• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENGKAJIAN: 1 SUBYEKTIF

a. Pengumpulan data dasar

 Data demogrfi (Nama, usia, jenis kelamin, waktu masuk rumah sakit, waktu pengkajian

 Keluhan utama :

 Perubahan output, perubahan pola miksi, perubahan warna urin, nyeri

 Riwayat penyakit sekarang (perjalanan penyakit dari pertama timbugejala sampai dibawa ke pelayanan kesehatan)

Contoh : nyeri (lokasi, tipe, durasi, factor pencetus, dan yeng meredakan nyeri)

 Riwayat kesehatan masa lalu (riwayat penyakit ginjal, penyakit sistemik)

 Riwayat kesehatan keluarga (penyakit sistemik yang diturunkan, keluarga yang menderita penyakit ginjal atau infeksi lainnya)

 Pola kehidupan sehari hari a. Pola eliminasi

Pola berkemih dikaji untuk mendeteksi faktor predisposisi terjadinya UTI.

Frekuensi berkemih, urgency, disuria, rasa terbakar saat berkemih, b. Pola makan (mual muntah, nafsu makan menurun)

c. Pola kebersihan diri

Higiene personal, kehamilan, pola hubungan seksual, pemakaian kontrasepsi.

 Pengetahuan pasien tentang resep medikasi antimikrobal dan tindakan pencegahan

OBYEKTIF

a. Review of sistem

Integumen : akral, turgor, gatal , pucat, edema,kering, bersisik Cardiovaskuler : Tekanan Darah, Jugular Venous Pressure, nadi

Respiratory : frekuensi nafas (RR), kesemetrisan ekspansi dada, auskultasi (rales, ronkhi)

Gastrointestinal : mulut bau amoniak, anoreksia, nausea, vomiting, timbang berat badan Musculoskeletal : lemas, edema ekstremitas

4 Neurology : penurunan kesadaran, kejang

Genitourinary : inspeksi : Urine dikaji volume, warna, konsentrasi dan baunya Palpasi : Kandung kemih, ginjal, apakah ada nyeri tekan Perkusi : kandung kemih , ginjal

Psikologis : perubahan tingkah laku,

b. Pemeriksaan penunjang:1,2

 Urinalysis

 Hitung koloni

UTI didiagnosis oleh adanya bakteri dalam urin.hitung koloni permililiter urin dari urin tampung aliran tengah, spesimen dari kateter atau aspirasi jarum supra pubis dianggap sebagai kriteria utama adanya infeksi.

 Kultur urin

 Pemeriksaan darah lengkap (leukocytosis)

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Berdasarakan pada data pengkajian,diagnosis keperawatan dapat mencakup yang berikut:

1. Nyeri akut3 berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih, dan struktur traktus urinarius lain

2. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan penurunan kapasitas atau iritasi kandung kemih sekunder terhadap infeksi 3

3. Gangguan keseimbangan cairan

4. Kurang pengetahuan tentang faktor predisposisi infeksi dan kekambuhan deteksi dan pencegahan kekambuhan, dan terapi farmakologis.3

5. infeksi berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih4

Masalah kolaboratif

Komplikasi potensial (berdasakan data pengkajian) 1. Gagal ginjal berkaitan kerusakan ginjal yang luas 2. sepsis

INTERVENSI KEPERAWATAN Diagnosis 1:

Mandiri2

5 1. Catat lokasi dan karakteristik (sifat, intensitas, lokasi, lamanya dan faktor pencetus serta

penurun nyeri). Perhatikan tanda nonverbal peningkatan TD dan nadi, gelisah merintih.

2. Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan perubahan karakteristik nyeri 3. Berikan tindakan kenyamanan, contoh pijatan punggung

4. Bantu dalam manajemen nyeri (relaksasi dan distraksi) 5. Berikan kompres hangat pada area nyeri

6. Motivasi klien untuk mengkonsumsi cairan yang adekuat (minum 3-4 liter perhari dalambatas kemampuan jantung) dan hindari minuman iritatif pada kandung kemih.

7. Kaji respon terhadap tindakan penurun nyeri.

8. Pendidikan pasien. Pada klien yang mengalami kekambuhan infeksi traktus urinarius harus diberikan rincian intruksi sebagai berikut:

o Mengurangi konsentrasi patogen pada orifisium vagina melalui tindakan higien.

o Berkemih setiap 2 sampai 3 jam dalam sehari dan kosongkan kandung kemih dengan sempurna.

Kolaborasi1

9. Berikan analgesik pada penurunan rasa nyeri yang optimal.

10. Memberikan terapi antimikrobal

Diagnosis 2:

Mandiri4

1. Ukur dan catat haluaran urine setiap kali berkemih 2. Anjurkan klien berkemih setiap 2 sampai 3 jam

3. Palpasi kandung kemih tiap 4 jam untuk mengetahui adanya distensi 4. Bantu pasien ke kamar kecil, memakai pispot atau urinal.

5. Bantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman untuk berkemih

6. Anjurkan pasien menghindari minum 2 sampai 3 jam sebelum tidur dan anjurkan untuk berkemih sebelum tidur sehingga dapat tidur secara maksimal.

7. Jelaskan seluruh prosedur diagnostik yang digunakan untuk mengevaluasi ISK lebih jauh

Diagnosis 5:4

1. Kaji suhu tubuh tiap 4 jam dan laporkan ika kenaikan suhu tubuh lebih dari 38,5 oC 2. Perhatikan karakteristik urine dan laporkan jika keruh dan baunya menyimpang 3. Tampung urine arus tengah dan atau urine yang bersih untuk periksa kultur dan

sensitivitas jika urine yang keluar mencurigakan

6 4. Anjurkan untuk meningkatkan masukan cairan lebih dari 2500 ml/hari untuk mendorong

keluar bakteri kecuali ada kontraindikasi.

5. Pantau contoh urine ulang untuk kultur dan sensitivitas untuk penentuan respon terhadap terapi.

6. Intrusikan pasien menyediakan waktu untuk mengosongkan kandungkemih secara tuntas setiap kali berkemih.

7. Ajarkan pasien untuk mandi setiap hari dengan sabun antibakteri.

8. Ajarkan pasien wanita untuk menghindari mandi rendam

9. Berikan higiene perineal yang baik, jaga daerah perianal tetap kering dan bersih.

10. Ajarkan paien wanita untuk membersihkan / merawat perineal setelah berkemih dengan gerakan dari depan ke belakang.

Daftar Pustaka:

1. Smeltzer and bare.2000. Bruner & Suddarth’s. Textbook of Medical Surgical Nursing.8th edition. Lippincott: Philadelphia

2. Doenges, Marilynn E.1993. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. EGC:Jakarta 3. Carpenito, Lynda Juall. 1995.Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis.

Edisi 6. EGC:Jakarta

4. Tucker, Susan martin; Connobio,Mary M;Paquette, Eleanor V,etal.1993. Standar Perawatan Pasien.vol.3. jakarta:EGC

CONTOH APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN INFEKSI TRAKTUS URINARIUS

A. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : senin,22 februari 2008 jam 10.00 wib Tanggal MRS : senin,23 februari 2008 jam 09.30 wib No Register : 61028

1. Identitas klien

Nama : Ny.S

Umur : 33 th

Alamat : Jl. Rjawali 66 Banyuwangi

7 Status pernikahan : sudah menikah

Agama : islam

Suku : jawa

Pendidikan : tidak tamat SD Pekerjaan : pedagang sayur Sumber informasi : klien dan suami klien Diagnosis Medis : infeksi traktus urinarius

2. keluhan utama

a. saat MRS : klien mengatakan punggungnya sakit

b. saat pengkajian : kien mengatakan punggungnya sakit dan panas dan mual

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien mengatakan sejak 6 hari yang lalu punggungnya terasa sakit, sakit dirasakan semakin parah sejak 2 hari yang lalu. Sakit yang dirasakan hilang timbul, sakit kadang hilang saat tidur, dan saat buang air kecil sakit meningkat kuat serasa seperti ditusuk tusuk dari punggung menjalar ke bawah saluran kencing. Tubuhnya terasa semakin lemah karena sejak 2 hari yang lalu demam dan nafsu makannya menurun karena mual dan muntah. Pada tanggal 22 Februari 2008 jam 10.00 wib klien datang ke UGD RSUD Blambangan. Di UGD klien diinfus dan dipindah ke ruangan penyakit dalam sampai sekarang.

4. Riwayat penyakit dahulu

Klien mengatakan tidak pernah sakit sebelumnya.

5. Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan ayahnya punya penyakit darah tinggi

6. Data psikososial

Pola komunikasi : Klien menggunakan bahasa jawa dan bahasa indonesia.

Presepsi klien terhadap sakit : Klien menanyakan apakah sakit yang dirasakan dapat sembuh?

Pola spiritual : Klien mengatakan menjalankan sholat 5 waktu secara rutin.

7. pola aktifitas sehari hari a. nutrisi

8 SMRS : klien makan 3 kali sehari, komposisi nasi-sayur-lauk, dan kadang disertai buah.

Minum kurang lebih 2 liter air putih per hari dan tiap hari minum secangkir kopi sebelum berangkat kerja.

MRS : klien mengatakan semenjak masuk RS makan atau minum sedikit sekali karena masih terasa mual dan muntah.

b. Eliminasi

SMRS : klien mengatakan biasanya kencing kurang lebih dari 5 x/hari, sejak 6 hari yang lalu kencing lebih sering dari biasanya, tidak dapat ditahan dan setiap kencing terasa sakit dan air kencing yang keluar sedikit.

Klien BAB 2x/hari dengan konsistensi lunak.

MRS : klien kencing diatas tempat tidur dengan pispot, air kencing berwarna kuning

kecoklatan. Kencing sering dan setiap ingin kencing tidak dapat ditahan.setiap kencing terasa panas dan sakit.

Klien BAB 1x/hari dengan konsistensi lunak.

c. pola istirahat tidur

SMRS : klien mengatakan tidur kurang lebih 7 jam sehari pada waktu malam.

MRS : klien mengatakan tidur tidak nyenyak, sering terbangun pada waktu malam untuk kencing.

d. Pola kebersihan diri

SMRS : Klien mengatakan mandi 2x/hari dengan sabun dan air bersih. Klien mengatakan sering kencing di WC umum saat bekerja jual sayur di pasar dan cebok dengan gayung umum.

MRS : klien mengatakan mandi seka sejak MRS dan cebok dengan diguyur air dalam botol karena kencing di pispot.

9. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : klien tampak lemah tidur di tempat tidur, terpasang selang infus di tangan kiri.

a. Kesadaran : compos mentis

b. TTV : N: 74 x/menit, TD:120/80 mmHg, RR:20 x/menit, S: 39oC c. Kepala dan Leher

Kepala : wajah pucat ,

mata : konjungtiva tidak anemis kanan dan kiri, sklera tidak icterus hidung : simetris, pernafasan cuping hidung tidak ada.

Telinga : bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.

9 Mulut : mukosa bibir kering

Leher : tidak ada pembesaran tiroid dan tidak ada peningkatan jugular venous pressure.

d. Thorak

e. Abdomen

inspeksi : perut flat/datar auskultasi : bising usus 8 x/menit

palpasi : nyeri tekan di kwadran kiri dan kanan bawah dan distensi kandung kemih perkusi : seluruh kwadran perut perkusi timpani. Bagian kandung kemih perkusi dullness

f. ekstremitas edema tidak ada

kekuatan otot ekstremitas atas kanan dan kiri 5,ekstremitas bawah kanan dan kiri 5 g. genetalia

genetalia eksterna : tampat kemerahan dan sedikit kotor.

h. integumen

kulit terasa kering dan turgor kulit kurang elastis kembali lebih dari 1 menit.

10. Pemeriksaan Penunjang a. Urinalysis

leukosit dalam urin ++, eritrosit dalam urine + b. Darah lenkap

leukosit : 11.000/µl Hb : 10 gr/dl

Pemeriksaan PARU JANTUNG

Inspeksi Ekspansi dada simetris, tidak ada retraki intercoste

Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi Vocal fremitus simetris Ictus caordis teraba di ICS 5 Midclavicula line sinistra

Perkusi Batas jantung atas: ICS 3

Batas jantung bawah : ICS5

Batas kanan : linea sternalis sinistra Batas kiri : linea axilla anterior

sinistra

auskultasi BJ jantung tunggal reguler

resonan resonan

resonan resonan resonan redup

10

Ht : 35 %

Trombosit : 200.000 /µl

B.ANALISA DATA

Data Problem Etiologi

S: klien kencing diatas tempat tidur dengan pispot, air kencing berwarna kuning kecoklatan. Kencing sering dan setiap ingin kencing tidak dapat ditahan

O:

 N: 74 x/menit, TD:120/80 mmHg, RR:20 x/menit, S: 39oC

 Nyeri tekan abdomen kwadran bawah

 genetalia eksterna : tampat kemerahan dan sedikit kotor

 warna urin kuning kecoklatan a. Urinalysis

leukosit dalam urin ++, eritrosit dalam urine +

b. Darah lenkap

leukosit : 11.000/µl

Perubahan pola

eliminasi berhubungan dengan

penurunan kapasitas atau iritasi kandung kemih sekunder terhadap infeksi

S: Klien mengatakan sakit pada punggung dan meningkat kuat seperti ditusuk-tusuk saat kencing

O:

 N: 74 x/menit, TD:120/80 mmHg, RR:20 x/menit, S: 39oC

 Nyeri tekan abdomen kwadran bawah

 genetalia eksterna : tampat kemerahan dan sedikit kotor

Nyeri akut inflamasi dan infeksi struktur traktus urinarius

11 Analisa dan tambahkan!!

S :...

O :...

Analisa dan tambahkan!

...

Analisa dan tambahkan!

...

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan penurunan kapasitas atau iritasi kandung kemih sekunder terhadap infeksi

2. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan infeksi struktur traktus urinarius

C. RENCANA KEPERAWATAN Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 x 24 jam maka pola eliminasi normal Kriteria hasil

S: Klien melaporkan BAK lancar dan tuntas tidak sering, tidak menetes, dapat dikendalikan dan tidak sakit

O :

 N: 60-80 x/menit, TD:110-120/70-80 mmHg, RR:16-24 x/menit, S: 36,5-37,5oC

 Nyeri tekan abdomen kwadran bawah tidak ada

 genetalia eksterna bersih, tidak kemerahan

 warna urin kuning bening, jumlah setiap kencing ±150 cc

 Urinalysis

leukosit dalam urin -, eritrosit dalam urine -

 Darah lenkap

leukosit : 3000-10.000/µl

Diagnosis 1:

Mandiri

1. Ukur dan catat haluaran urine setiap kali berkemih 2. Anjurkan klien berkemih setiap 2 sampai 3 jam

3. Palpasi kandung kemih tiap 4 jam untuk mengetahui adanya distensi 4. Bantu pasien ke kamar kecil, memakai pispot atau urinal.

5. Bantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman untuk berkemih

6. Anjurkan pasien menghindari minum 2 sampai 3 jam sebelum tidur dan anjurkan untuk berkemih sebelum tidur sehingga dapat tidur secara maksimal.

12 7. Jelaskan seluruh prosedur diagnostik yang digunakan untuk mengevaluasi ISK lebih jauh Kolaborasi

8. Memberikan terapi antimikrobal

D. IMPLEMENTASI Diagnosis 1:

1. Mengukur dan mencatat haluaran urine setiap kali berkemih 2. Menganjurkan klien berkemih setiap 2 sampai 3 jam

3. Mempalpasi kandung kemih tiap 4 jam untuk mengetahui adanya distensi 4. Membantu pasien dalam BAK ke kamar kecil, memakai pispot atau urinal.

5. Membantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman untuk berkemih. Mengajarkan cara cebok yang bersih dan sehat dan mengintruksikan klien untuk senantiasa melakukannya tiap selesai BAK dan BAB.

6. Menganjurkan klien minum air putih lebih dari 2500 ml/hari.

7. Menganjurkan pasien menghindari minum 2 sampai 3 jam sebelum tidur dan anjurkan untuk berkemih sebelum tidur sehingga dapat tidur secara maksimal.

8. Menjelaskan seluruh prosedur diagnostik yang digunakan untuk mengevaluasi ISK lebih jauh

Kolaborasi

9. Membantu klien meminum obat antimikrobal dan memasukkan injeksi cefotaxime 500 mg IV

E.EVALUASI

S: Klien melaporkan BAK masih terasa sakit, dan sering tapi masih bisa ditahan setiap ingin kencing

O :

 N: 70 x/menit, TD:110/80 mmHg, RR: 24 x/menit, S: 37,5oC

 Nyeri tekan abdomen kwadran bawah

 genetalia eksterna bersih, kemerahan

 warna urin kuning sedikit kecoklatan , jumlah setiap kencing ± 50 cc

 Urinalysis

leukosit dalam urin +, eritrosit dalam urine -

 Darah lenkap leukosit : 10.000/µl

13 A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi nomer 1-9

14

II. GLOMERULONEFRITIS AKUT

Dokumen terkait