• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek yang dinilai bagi Kepala Desa/Lurah adalah:

5. Pembina Ketahanan Pangan

5.3. Aspek yang dinilai bagi Kepala Desa/Lurah adalah:

a. Kelembagaan pangan di desa/kelurahan (kelompok lumbung pangan/kelompok tani/ gapoktan/ dasawisma/ koperasi tani/ kelembagaan lainnya)

b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan 1) Penyediaan data dan informasi ketahanan

pangan (selama tahun 2011 – 2013)

a) Data produksi/ketersediaan komoditas pangan unggulan (tanaman pangan,

37 hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan) selama tahun 2011-2013 b) Data/informasi penduduk rawan

pangan/status gizi balita/kemiskinan tahun 2011– 2013

i. Data penduduk rawan pangan/ kemiskinan;

ii. Data perkembangan status gizi balita c) Data/informasi sarana dan prasarana

(jalan/jembatan/jalan usahatani/ irigasi/ alsintan/pasar)

d) Dukungan permodalan (UKM/

Koperasi/KUR/KKPE, dll)

2) Pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun 2011 – 2013

a) Produksi/ketersediaan pangan

i. Persentase perkembangan produksi/ ketersediaan pangan (rata-rata trend tahun 2011 - 2013);

ii. Upaya-upaya peningkatan produksi/ penyediaan pangan (peningkatan prasarana, sarana produksi, penanggulangan hama penyakit, penggunaan mekanisasi pertanian, jalan, transportasi, gudang/ penyimpanan, pasar, dll);

iii. Cadangan/lumbung pangan : perkembangan jumlah kelembagaan cadangan/lumbung pangan dan sumber dana.

b) Peningkatan diversifikasi pangan (program dan sumber dana)

i. Program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan;

ii. Pengembangan pengolahan pangan lokal.

38 c) Penanganan Daerah Rawan Pangan/

Miskin

i. Pemberian bantuan pangan dari desa/kelurahan (bukan program raskin)

ii. Upaya pemerintah desa/kelurahan

dalam mengembangkan usaha

p r o d u k t i f k e l o m p o k u n t u k penanganan rawan pangan/miskin d) Perbaikan Gizi dan Peningkatan

Kesehatan

i. Upaya peningkatan pelayanaan kesehatan (Posyandu, Poskesdes, warung obat desa, pos persalinan terpadu, dll)

ii. Penanganan Balita Gizi Buruk iii. Sumber Dana

c. Prestasi dan penghargaan

1) Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi

2) Prestasi dan penghargaan Non-Pangan d. Dokumentasi keberhasilan untuk melengkapi

informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau

39 III. MEKANISME PENGUSULAN DAN PENILAIAN

A. Mekanisme Pengusulan

Pengusulan calon penerima Adhikarya Pangan Nusantara (APN) dapat dilakukan melalui dua jalur sebagai berikut:

1. Pengusulan secara berjenjang

Pengusulan calon penerima APN dilakukan oleh Badan/Kantor/Dinas/Unit Kerja Ketahanan Pangan selaku Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi dan selanjutnya diusulkan ke sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat. Pengusulan secara berjenjang dapat dilakukan untuk semua kategori, yaitu kategori Pelopor Ketahanan Pangan, Pemangku Ketahanan Pangan , Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan , Pelayanan Ketahanan Pangan, dan Pembina Ketahanan Pangan.

2. Pengusulan secara langsung

Pengusulan secara langsung dilakukan oleh:

a. Kelompok masyarakat dan/atau organisasi kemasyarakatan khusus untuk kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan Pemangku Ketahanan Pangan, pengusulannya harus disertai dengan rekomendasi dari instansi terkait.

b. Kementerian/lembaga yang menjadi anggota Dewan Ketahanan Pangan, termasuk eselon I lingkup Kementerian Pertanian untuk empat kategori, yaitu: Pelopor, Pemangku, Pelaku Pembangunan, dan Pelayanan Ketahanan Pangan.

Masing-masing kelompok masyarakat dan/atau organisasi kemasyarakatan, serta Kementerian/ Lembaga anggota DKP (termasuk eselon I lingkup Kementerian Pertanian), dapat mengusulkan calon penerima ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan maksimal 3 calon untuk setiap kategori.

40 Pengusulan secara langsung disampaikan kepada panitia penyelenggara pusat (Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan) yang selanjutnya akan diseleksi untuk memperoleh sebanyak 25 (dua puluh lima) penerima yang terdiri dari 10 (sepuluh) Pelayan, 10 (sepuluh) Pelaku, 3 (tiga) Pelopor, dan 2 (dua) Pemangku.

Pengusulan calon penerima ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat Pusat dilakukan dengan melengkapi dokumen sebagai berikut :

1. Formulir pengajuan, bukti berkelakuan baik dan profil calon penerima yang disusun dalam satu dokumen. Khusus bagi calon dari kategori pelopor dan pemangku yang diusulkan secara langsung

oleh kelompok masyarakat/organisasi

kemasyarakatan harus disertai dengan

rekomendasi dari instansi terkait.

2. Data pendukung seperti artikel, karya ilmiah, foto kegiatan/audiovisual, contoh produk yang disusun dalam satu dokumen.

Batas waktu pengiriman usulan calon penerima penghargaan APN 2014 adalah sebagai berikut:

- Dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi paling lambat tanggal 15 Agustus 2014 (stempel pos).

- Dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi atau pengusulan yang dilakukan secara langsung, dikirimkan ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat Pusat paling lambat tanggal 15 September 2014 (stempel pos).

41 B. Mekanisme Penilaian

Penilaian calon penerima penghargaan APN secara umum dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut : 1) Seleksi Awal

Seleksi awal dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan umum dan kelengkapan formulir pengajuan. Khusus untuk pelopor dan pemangku disertai rekomendasi dari instansi terkait.

2) Seleksi Dokumen

Seleksi dokumen dilakukan melalui penilaian terhadap profil calon penerima dan data pendukungnya dengan menggunakan kuesioner (lampiran 1 s.d 6). Rekapitulasi hasil seleksi (administrasi dan dokumen pendukung penerima penghargaan) dilakukan oleh Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota/Provinsi dan Pusat.

3) Hasil seleksi dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan selanjutnya disampaikan kepada Tim Penilai untuk diteliti dan dinilai. Hasil tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan daftar nominasi yang selanjutnya akan dilakukan : - Verifikasi lapangan dan wawancara untuk

kategori pelopor, pemangku, pelaku

pembangunan, pelayanan, dan pembina ketahanan pangan (Kepala Desa/Lurah).

- Expose dan wawancara untuk Kategori Pembina (Gubernur dan Bupati/Walikota).

4) Verifikasi lapangan atau expose

Verifikasi lapangan dimaksudkan untuk melihat kesesuaian data/informasi yang disampaikan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan dengan menggunakan kuesioner (lampiran 1 s.d 6). Sementara itu bagi Gubernur dan Bupati/Walikota yang memenuhi persyaratan akan melakukan

42 5) Penetapan Peringkat Nominasi

Hasil verifikasi lapangan dan hasil penilaian expose di tingkat pusat akan digunakan sebagai dasar untuk penetapan peringkat nominasi yang akan disampaikan kepada Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan/Kepala Badan Ketahanan Pangan.

Adapun mekanisme penilaian secara rinci pada masing-masing kategori adalah sebagai berikut :

a. Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan

Pemangku Ketahanan Pangan 1) Tingkat Kabupaten/Kota

Usulan calon penerima yang masuk ke

Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan

Kabupaten/Kota akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokum en/verifikasi lapangan oleh tim di tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan yang selanjutnya akan diusulkan ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi.

Dokumen terkait