• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2014"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PETUNJUK PELAKSANAAN

PEMBERIAN PENGHARGAAN

ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA

TAHUN 2014

SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGAN

Jakarta, 2014

(3)

i

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mendorong semangat, kreativitas dan partisipasi masyarakat serta membangun sinergi antara

pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan

kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan,

pemerintah melalui Dewan Ketahanan Pangan

menyelenggarakan setiap tahunnya pemberian

”Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN)”.

Pada tahun 2014, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78/Permentan/KP.450/6/2014 tanggal 16 Juni 2014 tentang Pedoman Umum Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014, terdapat beberapa perubahan mengenai proses pengusulan, penjaringan, seleksi dan penilaian calon penerima.

Sebagai acuan operasional dalam penyelenggaraan Pemberian Penghargaan APN bagi Dewan Ketahanan Pangan dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Pusat, dan masyarakat serta pihak-pihak terkait, maka disusun

Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), yang dijabarkan dari Pedoman Umum Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014.

Dengan telah diterbitkannnya petunjuk pelaksanaan ini diharapkan masing-masing daerah dan instansi terkait dapat melaksanakan penyelenggaraan penghargaan APN sesuai dengan petunjuk pelaksanaan tersebut.

Jakarta, 8 Juli 2014

Kepala Badan Ketahanan Pangan/ Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan,

Achmad Suryana

(4)

ii DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR LAMPIRAN iv DAFTAR TABEL v BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Sasaran 2 D. Ruang Lingkup 2 E. Pengertian 3

BAB II KATEGORI DAN PERSYARATAN CALON PENERIMA PENGHARGAAN

6

A. Kategori 6

B. Persyaratan Calon Penerima 7

C. Kriteria Penilaian 11

BAB III MEKANISME PENGUSULAN DAN PENILAIAN 39 A. Mekanisme Pengusulan 39 B. Mekanisme Penilaian 41 C. Mekanisme Penetapan 47 BAB IV PENYELENGGARAAN 48

A. Ruang Lingkup Penyelenggaraan 48 B. Waktu dan Tempat

Penyelenggaraan

48

(5)

iii

BAB V PEMBINAAN, EVALUASI, DAN

PENGEMBANGAN 50 A. Evaluasi 50 B. Pembinaan 50 C. Pengembangan 50 BAB VI PENUTUP 51 LAMPIRAN

(6)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran I Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan

52

Lampiran II Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan

Nusantara untuk Kategori

Pemangku Ketahanan Pangan

57

Lampiran III Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan

62

Lampiran IV Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan

Nusantara untuk Kategori

Pelayanan Ketahanan Pangan

73

Lampiran V Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pembina Ketahanan Pangan

81

(7)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk masing-masing Kategori

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara

(8)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberian penghargaan ketahanan pangan telah dilakukan Pemerintah melalui Departemen Pertanian sejak tahun 1979, dengan menyelenggarakan lomba intensifikasi pertanian. Pemberian penghargaan ini bertujuan memberikan apresiasi dan motivasi kelompok tani nelayan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, pendapatan petani dan nelayan dalam berusaha tani tanaman pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan.

Pemerintah juga telah memberikan penghargaan Tingkat Karya Bimbingan Intensifikasi kepada aparatur Satuan Pembina Bimbingan Masyarakat (Bimas) Provinsi dan Satuan Pelaksana Bimas Kabupaten/Kota yang telah berhasil meningkatkan koordinasi pelayanan intensifikasi. Kedua jenis kegiatan tersebut dinilai telah berhasil memberikan dampak yang positif, baik dalam rangka dinamisasi dan peningkatan peran serta petani dan kelompok tani, maupun aparat Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa dalam upaya meningkatkan kreativitas dan koordinasi.

Pengertian ketahanan pangan tidak hanya terfokus pada aspek produksi saja tetapi meliputi aspek-aspek yang lebih luas sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, sehingga menuntut adanya perubahan, peningkatan, penyempurnaan, dan pengembangan seluruh aspek dalam penyelenggaraan ketahanan pangan. Perubahan tersebut antara lain juga menuntut semakin tingginya upaya yang harus dilakukan untuk

mengkoordinasikan, mengapresiasi, serta

merepresentasikan aspirasi dan partisipasi masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan.

Dalam rangka membangun serta menggerakkan partisipasi dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan di

(9)

2 wilayah, maka pemberian penghargaan ketahanan pangan perlu diperluas mencakup aspek ketersediaan, keterjangkauan, dan konsumsi pangan.

Penghargaan ketahanan pangan merupakan agenda tahunan yang diberikan oleh Presiden RI selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan serta memiliki nilai dan prestise tinggi, maka diperlukan mekanisme untuk dapat menjaring calon penerima penghargaan yang benar-benar layak. Dengan demikian, penerima penghargaan dapat dijadikan inspirasi bagi masyarakat dan aparatur pemerintah dalam mewujudkan

ketahanan pangan nasional sampai dengan

perseorangan.

Upaya dan hasil karya yang luar biasa dari masyarakat, perseorangan, kelompok/kelembagaan masyarakat, kelompok/gabungan kelompok yang membentuk perusahaan skala kecil dan menengah dan aparatur pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan, akan diberikan penghargaan yang lebih tinggi berupa Adhikarya Pangan Nusantara (APN) oleh Presiden RI.

B. Tujuan

Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) disusun sebagai acuan bagi pelaksana dan pihak-pihak terkait dalam operasional penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN.

C. Sasaran

Pelaksana penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN dan pihak-pihak terkait.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014 meliputi:

1. Kategori dan Persyaratan Calon Penerima Penghargaan;

(10)

3 2. Mekanisme Pengusulan dan Penilaian;

3. Penyelenggaraan;

4. Pembinaan, Evaluasi, dan Pengembangan.

E. Pengertian

1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

2. Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.

3. Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. 4. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya

Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah, maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

5. Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara yang selanjutnya disebut Penghargaan APN adalah

(11)

4 apresiasi yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat dan aparatur pemerintah, baik perseorangan maupun kelompok, yang berprestasi dan berkontribusi dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.

6. Penilaian adalah pemberian nilai kepada calon penerima Penghargaan APN, yang terdiri dari masyarakat perseorangan, kelompok/gabungan

kelompok masyarakat, kelompok/gabungan

kelompok yang membentuk perusahaan skala kecil dan menengah, serta aparatur pemerintah dan pejabat pemerintah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

7. Verifikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencocokan kebenaran data/laporan hasil penilaian terhadap calon penerima Penghargaan APN.

8. Petani adalah warga negara Indonesia baik perseorangan maupun beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha bidang pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan di dalam sekitar hutan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang.

9. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi serta efisiensi usahanya.

10.Kelompok Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu yang terdapat dalam kelompok tersebut.

11.Pelaku usaha pangan adalah setiap orang atau badan usaha baik berbadan hukum atau tidak berbadan hukum yang bergerak pada satu atau lebih subsistem agribisnis, khususnya di bidang

(12)

5 proses produksi dan pengolahan pangan pada usaha mikro dan kecil.

12.Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

13.Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

14.Pejabat Pemerintah adalah pejabat yang menduduki jabatan tertentu dalam pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah.

15.Aparatur Pemerintah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam pemerintahan khususnya dalam mendukung terwujudnya Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.

16.Prestasi Luar Biasa adalah hasil atau karya yang dicapai dari usaha/kegiatan yang dilakukan dalam upaya mewujudkan Ketahanan Pangan lebih dari yang lain/istimewa diluar dari tugas/fungsi dan pekerjaan rutin.

(13)

6

II. KATEGORI DAN PERSYARATAN CALON PENERIMA PENGHARGAAN

Kategori dan persyaratan calon penerima Penghargaan APN sebagai berikut:

A. Kategori

Penghargaan APN dibagi dalam 5 (lima) kategori sebagai berikut:

1. Pelopor Ketahanan Pangan

Kategori Pelopor Ketahanan Pangan adalah perseorangan (bukan tokoh organisasi formal) yang merintis pemanfaatan aset (sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan sumber daya sosial) di daerah/wilayahnya dalam mewujudkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan.

2. Pemangku Ketahanan Pangan

Kategori Pemangku Ketahanan Pangan adalah perseorangan yang menjadi tokoh masyarakat (bukan Pegawai Negeri Sipil/pejabat pemerintah, bukan isteri/suami pejabat pemerintah), dan mempunyai pengaruh besar, kharisma, serta berhasil menggerakkan masyarakat di wilayahnya dalam mewujudkan Kemandirian Pangan dan Ketahanan Pangan.

3. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan

Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan adalah kelompok/gabungan kelompok masyarakat/ kelembagaan ekonomi pelaku usaha pangan skala kecil dan menengah yang berhasil mengelola

kegiatan produksi pangan /pemberdayaan

masyarakat /pengembangan industri pangan olahan/perakitan/perekayasaan teknologi pangan dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan.

4. Pelayanan Ketahanan Pangan

Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan adalah perseorangan (Pegawai Negeri Sipil, bukan Pegawai

(14)

7 Negeri Sipil) yang berprestasi dan aktif memberikan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat dalam mewujudkan Kemandirian Pangan dan Ketahanan Pangan di wilayahnya yang melampaui tugas pokoknya dan/atau memiliki prestasi luar biasa. Lingkup pengabdian/pelayanan mencakup antara lain penyuluhan, pene litian/pengembangan, pengawasan/pengendalian di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan ketahanan pangan.

5. Pembina Ketahanan Pangan.

Kategori Pembina Ketahanan Pangan adalah kepala daerah tingkat provinsi/kabupaten/kota/desa yang berhasil menggerakkan perangkat daerah dan masyarakat dalam mengurangi kemiskinan/ kerawanan pangan/gizi buruk, meningkatkan produksi pangan, dan mempercepat diversifikasi pangan dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.

B. Persyaratan Calon Penerima 1. Persyaratan umum

a.Warga Negara Indonesia (WNI);

b.Berkelakuan baik untuk kategori Pelopor, Pemangku, Pelaku, Pelayanan, dan Pembina (khusus Kepala Desa) dibuktikan dengan surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian. c. Berkelakuan baik untuk kategori Pembina

(Bupati/Walikota/Gubernur) dibuktikan dengan

Pakta Integeritas;

d.Telah dan sedang melaksanakan kegiatan minimal 3 tahun pada saat batas pengajuan ke tingkat pusat dibuktikan dengan riwayat kegiatan;

e. Belum pernah menerima penghargaan APN, kecuali untuk kategori Pembina (Gubernur dan Bupati/Walikota) dapat diusulkan maksimal 3 kali.

(15)

8

2. Persyaratan khusus

a.Pelopor Ketahanan Pangan:

1) Perseorangan (bukan tokoh organisasi formal). Apabila pelopor berasal dari PNS, kepeloporannya bukan merupakan tugas dan fungsinya;

2) Penemu/pengembang inovasi dalam

pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan sumber daya sosial;

3) Inovasi baru yang dihasilkan berdampak positif dan luar biasa terhadap ekonomi, lingkungan sosial budaya masyarakat, dan Ketahanan Pangan di wilayahnya.

b.Pemangku Ketahanan Pangan:

1) Perseorangan yang menjadi tokoh

masyarakat (bukan Pegawai Negeri Sipil/ pejabat pemerintah, bukan isteri/suami pejabat pemerintah);

2) Mempunyai kharisma/pengaruh besar dan berhasil menggerakkan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya setempat untuk

memperkuat ketahanan pangan serta

melestarikan kearifan lokal di wilayahnya; 3) Kegiatan yang dilakukan berdampak positif

terhadap ekonomi dan lingkungan sosial budaya masyarakat.

c. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan:

1) Kelompok/gabungan kelompok masyarakat/ pelaku usaha pangan. Khusus untuk pelaku usaha pangan bergerak di bidang industri pengolahan pangan yang memiliki skala usaha kecil atau menengah;

2) Mempunyai kepengurusan yang lengkap dan masih aktif;

(16)

9 3) Berhasil mengelola kegiatan produksi p a n g a n / p e m b e r d a y a a n m a s y a r a k a t / pengembangan industri pangan olahan atau

perakitan teknologi pangan dalam

mewujudkan Kemandirian Pangan dan

Ketahanan Pangan, dengan rincian sebagai berikut:

a) Kegiatan pengembangan produksi pangan ( T a n a m a n P a n g a n , H o r t i k u l t u r a , Perkebunan, Peternakan, Perikanan) yang diusahakan oleh kelompok/gabungan kelompok:

i. Meningkatnya produksi/populasi yang signifikan (kuantitas dan kualitas)

ii. Meningkatnya pengelolaan dana/alat kelompok

iii. Kegiatan yang diusahakan adalah komoditas pangan atau komoditas tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, ternak dan ikan. Khusus untuk kegiatan di bidang perkebunan (selain tebu), kehutanan dan florikultura harus terintegrasi dengan komoditas pangan, buah-buahan, ternak dan ikan.

b)Kegiatan pemberdayaan masyarakat (pengembangan usaha produktif yang diusahakan oleh kelompok/gabungan kelompok petani kecil/kesehatan/gizi masyarakat):

i. Meningkatnya pengelolaan kelompok/ gabungan kelompok

ii. Meningkatnya pengelolaan dana/alat kelompok/gabungan kelompok

iii. Meningkatnya kemampuan kerja sama/kemitraan

(17)

10 c) Kegiatan pengembangan industri pangan olahan yang diusahakan oleh pelaku usaha pangan skala kecil dan menengah :

i. Produk olahan berbahan baku pangan lokal, seperti umbi-umbian, jagung, sagu, shorgum, dan ikan

ii. Meningkatnya dana/aset kelompok iii. Mempunyai jaringan pemasaran yang

luas

d)Kegiatan perakitan/perekayasaan teknologi pangan:

i. Mempunyai suku cadang yang banyak tersedia

ii. Mempunyai jaringan pemasaran iii. Menggunakan teknologi tepat guna iv. Meningkatnya dana/aset kelompok 4) Berhasil mengembangkan usahanya secara

b e r k e l a n j u t a n s e h i n g g a m a m p u meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitarnya.

d.Pelayanan Ketahanan Pangan:

1) Perseorangan (Pegawai Negeri Sipil, bukan Pegawai Negeri Sipil)

2) Aktif memberikan pengabdian/pelayanan dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan berupa penyuluhan, penelitian/ pengembangan, pengawasan/pengendalian di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan ketahanan pangan yang melampaui tugas pokoknya dan/atau prestasi luar biasa

3) Telah bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat di wilayahnya untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan

(18)

11

e.Pembina Ketahanan Pangan:

Gubernur, Bupati/Walikota dan Kepala Desa:

1) Telah dan masih menjabat minimal 3 tahun (dibuktikan dengan melampirkan Surat Keputusan/Pengangkatan/Pelantikan)

2) Berprestasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan khususnya di bidang ketahanan pangan dan gizi

3) Berhasil menggerakkan perangkat daerah

dan masyarakat dalam mengurangi

kemiskinan/kerawanan pangan/gizi buruk, meningkatkan produksi pangan sesuai potensi daerah dan mempercepat diversifikasi pangan

C. Kriteria Penilaian

1. Pelopor Ketahanan Pangan Aspek yang dinilai adalah:

a.Efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output (sumber daya alam, manusia, finansial, teknologi, sosial budaya)

b.Orisinalitas/keaslian ide/prakarsa: 1)Orisinalitas prakarsa/ide baru

2)Kreativitas/daya cipta (menghasilkan sesuatu yang baru/berbeda)

c. Tingkat kesulitan/masalah/hambatan yang dihadapi:

1)Hambatan dalam penerimaan ide oleh masyarakat (sosial budaya)

2)Kesulitan dalam menerapkan ide (sumber daya alam, manusia, finansial)

d.Daya juang/kegigihan dalam mengatasi tingkat kesulitan yang dihadapi

e. Dampak positif bagi masyarakat luas: 1)Tingkat kemanfaatan bagi masyarakat 2)Cakupan masyarakat penerima manfaat

(19)

12 3)Inovasi yang dihasilkan dapat diterima/

diaplikasikan

4)Kontinuitas kegiatan

f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti terlampir)

g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau

softcopy (video/CD/Flashdisk))

2. Pemangku Ketahanan Pangan Aspek yang dinilai adalah:

a.Keteladanan/ketokohan/kharismanya mampu menggerakkan/memotivasi:

1)Komponen/lapisan/golongan masyarakat yang digerakkan

2)Perubahan/kemajuan yang dihasilkan

b.Cakupan wilayah yang masyarakatnya

dipengaruhi

c. Penghargaan/pengakuan dari masyarakat baik secara formal maupun informal

d.Daya juang (keuletan dan konsistensi) untuk menggerakkan masyarakat

e. Dampak bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan

f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti terlampir)

g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau

(20)

13

3. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan

3.1. Aspek yang dinilai bagi kelompok/gabungan kelompok yang mengelola kegiatan produksi pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan) adalah:

a. Aspek teknis:

1)Produktivitas /populasi berdasarkan kegiatan yang dikelola tahun 2011-2013 (kuantitas dan kualitas)

Khusus untuk bidang perkebunan (selain tebu), kehutanan, dan florikultura harus terintegrasi dengan komoditas pangan, buah-buahan, ternak dan ikan

2)Pemupukan/pemberian pakan/obat -obatan dan vitamin

3)Penerapan budidaya yang ramah

lingkungan (pengolahan dan

pemanfaatan bahan organik dan limbah) 4)Penggunaan benih/bibit

5)Penggunaan sarana-prasarana (disesuaikan dengan kegiatan yang dikelola)

a) T a n a m a n p a n g a n / h o r t i k u l t u r a / perkebunan (sarana alsintan untuk pengolahan lahan, panen, dan pasca panen)

b) Peternakan / perikanan (perbaikan kandang/kolam, alat dan mesin, dan sebagainya)

6)Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan/penyakit (disesuaikan dengan kegiatan yang dikelola)

a) Tanaman pangan/hortikultura/

perkebunan

(21)

14 b. Aspek ekonomi

1)Penyusunan rencana usaha

2)Pengembangan usaha (usaha saprodi/ penangkar benih/bibit/pengolahan hasil) 3)Pemasaran/cara menjual/memasarkan

hasil

4)Peningkatan nilai tambah (disesuaikan dengan bidang yang dikelola)

a) Tanaman pangan/ hortikultura/

perkebunan

b) Peternakan/perikanan c. Aspek sosial

1)Dinamika kelompok

2)Koordinasi dalam kelompok

3)Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta d. Aspek administrasi 1)AD/ART 2)Organisasi 3)Pembukuan kegiatan 4)Sekretariat

e. Manfaat kegiatan kelompok

1)Manfaat terhadap kesejahteraan anggota/ masyarakat: (i) Peningkatan pendapatan; dan (ii) Pengurangan tingkat kerawanan pangan masyarakat

2)Cakupan manfaat kegiatan f. Aspek permodalan dan peralatan

1)Sumber dana 2)Pengelolaan dana

3)Pemanfaatan dan pemeliharaan alat

4)Akuntabilitas (keterbukaan dan dapat dipertanggungjawabkan)

(22)

15 g. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan)

h. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil

(kumpulan kegiatan dalam bentuk

hardcopy (foto) dan/atau softcopy

(video/CD/Flashdisk))

3.2. Aspek yang dinilai bagi kelompok/gabungan kelompok pemberdayaan masyarakat adalah:

a. Aspek kegiatan

1)Kegiatan yang dilakukan dalam

pengembangan usaha produktif/kesehatan/ gizi masyarakat

a) Program kerja

b) Pelaporan kegiatan/keuangan

c) Pemupukan modal/dana kelompok/

gabungan kelompok (disesuaikan

dengan kondisi wilayah):

i. Mendukung pengembangan usaha produktif

ii. Mendukung pengembangan kegiatan kesehatan/gizi masyarakat

2)Cakupan kegiatan

a) Pengembangan usaha produktif / pengembangan kegiatan kesehatan/gizi masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang dikelola)

i. Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan usaha produktif ii. Kelompok/gabungan kelompok yang

mengembangkan kesehatan/gizi masyarakat (kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, dan lain-lain )

(23)

16 b) P e n g e m b a n g a n S D M m e l a lu i : penyuluhan/pendampingan/pembinaan; c) Dampak kegiatan:

i. Perkembangan pendapatan/kesehatan/ gizi masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang dikelola)

- Bidang pengembangan usaha

produktif (peningkatan pendapatan, pemanfaatan pendapatan)

- Bidang pengembangan kesehatan/ gizi masyarakat.

ii.Pengembangan partisipasi anggota/ sasaran

b. Aspek administrasi dan pengelolaan kelompok/gabungan kelompok

1)Identitas kelompok/gabungan kelompok: a) Usia kelompok/gabungan kelompok

dalam melaksanakan usaha sejenis pada saat penilaian (lampirkan SK)

b) Rencana kegiatan tertulis

c) Pembukuan: keuangan, notulen rapat, buku tamu, daftar anggota, dll

2)Pengelolaan kelompok/gabungan kelompok: a) Rapat/pertemuan anggota

b) Memiliki AD/ART, dan/atau aturan, dan/atau norma

c) Struktur organisasi

c. Aspek permodalan dan peralatan 1)Sumber dana

2)Pemanfaatan dana 3)Pengelolaan dana

(24)

17 d. Aspek kemitraan (disesuaikan dengan bidang

yang dikelola)

1)Bidang pengembangan usaha produktif: a) Jumlah kemitraan dengan: perbankan/

koperasi/BUMN/BUMD/swasta dan/ atau kelompok lain

b) Lama bermitra c) Bentuk kemitraan

2)Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat:

a) Bermitra dengan: puskesmas/rumah sakit setempat, swasta, dan/atau kelompok lain

b) Lama bermitra

c) Kegiatan/pelayanan yang dilakukan dengan mitra

e. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti terlampir) f. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk

melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/ atau softcopy (video/CD/Flashdisk))

3.3. Aspek yang dinilai bagi kelompok/ gabungan kelompok masyarakat/pelaku usaha pangan skala kecil dan menengah di bidang industri pangan olahan atau perakit/perekayasa teknologi pangan (disesuaikan dengan bidang yang dikelola) Bidang Pengembangan Industri Pangan Lokal

a. Aspek teknis

1)Penggunaan bahan baku

2)Kontinuitas ketersediaan bahan baku (jumlah dan waktu)

3)Ketersediaan suku cadang untuk unit pengolahan

(25)

18 4)Hasil pengolahan pangan

a) Pengembangan industri pangan olahan (produk dikemas, berlabel dan berizin) b) Jenis produk yang dihasilkan (misal

tepung singkong menjadi mie, berasan, dsb)

b. Aspek ekonomi

1)Cakupan wilayah pemasaran 2)Peningkatan nilai tambah c. Aspek sosial

1)Koordinasi dalam kelompok

2)Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta

d. Aspek administrasi

1)Memiliki aturan dan/atau norma 2)Struktur organisasi

3)Kantor/sekretariat 4)Rencana usaha e. Aspek Permodalan:

1)Sumber dana

2)Pengelolaan dana/aset (disesuaikan): a) Pengelolaan dana bantuan

b) Pemanfaatan aset bantuan c) Dana dan aset bantuan

f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (f otocopy bukti dilampirkan)

g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/ atau softcopy (video/CD/ Flashdisk)).

(26)

19

Bidang Perakitan Teknologi Pangan

a. Aspek teknis

1) Ketersediaan suku cadang untuk unit perakitan

2) Operasional penggunaan hasil perakitan teknologi pangan

3) Hasil perakitan teknologi pangan b. Aspek ekonomi

1) Pemasaran perakitan teknologi pangan 2) Peningkatan nilai tambah

c. Aspek sosial

1) Koordinasi dalam kelompok

2) Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta

d. Aspek administrasi

1) Memiliki aturan dan/atau norma 2) Struktur organisasi

3) Kantor/sekretariat 4) Rencana usaha e. Aspek Permodalan:

1) Sumber dana

2) Pengelolaan dana/aset (disesuaikan): a) Pengelolaan dana bantuan

b) Pemanfaatan aset bantuan c) Dana dan aset bantuan

f. Prestasi dan penghargaan di bidang ket a h a n a n p a n g a n (f o to c o p y b u k t i dilampirkan)

g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/ atau softcopy (video/CD/Flashdisk)).

(27)

20

4. Pelayanan Ketahanan Pangan

4.1. Aspek yang dinilai bagi penyuluh/ pendamping adalah:

a. Data diri: 1) Masa kerja

2) Pelatihan yang diikuti terkait tugas dalam 3 (tiga) tahun terakhir

b. Cakupan wilayah kerja:

1) Efektifitas Wilayah kerja penyuluh/ pendamping

2) Jarak tempuh tempat tinggal dengan wilayah kerja

3) Jumlah kegiatan/usaha kelompok yang dibina

c. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas (dalam satu tahun terakhir):

1) Persiapan

a) Penyusunan data potensi wilayah kerja b) Keterlibatan dalam penyusunan

programa penyuluhan c) Penyusunan rencana kerja

d) Bimbingan penyusunan rencana usaha/ kegiatan kelompok binaan

2) Pelaksanaan penyuluhan/bimbingan

a) Media penyuluhan/pendampingan yang digunakan

b) Metode penyuluhan

(kunjungan, demplot, pelatihan, magang, widyawisata, widyakarya, temu wicara, temu l apang, sekolah lapangan, pameran, dll)

c) Frekuensi kunjungan ke kelompok binaan

d) Jenis demplot yang dilakukan

(demplot teknologi budidaya, pembuatan pupuk, pembibitan/pembenihan, dll)

(28)

21 e) Pelatihan/kursus/demonstrasi

(frekuensi pelatihan kepada kelompok, sasaran pelatihan, jenis/materi pelatihan yang diberikan)

f) Fasilitasi pelaksanaan forum penyuluhan (magang, widyawisata, widyakarya, pameran)

g) Pelaksanaan pertemuan

(temu wicara, temu lapang, temu karya, temu usaha/ kegiatan, temu tugas)

d. Dampak terhadap kelompok binaan dan masyarakat:

1) Cakupan dampak pembinaan/penyuluhan 2) Keberlanjutan kegiatan/usaha kelompok

binaan

3) Fasilitasi kemitraan kelompok binaan 4) Prestasi kelompok binaan

5) Dampak terhadap kemajuan wilayah binaan:

a) Peningkatan pendapatan

b) Pengurangan kerawanan pangan

e. Dukungan pendanaan untuk kegiatan penyuluhan/pendampingan

f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan)

g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/ atau softcopy (video/CD/Flashdisk))

(29)

22

4.2. Aspek yang dinilai bagi pengawas/ pengendali/organisme pengganggu tumbuhan/ medik veteriner/ penyidik di bidang pangan adalah:

a. Data diri : 1) Pendidikan 2) Masa kerja

3) Pelatihan yang diikuti terkait tugas dalam 3 (tiga) tahun terakhir

4) Jarak tempat tinggal pengawas/

pengendali/penyidik dengan wilayah kerja b. Persiapan:

1) Melakukan pemetaan masalah/kasus 2) Menyusun rencana kerja/program c. Pelaksanaan:

1) Aktivitas pelayanan

2) Bimbingan dan pendampingan dalam pengendalian/pengawasan

3) Kunjungan ke sasaran

4) Sistem peringatan dini (early warning system)

5) Rekomendasi hasil pengamatan/

pemeriksaan/pengendalian

6) Memberikan pelayanan Informasi dalam bentuk pedoman, media cetak, elektronik 7) Tindakan yang dilakukan (promotif,

preventif, kuratif, rehabilitatif) 8) Efektivitas pengendalian resiko 9) Pelaporan

d. Dampak pengawasan/ pengendalian: 1) Penyelesaian kasus/permasalahan

2) Dampak terhadap kemajuan wilayah kerja terdiri dari tiga aspek: (i) peningkatan pendapatan masyarakat, (ii) peningkatan produktivitas dan mutu pangan, dan (iii)

(30)

23

peningkatan keamanan pangan

masyarakat

e. Dukungan pendanaan

f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti terlampir); g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk

melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/ atau softcopy (video/CD/Flashdisk)).

4.3. Aspek yang dinilai bagi peneliti adalah:

a. Data diri: 1) Pendidikan 2) Jabatan peneliti

3) Pendidikan/pelatihan fungsional di bidang penelitian dan/atau pengembangan serta memperoleh STTPP (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan)

b. Keberhasilan menjalankan tugas: 1) Penerbitan karya tulis ilmiah;

2) Penciptaan prototype, desain, pilot project, alat dan produk;

3) Penemuan teori dan konsep IPTEK yang dimanfaatkan untuk ketahanan pangan; 4) Perolehan paten IPTEK;

5) Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi;

6) Pembinaan kader peneliti (memimpin

kelompok penelitian, membimbing/

konsultasi teknis, atau mengajar);

7) Bimbingan/konsultasi ilmiah/teknis kepada peneliti yang lebih muda.

c. Cakupan dampak penelitian; d. Dukungan pendanaan;

e. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan;

(31)

24 f. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/ atau softcopy (video/CD/Flashdisk)).

5.Pembina Ketahanan Pangan

5.1. Aspek yang dinilai bagi Gubernur adalah:

a. Pembentukan kelembagaan Ketahanan Pangan/organisasi:

1) Pembentukan Kelembagaan Provinsi 2) Dewan Ketahanan Pangan

a) Peran ketua DKP Provinsi memimpin rapat koordinasi selama 3 tahun/ 2011-2013 (laporan dilampirkan)

b) Kehadiran Gubernur dalam Konferensi DKP Tahun 2012

c) Komitmen terhadap hasil Konferensi DKP Tahun 2012

d) Sekretariat pengelola (disertai SK Tim Sekretariat)

b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan 1) Situasi ketahanan pangan dan gizi selama

Tahun 2011 - 2013 (didukung dengan data dan informasi)

a) Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, pangan lokal lainnya)

i. Produksi pangan (data luas

tanam/populasi, produksi,

produktivitas dan persentase perkembangan produksi pangan); ii. Ketersediaan pangan berdasarkan

NBM selama Tahun 2011-2013 (Energi dan Protein; persentase ketersediaan energi dari kelompok

pangan sumber energi dan

lemak; serta perkembangan masing- masing selama tahun 2011-2013);

(32)

25 iii. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah provinsi selama tahun 2011-2013 (stok dan yang sudah disalurkan).

b) Perkembangan harga komoditas

pangan selama Tahun 2011-2013

i. Tersedianya data harga komoditas pangan (gabah, beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain);

ii. Fluktuasi harga pangan untuk m a s i n g - m a s i n g k o m o d i t a s (Coefficient of Variation <10).

c) Konsumsi pangan selama tahun 2011-2013

i. Tersedianya data konsumsi pangan (tingkat konsumsi energi dan protein);

ii. Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut;

iii. Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut;

iv. Skor PPH selama Tahun 2011-2013. d) Keamanan Pangan

i. Ketersediaan data/informasi keamanan pangan pada periode tahun 2011-2013;

ii. Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2011-2013 (kebijakan, penanganan, pengawasan) e) Kemiskinan (tahun 2011-2013)

i. Tersedianya perkembangan data penduduk miskin selama 3 tahun; ii. Persentase penduduk miskin

(33)

26 f) Status gizi penduduk

i. Tersedianya data perkembangan status gizi penduduk rata-rata selama tahun 2011-2013 (balita gizi buruk, angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, dll);

ii. Perkembangan jumlah balita gizi buruk;

iii. Perkembangan angka kematian bayi;

iv. Perkembangan angka kematian ibu melahirkan.

g) Sarana dan prasarana (selama Tahun 2011 - 2013)

i. Tersedianya data pembangunan/ rehabilitasi prasarana (irigasi teknis/ non teknis/jalan usahatani/pasar/cold storage/Rumah Potong Hewan/ Rumah Potong Ayam/Tempat Pelelangan Ikan);

ii. Tersedianya data ketersediaan benih dan bibit (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan);

iii. Tersedianya data perkembangan realisasi pemanfaatan KUR, KKPE, dll.

2) Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan selama Tahun 2011-2013

a) Pengembangan komoditas pangan

unggulan/kegiatan prioritas daerah ( d u k u n g a n p r o g r a m u n t u k

pengembangan produksi dan

produktivitas)

i. Pembangunan infrastruktur (program pembangunan/rehabilitasi prasarana irigasi teknis/non teknis/jalan

(34)

27 usahatani/pasar/cold storage/ RPH/RPA/TPI dan sumber dananya); ii. Penyediaan /bantuan sarana

produksi (program penyediaan sarana produksi tanaman pangan/ hortikultura/peternakan/ perikanan/ perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll) dan sumber dana;

iii. Perluasan lahan tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan (kelapa/ gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/ l a h a n p e n g g e m b a l a a n / a r e a l Hijauan Makanan Ternak (HMT)/

perluasan lahan budidaya

perikanan dan sumber dana;

iv. Pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak/ pengawasan dan pengendalian perikanan (program dan sumber dana);

v. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/hortikultura/ peternakan/perikanan/perkebunan (program dan sumber dana);

vi. Dukungan program/ kegiatan

penyuluhan tanaman pangan/

hortikultura/perkebunan/peternakan/ perikanan (program dan sumber dana); b) Penanganan kerawanan pangan

i. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) meliputi Tim SKPG, hasil rekomendasi tim SKPG, dan sumber dana;

ii. Pemberian bantuan pangan

(program dan sumber dana);

iii. Pengembangan cadangan pangan masyarakat (program dan sumber

dana untuk pengembangan

(35)

28 iv. Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan (program dan sumber dana);

v. Dukungan terhadap usaha

produktif kelompok pertanian tanaman pangan/ hortikultura/ perkebunan/ peternakan/ perikanan) meliputi program dan sumber dana; vi. Pembangunan/rehabilitasi pasar

tradisional (program dan sumber dana);

vii. Dukungan sarana dan prasarana transportasi (kendaraan/kapal pengangkut komoditas pangan) dan prasarana transportasi darat/laut/ udara (jalan/pelabuhan/terminal/ bandara, dsb) meliputi program dan sumber dana.

c) Penanganan kemiskinan

i. Penyediaan lapangan pekerjaan/ padat karya (upaya dan sumber dana);

ii. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor pemberian izin/regulasi/penghapusan pungutan- pungutan/pelayanan terpadu); iii. Pemberian bantuan modal usaha

(upaya dan sumber dana);

iv. Pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non APBN) pada jenjang pendidikan;

v. Pemberian jaminan kesehatan masyarakat miskin (pembiayaan obat, bahan medis habis pakai, vaksin, dan logistik lainnya serta sumber dana);

vi. Pengadaan pasar murah/subsidi pangan (program dan sumber dana).

(36)

29 d) Perbaikan gizi dan kesehatan

i. Peningkatan cakupan sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat (posyandu, puskesmas, poskesdes, dll) meliputi program dan sumber dana;

ii. Upaya perbaikan gizi, meliputi program perbaikan gizi (pemberian MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet Besi, Taburia, konseling gizi, dan lain-lain) dan sumber dana

3) Dukungan Swasta/Dunia Usaha terhadap Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi. a) Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor di bidang Ketahanan Pangan

i. Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor (pemberian izin/regulasi/penghapusan retribusi/pelayanan terpadu);

ii. Jumlah investor selama periode tahun 2011 – 2013.

b) Bentuk investasi (kerjasama

pemerintah provinsi dengan dunia usaha)

Bidang: (i) sarana prasarana (pasar/cold storage/RPH/RPA/TPI, dll); (ii) penyediaan saprodi (pertanian/ peternakan/perikanan/perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll); (iii) perluasan lahan pertanian/lahan penggembalaan/ Hijauan Makanan Ternak; (iv) pengadaan alsintan/peternakan/ perikanan/ perkebunan.

(37)

30 c. Prestasi dan penghargaan

1) Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi

2) Prestasi dan penghargaan Non-Pangan d. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk

melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/ atau softcopy (video/CD/Flashdisk)).

5.2. Aspek yang dinilai bagi Bupati/Walikota adalah:

a. Pembentukan kelembagaan Ketahanan

Pangan/organisasi:

1) Pembentukan Kelembagaan Kabupaten/ Kota

2) Dewan Ketahanan Pangan

a) Peran ketua DKP Kabupaten/Kota memimpin rapat koordinasi selama 3 tahun/2011-2013 (disertai laporan) b) Kehadiran Bupati/Walikota dalam

Sidang Regional selama 3 tahun (2011-2013)

c) Komitmen terhadap hasil Sidang Regional DKP

d) Sekretariat pengelola (disertai SK Tim Sekretariat)

b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan 1) Situasi ketahanan pangan dan gizi selama

Tahun 2011-2013 (didukung dengan data dan informasi, serta sumber datanya)

a) Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, pangan lokal lainnya)

i. Produksi pangan (data luas t a n a m / p o p u l a s i , p r o d u k s i , produktivitas; dan persentase

(38)

31 perkembangan produksi pangan), disesuaikan dengan kondisi wilayah:

- Wilayah Tanaman Pangan,

Hortikultura, Peternakan, Perkebunan, dan Perikanan

- Wilayah Tanaman Pangan,

Hortikultura, Peternakan, dan Perikanan

- Wilayah Perkebunan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan - Wilayah Perikanan, perkebunan,

peternakan, dan hortikultura ii. Ketersediaan pangan berdasarkan

NBM selama Tahun 2011-2013

(Energi dan Protein; persentase ketersediaan energi dari kelompok

pangan sumber energi dan

lemak; serta perkembangan masing- masing selama tahun 2011-2013); iii. Rata-rata penyediaan cadangan

pangan pemerintah kabupaten/kota selama tahun 2011-2013 (stok dan yang sudah disalurkan).

b) Perkembangan harga komoditas

pangan selama Tahun 2011-2013

i. Tersedianya data harga komoditas pangan (gabah, beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain);

ii. Fluktuasi harga pangan untuk masing-masing komoditas (Coefficient of Variation <10).

c) Konsumsi pangan selama tahun 2011-2013

i. Tersedianya data konsumsi pangan (tingkat konsumsi energi dan protein);

(39)

32 ii. Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 Kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut;

iii. Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut;

iv. Skor PPH selama Tahun 2011-2013. d) Keamanan Pangan

i. Ketersediaan data/informasi keamanan pangan selama tahun 2011-2013;

ii. Upaya penanganan keamanan

pangan periode tahun 2011 - 2013 (kebijakan, penanganan, pengawasan). e) Kemiskinan (tahun 2011-2013)

i. Tersedianya perkembangan data penduduk miskin selama 3 tahun; ii. Persentase penduduk miskin selama

3 tahun.

f) Status gizi penduduk

i. Tersedianya data perkembangan status gizi penduduk rata-rata selama tahun 2011-2013 (balita gizi buruk, angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, dll);

ii. Perkembangan jumlah balita gizi buruk;

iii. Perkembangan angka kematian bayi; iv. Perkembangan angka kematian ibu

melahirkan.

g) Sarana dan prasarana (selama tahun 2011-2013)

i. Tersedianya data pembangunan/ rehabilitasi prasarana (irigasi teknis/non teknis/jalan usahatani/ pasar/cold storage/Rumah Potong Hewan/Rumah Potong Ayam/Tempat Pelelangan Ikan),

(40)

33 ii. Tersedianya data ketersediaan benih

dan bibit (tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan);

iii. Tersedianya data perkembangan realisasi pemanfaatan KUR, KKPE, dll.

2) Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan selama Tahun 2011-2013

a) Pengembangan komoditas pangan

unggulan/kegiatan prioritas daerah

(dukungan program untuk

pengembangan produksi dan

produktivitas)

i. Pembangunan infrastruktur (program dan sumber dana) :

- Untuk Kabupaten : program pembangunan/ rehabilitasi prasarana (irigasi teknis/non teknis/jalan usahatani/ jembatan/ angkutan/ transportasi/pasar/cold storage/ RPH/RPA/TPI)

- Untuk Kota : program

pembangunan/rehabilitasi prasarana perdagangan dan jasa (jalan/ jembatan/ angkutan/ transportasi, gudang/tempat penyimpanan, pasar/RPH/RPA)

ii. Penyediaan/bantuan sarana produksi (program dan sumber dana):

- Untuk Kabupaten : penyediaan

sarana produksi tanama n

pangan/hortikultura/peternakan/ perikanan/perkebunan (benih/ bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll)

- Untuk Kota : fasilitasi dukungan sarana produksi, perdagangan,

(41)

34 industri dan jasa (perikanan, hortikultura, peraturan, perizinan, pasar/toko, dll)

iii. Ekstensifikasi dan optimalisasi pemanfaatan lahan (program dan sumber dana) :

- Untuk Kabupaten : Program perluasan lahan tanaman pangan/ hortikultura/ perkebunan (kelapa/ gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/ lahan penggembalaan/areal

Hijauan Makanan Ternak

(HMT)/perluasan lahan budidaya perikanan

- Untuk K ota : Program

optimalisasi pemanfaatan lahan (pemanfaatan lahan pekarangan/ KRPL, toga, dan lain-lain)

iv. Pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak/

pengawasan dan pengendalian

perikanan (program dan sumber dana);

v. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/hortikultura/ peternakan/perikanan/ perkebunan (program dan sumber dana);

vi. Dukungan program/kegiatan

penyuluhan tanaman pangan/

hortikultura/perkebunan/ peternakan/ perikanan (program dan sumber dana);

b) Program Penanganan kerawanan

pangan

i. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) meliputi hasil analisis situasi pangan dan gizi, tindak lanjut rekomendasi tim SKPG dan sumber dana;

(42)

35 ii. Pemberian bantuan pangan daerah

(program dan sumber dana);

iii. Pengembangan cadangan pangan masyarakat (pembangunan fisik lumbung pangan yang bukan berasal dari DAK dan sumber dana untuk pengembangan cadangan pangan masyarakat);

iv. Dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin/rawan pangan (PNPM, Demapan, PUAP,dll), meliputi program dan sumber dana. c) Peningkatan keterjangkauan pangan

meliputi upaya untuk mendukung usaha pangan kelompok (pertanian/ perkebunan/peternakan/perikanan, misal LDPM) meliputi program dan sumber dana

d) Peningkatan diversifikasi pangan

i. Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2 tahun;

ii. Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal;

iii. Sumber dana;

iv. Dukungan peraturan/kebijakan. e) Penanganan kemiskinan

i. Penyediaan lapangan pekerjaan/ padat karya (upaya dan sumber dana);

ii. Pemberian kemudahan untuk

menarik minat investor pemberian izin/regulasi/penghapusan pungutan-pungutan/pelayanan terpadu);

iii. Pemberian bantuan modal usaha (program dan sumber dana);

iv. Pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non APBN) pada jenjang pendidikan;

(43)

36

v. Pemberian jaminan kesehatan

masyarakat miskin (pembiayaan obat, bahan medis habis pakai, vaksin, dan logistik lainnya serta sumber dana);

vi. Pasar murah (kegiatan dan sumber dana).

f) Perbaikan gizi dan kesehatan

i. Peningkatan cakupan saran a pelayanan kesehatan kepad a masyarakat (posyandu, puskesmas, poskesdes, dll) meliputi program dan sumber dana;

ii. Upaya perbaikan gizi, meliputi program perbaikan gizi (pemberian MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet Besi, Taburia, konseling gizi, dan lain-lain)

c. Prestasi dan penghargaan

1) Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi

2) Prestasi dan penghargaan Non-Pangan e. Dokumentasi keberhasilan untuk melengkapi

informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau

softcopy (video/CD/Flashdisk)).

5.3. Aspek yang dinilai bagi Kepala Desa/Lurah adalah:

a. Kelembagaan pangan di desa/kelurahan (kelompok lumbung pangan/kelompok tani/ gapoktan/ dasawisma/ koperasi tani/ kelembagaan lainnya)

b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan 1) Penyediaan data dan informasi ketahanan

pangan (selama tahun 2011 – 2013)

a) Data produksi/ketersediaan komoditas pangan unggulan (tanaman pangan,

(44)

37 hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan) selama tahun 2011-2013

b) Data/informasi penduduk rawan

pangan/status gizi balita/kemiskinan tahun 2011– 2013

i. Data penduduk rawan pangan/ kemiskinan;

ii. Data perkembangan status gizi balita c) Data/informasi sarana dan prasarana

(jalan/jembatan/jalan usahatani/ irigasi/ alsintan/pasar)

d) Dukungan permodalan (UKM/

Koperasi/KUR/KKPE, dll)

2) Pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun 2011 – 2013

a) Produksi/ketersediaan pangan

i. Persentase perkembangan produksi/ ketersediaan pangan (rata-rata trend tahun 2011 - 2013);

ii. Upaya-upaya peningkatan produksi/ penyediaan pangan (peningkatan

prasarana, sarana produksi,

penanggulangan hama penyakit, penggunaan mekanisasi pertanian, jalan, transportasi, gudang/ penyimpanan, pasar, dll);

iii. Cadangan/lumbung pangan :

perkembangan jumlah kelembagaan

cadangan/lumbung pangan dan

sumber dana.

b) Peningkatan diversifikasi pangan (program dan sumber dana)

i. Program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan;

ii. Pengembangan pengolahan pangan lokal.

(45)

38 c) Penanganan Daerah Rawan Pangan/

Miskin

i. Pemberian bantuan pangan dari desa/kelurahan (bukan program raskin)

ii. Upaya pemerintah desa/kelurahan

dalam mengembangkan usaha

p r o d u k t i f k e l o m p o k u n t u k penanganan rawan pangan/miskin d) Perbaikan Gizi dan Peningkatan

Kesehatan

i. Upaya peningkatan pelayanaan kesehatan (Posyandu, Poskesdes, warung obat desa, pos persalinan terpadu, dll)

ii. Penanganan Balita Gizi Buruk iii. Sumber Dana

c. Prestasi dan penghargaan

1) Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi

2) Prestasi dan penghargaan Non-Pangan d. Dokumentasi keberhasilan untuk melengkapi

informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau

(46)

39

III. MEKANISME PENGUSULAN DAN PENILAIAN

A. Mekanisme Pengusulan

Pengusulan calon penerima Adhikarya Pangan Nusantara (APN) dapat dilakukan melalui dua jalur sebagai berikut:

1. Pengusulan secara berjenjang

Pengusulan calon penerima APN dilakukan oleh Badan/Kantor/Dinas/Unit Kerja Ketahanan Pangan selaku Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi dan selanjutnya diusulkan ke sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat. Pengusulan secara berjenjang dapat dilakukan untuk semua kategori, yaitu kategori Pelopor Ketahanan Pangan, Pemangku Ketahanan Pangan , Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan, Pelayanan Ketahanan Pangan, dan Pembina Ketahanan Pangan.

2. Pengusulan secara langsung

Pengusulan secara langsung dilakukan oleh:

a. Kelompok masyarakat dan/atau organisasi kemasyarakatan khusus untuk kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan Pemangku Ketahanan Pangan, pengusulannya harus disertai dengan rekomendasi dari instansi terkait.

b. Kementerian/lembaga yang menjadi anggota Dewan Ketahanan Pangan, termasuk eselon I lingkup Kementerian Pertanian untuk empat kategori, yaitu: Pelopor, Pemangku, Pelaku Pembangunan, dan Pelayanan Ketahanan Pangan.

Masing-masing kelompok masyarakat dan/atau organisasi kemasyarakatan, serta Kementerian/ Lembaga anggota DKP (termasuk eselon I lingkup Kementerian Pertanian), dapat mengusulkan calon penerima ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan maksimal 3 calon untuk setiap kategori.

(47)

40 Pengusulan secara langsung disampaikan kepada panitia penyelenggara pusat (Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan) yang selanjutnya akan diseleksi untuk memperoleh sebanyak 25 (dua puluh lima) penerima yang terdiri dari 10 (sepuluh) Pelayan, 10 (sepuluh) Pelaku, 3 (tiga) Pelopor, dan 2 (dua) Pemangku.

Pengusulan calon penerima ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat Pusat dilakukan dengan melengkapi dokumen sebagai berikut :

1. Formulir pengajuan, bukti berkelakuan baik dan profil calon penerima yang disusun dalam satu dokumen. Khusus bagi calon dari kategori pelopor dan pemangku yang diusulkan secara langsung

oleh kelompok masyarakat/organisasi

kemasyarakatan harus disertai dengan

rekomendasi dari instansi terkait.

2. Data pendukung seperti artikel, karya ilmiah, foto kegiatan/audiovisual, contoh produk yang disusun dalam satu dokumen.

Batas waktu pengiriman usulan calon penerima penghargaan APN 2014 adalah sebagai berikut:

- Dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi paling lambat tanggal 15 Agustus 2014 (stempel pos).

- Dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi atau pengusulan yang dilakukan secara langsung, dikirimkan ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat Pusat

paling lambat tanggal 15 September 2014 (stempel pos).

(48)

41

B. Mekanisme Penilaian

Penilaian calon penerima penghargaan APN secara umum dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut : 1) Seleksi Awal

Seleksi awal dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan umum dan kelengkapan formulir pengajuan. Khusus untuk pelopor dan pemangku disertai rekomendasi dari instansi terkait.

2) Seleksi Dokumen

Seleksi dokumen dilakukan melalui penilaian terhadap profil calon penerima dan data pendukungnya dengan menggunakan kuesioner (lampiran 1 s.d 6). Rekapitulasi hasil seleksi (administrasi dan dokumen pendukung penerima penghargaan) dilakukan oleh Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota/Provinsi dan Pusat.

3) Hasil seleksi dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan selanjutnya disampaikan kepada Tim Penilai untuk diteliti dan dinilai. Hasil tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan daftar nominasi yang selanjutnya akan dilakukan : - Verifikasi lapangan dan wawancara untuk

kategori pelopor, pemangku, pelaku

pembangunan, pelayanan, dan pembina

ketahanan pangan (Kepala Desa/Lurah).

- Expose dan wawancara untuk Kategori Pembina (Gubernur dan Bupati/Walikota).

4) Verifikasi lapangan atau expose

Verifikasi lapangan dimaksudkan untuk melihat kesesuaian data/informasi yang disampaikan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan dengan menggunakan kuesioner (lampiran 1 s.d 6). Sementara itu bagi Gubernur dan Bupati/Walikota yang memenuhi persyaratan akan melakukan

(49)

42 5) Penetapan Peringkat Nominasi

Hasil verifikasi lapangan dan hasil penilaian expose

di tingkat pusat akan digunakan sebagai dasar untuk penetapan peringkat nominasi yang akan disampaikan kepada Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan/Kepala Badan Ketahanan Pangan.

Adapun mekanisme penilaian secara rinci pada masing-masing kategori adalah sebagai berikut :

a.Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan Pemangku Ketahanan Pangan

1) Tingkat Kabupaten/Kota

Usulan calon penerima yang masuk ke

Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan

Kabupaten/Kota akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokum en/verifikasi lapangan oleh tim di tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan yang selanjutnya akan diusulkan ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi.

2) Tingkat Provinsi

Usulan calon penerima dari kabupaten/kota yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen /verifikasi lapangan oleh tim seleksi di tingkat provinsi. Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan yang selanjutnya akan diusulkan ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat.

(50)

43

3) Tingkat Nasional

Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim tingkat nasional.

Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan 5 (lima) calon terbaik untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 5 (lima) calon terbaik untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan.

b.Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dan Pelayanan Ketahanan Pangan

Penilaian calon yang diusulkan melalui Dewan Ketahanan Pangan :

1) Tingkat Kabupaten/Kota

Usulan calon penerima yang masuk ke

Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan

Kabupaten/Kota akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim seleksi di tingkat kabupaten/kota.

Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan yang dapat mewakili kelompok pengembangan produksi/ pemberdayaan masyarakat /pengembangan industri pangan olahan/perakitan teknologi pangan.

Disamping itu, ditetapkan juga 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan yang dapat mewakili penyuluh/ pendamping, pengawas/pengendali organisme

pengganggu tumbuhan/medik veteriner/

penyidik, dan peneliti. Keenam calon terbaik dari dua kategori tersebut dapat diusulkan ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi.

(51)

44

2) Tingkat Provinsi

Usulan calon penerima dari kabupaten/kota yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/ verifikasi lapangan oleh tim seleksi di tingkat provinsi. Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan yang dapat mewakili kelompok pengembangan produksi/ pemberdayaan masyarakat /pengembangan industri pangan olahan/perakitan teknologi pangan.

Disamping itu, ditetapkan juga 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan yang dapat mewakili penyuluh/ pendamping, pengawas/pengendali organisme

pengganggu tumbuhan/medik veteriner/

penyidik, dan peneliti. Keenam calon terbaik dari dua kategori tersebut dapat diusulkan ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat.

3) Tingkat Nasional

Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim verifikasi tingkat nasional. Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan 50 (lima puluh) calon terbaik untuk Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dan 15 (lima belas) calon terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan.

(52)

45

c.Kategori Pembina Ketahanan Pangan 1) Gubernur

Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat akan dilakukan seleksi persyaratan dan penilaian dokumen oleh tim verifikasi tingkat nasional.

Hasil seleksi awal tersebut disampaikan kepada Tim Penilai Tingkat Nasional untuk selanjutnya para calon akan dinilai melalui expose dan wawancara untuk menghasilkan nominasi penerima APN.

2) Bupati/Walikota

Usulan calon penerima dari kabupaten/kota yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim seleksi di tingkat provinsi. Selanjutnya ditetapkan 1 (satu) calon terbaik yang akan diusulkan ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat.

Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat akan dilakukan seleksi persyaratan dan penilaian dokumen oleh tim verifikasi tingkat nasional.

Hasil seleksi awal tersebut disampaikan kepada Tim Penilai Tingkat Nasional untuk selanjutnya para calon akan dinilai melalui expose dan wawancara untuk menghasilkan nominasi penerima APN.

3) Kepala Desa/Lurah

Usulan yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota dilakukan seleksi/penilaian oleh Tim Seleksi di tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya ditetapkan 1 (satu) calon terbaik yang akan diusulkan ke tingkat provinsi.

(53)

46 Usulan calon penerima dari kabupaten/kota yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi akan dilakukan seleksi persyarata n/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim seleksi di tingkat provinsi. Selanjutnya ditetapkan 1 (satu) calon terbaik yang akan diusulkan ke tingkat nasional.

Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim verifikasi tingkat nasional. Hasil seleksi tersebut akan digunakan sebagai peringkat nominasi untuk dilakukan verifikasi

lapangan untuk menghasilkan nominasi

penerima APN

Tabel 1. Jumlah Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk masing-masing Kategori

No. Kategori Jumlah

Penerima *)

1 Pelopor Ketahanan Pangan 5 2 Pemangku Ketahanan Pangan 5 3 Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan

(kegiatan produksi pangan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan industri pangan olahan, atau perakitan teknologi pangan)

50

4 Pelayanan Ketahanan Pangan

(penyuluhan, penelitian/ pengembangan, pengawasan/ pengendalian)

15

5 Pembina Ketahanan Pangan

 Gubernur = 5  Bupati/Walikota = 10  Kepala Desa = 10 25 Jumlah 100 Keterangan :

*) Komposisi ini dapat berubah sesuai dengan jumlah calon yang masuk dan hasil seleksi, namun demikian tidak merubah jumlah total penerima Penghargaan APN.

(54)

47

C. Mekanisme Penetapan

Tim Verifikasi dan Tim Penilai Tingkat Nasional membuat rekomendasi calon penerima Penghargaan APN dan mengusulkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan sebanyak 100 calon penerima yang selanjutnya disampaikan kepada Menteri Pertanian selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan untuk ditetapkan sebagai penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014.

(55)

48

IV. PENYELENGGARAAN

A. Ruang Lingkup Penyelenggaraan

Dalam proses penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN perlu dilakukan persiapan pelaksanaan, sosialisasi, penjaringan dan seleksi calon yang dilakukan oleh daerah dan pusat. Sosialisasi pemberian Penghargaan APN kepada masyarakat dan instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dapat dilakukan melalui pertemuan dan publikasi di berbagai media cetak maupun elektronik. Di tingkat nasional akan dilakukan upacara penyerahan penghargaan oleh Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan dan dialog interaktif dengan Menteri Pertanian selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan.

B. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014 direncanakan akan dilaksanakan pada Bulan November 2014 di Istana Negara. Waktu penyelenggaraan dapat berubah sesuai dengan kesediaan waktu Presiden Republik Indonesia. Jadwal tentatif pelaksanaan penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN Tahun 2014 adalah sebagaimana pada Tabel 2.

(56)

49 Tabel 2. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Penyelenggaraan

Pemberian Penghargaan APN Tahun 2014

No. Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov

1. Persiapan: - Penetapan Panitia Penyelenggara - Penyusunan Pedoman Umum dan Petunjuk Pelaksanaan X X X X X 2. Sosialisasi : - Pusat- Provinsi - Provinsi Daerah X X X X 3. Penjaringan dan Seleksi Calon X X X X 4. Verifikasi dan Penilaian X X X X 5. Penetapan Calon Penerima APN X X 6. Penyerahan Penghargaan X Keterangan : jadwal disesuaikan dengan agenda kenegaraan Presiden

C. Pembiayaan

Penyelenggaraan Pemberian Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014 dibiayai dari anggaran APBN Tahun 2014 Kementerian Pertanian dan kementerian lainnya, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Gambar

Tabel  1.  Jumlah  Penerima  Penghargaan  Adhikarya  Pangan  Nusantara untuk masing-masing Kategori

Referensi

Dokumen terkait