• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Visual dalam Desain Kemasan

Dalam dokumen 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA (Halaman 22-36)

Menurut Iwan Wirya (25), untuk mendapatkan daya tarik visual yang optimal dibutuhkan beberapa elemen atau aspek visual dalam kemasan, yaitu adalah sebagai berikut.

2.1.3.1.Warna

Pada dasarnya warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut warna pada retin bereaksi, yang memungkinkan timbulnya gejala warna pada objek-objek yang dilihat, sehingga dapat mengubah persepsi manusia.

Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada bentuk atau rupa.Dan warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan.

Warna dibagi menjadi kategori terang (muda), sedang, dan gelap (tua). Selain 3 kategori tersebut, juga terdapat warna keras (hangat), lembut (dingin), dan muda (pucat). Uraiannya adalah sebagai berikut.

1. Warna Terang

Warna yang disukai oleh muda-mudi, membuat kemasan kelihatan lebih besar dan lebih dekat ke mata, banyak disukai pada aplikasi pengemasan karena memiliki dampak yang lebih besar pada retina mata.Sangat cocok dan kontras dengan warna gelap.

2. Warna Keras (hangat)

Warna yang termasuk adalah merah, oranye, kuning di mana warna tersebut memiliki daya tarik dan dampak yang sangat besar terutama merah dan oranye.Sangat tepat untuk aplikasi yang menuntut perhatian lebih.

3. Warna Lembut (dingin)

Warna yang termasuk adalah hijau, biru di mana warna tersebut kelihatan kurang dinamis jika dibandingkan dengan warna keras, tetapi cocok untuk produk-produk tertentu.Jangan menggunakan warna lembut di atas latar belakang warna keras.

4. Warna Muda (pucat)

Warna ini tampak ringan dan kurang berdaya tarik bagi muda-mudi. Jarang direkomendasikan untuk kemasan, kecuali untuk kondisi tertentu. 5. Warna Medium

Warna ini bersifat umum dan sangat serasi bila dikomposisikan dengan warna yang memiliki nilai pantul lebih tinggi.

6. Warna Tua

Warna ini memiliki nilai pantul yang paling rendah untuk produk-produk tertentu memang cocok, tetapi harus dikomposisikan dengan warna yang nilai pantulnya tinggi dan kondisi pemajangan pada rak penjualan harus dengan latar belakang yang kontras dan penerangan yang cukup agar mudah terlihat.Warna tua membuat produk keliahatan lebih berat.

Warna pada kemasan sangatlah penting artinya karena sebagai patokan penggunaan warna pada aplikasi pengemasan.Berikut ini adalah fungsi dari warna pada kemasan.

1. Untuk identifikasi, komposisi warna haruslah berbeda dengan produk-produk pesaing agar konsumen dapat dengan mudah mengenali atau mencari produk yang kita tawarkan.

2. Untuk menarik perhatian, warna terang/cerah akan memantulkan cahaya lebih jauh dibandingkan dengan warna gelap, sehingga warna terang lebih cepat menarik perhatian walaupun pada jarak pengelihatan yang jauh. Tetapi juga harus berhati-hati dalam menerapkan warna cerah sebagai daya tarik dan harus dipertimbangkan juga dengan aspek-aspek lainnya karena daya tarik yang salah dapat merusak citra produk.

3. Untuk menimbulkan pengaruh Psikografi, misalnya untuk membangkitkan selesar konsumen terhadap produk makanan, gunakan warna merah, oranye, atau kuning. Ini disebabkan karena warna hangat dan warna terang lebih condong merangsang sistem saraf otonomi, termasuk pencernaan. 4. Untuk mengembangkan asosiasi, memberikan asosiasi tertentu terhadap

produknya. Jangan menggunakan warna ungu atau hinjau untuk produk makanan, khususnya yang mengandung daging karena mempunyai asosiasi daging busuk. Warna hijau pada roti memberikan asosiasi berjamur.

5. Untuk menciptakan suatu citra, warna disesuaikan untuk mencerminkan atau menggambarkan keadaaan produknya. Misalnya warna hijau yang mencerminkan kesegaran untuk produk sayuran.

6. Untuk menghiasi produk, suatu produk tidak dapat ditampilkan secara akurat hanya dengan warna hitam-putih.

7. Untuk memastikan keterbacaan yang maksimun, gunakan warna-warna kontras untuk sesuatu yang ingin ditonjolkan.

8. Untuk mendorong tindakan, dibandingkan dengan kemasan polos, pemberian warna dapat memberi dampak lebih. Di sini peranan warna adalah untuk menjual.

9. Untuk proteksi dari cahaya, warna dapat digunakan untuk melindungi isi dari efek cahaya yang merusak.

10. Untuk mengendalikan temperatur, warna terang cenderung memantulkan panas dari sebuah benda dan menjaga bagian dalam kemasan tetap sejuk, ini diperlukan bagi produk yang sensitif terhadap perubahan temperatur. 11. Untuk membangkitkan minat dalam mode, warna dapat mencerminkan

trend yang sedang berlangsung.

Dalam Buku “Pengantar Desain Komunikasi Visual”(47), secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respons secara Psikografi.Menurut Molly E. Holzschlag yang seorang pakar tentang warna, dalam tulisannya “Creating Color Scheme” membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons secara Psikografi kepada pemirsanya sebagai berikut.

 Merah

Respon yang dapat ditimbulkan adalah kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya.

Gambar 2.10. Contoh warna merah pada logo “KFC” sumber:

http://www.hmclarnonandson.co.uk/wp-content/files_mf/cache/th_0d0c91ff58b16fc327dccbab3888fd6b_1287604925719pxKFC _svg.png

 Biru

Respon yang dapat ditimbulkan adalah kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah.

Gambar 2.11. Contoh pengunaan warna biru pada logo “BCA” sumber:

http://remunerasipns.com/2012/01/atm-bca-dan-atm-mandiri-sudah-terhubung.html/logo-bca-2

 Hijau

Respon yang dapat ditimbulkan adalah alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan.

Gambar 2.12. Contoh produk dengan warna hijau sumber :

http://www.beritateknologi.com/wp-content/uploads/2010/10/wd-CaviarGreen_SATA64_3TB.jpg

 Kuning

Respon yang dapat ditimbulkan adalah optimis, harapan, filosofi,ketidak-jujuran/kecurangan, pengecut, pengkhianatan.

Gambar 2.13. Contoh produk dengan warna kuning sumber :

http://www.siapalagi.com/uploads/images/mcd_logo.jpg

 Ungu

Respon yang dapat ditimbulkan adalah spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan.

Gambar2.14. Contoh produk dengan warna ungu sumber:

http://www.dibelisaja.com/image/cache/data/gelang%20new/Swarovski%20purpl e%20crystal%20drop%20bracelet%2030-600x600.jpg

 Oranye

Respon yang dapat ditimbulkan adalah energi, keseimbangan, kehangatan.

Gambar2.15. Contoh produk dengan warna oranye

sumber: http://media.vivanews.com/images/2011/12/09/135460_sepatu-oranye.jpg

 Coklat

Respon yang dapat ditimbulkan adalah bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan.

Gambar 2.16. Contoh produk dengan warna coklat

sumber: http://www.mikalu.com/wp-content/uploads/2011/12/P080-sprei-katun-teratai-coklat.jpg

 Abu-Abu

Respon yang dapat ditimbulkan adalah intelek, futuristik, modis, kesenduan, merusak.

Gambar 2.17. Contoh produk dengan warna abu-abu

sumber: http://images.detik.com/content/2012/03/05/233/150617_dior4.jpg

 Putih

Respon yang dapat ditimbulkan adalah kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent (tanpa dosa), steril, kematian.

Gambar 2.18. Contoh produk dengan warna putih

 Hitam

Respon yang dapat ditimbulkan adalah kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan, ketidakbahagiaan, keanggunan.

Gambar 2.19. Contoh produk dengan warna hitam

sumber: http://www.peanutsite.com/wp-content/uploads/2010/07/wallpaper1.jpg

Sedangkan menurut Eric P. Danger, seorang konsultan riset warna dalam bukunya yang berjudul Selection Colour for Packaging, merekomendasikan penggunaan warna kemasan sebagai berikut. (Wirya 43)

 Violet

Pada umumnya tidak direkomendasikan untuk kemasan, karena dianggap lemah dalam motivasi dan tidak membangkitkan impuls yang menguntungkan.Biasanya digunakan untuk warna latar belakang pada produk yang memiliki konotasi mode dalam suatu trend yang singkat.  Biru

Merupakan latar belakang yang istimewa untuk kemasan, serasi dengan violet dan hijau, tidak sesuai dengan merah kebiruan.Digemari, anggun, tapi sulit bagi mata untuk fokus.Untuk kemasan makanan, warna biru paling baik sebagai latar belakang atau warna kontras, tapi menyampaikan kesejukan atau kebersihan. Biru pucat berarti bahwa produknya cair, cocok untuk makanan bayi, sayuran putih, makanan laut, ayam beku, produk dari susu.

 Biru hijau

Memiliki citra mode yang tinggi dan menarik pada tingkat pasar yang lebih tinggi.Menarik bagi muda-mudi dan wanita, dampaknya melebihi biru dan direkomendasikan untuk kemasan, terutama makanan.

 Hijau

Hijau merupakan latar belakang yang kalem, sejuk, segar, danlembut. Hijau sangat serasi dikombinasikan dengan kuning, biru, coklat.Warna hijau cocok untuk sayuran, produk hutan, makananbayi,kacang-kacangan.Namun, juga harus memilih corak yang menyampaikan

asosiasiyang tepat dengan

produknya.Tidakdiperkenankanmengasosiasikanwarna hijau dengan roti, daging, es atau kue, karena bisa dianggap basiatau busuk.

 Kuning

Direkomendasikan sebagai salah satu warna istimewa untuk pengemasan, kuning tampak terang dan memiliki keterlihatan yang tinggi, serasi dengan oranye dan coklat, dan juga hijau untuk menciptakan suatu efek pedesaan. Kuning tampak tajam, gunakan kuning secara cermat untuk mencetak tulisan dengan baris pendek. Mata akan terfokus pada kuning secara jelas tanpa menyimpang dan tampak jelas ditempat gelap. Kuning membuat objek kelihatan lebih besar dancondong bergerak maju.

 Oranye

Oranye merah merupakan warna terbaik untuk pengemasan.Sangat dinamis, menyenangkan dan memiliki daya tarik impuls yang tinggi.Tapi jangan digunakan terlalu banyak karena membuat kemasan kelihatan terlalu berat.Oranye asli memiliki dampak sedikit kurang dibanding oranye merah, tapi baik untuk pengemasan makanan. Oranye baik untuk hampir setiap aplikasi penjualan, karena ia memiliki penekanan dramatis, tetapi gunakan secara cermat. Oranye serasi dengan kuning coklat.Oranye merupakan warna terbaik ditinjau dari segi keterlihatan dan perhatian.  Coklat

Warna coklat muda memiliki banyak aplikasi pengemasan dan memiliki corak yang cukup baik, demikian juga warna medium seperti coklat

kekuning-kuningan.Warna coklat merupakan warna alamiah bahan makanan, seperti coklat, kopi, kacang.Ini penting untuk aplikasi mode. Coklat suatu warna yang menenangkan, menenteramkan, dan sangat serasi dengan oranye dan kuning ataupun hijau.

 Merah

Merah hangat pada umumnya lebih disukai karena memiliki keterlihatan yang baik.Merah merupakan warna istimewa untuk pengemasan, dan memiliki daya tarik impuls yang tinggi, sangat menarik bagi muda-mudi. Merah tua menarik bagi pria dan wanita di seluruh dunia.Merah condong menghilang di tempat yang gelap.Serasi dengan warna biru, tetapi merah kebiru-biruan jangan dikomposisikan dengan biru. Merah sangat fokus pada mata dan sesuai untuk sudut tajam, merah membuat visual tampak dekat dan menonjol ke depan. Ia meningkatkan respon autonomik, paling mudah dikenal dan mudah dilihat pada siang hari.

 Merah muda

Serupa dengan merah, walaupun dampaknya tidak sekuat merah asli. Direkomendasikan untuk kosmetik dan promosi mode.Merah muda pada hakikatnya merupakan warna feminin, warna ini serasi dengan merah asli.  Putih

Putih adalah warna kontras yang istimewa, terutama untuk latar belakang. Dapat digunakan untuk corak apa saja. Putih memiliki sedikit daya tarik visual dan sulit diingat dan ditemukan.Walaupun dapat dilihat dari jarak jauh, tetapi mata mengalami kesulitan untuk melihatnya dengan jelas.

 Putih redup

Umumnya tidak direkomendasikan untuk pengemasan, kecuali pada kondisi tertentu/khusus.Putih redup misalnya putih bulu domba, putih gading, putih kerang, dan krem.

 Abu-abu

Tidak direkomendasikan untuk pengemasan, tetapi dapat dipadukan untuk semua warna.Abu-abu kadang digunakan untuk menciptakan efek sejarah.

 Hitam

Kadang digunakan pada aplikasi pengemasan untuk menyajikan kecanggihan.Hitam juga menunjukkan mode kelas atas.Hitam merupakan warna kontras yang baik, tetapi kurang kelihatan dan membuat objek tampak kecil.Hitam sebaiknya dicampur sedikit biru agar betul-betul hitam (pekat).Hitam bisa digunakan untuk produk farmasi, sesuai untuk pakaian dalam wanita karena pria menyukainya.

2.1.3.2. Bentuk

Bentuk kemasan merupakan pendukung utama yang membantu terciptanya seluruh daya tarik visual. Namun, tidak ada prinsip baku yang menentukan bentuk fisik dari sebuah kemasan karena ini biasanya ditentukan oleh sifat produknya, pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, pertimbangan pemajangan, dan oleh cara penggunaan kemasan tersebut.

2.1.3.3. Merek dan Logo

Desain kemasan melibatkan pula keputusan yang berkenaan dengan tanda-tanda identifikasi, terutama merek dagang dan logo perusahaan.Sering seseorang membeli produk dengan merek yang terkenal, terutama barang-barang yang dipandang dapat menaikkan gengsi atau statusnya di lingkungan sekitar.Dengan demikian, merek dagang dan logo perusahaan dapat meningkatkan daya tarik kemasan.

Menurut David E Carter, pakar corporate identity dan penulis buku The Big Book of Logodari Amerika, pertimbangan-pertimbangan tentang logo yang baik itu haruslah mencakup beberapa hal, yaitu sebagai berikut. “Pengantar Desain Komunikasi Visual”(234)

1. Original dan Destinctive, atau memiliki nilai kekhasan, keunikan, dan daya pembeda yang jelas.

2. Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda.

3. Simple atau sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan dimengerti dalam kurun waktu yang relatif singkat.

4. Memorable, atau cukup mudah diingat, karena keunikan atau bahkan dalam kurun waktu yang relatif lama.

5. Easily assosiated with the company, di mana logo yang baik akan mudah dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan atau organisasi.

6. Easily adabtablefor all graphic media. Di sini, faktor kemudahan mengaplikasi (memasang) logo baik yang menyangkut bentuk fisik, warna maupun konfigurasi logo pada berbagai media grafis perlu diperhitungkan pada saat proses pencanangan. Hal itu untuk menghindari kesulitan-kesulitan dalam penerapannya.

2.1.3.4. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu elemen yang penting dan sering digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen.Pemberian ilustrasi pada kemasan harus didasarkan pada fungsinya yang khas.Suatu kemasan dipandang lebih berdaya tarik bila diberi ilustrasi, kecuali untuk kondisi tertentu mungkin tidak memerlukan ilustrasi.Adapun fungsi dari ilustrasi dalam pengaplikasiannya pada sebuah kemasan adalah sebagai berikut. (Wirya 32)

1. Menarik perhatian

2. Menonjolkan salah satu keistimewaan produk

3. Memenangkan persaingan dalam menarik perhatian konsumen 4. Mendramatisasi pesan

5. Merangsang minat membaca keseluruhan pesan 6. Menjelaskan suatu pertanyaan

7. Menciptakan suatu suasana khas

8. Menonjolkan suatu merek atau menunjang slogan yang ditampilkan.

2.1.3.5. Tipografi

Tipografi berasal dari kata Yunani typos (impresi) dan graphein (menulis).Tipografi adalah penggunaan bentuk huruf untuk mengkomunikasikan secara visual suatu bahasa lisan.Oleh karena huruf dibentukoleh budaya asalhuruf, penggunaan huruf sebagai sarana tipografi adalah bagian dari bahasa

visual suatu budaya. Seperti yang dikatakan desainer huruf Eric Gill, dalam bukunya An Essay on Typography, ia menyatakan, “Huruf adalah benda, bukan penggambaran benda-benda”.

Bentuk tipografi bisa berupa huruf atau karakter individual, kata-kata, bentuk-bentuk, atau simbol-simbol.Beberapa tipe huruf mengesankan suasana tertentu, seperti kesan berat, ringan, kuat, lembut, jelita, dan sebagainya.Teks pada kemasan sebaiknya menggunakan tipografi konvensional agar tidak cepat pudar oleh mode.

Teknologi telah membentuk ulang semua aspek desain kemasan termasuk penggunaan tipografi. Tipografi untuk desain kemasan haruslah: (Klimchuk dan Krasovec 92)

1. Dapat dibaca dan mudah dibaca dari jarak beberapa kaki jauhnya 2. Didesain pada skala dan bentuk struktur tiga dimensi

3. Dapat dimengerti oleh sejumlah pengamat yang berbeda-beda latar belakangnya

4. Dapat dipercaya dan informatif dalam mengkomunikasikan informasi produk.

2.1.3.6. Tata Letak/Komposisi

Tata letak adalah meramu semua unsur grafis, meliputi warna, bentuk, merek, ilustrasi, tipografi, menjadi satu kesatuan baru yang disusun dan ditempatkan pada halaman kemasan secara utuh dan terpadu.

Terdapat 6 pertimbangan dalam pengembangan tata letak, yaitu sebagai berikut.

 Keseimbangan (balance)

Penataan unsur-unsur untuk mencapai suatu kesan visual dengan penyebaran yang menyenangkan.

 Titik Pandang (fokus)

Menonjolkan salah satu unsur untuk menarik perhatian. Misalnya antara merek atau ilustrasi, dua unsur yang saling berebut perhatian akan membingungkan konsumen.

 Lawanan (contrast)

Penggunaan warna yang sangat berbeda untuk menarik perhatian dan keterbacaan

 Perbandingan (proportion)

Penggunaan ukuran yang serasi antara panjang-lebar, besar-kecil, tebal-tipis, untuk mencapai keterpaduan yang enak dilihat.

 Alunan pirza (gaze-motion)

Penataan yang sedemikian rupa antara merek/logo, ilustrasi, teks, dan tanda-tanda lainnya, dalam pengurutan yang paling logis untuk memberikan alur keterbacaan sesuai dengan kebiasaan orang membaca.  Kesatuan (unity)

Mutu keseimbangan, titik pandang, lawanan, perbandingan, dan alunan pirza, digabungkan untuk pengembangan kesatuan pikir, penampilan, dan tata letak.

Dalam dokumen 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA (Halaman 22-36)

Dokumen terkait