yang diisi

dengan air di sarang.

− samakan suhu pada kedua kolam.

− pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan

(38)

− pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan

dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan

terhadap tingginya suhu air.

F. Pendederan

Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5-7 cm,8-10

cm,10-12 cm dengan harga yang berbeda. Kolam pendederan

permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau

penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang

menyebabkan lele mudah stres. Pemberian pakan mulai dilakukan

sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

III. MANAJEMEN PAKAN

Pakan anakan lele berupa:

− pakan alami beruupa plnkton,jentik-jentik, kutu air dan cacing

kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3-4 hari.

− Pakan buatan uuntuk umur diatas 3-4 hari. Kandungan nutrisi harus

tinggi, terutama kadar proteinnya.

− Untuk menambah nutrisi pakan,setiap pemberian pakan buatan

dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1-2 cc/Kg

pakan(dicampur air secukupnya),untuk meningkatkan

pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai

(39)

IV. MANAJEMEN AIR

Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik:

− air harus bersih.

− berwarna hijau cerah.

− kecerahan/transparansi sedang(30-40 cm).

Ukuran kualitas air secara kimia:

− bebas senyawa beracun seperti amoniak.

− mempunyai suhu optimal (22-26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal,

pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung

unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat,dan asam humat yang

mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa

plankton dan jenis cacing, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan

ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat olah

lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah

kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya

setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25gr/100m2.

V. MAJAJEMEN KESEHATAN

Pada dasrnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai

ketahanan tubuuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak

(40)

sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa

protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam manajemen kesehatan

pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi

air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan

TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur

terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai.

Penyakit- penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan

jamur dapat diobati dengan formalin,larutan PK (Kalium permanganat)

atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis

yang digunakan juga harus sesuai.

2.6 ANALISIS SDM

Pekerja tetap yang di butuhkan oleh Ova CatFish adlah 4 orang yang teerdiri dari

Staf Pengembangan dan Riset,staf keuangan, Staf Marketing, Staf SDM dan

Adminitrasi.Sedangkan buruh panen yang di butuhkan berkisar 2 – 3 orang yang

di pekerjakan hanya pada masa panen. Kompetensi dari setiap Staf adalah

Profesional dalam bidangnya masing- masing.

Keunggulan yang harus di miliki oleh setiap Staf pekerja adalah kejujuran. Dan

untuk buruh panen,tidak membutuhkan kompetensi tertentunamun keunggulan

(41)

2.7 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

Pengembalian modal yang kami lakukan dari bulan ke satu usaha dibuka

sampai bulan ke dua. Begitu juga dengan promosi dan produksi juga

dilakukan dari bulan pertama usaha dibuka.

 STRATEGI PRODUK

− Dengan mempertahankan kualitas produk.

− memperbanyak benih ikan lele dengan cara memelihara indukan

sendiri

− melakukan pembenihan ikan lele dengan indukan yang milik

sendiri.

 STRATEGI DISTRIBUSI

− Menambah kuota pemasaran diluar kota medan dan deli serdang.

− menetukan daerah target distribusi seperti ke daerah karo,dan

serdang bedagai.

− membuka anak cabang di daerah karo maupun daerah serdang

(42)

 STRATEGI PROMOSI

− mempromosikan usaha Ova Catfish melalui jejaring sosial

seperti”facebook”.

− melakuakn kerjasam dengan dinas perikanan setempat.

− mengikuti setiap bazar-bazar yang dilakukan ,baik di kota medan

maupun luar kota medan,untuk pengembangan usaha.

 STRATEGI PENETAPAN HARGA

− mempertahankan harga dan kualitas barang,sesuai dengan ukuran

benih yang dijual.

 STRATEGI ORGANISASI DAN SDM

− perubahan struktur manajemen dan organisasi.

− penarikan tenaga kerja

− melakukan pelatihan tenaga kerja

 STRATEGI KEUANGAN

− Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha.

− mencari investor/joint ventura untuk pengembangan dan perluasan

usaha.

(43)

2.8 PEMANFAATAN IT Pemasaran

Dalam pemasaran produk kami memasarkannya juga melalui situs jejaring sosial

seperti Facebook,iklan dan brosur.

Keuangan

Penggunaan komputer dalam penyusunan keuangan sangat penting, untukdapat

menyimpan data laba rugi usaha,serta memudahkan dalam penghitungan

keuntungan, dan memudahkan pekerja dalam membandingkan jumlah keuntungan

tiap bulannya serta dengan mudah dapat membandingkan dan meninjau

(44)

2.9 ANALISIS KEUANGAN

2.9.1 BIAYA INVESTASI AWAL

No. Item Jumlah Biaya

1. Bak semen untuk pendederan Rp 10.000.000,-

2. Lantai semen untuk penyortiran Rp 2.000.000,-

3. Kantor semi permanen Rp 3.000.000,-

4. Toilet Rp 4.000.000,-

5. Peralatan:

- 2 ember plastik @ Rp 40.000,- Rp 80.000,-

- 3 seser @ Rp 50.000,- Rp 150.000,-

- 1 hapa @ Rp 500.000,- Rp 500.000,-

- 3 baskom sortir @ Rp 80.000,- Rp 240.000,-

- 12 meter selang plastik @ Rp 15.000,- Rp 180.000,-

- 1 klim selang @ Rp 10.000,- Rp 10.000,-

- 1 obeng @ Rp 15.000,- Rp 15.000,-

- 1 tang @ Rp 20.000,- Rp 20.000,-

- 10 meter tali plastik @ Rp 1.000,- Rp 10.000,-

- Pompa air otomatis Rp 431.000,-

(45)

PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 3 BULAN AWAL USAHA

Ova Catfish

TAHUN 2010

Bulan I Bulan II Bulan III

A. PENERIMAAN (berdasarkan perkiraan

penjualan pada point 3.2)

Penerimaan Penjualan 0 7.400.000 7.400.000

Penerimaan Pinjaman 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0

Sub Total Penerimaan 0 7.400.000 7.400.000

B. PENGELUARAN (sesuai dengan

(46)

Biaya Administrasi Lain-Lain 50.000 50.000 50.000

Angsuran Pokok 0 0 0

Biaya Bunga 0 0 0

Biaya Pajak 0 0 0

Biaya lain-lain

Sub Total Pengeluaran 24.933.000 4.250.000 4.250.000

C. SELISIH KAS -

24.933.000 3.150.000 3.150.000

D. SALDO KAS AWAL 20.633.000 -4.300.000 - 1.150.000

(47)
(48)
(49)

Kebutuhan Investasi Jumlah Harga satuan Total nilai

Kolam lele 10 Rp 5.000.000 Rp 10.000.000

Pompa air 4 Rp 3.000.000 Rp 12.000.000

Bibit ikan lele 140.000 Rp 100 Rp 14.000.000

Pakan lele(Pelet) 1400 Kg Rp 10.000 Rp 14.000.000

(50)

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)

Ova Catfish

UNTUK TAHUN 2010

Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 0 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400

Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Penerimaan 0 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400

(51)

Pembelian Asset (Investasi) 20.633 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pembelian Bahan Baku 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000

Upah Buruh Produksi 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

Transport (Pengiriman Produk)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Produksi Lain-Lain 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Gaji Pimpinan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Gaji Staf Operasional 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500

Biaya Pemeliharaan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Biaya Pemasaran 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Alat Tulis Kantor 100 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Listrik, Air, Telepon 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Biaya Administrasi Lain-lain 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

(52)

Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Pengeluaran 24.933 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250

C. SELISIH KAS

-24.933

3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150

(53)

RENCANA ARUS KAS

Ova Catfish

TAHUN 2010-2014

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 88.800.000 97.680.000 117.136.000 140.563.000 168.675.000

Penerimaan Pinjaman 0 100.000.000 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0

Sub Total Penerimaan 88.800.000 197.680.000 117.136.000 140.563.000 168.675.000

B. PENGELUARAN (sesuai dengan kebutuhan)

(54)

Pembelian Bahan Baku 24.000.000 26.000.000 29.040.000 31.944.000 35.140.000

Upah Buruh Produksi 2.400.000 2.640.000 2.904.000 3.194.000 3.514.000

Transport (Pengiriman Produk) 0 100.000 100.000 100.000 100.000

Biaya Produksi Lain-Lain 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000

Gaji Pimpinan 12.000.000 15.000.000 18.000.000 21.000.000 24.000.000

Gaji Staf Operasional 6.000.000 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000

Biaya Pemeliharaan 1.200.000 1.300.000 1.400.000 1.500.000 1.600.000

Biaya Pemasaran 1.200.000 1.600.000 2.000.000 2.400.000 2.600.000

Alat Tulis Kantor 700.000 800.000 850.000 900.000 1.000.000

Listrik, Air, Telepon 1.800.000 2.000.000 2.400.000 2.800.000 3.200.000 Biaya Administrasi Lain-Lain 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000

(55)

Biaya Bunga 0 0 10.000.000 9.000.000 8.100.000

Biaya Pajak 0 0 0 0 0

Biaya lain-lain 0 0 0 0 0

Sub Total Pengeluaran 71.733.000 153.840.000 107.094.000 114.758.000 122.826.000

C. SELISIH KAS 71.733.000 43.840.000 10.042.000 25.805.000 45.849.000

D. SALDO KAS AWAL 88.800.000 17.067.000 60.907.000 70.949.000 96.754.000

(56)

Analisis Break Even Point atau disebut pula sebagai analisis Cost Volume Propit

menganalisis perilaku biaya total, pendapatan total dan laba operasi sebagai akibat

perubahan yang terjadi dalam tingkat keluaran, biaya variabel atau biaya tetap.

Konsep analisis break even point berfungsi sebagai alat bagi manajemen untuk

mengetahui potensi laba yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan.

Adapun rumus Break even point, sebagai berikut:

BEP(Rp) =

1-Fixed Cost

Net sales variabel cost

Adapun data penjualannya sebagai berikut:

Penjualan = Rp 88.800.000

Biaya tetap(fix cost) = Rp 19.243.100

Biaya variabel(variable cost) = Rp 27.600.000

Maka break even pointnya sebagai berikut:

BEP(Rp)

TC =Rp 19.243.100 +Rp 27.600.000

(57)

Operating Propit =Rp 88.800.000 –Rp 46.843.100

= Rp 41. 956.900

Break even point tercapai pada penjualan sebesar Rp 27. 490.143,-. Ini berarti

apabila perusahaan hanya mampu menjual Rp 27.490.143,- , maka perusahaan

tidak memperoleh keuntungan atau menderita kerugian.

2.9.3 PERMOHONAN BANTUAN PINJAMAN

TOTAL NILAI KEBUTUHAN

PINJAMAN / MODAL

TOTAL NILAI KEBUTUHAN

MODAL INVESTASI

TOTAL NILAI KEBUTUHAN

MODAL KERJA

Rp 100.000.000

Rp 90.000.000

(58)

2.9.4 RENCANA PENGEMBALIAN PINJAMAN

JANGKA WAKTU

PENGEMBALIAN

MASA TENGGANG

PEMBAYARAN

2.9.5 AGUNAN YANG DIMILIKI

1. Jernis anggunan

2. Aspek Legalitas

3. Nilai Agunan

2.10 ANALISIS RISIKO USAHA

2.10.1 ANALISIS RESIKO USAHA

− Benih yang sudah siap panen tidak terjual seluruhnya. − Terjadi kematian masal pada benih

− Kenaikan harga pakan lele

− Penurunan daya beli petani lele/ konsumen

2.10.2 ANTISIPASI RESIKO USAHA − Melakukan penjualan terencana dan terjadwal

− Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap benih − Melakukan pemeriksaan kadar Ph tanah dan air

− Melakukan pemeriksaan kondisi air kolam

5 Tahun

1 bulan sekali

Tanah

Sertifikat BPN

(59)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pembahasan pada beberapa bab sebelumnnya, maka dapat

disimpulkan bahwa bisnis plan tentang Pembibitan Ikan Lele,merupakan bisnis

yang sederhana dan memerlukan sedikit modal akan tetapi memberikan

keuntungan yang besar. Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan

saran yang dianggap tepat dan dapat bermanfaat bagi yang ingin berbudidaya lele

yang akan digunakan sebagai acuan perencanaan dalam pengembangan usaha

ternak ikan lele.

A. Kesimpulan

1. Bahwa penggunaan bibit lele ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm angka kematiannya sangta rendah,daripada ukuran dibawah 8 cm.

2. Bibit yang kami gunakan berstandar Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Budidaya Air Tawar Kota Medan.

3. Benih awal usaha kami ambil dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan, dengan ukuran pendederan 1 yang berukuran 3-5 c m.

4. Budidaya lele hanya memerlukan sedikit modal, dan dapat memberikan keuntungan yang lumayan.

(60)

B. SARAN

Dalam bisnis plan ini penulis memberikan saran

1. Melakukan budidaya likan lele yang baik dan benar dikarenakan ikan

lele sering mengundang banyak peminat dan pemasarannya.

2. Budidaya lele sebaiknya dilakukan sebaik mungkin untuk

mendapatkan hasil yang memuaskan.

3. Bagi pemberi pinjaman modal baik negeri maupun swasta dapat

memberikan kemudahan bagi peternak lele dalam meminjamkan

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Fuad, M, dkk, 2000, Pengantar bisnis, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

Hutagalung,raja Bongsu, dkk, 2010, Kewirausahaan, Penerbit USU Press, Medan.

Reeve Fess, Warren, 2006, Accounting : Pengantar Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Syahyunan,2004,Manajemen Keuangan I,Penerbit USU Press,Medan

Web site:

http//www.Budidaya Lele.com (9/3/2011)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan produksi yang optimal pada pendederan benih ikan lele ukuran 5 cm yang berasal dari sumber yang berbeda,

yang Berbeda terhadap Kualitas Air dan Pertumbuhan Benih Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) pada Sistem Tanpa Ganti Air: Jurnal Rekayasa dan Teknologi

Pakan yang sering digunakan dalam budidaya ikan lele ataupun pembenihan ikan lele adalah pelet, cacing sutra hanya diberikan ketika benih berumur 5 hari sampai dengan umur 12

Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi merupakan balai yang pertama kalinya merilis lele sangkuriang, dan sampai sekarang memproduksi dan

Faktor kelemahan yang paling berpengaruh pada prospek budidaya pembesaran ikan lele di Desa Wonosari adalah belum adanya produksi benih secara mandiri dengan skor

disimpulkan bahwa persepsi pembudidaya ikan air tawar di Desa Warukapas Kecamatan Dimembe tergolong cukup baik terhadap pengembangan usaha budidaya ikan lele dari

Imunitas pada tubuh ikan merupakan hal yang penting dalam mengatasi serangan parasit maupun penyakit, terutama dalam tahap pendederan atau pemeliharaan benih ikan lele ukuran

pada benih ikan nila Oreochromis niloticus di kolam pendederan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar BPBAT Tatelu [The preference of ectoparasite Trichodina sp.. on Nile tilapia seeds