• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAKSI PIHAK TERKAIT 1. Suyitno

B. Aspek Tindak Lanjut Pelanggaran

B.1. Tindak Lanjut Penanganan Pelanggaran Yang Bersumber Dari Laporan. 1. Bahwa pada tanggal 29 Juli 2015 Panwas Kabupaten Kuantan

Singingi menerima laporan dugaan pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Sdr. Nerdi Wantomes, SH dengan registrasi Nomor 01/LP/Pilkada/VII/2015 yang pada intinya melaporkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh KPU Kuantan Singingi yang tidak meloloskan pasangan Imran dan Muhklisin sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuantan Singingi, terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan tidak

memenuhi unsur pelanggaran Pemilu;

2. Bahwa pada tanggal 18 November 2015 Kabupaten Kuantan Singingi menerima laporan dugaan pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Sdr. Apriyus dengan registrasi Nomor 02/LP/Pilkada/

11/2015 yang pada intinya melaporkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Camat Pucuk Rantau (Azisman, S.ST) pada saat kunjungan kerja Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi, yang mengkampanyekan Pasangan Calon Nomor Urut 1 pada acara tersebut. Terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi memutuskan tidak dapat

ditindaklanjuti dengan alasan daluarsa, namun Panwas Kabupaten Kuantan Singingi telah meneruskan laporan tersebut kepada Bupati Kuantan Singingi dengan dugaan pelanggaran

disiplin PNS sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. Terhadap Rekomendasi Panwas Kabupaten Kuantan Singingi dengan surat Nomor 185/Panwas-KS/11/2015 pada tanggal 23 November 2015, Bupati Kuantan Singingi telah menindaklanjuti rekomendasi tersebut melalui surat Nomor 100/PEM-UM/943 perihal Teguran terhadap Camat Pucuk Rantau (Azisman, S.ST);

3. Bahwa pada tanggal 24 November 2015 Kabupaten Kuantan Singingi menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang dilaporkan oleh Yandi Ediyus dengan registrasi Nomor 03/LP/ Pilkada/11/2015 yang pada intinya sama dengan laporan

02/LP/Pilkada/11/2015;

4. Bahwa pada tanggal 24 November 2015 Kabupaten Kuantan Singingi menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang dilaporkan oleh Yandi Ediyus dengan Registrasi Nomor: 04/LP/Pilkada/11/2015 yang pada intinya melaporkan adanya dugaan penghinaan terhadap Calon Wakil Bupati Nomor Urut 2 di akun facebook milik H. Saifulah Afrianto. Kemudian Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi memutuskan tidak memenuhi unsur

pelanggaran pidana Pemilu dan diteruskan kepada Kapolres Kabupaten Kuantan Singingi dengan dugaan pidana umum dengan surat Nomor 194/Panwas-KS/11/2015 pada tanggal 30 November 2015;

5. Bahwa pada tanggal 26 November 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Bambang Irawan dengan Registrasi Nomor 05/LP/Pilkada/11/2015 pada tanggal 26 November 2015 yang pada intinya melaporkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Pasangan Calon Bupati Nomor urut 2 yang mengadakan Kampanye pertemuan terbatas di Pasar Lubuk jambi. terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi Menyimpulkan

sebagai Pelanggaran Administrasi dan diteruskan kepada KPU Kabupaten Kuantan Singingi dengan Nomor Surat 195/Panwas-KS/12/2015 pada tanggal 1 Desember 2015.

KPU Kabupaten Kuantan Singingi telah menindak lanjuti

Pelanggaran Administrasi tersebut dengan Nomor 152 /KPU-Kab-004.435177/XII/2015 yang intinya menegur Pasangan Calon Nomor Urut 2 agar tidak melanggar Pasal 39 ayat (4) PKPU Tahun 2015; 6. Bahwa pada tanggal 6 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan

Singingi Menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Irhayandi dengan terlapor Andik Andika (Kepala Desa Sako Kecamatan Pangian), Nomor 06/LP/Pilkada/11/2015 yang pada intinya bahwa terlapor mengarahkan untuk memilih Pasangan Calon Nomor Urut 1 dengan cara meng-upload foto nomor 1. terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi

menyimpulkan sebagai tidak memenuhi pelanggaran pidana pemilu seperti yang di tuangkan pada Pasal 188 dan 189 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015;

7. Bahwa pada tanggal 7 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi Menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Joko Tri Warnoto dengan terlapor Tri Mugiarti dengan Nomor 07/LP/Pilkada/12/2015 yang pada intinya bahwa terlapor Ketua KPPS-06 Beringin Jaya menyerahkan kartu Indonesia sehat akan diberikan secara gratis jika masyarakat memilih Pasangan Calon Nomor Urut 1, jika tidak memilih Pasangan Calon Nomor urut 1 masyarakat di kenai biaya Rp. 350.000. pada tanggal 8 Desember

2015 Tri Mugiarti ketua KPPS-06 Beringin Jaya telah

mengundurkan diri sehingga Panwas Kabupaten Kuantan Singingi tidak melanjutkan proses kasus tersebut;

8. Bahwa pada tanggal 7 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi Menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Asnaldi dengan terlapor H. Saifullah Afrianto dengan Nomor 08/LP/Pilkada/12/2015 yang pada intinya bahwa Terlapor menyebutkan atau menyinggung tentang rasisme, suku dan mengatakan ”Cina tidak boleh memimpin negeri ini, Aliang bukan

orang kita tetapi keturunan cina” terhadap laporan tersebut setelah melalui pembahasan di Sentragakkumdu, maka Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan tidak memenuhi

Unsur Pelanggaran Pidana Pemilu;

9. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi Menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Apritas dengan terlapor Tamlihan Ja’far (Tim Nomor Urut 2) dengan Nomor 09/LP/Pilkada/12/2015 yang pada intinya bahwa terlapor Saudara Tamlihan Memberikan uang kepada Yunasri sejumlah RP.100.000 kemudian Tamlihan mengajak Yunasri agar memilih Pasangan Calon Nomor Urut 2. Terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan tidak

memenuhi Unsur Pelanggaran Pemilu dan mengenai sanksi pidana terkait politik uang tidak ada di atur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015. (bukti-PK 29);

10. Bahwa pada tanggal 7 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi Menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Edison dengan terlapor Saprianto dengan nomor 10/LP/Pilkada/12/2015 yang pada intinya mobil escudo bernomor Polisi BM 1579 KF membawa sembako yang berisi indomie dan telur dan kartu nama Pasangan Calon Nomor Urut 1 serta video orang yang menerima sembako. Terhadap laporan tersebut setelah melalui

pembahasan di Sentragakkumdu, maka Pleno Panwas Kabupaten

Pelanggaran Pidana Pemilu bahwa mengenai sanksi politik uang tidak ada di atur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada langsung;

11. Bahwa pada tanggal 7 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi Menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Radianto DN dengan terlapor Sasriadi dengan Nomor 11/LP/Pilkada/12/2015 yang pada intinya sama dengan laporan

10/LP/Pilkada/12/2015;

12. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi Menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Masdar dengan terlapor Calon wakil Bupati saudara H. Halim dengan Nomor 12/LP/Pilkada/12/2015 yang pada intinya Calon wakil Bupati saudara H. Halim alias Aliang memberikan uang kepada salah seorang warga (sesuai dengan video). Terhadap laporan tersebut setelah melalui pembahasan di Sentra Gakkumdu, maka Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan

tidak memenuhi Unsur Pelanggaran Pemilu dan mengenai sanksi politik uang tidak ada diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada langsung;

13. Bahwa pada tanggal 8 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi Menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Amri Yasir dengan terlapor Mirtak dengan Nomor 13/LP/Pilkada/12/2015 yang pada intinya Pendukung Pasangan Calon Nomor Urut 1 diduga melakukan Politik Uang dan intimidasi. Terhadap laporan tersebut setelah melalui pembahasan di Sentra Gakkumdu, maka Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi

menyimpulkan tidak memenuhi Unsur Pelanggaran Pemilu bahwa mengenai sanksi politik uang tidak ada diatur dalam

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada langsung;

14. Bahwa pada tanggal 8 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi Menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh Apriyus dengan terlapor H. Salam dengan nomor 16/LP/Pilkada/12/2015 yang pada intinya H. Salam (Tim Kampanye Pasangan Calon Nomor Urut 1) mengundang lebih kurang 30 warga kerumahnya selesai sholat isya, dan mengarahkan untuk memilih nomor urut 1 dan memberikan uang Rp. 100.000 perorang. Terhadap laporan tersebut setelah melalui pembahasan di Sentra Gakkumdu, maka Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan

tidak memenuhi Unsur Pelanggaran Pemilu bahwa mengenai politik uang tidak ada di atur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada langsung;

15. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi Menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang di laporkan oleh sdr. Irhayandi dengan terlapor Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 1 dengan Nomor 17/LP/Pilkada/12/2015 yang pada intinya dalam pelaksanaan kampanye yang dilaksanakan Pasangan Calon Nomor Urut 1 di Pangean masih menampilkan logo Partai PPP. Sementara, berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten Kuantan Singingi, pada tanggal 27 Juli 2015 Partai PPP merupakan partai pengusung Pasangan Calon Nomor Urut 2. Terhadap laporan tersebut, Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan

sebagai pelanggaran administrasi yaitu melanggar Pasal 29 ayat (2) PKPU Nomor 7 Tahun 2015 dan diteruskan kepada KPU Kabupaten Kuantan Singingi untuk menegur secara tertulis Pasangan Calon Nomor Urut 1, dan diteruskan kepada KPU Kabupaten Kuantan Singingi dengan Nomor Surat 147/Panwas-KS/10/2015.

Terhadap surat Panwas tersebut di atas, sampai dengan saat keterangan ini dibuat, KPU Kabupaten Kuantan Singingi belum

16. Bahwa pada tanggal 8 Desember 2015 Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemilihan yang dilaporkan oleh Apriyus dengan terlapor Syafrianto (Lurah Pasar Usang Baserah) dengan Nomor 18/LP/Pilkada/12/2015 yang pada intinya sama dengan laporan Nomor 10/LP/Pilkada/12/2015 dan laporan Nomor 11/LP/Pilkada/12/2015 yaitu Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan tidak memenuhi

Unsur Pelanggaran Pidana Pemilu dan sanksi pidana terkait politik uang tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015. (bukti-PK 46);

17. Bahwa tindaklanjut dari Laporan Nomor 19/LP/Pilkada/12/2015 tanggal 11 Desember 2015 dengan pelapor Sdr Masdar dan terlapor KPPS TPS 3 Sungai Jering kecamatan Kuantan Tengah yang dugaan pelanggarannya adalah saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 tidak menerima salinan DPT, 100 pendukung Pasangan Calon Nomor Urut 1 tidak menerima Form C-6 KWK, dan terdapat seorang pemilih di bawah umur yang mencoblos di TPS 3 Sungai Jering. Panwas Kuantan Singingi telah menyimpulkan didalam Rapat Pleno

Sebagai Pelanggaran Administrasi. Pelanggaran Administrasi tersebut telah diteruskan kepada KPU Kabupaten Kuantan Singingi dengan surat Nomor 217/Panwas-KS/12/2015, dan KPU Kabupaten

Kuantan Singingi telah menindaklanjutinya melalui surat Nomor 161/KPU-Kab-004.435177/XII/2015. Namun, terhadap laporan terkait coblos dua kali dan pencoblosan oleh anak di bawah umur Panwas Kabupaten Kuantan Singingi berkesimpulan tidak memenuhi

unsur pelanggaran Pemilu karena tidak cukup bukti. (bukti-PK 30);

18. Bahwa tindak lanjut dari Laporan Nomor 20/LP/Pilkada/12/2015 tanggal 14 Desember 2015 dengan pelapor Sdr. Masdar dan terlapor PPS Bedeng Sikuran Kecamatan Inuman, yang pada intinya melaporkan ketika pembukaan kotak suara TPS 1 Desa Bedeng Sikuran, Formulir C-1 KWK pada saat rapat pleno tingkat Kecamatan tidak berada didalam kotak suara. Terhadap laporan tersebut Pleno

Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan tidak

memenuhi unsur pelanggaran Pemilu;

19. Bahwa tindak lanjut dari Laporan Nomor 20a/LP/Pilkada/12/2015 tanggal 15 Desember 2015 dengan Pelapor Sdr. Masdar dan terlapor Sukirno anggota PPS Sungai Jering yang pada intinya melaporkan bahwa sebagian besar Form C-6 KWK tidak diedarkan dan masih berada dirumah Sdr. Sukir sampai pukul 20.00 WIB. Terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi

menyimpulkan tidak memenuhi unsur pelanggaran Pemilu;

20. Bahwa tindak lanjut dari Laporan Nomor 20b/LP/Pilkada/12/2015 tanggal 11 Desember 2015 dengan pelapor Sdr. Masdar dan terlapor Jukir yang pada intinya melaporkan bahwa Form C-6 KWK tidak

dibagikan sesuai ketentuan. Terhadap laporan tersebut Pleno

Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan tidak bisa

ditindaklanjuti karena tidak memenuhi syarat formil dan materil;

21. Bahwa tindak lanjut dari Laporan Nomor 21/LP/Pilkada/12/ 2015 tanggal 11 Desember 2015 dengan pelapor Sdr. Masdar dan terlapor PPS Desa Marsawa Kecamatan Sentajo Raya yang pada intinya melaporkan bahwa pada pelaksanaan Rapat Pleno PPK Sentajo Raya di Kantor Camat Sentajo Raya dimana pada saat sidang pleno tingkat PPK ketika membuka kotak suara Desa Marsawa Formulir C1 tidak berada dalam kotak suara. Terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan tidak

memenuhi unsur pelanggaran Pemilu;

22. Bahwa tindak lanjut dari Laporan Nomor 22/LP/Pilkada/12/ 2015 tanggal 15 Desember 2015 dengan pelapor Sdr Masdar dan terlapor PPS Kenegrian Kopah Kecamatan Kuantan Tengah yang pada intinya melaporkan adanya Pemilih pendukung Pasangan Calon Nomor Urut 1 tidak mendapat Form C6-KWK sehingga pemilih tidak datang ke TPS. Terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten

Kuantan Singingi menyimpulkan sebagai Pelanggaran

Singingi dengan surat Nomor 218/Panwas-KS/12/2015 tentang pelanggaran Administrasi.

KPU Kabupaten Kuantan Singingi telah menindaklanjuti Pelanggaran Administrasi tersebut melalui surat Nomor 159/KPU-Kab-004.435177/XII/2015. (bukti-PK 31);

23. Bahwa tindak lanjut dari Laporan Nomor 23/LP/Pilkada/12/ 2015 tanggal 14 Desember 2015 dengan pelapor Sdr. Masdar dan terlapor Arwandi dan Maryono yang pada intinya melaporkan adanya Money

Politic yang dilakukan oleh Arwandi dan Maryono untuk memilih Pasangan Calon Nomor Urut 2. Terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan tidak

memenuhi unsur pelanggaran Pemilu. (bukti-PK 32);

24. Bahwa tindak lanjut dari Laporan Nomor 24/LP/Pilkada/12/2015 tanggal 14 Desember 2015 dengan pelapor Sdr. Masdar dan terlapor Ketua Pemuda Sungai Jering yang pada intinya melaporkan adanya anggota KPPS TPS 3 yang meminta saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 menandatangani Form C1-KWK tanggal 10 Desember 2015

(diluar jadwal). Terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten

Kuantan Singingi menyimpulkan tidak memenuhi unsur

pelanggaran Pemilu;

25. Bahwa tindak lanjut dari Laporan Nomor 25/LP/Pilkada/12/2015 tanggal 14 Desember 2015 dengan pelapor Sdr. Masdar dan terlapor PPS Desa Pulau Panjang Hilir Kecamatan Inuman yang pada intinya melaporkan bahwa pada rapat Pleno tingkat kecamatan di Kantor Camat Inuman ketika pembukaan kotak suara Desa Pulau Panjang Hilir Formulir C1 tidak berada dalam kotak suara. Terhadap laporan tersebut Pleno Panwas Kabupaten Kuantan Singingi menyimpulkan

tidak memenuhi unsur pelanggaran Pemilu. (bukti-PK 33);

26. Bahwa tindaklanjut dari Laporan Nomor 26/LP/Pilkada/12/2015 tanggal 14 Desember 2015 dengan pelapor Sdr. Masdar dan terlapor PPS Desa Geringging yang pada intinya melaporkan bahwa pada rapat Pleno tingkat Kecamatan di Kantor Camat Sentajo Raya ketika pembukaan kotak suara Desa Geringging Jaya Kecamatan Sentajo