• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH

2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Pada tahun 2016 PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku telah mencapai 55.402,5 miliar Rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar 40.082,9 miliar Rupiah. Apabila dibandingkan dengan tahun 2015, PDRB Provinsi Bengkulu tahun 2016 atas dasar harga berlaku telah mengalami perkembangan sebesar 10,06 persen, sedangkan PDRB Provinsi Bengkulu tahun 2016 atas dasar harga konstan 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 5,30 persen.

Provinsi Bengkulu mempunyai potensi yang cukup besar dalam perdagangan luar negeri melalui ekspor berbagai komoditas, khususnya komoditas yang berasal dari sumber daya alam. Komoditas ekspor Provinsi Bengkulu antara lain cangkang sawit, CPO, batubara dan karet. Pada tahun 2016, total nilai ekspor mencapai 158,8879 juta US dollar. Apabila ditinjau dari nilai ekspor tersebut, batubara merupakan komoditas utama ekspor Provinsi Bengkulu yaitu senilai 66,8464 juta US dollar dengan persentase 42,07 persen dari total ekspor, kemudian diikuti komoditas CPO 34,25 persen dan karet 19,99 persen.

Komoditas sumber daya alam yang dihasilkan Provinsi Bengkulu diekspor ke beberapa negara. Inggris dan Belanda merupakan negara tujuan utama ekspor yang berasal dari Provinsi Bengkulu, masing-masing nilai ekspornya sebesar 34,3720 juta US dollar dan 20,0518 juta US dollar. Selain itu negara yang merupakan tujuan utama ekspor di ASEAN adalah Philipina dengan nilai ekspornya sebesar 18,6182 juta US dollar.

48.3%

6.2%

38.1%

3.1% 0.5% 3.8%

FISIK PSIKIS SEKSUAL PENELANTARAN TRAFIKING LAINNYA

60 2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur

Energi yang potensial dikembangkan di Provinsi Bengkulu adalah energi kelistrikan, baik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga air skala besar (PLTA), pembangkit listrik tenaga skala mikro hidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dan pembangkit listrik tenaga geothermal (PLTG). Sebaran pembangkit listrik di Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut:

- Pembangkit listrik PLTA Tes 1 dengan kapasitas 16 MW, PLTA Tes 2, dan PLTA Musi dengan kapasitas 3x70.000 MW.

- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro tersebar di beberapa wilayah kabupaten seperti PLTMH Air Ketahun dengan kapasitas 12 KW, PLTMA Air Seginim di Kabupaten Bengkulu Selatan, PLTMH Air Kulik di Kabupaten Kaur

- Pembangkit Listrik Tenaga Uap batubara terdapat di Kota Bengkulu dan di Ketahun dengan kapasitas 2x50 MW

- Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal di Desa Hulu Lais 660 MW, Tambang Sawah 250 MW dan Bukit Danau 173 MW di Kabupaten Lebong.

Sedangkan untuk bidang energi, sumber daya energi listrik di Provinsi Bengkulu memanfaatkan tenaga diesel dan sumber daya alam yaitu Pembangkit listrik Tenaga Air (PLTA). Provinsi Bengkulu memiliki 2 PLTA yaitu PLTA Danau Tes dan PLTA Musi. PLTA Danau Tes menghasilkan listrik dengan kapasitas 2 x 660 KW dan 4 x 4.410 KW (18.960 KW), sedangkan PLTA Musi mempunyai kapasitas pembangkit 3x70 MW (210 MW) yang mampu membangkitkan energi listrik sebesar 1.140 GWH/tahun. Daya listrik yang dibangkitkan PLTA Musi untuk memenuhi dan mensuplai listrik seluruh wilayah Sumatera melalui jaringan interkoneksi 150 kV/275 kV baik untuk wilayah bagian selatan maupun utara.

Jumlah kecamatan yang belum teraliri listrik Tahun 2015 sebesar 27 (dua puluh tujuh) Kecamatan dan 57 (lima puluh tujuh) Desa dari 1.524 (seribu lima ratus dua puluh empat) desa di Provinsi Bengkulu dimana kabupaten terbanyak yang belum teraliri listrik adalah Kabupaten Mukomuko dan terendah adalah Kabupaten Kaur.

61 Tabel 2.31

Jumlah Kecamatan dan Desa di Provinsi Bengkulu Yang Belum Teraliri Listrik Tahun 2015

No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa

1. Mukomuko 4 14 2. Bengkulu Utara 5 12 3. Rejang Lebong 6 11 4. Lebong - - 5. Kaur 2 4 6. Seluma 7 9 7. Kota Bengkulu - - 8. Bengkulu Tengah - - 9. Kepahiang 3 7 10 Bengkulu Selatan - - Jumlah 27 57

Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu, 2015.

2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi

Pada tahun 2016, nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Bengkulu mencapai angka Rp. 949 M dengan total proyek investasi sebanyak 31 proyek. Angka ini menempatkan Provinsi Bengkulu pada posisi ke 25 dari 34 provinsi se Indonesia berdasarkan nilai investasi yang masuk sepanjang tahun 2016. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2015, nilai investasi PMDN Provinsi Bengkulu naik cukup drastis, dimana nilai investasi PMDN Provinsi Bengkulu tahun 2015 adalah sebesar Rp. 554 M dengan total proyek sebanyak 18 buah (sumber : BKPM 2017).

Dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA), pada tahun 2016 Provinsi Bengkulu menempati posisi ke 30 dengan total investasi sebesar 55,7 juta US$ dan total proyek sebanyak 59 buah. Angka ini juga naik cukup drastis jika dibandingkan dengan tahun 2015, dimana nilai investasi PMA sebesar 20,6 juta US$ dengan total proyek sebanyak 32 buah (sumber : BKPM 2017).

2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia

Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka pembangunan daerah adalah menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar

62

negeri. Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya.

Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2016 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah SD ke bawah sebanyak 367,3 ribu orang atau 38,20 persen dan Sekolah Menengah Atas sebanyak 188,1 ribu orang atau 19,57 persen. Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 140,9 ribu orang atau 14,66 persen yang terdiri dari 27,8 ribu orang berpendidikan Diploma atau 2,90 persen dan 113,1 ribu orang atau 11,76 persen berpendidikan S1/DIV keatas. Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah atau tamat SD kebawah serta meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi atau tamat Diploma dan Universitas. Dalam setahun terakhir Februari 2015 - Februari 2016 penduduk bekerja berpendidikan rendah berkurang sebanyak 23,8 ribu orang atau turun 6,08 persen. Sementara itu penduduk bekerja berpendidikan tinggi bertambah sebanyak 17,7 ribu orang atau naik 21,74 persen.

Tabel 2.32

Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan di Provinsi Bengkulu

Pendidikan Tertitinggi 2014 2015 2016 (000 orang) % (000 orang) % (000 orang) %

1. SD kebawah 417,4 43,82 391,1 41,43 367,3 38,20 2. SMP 188,5 19,79 181,5 19,20 182,1 18,94 3. SMA 181,3 19,04 171,2 18,14 188,1 19,57 4. SMK 69,6 7,31 77,1 8,17 83,0 8,63 5. DI/DII/DIII 15,3 1,60 26,6 2,82 27,8 2,90 6. S1/DIV keatas 80,4 8,44 96,7 10,25 113,1 11,76 Jumlah 952,5 100 943,9 100 961,5 100 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, 2016

63

Dokumen terkait