UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
BUSINESS PLAN PEMBIBITAN IKAN LELE
TUGAS AKHIR Diajukan Oleh: NOVA INDRI YANI
082101130
DIPLOMA III KEUANGAN
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan HidayahNya untuk menyelesaikan studi dan menyusun
Tugas Akhir yang berjudul “BUSINESS PLAN PEMBENIHAN IKAN LELE”
ini dengan baik, guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh Diploma
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam penyampaian
bahasa, kata maupun dalam hal penyajian. Untuk itu penulis dengan berbesar hati
dan dengan tangan terbuka menerima saran maupun kritik sehat yang bersifat
membangun dari para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis
ini.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik
moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan
ikhlas penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Orang Tuaku Ayahanda Indra Sinuhaji dan Ibunda Asni yang
telah mengasuh dan mendidik serta memberikan dorongan nasehat dan do’a
sehingga penulis berhasil menyusun Tugas Akhir dan menyelesaikan studi di
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara,serta penulis menyampaikan ucapan
terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, SE, M.Ec selaku Dekan Fakultas
2. Bapak Drs.Raja Bongsu Hutagalung.SE.Msi selaku Ketua Jurusan
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekaligus
Dosen Pembimbing.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE, MSi, selaku Sekretaris Jurusan
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Kepada adik- adikku tercita Endang Nurniyati dan Audia syahputra yang
telah memberikan dorongan dan do’a sehingga penulis berhasil
menyusun Tugas Akhir dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera utara.
5. Keluarga besar di Tebing Tinggi dan keluarga besar di Aceh Tengah atas
doa dan support yang selalu diberikan kepada penulis.
6. Bapak / Ibu Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
yang telah memberikan perkuliahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi perkuliahan.
7. Sahabat-sahabatku Ika, Rahma, Uki, Maya, Ica, Sari, Faulia, dan banyak
lagi yang lainnya yang tak dapat dituliskan semuanya serta teman-teman
magangku terimakasih atas persahabatan kalian selama ini.
Medan, April 2011
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Ringkasan Executife Summary ... 2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Data Perusahaan ... 5
2.2 Biodata Pemilik/ Pengurus ... 7
2.3 Struktur Organisasi ... 8
... 2.3.1 Susuna pemilik/pemegang saham... ... 8
2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 9
2.4.1 Deskripsi Barang... 9
2.4.1.1 Strategi Pemasaran... 10
2.4.3 Gambaran Pasar... 14
2.7 Rencana Pengembangan Usaha ... 29
2.8 Pemanfaatan IT... 31
B. Saran ... 45
DAFTAR TABEL ...
2.3.1 Tabel susunan pemilik/pemegang saham... 8
Tabel Volume Penjualan... ... 16
Tabel Analisa Pesaing... ... 18
Tabel Bahan Baku dan Penggunanya... ... 20
Tabel Rencana Pengembangan Usaha... ... 29
Tabel Biaya Investasi Awal... ... 32
Tabel Arus Kas 3 Bulan Awal Usaha... ... 33
Tabel Laporan Laba Rugi... ... 34
Tabel Laporan Neraca... ... 35
Tabel Rencana Kebutuhan Investasi... ... 36
Tabel Arus Kas Tahun 2010... ... 37
DAFTAR GAMBAR ...
Gambar Struktur Organisasi... ... 8
1.1 Gambaran pasar... ... 14
1.2Gambar Volume Penjualan... ... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG USAHA
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah diBudidayakan
secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Sumatera.
Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan :
1) dapat diBudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar
tinggi,
2) teknologi Budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,
3) pemasarannya relatif mudah dan
4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Budidaya lele dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m - 800 m dpi.
Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya
dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air
Budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas
>800 m dpi. Namun bila Budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap
memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan
Budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda
dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok
dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal
lainnya. Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan
atau sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu.
Parameter kualitas air yang baik untuk pemeliharaan ikan lele adalah sebagai
berikut :
Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu
air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu
makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air. pH air yang ideal berkisar antara
6-9. Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l. Budidaya ikan lele dapat
dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam Budidaya ikan
lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu
pemasukan dan pengeluaran air.
1.2 RINGKASAN EXECUTIVE SUMMARY
Ova Catfish adalah perusahaan perseorangan yang dijalankan oleh Nova indri
yani.
Usaha ini bergerak dalam bidang usaha ”PEMBENIHAN IKAN LELE”.
Dimana usaha dikhususkan pada bidang pembenihan saja. Awal usaha benih ikan
lele diambil dari Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Budidaya Air Tawar Kota
cm dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan,dan dipelihara sampai ukuran
untuk jual dari ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm,dengan harga yang berbeda.
Nilai penjualan untuk tahun 2010 adalah Rp 88.800.000,- dan nilai kekayaan
perusahaan sesuai Neraca tahun 2010 adalah sebesar Rp 157.592.900 ,-.
Prospek pengembangan usaha sangat menjanjikan mengingat pasar yang cukup
besar karena permintaan konsumen akan bibit lele yang berkualitas yang sangat
meningkat.Sedangkan rencana pengembangan usaha yaitu:
A. Strategi Pemasaran
1. Strategi Produk
2. Strategi Promosi
3. Strategi Penerapan Harga
4. Strategi Distribusi
B. Pengembangan Produk Yang Lebih Berkualitas
C. Penambahan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
D. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Proyeksi nilai penjualan untuk tahun pertama sebesar Rp 88.800.000,- dan
peningkatan sebesar 10% untuk tahun-tahun berikutnya.Kebutuhan dan sebesar
Rencana penggunaan dana sebesar Rp 90.000.000,- untuk investasi dalam
peningkatan kapasittas produksi dan pemanfaatan teknologi sebesar
Rp10.000.000,-digunakan sebagai modal kerja.
Jangka waktu pengembalian adalah selama 5 tahun dengan tenggang waktu
pembayaran 1 bulan sekali. Agunan yang dimiliki oleh perusahaan adalah tanah
BAB II PEMBAHASAN
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik,
susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat
perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan
yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang
apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut.
Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:
2.1 DATA PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan Ova Catfish
2. Bidang Usaha
Pendederan Ikan Lele
3. Jenis Produk / Jasa
4. Alamat Perusahaan Jalan Bunga Ncole 14B Nomor 42
5. Nomor Telepon 085262313213
6. Alamat E-mail
7. Bentuk Badan Hukum PERSEROAN
8. Mulai berdiri 10 juni 2010
9. Lokasi dan fasilitas
Perusahaan
Lokasi usaha berada di halaman belakang
sebuah rumah tinggal yang beralamat di Jalan
Bunga Ncole 14B Nomor 42. Kantor sekaligus
lokasi pendederan akan didirikan di atas tanah
seluas 52,5 meter persegi yang merupakan milik
pribadi. Fasilitas yang ada adalah 6 unit bak
pendederan, lantai semen untuk kegiatan
penyortiran, ruangan kantor semi permanen, dan
toilet. Sedangkan sumber air diperoleh dari
sumur tanah di dalam rumah tinggal.
2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS
1. Nama Nova Indri Yani
2. Jabatan Pemilik perusahaan Ova Catfish
3. Tempat dan Tanggal
Lahir
Medan, 25 November 1987
4. Alamat Rumah Jl.Jamin Ginting gg,Dipanagara No.25
5. Nomor Telepon 085262313213
6. Alamat E-mail
8. Program Studi D3 Keuangan
9. Pendidikan Terakhir SMA
10. Pengalaman Kerja Menjadi konsultan Oriflame,Berternak Kambing
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Adapun usaha pembenihan ikan lele”Ova Catfish”di dirikan dan di miliki oleh
Nova Indri Yani dan hanya memiliki satu pegawai tetap.Memiliki 2 orang
pegawai tidak tetap yang dibutuhkan saat pemanen saja.
Nova Indri Yani Pimpinan
2.3.1 Susunan Pemilik/Pemegang saham
NAMA Jumlah Saham Nilai Saham Persentase
Nova indri Yani 100%
Total 0 0 100%
2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.4.1 DESKRIPSI BARANG
Benih Lele Ukuran 8 – 10 cm
Benih lele ukuran ini tingkat keberhasilan panennya mencapai 85%. Maksudnya
adalah jka petani menebarkan benih ukuran ini sebanyak 10.000 ekor, diharapkan
petani dapat memanen minimal 85.00 ekor yang bertahan hidup sampai ukuran
konsumsi. Selain tingkat keberhasilan panennya yang mencapai 85%, benih
ukuran ini dapat dipanen dalam waktu relatif singkat yang tentu saja akan
menguntungka petani budidaya karena biaya pakan dapat ditekan sehingga
Benih Lele Ukuran 10 – 12 cm
Benih lele ukuran ini tingkat keberhasilan panennya mencapai95%. Maksudnya
adalah jika petani menebarkan benih ukuran ini sebanyak 10.000 ekor, diharapkan
petani dapat memanen minimal 97.00 ekor pada masa panen ukuran konsumsi.
Selain tingkat keberhasilan panennya yang mencapai 97%, beniah ukuran ini
dapat dipanen dalam waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan benih
ukuran 8-10 cm. Walaupun benih ukuran ini harganya lebih mahal dari benih
ukuran 8-10 cm,tapi benih ukuran ini menjanjikan keuntungan yang berlipat
ganda, disebabkan angka kematian yang hanya 3%. Bagi petani yang
menginginkan panen melimpah dalam waktu yang relatif singkat disarankan
untuk menggunakan benih ukuran ini sebab waktu panen yang relatif singkat
dengan sendirinya akan menghemat biaya pakan.
2.4.1.1 STRATEGI PEMASARAN
STRATEGI PRODUK
Karena Ova Catfish bergerak di bidang pendederan ikan lele maka faktor
kemesan tidak dipertimbangkan. Sedangkan untuk merk, perusahaan kami
memilih Ova Catfish sebagai merk dagang perusahaan kami. Alasan
pemilihan merk Ova Catfish untuk memudahkan para konsumen ataupun
bergerak dalam bidang pendederan ikan lele maka kami tidak lupa
menyertakan “Catfish” pada merk perusahaan kami. Harapan kami dari
pemilihan merk Ova Catfish ini agar bisnis ini sukses dan maju.
STRATEGI PROMOSI
Untuk strategi promosi Ova Catfish menggunakan media brosur dan
pameran. Sedangkan media iklan akan menyusul seiring dengan tumbuh
kembang perusahaan. Ova Catfish memilih media brosur dan pameran
sebagai strategi promosi awal karena biaya yang di keluarkan relatif murah
dan untuk permulaan terbilang cukup efektif. Brosur yang di cetak
kemudian disebarkan ke unit- unit usaha budidaya air tawar, agen
penyedia benih lele, Fakultas Pertanian negeri maupun swasta, dan
menitipkan brosur dalam jumlah yang cukup banyak di UPTD Budidaya
Air Tawar Kota Medan maupun Dinas Pertanian dan dan Kelautan Pemko
Medan. Ova Catfish juga akan mengikuti tiap kali di selenggarakannya
pameran terkait guna mempromosikan ekstensi Ova Catfish kepada
masyarakat umum. Di masa depan Ova Catfish akan membina kerjasama
dengan institusi Pendidikan terkait, agar mahasiswa yang berkecimpung di
bidang pertanian dan perikanan dapat dengan mudah mengaplikasikan
ilmu yang di dapat di kampus sesuaia dengan dispilin ilmunya.
STRATEGI PENERAPAN HARGA
Ova Catfish memiliki komitmen untuk memberikan kemudahan bagi para
harga yang pantas. Di pasaran harga benih ukuran 8 – 10 cm berkisar
antara Rp 200,- sampai dengan Rp 375,- per ekor dan benih ukuran 10 -12
cm berkisar antara Rp 250,- sampai dengan Rp 500,- per ekor. Namun
sangat sedikit yang mau menjual benih produksinya dengan harga
terendah. Melihat kondisi yang seperti itu Ova Catfish berniat untuk
memberikan berbagai kemudahan bagi para pembudidaya agar Ova
Catfish dan para pembudiidaya dapat tumbuh dan berkembang menuju
sukses bersama- sama sesuai dengan misi Ova Catfish. Untuk itu Ova
Catfish menetapkan harga Rp 200,- untuk benih ukuran 8 – 10 cm dan Rp
350,- untuk benih ukuran 10 – 12 cm dengan pertimbangan benih ukuran
ini sangat langka di pasaran.
STRATEGI DISTRIBUSI
Wilayah pemasaran benih ikan lele produksi Ova Catfish dikhususkan
untuk daerah pinggiran kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang secara
keseluruhan. Namun tidak menutup kemungkinan wilayah pemasaran Ova
Catfish akan merambah provinsi Sumatera Utara, seluruh provinsi di pulau
Sumatera, dan seluruh Indonesia di masa depan. Untuk metode pemasaran
Ova Catfish menggunakan 2 metode sekaligus, yaitu penjualan langsung
dan memakai perantara. Masing – masing metode ini akan saling
mendukung satu sama lain sehingga Ova Catfish akan semakin maju dan
besar. Dengan metode penjualan langsung Ova Catfish dapat menjaring
catfish. Metode ini sangat efektif karena para petani yang puas dengan
kualitas benih Ova Catfish dengan sendirinya akan merekomendasikan
Ova Catfish sebagai pilihan dalam membeli benih lele berkualitas.
sedangkan metode penjualan menggunakan perantara, Ova Catfish dapat
menggunakan jaringan yang di miliki individu maupun perusahaan swasta
dan pemerintah dalam memperluas wilayah pemasaran. Metode penjualan
menggunakan perantara ini sama sekali tidak merugikan bagi Ova Catfish
melainkan makin memmuluskan jalan Ova Catfish untuk mencapai visi
dan misi perusahaan.
2.4.2 KEUNGGULAN BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN
Keunggulan dari produk kami adalah kualitas bibit pendederan 1 yang
berstandar unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Budidaya Air Tawar
Kota Medan. Hal ini disebabkan Ova Ctfish langsung mengambil benih
pendederan 1 yang berukuran 3 – 5 cm dari UPTD Budidaya Air Tawar
Kota Medan untuk dilanjutkan ke pendederan 2 dan pendederan 3 di lokasi
Ova Catfish yang bertujuan menghasilkan benih ukuran 8 – 10 cm dan 10
– 12 cm. Dengan dukungan penuh dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota
Medan, petugas dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan secara
berkala melakukan peninjauan ke lokasi pendederan Ova Catfish sehingga
Selain benih- benih yang berkualitas, Ova Catfish juga menawarkan harga
benih yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga benih yang
berlaku di pasaran. dan dari segi pelayanan Ova Catfish menawarkan
pelayanan dengan pendekatan individu sehingga para petani budidaya akan
merasa nyaman, karena dilayani selayaknya seorang “sahabat: oleh seluruh
manajemen Ova Catfish.
Faktor – faktor keunggulan kompetitif dari benih Ova Catfish jika
dibandingkan dengan berbagai produk/ jasa lainnya yang ada di pasaran
adalah:
1. Ketersediaan benih ukuran 10 – 12 cm yang sangat langka di
pasaran.
2. Kualitas benih berstandar UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan.
3. Harga yang relatif murah dibandingkan harga pasar.
2.4.3 GAMBARAN PASAR
Data Nilai Penjualan (3 bulan Awal)
1.1 Gambar nilai penjualan 3 bulan awal 0
1 2 3 4 5
2.4.4 TARGET /SEGMEN PASAR YANG DITUJU
Kami adalah perusahaan yang bergerak dalam Pembibitan lele. Kami
memiliki sumberdaya-sumberdaya manusia yang handal dan memiliki kapabilitas
di dalamnya. Dari mulai menejerial, pengembangan, dan teknis lapangan.
Dalam budidaya lele membutuhkan waktu persiapan yang lama hingga bibit yang
dihasilkan memenuhi qualitas dan quantitas standar untuk pembesaran sehingga
ada masa kosong yang tidak produktif. Masa itu memiliki periode selama 6 bulan.
Untuk mengisi masa tidak produktif tersebut menjadi masa yang produktif maka
kami memanfaatkan kolam-kolam yang kosong tersebut dengan pembesaran yang
bibit pembesarannya kami belikan bukan kami produksi sendiri hingga bibit yang
kami siapkan yang nantinya kami manfaatkan guna pembesaran siap untuk di
manfaatkan.
Untuk tenaga ahli kami memiliki orang yang sudah sangat berpengalaman baik
secara teori maupun praktek dilapangan yang kami peroleh dari Universitas
ternama di Indonesia sehingga sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam
2.4.4.1 Gambaran Karakteristik Pembeli / Pengguna
Pasar yang dituju adalah petani pembudidaya ikan lele di daerah pinggiran kota
Medan dan Kabupaten Deli Serdang yang jumlahnya mencapai 1000 unit usaha
budidaya. Alasan perusahaan kami memilih target konsumen tersebut karena jarak
yang relatif dekat dari lokasi produksi Ova Catfish dan karena di daerah inilah
banyak terdapat unit-unit usaha budidaya ikan lele. Dari jumlah unit usaha
budidaya tersebut kira-kira 80% unit usaha budidaya yang akan membeli benih
ikan lele produksi Ova Catfish.
2.4.5 TREN PERKEMBANGAN PASAR
Analisis pengembangan
1. Dikarenakan masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap benih
lele sehingga untuk pengembangan lahan dalam jumlah besar pun masih
dirasa memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada.
2. Menciptakan pasar sendiri juga dinilai penting guna melewati batas
equlibrium penjualan dengan cara meproduksi sendiri benih lele,dari
3. Sulitnya bagi para petani lele untuk mendapatkan benih lele yang
berkualitas tinggi dengan harga yang murah, maka akan mempermudah
kami dalam pengembangan produk kami.
2.4.6 PROYEKSI PENJUALAN
Volume Penjualan
Jenis Produk Ekor Total Nilai (Rp)
Benih ukuran 8 – 10 cm 16.000 3.200.000
Benih ukuran 10 – 12 cm 12.000 4.200.000
TOTAL 28.000 7.400.000
Diharapkan jumlah penjualan bibit ikan lele untuk bulan 1,ukuran 8 – 10 cm
sebesar 16.000 ekor ,dengan asumsi harga per ekor ikan lele Rp 200-, Maka
penghasilan yang dihasilkan dalam satu bulan berkisar Rp 3.200.000-.
Dan untuk ukuran 10 -12 cm proyeksi penjualan bulan 1, diharapkan sebanyak
12.000 ekor,dengan asumsi harga per ekor ikan lele Rp 350-, maka penghasilan
1.2 Gambar volume penjualan
Dengan asumsi penjualan produk sebesar 10 % per tahun,dengan tingkat kenaikan
harga 4% per tahun. Perkiraan ini dapat direalisasikan dengan rencana
penambahan induka n dan jantan,jumlah bibit lele,penambahan pekerja,
peningkatan distribusi penjualan dan merubah strategi pemasaran. 0
2.4.7 ANALISIS PESAING
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Mangga Satu 1. Ready stock
2. Pemijahan sendiri
1. Harga tinggi
2. Mutu benih tidak
terjamin
Berkah Lele 1. Harga bersaing
2. Pemijahan sendiri
1. Tidak ready stock
2. Produktivitas
rendah
Untuk mengatasi keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan kompetitor maka ova
Catfish akan bertahan pada harga terendah yang berlaku di pasar dan
mempertahankan kualitas benih pada kondisi prima. Selain itu, Ova Catfish akan
selalu berusaha berada pada posisi ready stock sehingga konsumen tidak perlu
cemas kehabisan stok benih dan akan selalu mengingat Ova Catfish setiap akan
membeli benih ikan lele. Dan untuk rencana di masa depan, Ova Catfish akan
memperluas areal produksi agar dapat memproduksi sendiri benih lele mulai dari
2.4.8 SALURAN DISTRIBUSI
Adapun saluran distribusi yang digunakan dengan penjualan langsung dan
memakai perantara.Dalam metode penjualan langsung para petani lele dapat
langsung mengambil benih lele ke lokasi usaha kami. dan dari sisni kami dapat
menjaring unit – unit usaha budidaya yang ada di sekitar usaha produksi Ova
Catfish. sedangkan dengan metode penjualan dengan menggunkan perantara
Ova Catfish dapat menggunakan jaringan yang telah dimiliki individu maupun
perusahaan swasta dan pemerintah dalam memperluas pemasaran produk kami.
WILAYAH PEMASARAN DAN DISTRIBUSI SAAT INI
1.Wilayah pemasaran
2.Jalur Distribusi
WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI YANG
DIRENCANAKAN
Medan...75% Deli Serdang...25%
1.Wilayah Pemasaran
2.Wilayah distribusi
2.5 ASPEK PRODUKSI
2.5.1 BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA
BAHAN BAKU
KEBUTUHAN
RATA-RATA PER BULAN
SUMBER
Benih pendederan 1 28.000 UPTD BAT Kota Medan
Air bersih 100.000 liter Sumur tanah
Pakan pabrikan (pelet
F999)
28 kg PT. Charoen Pokphand
2.5.2 PROSES PRODUKSI
SKEMA PROSES PRODUKSI / SKEMA PEMBERIAN JASA BAGI KONSUMEN.
Benih pendederan 1 yang berukuran 3 – 5 cm diperoleh dari membeli pada UPTD
Budidaya Air Tawar Kota Medan. Benih yang sudah dibeli tersebut kemudian
dipelihara selama 1 bulan hingga mencapai ukuran 8 – 10 cm dan 10 – 12 cm.
KEUNGGULAN PROSES YANG DIMILIKI
Keunggulan proses produksi Ova Catfish jika dibandingkan dengan
perusahaan kompetitor adalah waktu produksi Ova Catfish yang relatif singkat
yaitu 1 bulan sehingga pasokan benih untuk para pembudidaya senantiasa akan
tetap terjaga ketersediaannya.
Disini kami juga akan menjelaskan pembenihan secara kawin antara induk jantan
dan betina.Walaupun dalam pembukaan usaha awal kami membeli bibit lele dari
ukuran 3-5 cm dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan, dan
membesarkannya sampai ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm.
Pembenihan lele dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina di tempatkan
pada kolam khusus pemiijahan.
I. SISTEM BUDIDAYA
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu:
1. Sistem Massal.Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina
dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk
jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam
sarang pemijahan,sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan
2. Sistem Pasangan. dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina
pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan
menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik(Hyphofisasi). Dilakukkan dengan merangsang
lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstra kelenjar
Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini
harus ada iakn sebagai donor kelenjar Hypofise yang juga harus dari jenis
lele.
II. TAHAP PROSES BUDIDAYA A. Pembuatan Kolam
Ada 2 macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian).
Pemilihan tipe kolam sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang
tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun galian,
pembenihan lele harus mempunyai:
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari
luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur,persedian
air, dan pembunuhan plakton. Kolam tandon ini merupakan sumber
air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan betina selam mas
pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus
Kolam pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina.
Dalam kolam ini harus tersedia sarang pemijahan yang terdiri dari
ijuk, batu bata bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk
jantan dan betina.
Kolam pendederan. Berfungsi untuk membesrkan anakan yang
telah menetas dan telah berumur 3-4 hari.Pemindahan dilakukan
pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan yang
sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk
dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda:
− tulang kepala berbentuk pipih
− warna lebih gelap
− gerakannya lebih lincah
− perut ramping tidak terlihat lebih besar dari pada punggung
− alat kelamin berbentuk runcing.
Induk betina bertanda:
− tulang kepala berbentuk cembung
− warna badan lebih cerah
− perut menggembang lebih besar daripada punggung
− alat kelamin berbentuk bulat
C. Persiapan lahan
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi:
− Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan
berbagai jenis penyakit.
− Pengapuran. Dilakukan dengan kapur dolomit atau
zeuntukolit dosis 60 gram/m2 mengembalikan keasaman
tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh
pengeringan.
− Perlakuan Ton(Tambak Organik Nusantara). Untuk
menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil
pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya
dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok
makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat
dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
− Pemasukan air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula
setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk
menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
− Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
− Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati.
Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi
perlakuan TON dengan dosis sama.
D. Pemijahan
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk
mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induuk jantan siap
kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya
sel telur berwarna kuning(jika belum matang berwarna hijau). Sel
telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu
24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan
Cara pemindahan:
− kurangi aiar disarang pemijahan sampai tinggi 10-29 cm.
− siapkan tempat penampungan dengan baskom yang diisi
dengan air di sarang.
− samakan suhu pada kedua kolam.
− pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan
− pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan
dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan
terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5-7 cm,8-10
cm,10-12 cm dengan harga yang berbeda. Kolam pendederan
permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau
penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang
menyebabkan lele mudah stres. Pemberian pakan mulai dilakukan
sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
III. MANAJEMEN PAKAN
Pakan anakan lele berupa:
− pakan alami beruupa plnkton,jentik-jentik, kutu air dan cacing
kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3-4 hari.
− Pakan buatan uuntuk umur diatas 3-4 hari. Kandungan nutrisi harus
tinggi, terutama kadar proteinnya.
− Untuk menambah nutrisi pakan,setiap pemberian pakan buatan
dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1-2 cc/Kg
pakan(dicampur air secukupnya),untuk meningkatkan
pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai
IV. MANAJEMEN AIR
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik:
− air harus bersih.
− berwarna hijau cerah.
− kecerahan/transparansi sedang(30-40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia:
− bebas senyawa beracun seperti amoniak.
− mempunyai suhu optimal (22-26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal,
pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung
unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat,dan asam humat yang
mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa
plankton dan jenis cacing, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan
ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat olah
lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah
kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya
setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25gr/100m2.
V. MAJAJEMEN KESEHATAN
Pada dasrnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai
ketahanan tubuuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak
sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa
protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam manajemen kesehatan
pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi
air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan
TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur
terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai.
Penyakit- penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan
jamur dapat diobati dengan formalin,larutan PK (Kalium permanganat)
atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis
yang digunakan juga harus sesuai.
2.6 ANALISIS SDM
Pekerja tetap yang di butuhkan oleh Ova CatFish adlah 4 orang yang teerdiri dari
Staf Pengembangan dan Riset,staf keuangan, Staf Marketing, Staf SDM dan
Adminitrasi.Sedangkan buruh panen yang di butuhkan berkisar 2 – 3 orang yang
di pekerjakan hanya pada masa panen. Kompetensi dari setiap Staf adalah
Profesional dalam bidangnya masing- masing.
Keunggulan yang harus di miliki oleh setiap Staf pekerja adalah kejujuran. Dan
untuk buruh panen,tidak membutuhkan kompetensi tertentunamun keunggulan
2.7 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Pengembalian modal yang kami lakukan dari bulan ke satu usaha dibuka
sampai bulan ke dua. Begitu juga dengan promosi dan produksi juga
dilakukan dari bulan pertama usaha dibuka.
STRATEGI PRODUK
− Dengan mempertahankan kualitas produk.
− memperbanyak benih ikan lele dengan cara memelihara indukan
sendiri
− melakukan pembenihan ikan lele dengan indukan yang milik
sendiri.
STRATEGI DISTRIBUSI
− Menambah kuota pemasaran diluar kota medan dan deli serdang.
− menetukan daerah target distribusi seperti ke daerah karo,dan
serdang bedagai.
− membuka anak cabang di daerah karo maupun daerah serdang
STRATEGI PROMOSI
− mempromosikan usaha Ova Catfish melalui jejaring sosial
seperti”facebook”.
− melakuakn kerjasam dengan dinas perikanan setempat.
− mengikuti setiap bazar-bazar yang dilakukan ,baik di kota medan
maupun luar kota medan,untuk pengembangan usaha.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
− mempertahankan harga dan kualitas barang,sesuai dengan ukuran
benih yang dijual.
STRATEGI ORGANISASI DAN SDM
− perubahan struktur manajemen dan organisasi.
− penarikan tenaga kerja
− melakukan pelatihan tenaga kerja
STRATEGI KEUANGAN
− Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha.
− mencari investor/joint ventura untuk pengembangan dan perluasan
usaha.
2.8 PEMANFAATAN IT Pemasaran
Dalam pemasaran produk kami memasarkannya juga melalui situs jejaring sosial
seperti Facebook,iklan dan brosur.
Keuangan
Penggunaan komputer dalam penyusunan keuangan sangat penting, untukdapat
menyimpan data laba rugi usaha,serta memudahkan dalam penghitungan
keuntungan, dan memudahkan pekerja dalam membandingkan jumlah keuntungan
tiap bulannya serta dengan mudah dapat membandingkan dan meninjau
2.9 ANALISIS KEUANGAN
2.9.1 BIAYA INVESTASI AWAL
No. Item Jumlah Biaya
1. Bak semen untuk pendederan Rp 10.000.000,-
2. Lantai semen untuk penyortiran Rp 2.000.000,-
3. Kantor semi permanen Rp 3.000.000,-
4. Toilet Rp 4.000.000,-
5. Peralatan:
- 2 ember plastik @ Rp 40.000,- Rp 80.000,-
- 3 seser @ Rp 50.000,- Rp 150.000,-
- 1 hapa @ Rp 500.000,- Rp 500.000,-
- 3 baskom sortir @ Rp 80.000,- Rp 240.000,-
- 12 meter selang plastik @ Rp 15.000,- Rp 180.000,-
- 1 klim selang @ Rp 10.000,- Rp 10.000,-
- 1 obeng @ Rp 15.000,- Rp 15.000,-
- 1 tang @ Rp 20.000,- Rp 20.000,-
- 10 meter tali plastik @ Rp 1.000,- Rp 10.000,-
- Pompa air otomatis Rp 431.000,-
PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 3 BULAN AWAL USAHA
Ova Catfish
TAHUN 2010
Bulan I Bulan II Bulan III
A. PENERIMAAN (berdasarkan perkiraan
penjualan pada point 3.2)
Penerimaan Penjualan 0 7.400.000 7.400.000
Penerimaan Pinjaman 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0
Sub Total Penerimaan 0 7.400.000 7.400.000
B. PENGELUARAN (sesuai dengan
Biaya Administrasi Lain-Lain 50.000 50.000 50.000
Angsuran Pokok 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0
Biaya lain-lain
Sub Total Pengeluaran 24.933.000 4.250.000 4.250.000
C. SELISIH KAS -
24.933.000 3.150.000 3.150.000
D. SALDO KAS AWAL 20.633.000 -4.300.000 - 1.150.000
Kebutuhan Investasi Jumlah Harga satuan Total nilai
Kolam lele 10 Rp 5.000.000 Rp 10.000.000
Pompa air 4 Rp 3.000.000 Rp 12.000.000
Bibit ikan lele 140.000 Rp 100 Rp 14.000.000
Pakan lele(Pelet) 1400 Kg Rp 10.000 Rp 14.000.000
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
Ova Catfish
UNTUK TAHUN 2010
Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 0 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaan 0 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400
Pembelian Asset (Investasi) 20.633 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pembelian Bahan Baku 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Upah Buruh Produksi 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200
Transport (Pengiriman Produk)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Produksi Lain-Lain 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Gaji Pimpinan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Gaji Staf Operasional 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
Biaya Pemeliharaan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Biaya Pemasaran 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Alat Tulis Kantor 100 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Listrik, Air, Telepon 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
Biaya Administrasi Lain-lain 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 24.933 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250
C. SELISIH KAS
-24.933
3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150
RENCANA ARUS KAS
Ova Catfish
TAHUN 2010-2014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 88.800.000 97.680.000 117.136.000 140.563.000 168.675.000
Penerimaan Pinjaman 0 100.000.000 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaan 88.800.000 197.680.000 117.136.000 140.563.000 168.675.000
B. PENGELUARAN (sesuai dengan kebutuhan)
Pembelian Bahan Baku 24.000.000 26.000.000 29.040.000 31.944.000 35.140.000
Upah Buruh Produksi 2.400.000 2.640.000 2.904.000 3.194.000 3.514.000
Transport (Pengiriman Produk) 0 100.000 100.000 100.000 100.000
Biaya Produksi Lain-Lain 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Gaji Pimpinan 12.000.000 15.000.000 18.000.000 21.000.000 24.000.000
Gaji Staf Operasional 6.000.000 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000
Biaya Pemeliharaan 1.200.000 1.300.000 1.400.000 1.500.000 1.600.000
Biaya Pemasaran 1.200.000 1.600.000 2.000.000 2.400.000 2.600.000
Alat Tulis Kantor 700.000 800.000 850.000 900.000 1.000.000
Listrik, Air, Telepon 1.800.000 2.000.000 2.400.000 2.800.000 3.200.000 Biaya Administrasi Lain-Lain 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000
Biaya Bunga 0 0 10.000.000 9.000.000 8.100.000
Biaya Pajak 0 0 0 0 0
Biaya lain-lain 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 71.733.000 153.840.000 107.094.000 114.758.000 122.826.000
C. SELISIH KAS 71.733.000 43.840.000 10.042.000 25.805.000 45.849.000
D. SALDO KAS AWAL 88.800.000 17.067.000 60.907.000 70.949.000 96.754.000
Analisis Break Even Point atau disebut pula sebagai analisis Cost Volume Propit
menganalisis perilaku biaya total, pendapatan total dan laba operasi sebagai akibat
perubahan yang terjadi dalam tingkat keluaran, biaya variabel atau biaya tetap.
Konsep analisis break even point berfungsi sebagai alat bagi manajemen untuk
mengetahui potensi laba yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan.
Adapun rumus Break even point, sebagai berikut:
BEP(Rp) =
1-Fixed Cost
Net sales variabel cost
Adapun data penjualannya sebagai berikut:
Penjualan = Rp 88.800.000
Biaya tetap(fix cost) = Rp 19.243.100
Biaya variabel(variable cost) = Rp 27.600.000
Maka break even pointnya sebagai berikut:
BEP(Rp)
TC =Rp 19.243.100 +Rp 27.600.000
Operating Propit =Rp 88.800.000 –Rp 46.843.100
= Rp 41. 956.900
Break even point tercapai pada penjualan sebesar Rp 27. 490.143,-. Ini berarti
apabila perusahaan hanya mampu menjual Rp 27.490.143,- , maka perusahaan
tidak memperoleh keuntungan atau menderita kerugian.
2.9.3 PERMOHONAN BANTUAN PINJAMAN
TOTAL NILAI KEBUTUHAN
PINJAMAN / MODAL
TOTAL NILAI KEBUTUHAN
MODAL INVESTASI
TOTAL NILAI KEBUTUHAN
MODAL KERJA
Rp 100.000.000
Rp 90.000.000
2.9.4 RENCANA PENGEMBALIAN PINJAMAN
JANGKA WAKTU
PENGEMBALIAN
MASA TENGGANG
PEMBAYARAN
2.9.5 AGUNAN YANG DIMILIKI
1. Jernis anggunan
2. Aspek Legalitas
3. Nilai Agunan
2.10 ANALISIS RISIKO USAHA
2.10.1 ANALISIS RESIKO USAHA
− Benih yang sudah siap panen tidak terjual seluruhnya. − Terjadi kematian masal pada benih
− Kenaikan harga pakan lele
− Penurunan daya beli petani lele/ konsumen
2.10.2 ANTISIPASI RESIKO USAHA − Melakukan penjualan terencana dan terjadwal
− Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap benih − Melakukan pemeriksaan kadar Ph tanah dan air
− Melakukan pemeriksaan kondisi air kolam
5 Tahun
1 bulan sekali
Tanah
Sertifikat BPN
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pembahasan pada beberapa bab sebelumnnya, maka dapat
disimpulkan bahwa bisnis plan tentang Pembibitan Ikan Lele,merupakan bisnis
yang sederhana dan memerlukan sedikit modal akan tetapi memberikan
keuntungan yang besar. Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan
saran yang dianggap tepat dan dapat bermanfaat bagi yang ingin berbudidaya lele
yang akan digunakan sebagai acuan perencanaan dalam pengembangan usaha
ternak ikan lele.
A. Kesimpulan
1. Bahwa penggunaan bibit lele ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm angka kematiannya sangta rendah,daripada ukuran dibawah 8 cm.
2. Bibit yang kami gunakan berstandar Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Budidaya Air Tawar Kota Medan.
3. Benih awal usaha kami ambil dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan, dengan ukuran pendederan 1 yang berukuran 3-5 c m.
4. Budidaya lele hanya memerlukan sedikit modal, dan dapat memberikan keuntungan yang lumayan.
B. SARAN
Dalam bisnis plan ini penulis memberikan saran
1. Melakukan budidaya likan lele yang baik dan benar dikarenakan ikan
lele sering mengundang banyak peminat dan pemasarannya.
2. Budidaya lele sebaiknya dilakukan sebaik mungkin untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan.
3. Bagi pemberi pinjaman modal baik negeri maupun swasta dapat
memberikan kemudahan bagi peternak lele dalam meminjamkan
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, M, dkk, 2000, Pengantar bisnis, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
Hutagalung,raja Bongsu, dkk, 2010, Kewirausahaan, Penerbit USU Press, Medan.
Reeve Fess, Warren, 2006, Accounting : Pengantar Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Syahyunan,2004,Manajemen Keuangan I,Penerbit USU Press,Medan
Web site:
http//www.Budidaya Lele.com (9/3/2011)