• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II Pengelolaan kasus

B. Asuhan Keperawatan Kasus

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU

I. BIODATA

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. E

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 17 tahun

Ststus Perkawinan : Belum menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ikut orang tua

Alamat : Dusun VII, Desa Perk Bukit Lawang

Tanggal Masuk RS : 29 April 2014

No. Register : 03.33.09

Ruangan/kamar :Gunung sitoli

Tanggal pengkajian : 02 juni 2014

Diagnose Medis : Skizofrenia paranoid

II. KELUHAN UTAMA

Klien sering mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk memukul kaca dan menyuruh untuk tidak tidur pada malam hari, klien sering bicara-bicara sendiri, marah-marah tanpa sebab, menyendiri dan kabur dari rumah.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya

Klien sering mendengar suara yang menyuruhnya untuk memukul kaca dan menyuruhnya tidak tidur pada malam hari

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan

Klien mengatakan dengan menyendiri keadaan dapat kembali baik

B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan

Klien mengatakan sudah lebih tenang selama dirawat tetapi masih sering mendengar suara-suara dan susah tidar

2. Bagaimana dilihat

Klien tampak lebih senang menyendiri dan suka termenung

C. Severity

Klien merasa terganggu dengan keadaannya yang sekarang

D. Time

Sampai saat ini klien masih mengalami kondisi tersebut

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

1 tahun yang lalu klien pernah mengalami gangguan jiwa, tetapi kambuh lagi kerena klien tidak teratur minum obat.

B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Klien pernah melakukan pengobatan ke dukun C. Pernah dirawat/dioperasi

Klien pernah di rawat di rumah sakit jiwa sebelumnya D. Lama dirawat

Klien dirawat di rumah sakit jiwa 1 tahun yang lalu E. Alergi

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua

kedua orang tua klien tidak memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa seperti yang di alami klien

B. Saudara kandung

Klien adalah anak pertama dari dua bersaudara dan adik dari klien adalah seorang perempuan dan tidak memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa seperti yang di alami klien

C. Penyakit keturunan yang ada

tidak ada penyakit keturunan dikeluarga keluarga klien

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

klien tidak memiliki saudara ataupun keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami klien

E. Anggota keluarga yang meninggal

tidak ada anggota keluarga klien yang meninggal

I. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien terhadap penyakitnya

klien mengatakan sudah lama merasakan sakit seperti ini tapi tidak sembuh-sembuh juga dan merasa bosan berada di lingkungan rumah sakit jiwa

B. Konsep diri

- Gambaran diri

klien mengatakan tubuhnya tetap seperti biasa dan menerima apa yang ada pada dirinya

- Ideal diri

klien mengatakan ingin cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit supaya bisa sekolah sesuai dengan keinginannya

- Harga diri

klien mengatakan selalu membuat orang lain kesusahan terutama kedua orang tuanya

- Peran diri

klien seorang anak laki-laki, sebagai abang dari adik perempuan dan sebagai anak

- Identitas

Klien merupakan seorang anak laki-laki tamatan SMP

C. Keadaan emosi

Keadaan emosional klien tampak labil namun klien kooperatif

D. Hubungan sosial

- Orang yang berarti

klien mengatakan dekat dengan kedua orang tuanya - Hubungan dengan keluarga

klien mengatakan dekat dengan keluarganya terutama kepada orang tua dan adik kandungnya

- Hubungan dengan orang lain

klien menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, terutama sesama pasien di ruangan

- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

klien tidak mengalami hambatan berhubungan dengan orang lain

E. Spiritual

- Nilai dan keyakinan

Klien menganut agama islam dan klien selalu berdoa disaat pagi dan malam hari dengan harapan cepat sembuh

- Kegiatan ibadah

klien hanya berdoa di tempat tidur

II. STATUS MENTAL

- Tingkat kesadaran

Klien sadar penuh (compos mentis), namun klien tampak lesu dan bingung

- Penampilan

Kurang rapi, ramput terpotong rapi, kuku tidak terlalu panjang - Pembicaraan

Selama dilakukan wawancara klien mudah di ajak bicara, sedikit lambat(bicara lambat) dan menjawab pertanyaan dengan singkat

- Alam perasaan

Klien tampak lesu dan tidak bersemangat

- Afek

Apek klien datar klien sulit untuk merespon stimulus yang diberikan - Interaksi selama wawancara

Selama dilakukan wawancara klien tampak kooperatif dan kontak mata mudah teralih ke segala arah dan tampak bingung

- Persepsi

Klien sering mendegar suara-suara yang wujudnya tidak bisa dilihat oleh orang lain dan klien juga mengatakan sering melihat anak pamannya yang telah meninggal dunia.

- Proses pikir

Klien mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat - Isi pikir

Saat dilakukan wawancara klien mampu menjawab dan klien kooperatif

- Waham

Saat dilakukan wawancara klien tampak curiga dengan keadaan sekitar

- Memori

gangguan daya ingat jangka pendek

III. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum

Compos mentis (CM), namun klien tampak gelisa dan lesu (tidak bersemangat) B. Tanda-tanda vital - Suhu tubuh : 36,50c - Tekanan darah : 110/80 mmhg - Nadi : 80 x/m - Pernafasan : 20 x/m

Pemeriksaan Head to toe C. Kepala dan rambut

- Bentuk : Bulat ( simetris )

- Ubun-ubun : Normal, tidak ada ditemukan adanya tonjolan - Kulit kepala : Bersih

Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut : rambut pendek dan merata

- Bau : tidak berbau

- Warna kulit: : kuning langsat

Wajah

- Warna kulit : Kuning langsat - Struktur wajah : simetris (oval)

- Raut wajah : tampak tidak semangat (lesu)

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan: kedua mata lengkap dan simetris, keadaan mata tampak cekung

- Palbebra : tidak ditemukan adanya kelainan - Konjungtiva : tampak merah

- Pupil : reaksi terhadap cahaya baik

- Cornea dan iris: tidak ditemukan adanya kelainan - Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

- Tekanan bola mata: tidak dilakukan pemeriksaan

- Lingkar bola mata: tampak sembab terlihat gelap (kecokelatan) - Kelopak mata: tampak lengket

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi: tidak ditemukan adanya kelainan dan letaknya di medial

- Lubang hidung : normal dan simetris

- Cuping hidung : normal dan tidak ada kelainan

Telinga

- Bentuk telinga : bentuk antara telinga kanan dan kiri normal (simetris)

- Lubang telinga: tidak ditemukan adanya kelainan pada lubang telinga, adanya serumen pada lunbang telinga

- Ketajaman pendengaran: dapat mendengarkan dengan baik

Mulut dan faring

- Keadaan bibir: bibir tampak kering

- Keadaan gusi dan gigi: gusi dan gigi terlihat bersih - Keadaan lidah: lidah tampak bersih

- Orofaring: tidak ditemukan adanya kelainan - Mulut: sering menguap

Leher

- Posisi trachea: posisi trachea normal di bagian medial

- Thyroid: tidak ditemukan adanya pembengkakan pada thyroid - Suara: suara normal(lambat)

- Kelenjar limfe: tidak ditemukan adanya pembengkakan pada kelenjar limfe

- Vena jugularis: tidak ditemukan adanya pembesaran pada vena jugularis

- Denyut nadi karotis: denyut nadi karotis teraba

Pemeriksaan integumen

- Kebersihan : kurang bersih

- Warna : kulit berwarna kuning langsat

- Kelembaban : kulit tampak kering

- Kelainan pada kulit : tidak ditemukan adanya kelainan pada kulit

IV. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan : 3 x/hari

- Nafsu/selera makan : nafsu makan kuat

- Nyeri ulu hati : tidak ditemukan adanya nyeri ulu hati

- Alergi : klien tidak memiliki riwayat alergi

- Mual dan muntah : klien tidak mengalami ataupun merasakan mual dan muntah

- Tampak makan dan memisahkan diri (pasien gangguan jiwa): klien tidak pernah memisahkan diri dengan orang lain pada saat makan. - Waktu pemberian makan : pagi, siang dan sore

- Jumlah dan jenis makanan: 1 porsi, jenis nasi, lauk pauk + buah - Waktu pemberian cairan/minum: tidak ditentukan, sesuai dengan

kebutuhan klien

- Masalah makan dan minum: klien tidak mengalami kesulitan dalam menelan dan mengunyah makanan

II. Perawatan diri/personal hygiene

- Kebersihan tubuh: kebersihan tubuh klien kurang, karena klien mandi jarang menggunakan sabun mandi

- Kebersihan gigi dan mulut: gigi dan mulut tampak bersih

- Kebersihan kuku kaki dan tangan: kuku tangan dan kaki klien tidak panjang dan kurang bersih

III. Pola kegiatan/aktivitas

Mandi dan makan dilakukan klien secara mandiri, BAK dan BAB dilakukan secara mandiri tanpa bantuan perawat atau orang lain, ganti pakaian dilakukan secara mandiri dan kerapian dalam berpakaian cukup terlihat rapi dan klien tampak lesu tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas

Pola istirahat tidur

- Waktu tidur: malam hari sekitar jam 11 - Jumlah jam tidur: 5-6 jam

- Mengalami kesulitan tidur: klien mengatakan kesulitan tidur kerena mendengar suata-suara yang mengajaknya untuk bercakap-cakap

- Sering terbangun pada saat tidur: klien terbangun 3 kali dalam tidur NREM dengan frekuensi bangun 1 jam sekali

- Mengalami mimpi yang mengancam: klien mengatakan sering bermimpim yang mengancam dirinya, sehingga takut untuk tidur kembali

- Alat bantu tidur: klien tidak menggunakan alat bantuk untuk mempermudah tidur

- Kualitas tidur: klien mengatakan tidak dapat tidur dengan nyenyak kerena saat terbangun dari mimpi klien takut untuk kembali tidur dan saat bangun pagi klien tampak tidak segar dan klien tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas

IV. Pola eliminasi 1. BAB

- Pola BAB : 1 x/hari - Karakter feses: lembek

- Riwayat perdarahan : tidak ditemukan adanya kelainan

- BAB terakhir : sehari yang lalu

- Diare : klien tidak mengalami diare

- Penggunaan laksatif : tidak menggunakan laksatif

2. BAK

- Pola BAK : 4-5 kali sehari

- Karakter urin : tidak dilakukan pemeriksaan

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : tidak ditemukan nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK

- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada riwayat penyakit ginjal

- Penggunaan diuretik : tidak menggunakan diuretik - Upaya mengatasi masalah : tidak ditemukan adanya

masalah

V. Mekanisme koping

Saat ada masalah klien hanya memendam maasalah nya sendiri tanpa bercerita kepada siapapun (orang lain)

ANALISA DATA

No. Data Masalah Keperawatan

1 DS: Klien mengatakan sulit untuk tidur malam karena klien mendengar suara-suara yang mengganggunya yang mengajaknya untuk bercerita, bercakap-cakap sendiri.

DO: - klien marah-marah tampa sebab - klien tampak lesu

- klien tampak gelisah

- klien tampak tidak semangat untuk melakukan aktivitas

- mata tampak cekung - klopak mata bengkak - konjungtiva merah

- lingkaran bola mata tampak gelap(kecokelatan)

- klien sering menguap - pola tidur kurang dari 6 jam

Gangguan Pola Tidur

Masalah Keperawatan

- Gangguan pola tidur

Diagnose keperawatan prioritas

Perencanaan Keperawatan dan Rasional Hari/

Tnggal

No. Dx Perencanaan Keperawatan

Senin 02 Juni 2014

1. Gangguan pola tidur

Tujuan dan Kriteria hasil

Tujuan keperawatan: - klien dapat tidur, jumlah tidur terpenuhi, klien memperlihatkan pola tidur yang baik

Kriteria hasil:

- Menejemen lingkungan - Mengontrol halusinasi - Meningkatkan pola tidur

Rencana rasional Strategi pertemuan 1 - Idenfikasi jenis halusinasi - Idenfikasi waktu istirahat - Idenfikasi waktu tidur - Idenfikasi respon klien terhaap halusinasi - Ajarkan klien menghardik halusinasi - Anjurkan klien dalam jadwal kegiatan harian

Tingkah laku klien terkait halusinasi menunjukkan isi, waktu, frekuensi, serta situasi dan

kondisi yang menimbulkan halusinasi yang menggugu aktivitas

Strategi pertemua 2 - Evaluasi jadwal kegiatan harian klien - Latih klien mengendalikan halusinasi yang memicu klien susah istirahat dan tidur - Anjurkan klien

istirahat dan tidur di siang hari - Anjurkan klien

untuk melakukan aktivitas kegiatan istirahat dan tidur di siang hari

• Strategi pertemuan 3 - Evaluasi jadwal

kegiatan harian klien

- Latih klien untuk beristirahat dan tidur di siang hari - Anjurkan klian

memasukkan jadwal kegiatan istirahat dan tidur ke dalam jadwal kegiatan harian

Memantau kemajuan serta efektivitas klien dalam kgiatan harian dan pola istirahat dan tidur klien di siang hari

Membantu klien untuk melakukan aktivitas harian dan istirahat tidur di siang hari

• Strategi pertemuan 4 - Evaluasi jadwal kegiatan harian klien - Beri pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan istirahat, tidur untuk kesehatan klien - Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Memudahkan pemahaman dalam memenuhi kebutuhan istirahat tidur klien

Hari/ Tnggal

No. Dx

Implementasi keperawatan Evaluasi

Senin 02 Juni 2014

1. •Strategi Pertemuan 1

- Mengidenfikasi isi halusinasi - Mengidenfikasi waktu halusinasi

- Mengidenfikasi waktu istirahat

dan tidur - Mengidenfikasi

aktivitas kegiatan harian klien

•Strategi pertemuan 2

- Mengevaluasi jadwal kegiatan

harian klien

- Melatih klian untuk istirahat dan tidur di siang hari

- Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian klien

S: klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membuatnya susah tidur dan mengajaknya untuk bercerita

O: Bicara seadanya, bicara lambat, menguap, wajah sembab dan tersenyum A: Masalah teratasi

sebagian

P: Intervensi di lanjutkan

S: Klien mampu beristirahat dan tidur di siang hari O: Bicara lambat, menguap,

klien tampak tersenyum A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan

•Strategi pertemuan 3

- Mengevaluasi jadwal kegiatan

harian klien

- Melatih klien untuk istirahat dan tidur di siang hari

- Menganjurkan klien melakukan

kegiata harian yang biasa di lakukan

- Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

• Strategi pertemuan 4

- Menevaluasi jadwal kegiatan klien - Memberikan pendidikan kesehatan

istirahat dan tidur

- Menganjurkan klien untuk

istirahat, tidur pada siang hari - Menganjurkan klien memasukkan

dalam kegiatan harian klien

S: Klien mampu beristirahat dan tidur di siang hari dan lebih tenang

O: Bicara lambat, menguap, ekspresi wajah tenang A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi di lanjutkan

S: Klien mengatakan sudah mampu beristrahat dan tidur dengan nyaman O: Klien tampak tenang A: Masalah teratasi P: Intervensi selesai

Evaluasi

Evaluasi keberhasilan hasil tindakan keperawatan yang telah di lakukan untuk klien Halusinasi dengan prioritas masalah kebutuhan istirahat dan tidur.

1. Klien menerima perawat sebagai terafis ditandai dengan a. Klien menerima pawarat sebagai perawatnya

b. Klien mau menceritakan masalah yang dihadapinya kepada perawat c. Klien mau bekerja sama dengan perawat, setiap program yang perawat

tawarkan di laksanakan oleh klien

2. Klien menyadari bahwa yang dialaminya tidak ada objeknya dan merupakan masalah yang harus ditandai dengan:

a. Klien mengungkapkan isi halusinasi yang mengakibatkan klien susah untuk istirahat dan tidur dimalam hari

b. Klien menjelaskan waktu dan isi halusinasinya yang mengakibatkan klien susah tidur

c. Klien menjelaskan perasaannya ketika mengalami gangguan tidur yang di alaminya

d. Klien menjelaskan bahwa ia akan berusaha untuk mengatasi kebutuhan tidurnya dengan tidur di siang hari

3. Klien dapat beristirahat dan tidur nyaman dengan:

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan gangguan kebutuhan Istirahat tidur maka penulisan menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengkajian adalah tahap awal dari unsur utama dari proses keperawatan dan dalam pengkajian ini di temukan data yang menjadi fokus dalam kebutuhan dasar istirahat tidur yaitu klien mengalami susah tidur dimalam hari, klien mendengar suara-suara yang mengajaknya untuk bercakap-cakap, klien tampak lemah, mata cekung, konjungtiva terlihat merah, sering menguap, pola tidur 5-6 jam

2. Diagnosa keperawatan merupakan perawat dapat menemukan masalah kebutuhan istirahat tidur yang berupa gangguan pola istirahat tidur pada Tn. E di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

3. Intervensi keperawatan yang dapat di lakukan pada Tn. E dengan prioritas kebutuhan istirahat tidur, perawat dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada Tn. E dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memicu terpenuhinya kebutuhan istirahat tidur, dalam kegiatan ini penulis melakukan intervensi sesuai dengan teori yang telah ada dengan menggunakan SP1 sampai SP4 pada klien halusinasi dengan terpenuhinya kebutuhan istirahat tidur

4. Implementasi keperawatan merupakan melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan yang ada, pada diagnosa gangguan pola istirahat tidur disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan, yang terdiri dari strategi pertemuan pada Tn.E

5. Evaluasi keperawatan merupakan penilaian keberhasilan dan menambah asuhan keperawatan selanjutnya dengan menggunakan pendekatan SOAP dalam kasus dapat dianalisa bahwa masalah teratasi

B. SARAN

Setelah membahas dan memperlihatkan masalah-masalah yang di hadapi didalam perawatan pasien dengan masalah kebutuhan Istirahat dan Tidur, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Pihak Institut Pendidikan

Diharapkan kepada pihak Institut Pendidikan agar dapat menyediakan dan menambah referensi terbaru, terutama mengenai buku-buku keperawatan jiwa untuk memberikan asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan Istirahat dan Tidur

2. Pihak Perawat

Diharapkan kepada pihak perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah tertulis dalam rencana harian berdasarkan standard asuhan keperawatan yang ada, harus tetap memperhatikan kebutuhan dasar klien khususnya kebutuhan Istirahat dan Tidur. Dan selalu memperhatikan BHSP ( Bina Hubungan Saling Percaya) di setiap tindakan yang di lakukan, sehingga dapat terjalin kerja sama yang baik antara klie, keluarga, dan perawat demi tercapainya tujuan yang di harapkan

3. Pihak Keluarga

Diharapkan kepada pihak keluarga agar selalu menemani dan mendampingi klien untuk memberikan dukungan dan bantuan dalam proses penyembuhan klien

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, (2008). Teknik Presedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salamba Medika.

Purba dkk, (2011). Asuhan Keperawatan pada Klien Dengan Masalah Psikososial dan Gangguan Jiwa. Medan: USU Press.

Wartonah Turwoto, (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Edisi 3 Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Buku Kedokteran, Edisi 4, Jakarta: EGC.

Alimul, Aziz H, (2006). Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2 Jakarta: Salemba Medika. Pitoyo, A.Z, (2012). Jiwa Yang Terbelah, Jakarta : EGC

Kurniawan, A, (2012). Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan, Jakarta EGC

Febriani, Ririn Nur, (2008). Penderita Gangguan Jiwa Terus Meningkat, Jakarta: EGC Suryono & Anggri, (2010). Kebutuhan Dasar Manusia, Yogyakarta Nuha Medika. Wilkinson dkk (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC.

Lampiran

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

Gangguan pola tidur Rabu 04 Juni 2014 Kamis 05 Juni 2014 10:00-11-25 09:30-1040 Strategi pertemuan 1

- Mengidenfikasi jenis halusinasi - Mengidenfikasi isi halusinasi - Mengidenfikasi waktu istirahat

klien

- Mengidenfikasi waktu tidur klien - Menganjurkan klien untuk tidur di

siang hari

S: Klien mengatakan susah tidur di malam hari

O: Bicara lambat, mata sayu, tidak bersemangat

A: Masalah belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan

Strategi pertemuan 2

- Mengevaluasi jadwal kegiatan klien

- Menganjur klien untuk istirahat - Melatih klien untuk tidur di siang

hari

- Menganjurkan klien untuk

memilih tempat yang nyaman buat beristirahat dan tidur

- Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian S: Klien mampu beristirahat dan tidur di

siang hari

O: Bicara lambat, tidak bersemangat A: Masalah teratasi sebagian

P: Interpensi dilanjutkan Strategi pertemuan 3

- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

- Melatih klien untuk tidur di siang hari

- Menganjurkan klien melakukan berbagai aktivitas di siang hari - Menganjurkan klien memasukkan

S: Klien mengatakan sudah dapat tidur di siang hari dengan nyaman

O: Klien tampak tenang A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi di lanjutkan

Strategi pertemuan 4

- Mengevaluasi kegiatan klien - Memberikan pendidikan

kesehatan mengenai kebutuhan istirahat tidur

- Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

S: Klien mengatakan dapat beristirahat dan tidur dengan nyaman

O: Klien tampak senang dan lebih bersemangat

A: Masalah teratasi P: Intervensi selesai

Dokumen terkait