1. Pengkajian a. Anamnesis :
1) Saat mulainya timbul obesitas
2) Riwayat tumbuh kembang (mendukung obesitas endogenous)
3) Adanya keluhan : ngorok (snoring), restless sleep, nyeri pinggul
4)Riwayat gaya hidup :
a) Pola makan/kebiasaan makan
b) Pola aktifitas fisik : sering menonton televisi
5) Riwayat keluarga dengan obesitas (faktor genetik), yang disertai dengan resiko seperti penyakit kardiovaskuler di usia muda, hiperkolesterolemia, hipertensi dan diabetes melitus tipe II
b. Pemeriksaan fisik :
Adanya gejala klinis obesitas seperti diatas c. Pemeriksaan penunjang :
analisis diet, laboratoris, radiologis, ekokardiografi dan tes fungsi
paru (jika ada tanda-tanda kelainan). d. Pemeriksaan antropometri :
Pengukuran berat badan (BB) dibandingkan berat badan ideal
(BBI). BBI adalah berat badan menurut tinggi badan ideal. Disebut obesitas bila BB > 120% BB Ideal.
Rumus BrocaBerat badan ideal berdasarkan rumus Broca adalah sebagi berikut :Berat badan ideal = (TB-100) - 10% (TB-100)Dari perhitungan rumus tersebut, jika berat badan seseorang melebihi angka 15% dari berat badan normal (TB-100), maka ia dapat dikategorikan dalam tingkat kegemukan (obese).
e. Pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Obesitas bila IMT P > 95
kurva IMT berdasarkan umur dan jenis kelamin dari CDC-WHO.
Metode Indeks Massa Tubuh (IMT)
Metode IMT sangat cocok bagi orang-orang yang ingin mengetahui berat badannya ditinjau dari segi kesehatan. Keuntungan utama dari penggunaan IMT adalah praktis, obyektif, dan mempunyai nilai biologis.
Berdasarkan usia anak, hasil perhitungan nilai IMT dibagi menjadi
empat kategori berikut :
1) IMT dibawah persentil 5 disebut kekurangan berat badan (underweight)
2) IMT diantara persentil 5-85 disebut normal (normal weight)
3) IMT diantara persentil 85-95 disebut memiliki risiko kelebihan
berat badan (at risk of overweight)
4) IMT diatas persentil 95 disebut kelebihan berat badan (overweight),
Cara pintar mengatasi kegemukan anak
a) Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness
(tebal lipatan kulit/TLK). Obesitas bila TLK Triceps P > 85. b) Pengukuran lemak secara laboratorik, misalnya
densitometri, hidrometri
2. Diagnosa keperawatan
Menurut Nanda (1990), bahwa diagnosa keperawatan
merupakan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial.
Adapun diagnosa keperawatan pada pasien anak dengan obesitas yang
a.Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
disfungsional pola makan, faktor herediter
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan sedentary life-style,
physical bulk
c. Tidak efektifnya koping individu berhubungan dengan olahraga
sedikit atau tidak ada olahraga, gizi buruk, kerentanan pribadi
d. Gangguan harga diri berhubungan dengan persepsi penampilan fisik,
internalisasi umpan balik negative
e. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan manajemen sebuah
obesitas remaja
Perencanaan dan Tindakan keperawatan
Perencanaan merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien
(Hidayat A,A,2007).
Dx.1 Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan
Tujuan 1 : klien/keluarga dapat mengidentifikasi pola makan yang
benar
Kriteria Hasil : pola dan kebiasaan makan remaja mulai terlihat
dengan jelas Intervensi :
1) Selalu menjaga apapun yang berkaitan dengan makan, meliputi :waktu makan, jumlahnya, dimana biasanya makanan itu dimakan, makan sendiri atau dengan orang lain, perasaan yang memicu keinginan unti\uk makan 2) Identifikasi stimulus makanan karena biasanya
berpengaruh
terhadap obesitas : sering merasa lapar, iklan-iklan makanan di
televisi, rasa dan penampilan fisik dari makanan
Kaji lingkungan saat makan untuk menentukan kemungkinan yang
dapat menyebabkan obesitas, meliputi : dimana makanan itu
dimakan, makn sendiri atau dengan orang lain, perasaan saat
mengkonsumsi makanan, aktivitas yang dikerjakan ketika makan.
3) Analisa data terdahulu tentang pola makan dan factor lain yang
berhubungan senagai dasar untuk membuat keputusan.
Dx.2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan sedentary life-style,
physical bulk
Tujuan : klien akan meningkatkan aktivitas fisik
Kriteria hasil : remaja melakukan olahraga dan aktivitas yang disukai secara rutin
Intervensi :
1) Kaji pola aktivitas dan aktivitas yang penting dari remaja 2) Buat program aktivitas seperti lari, berenag, bersepeda, aerobic, atau olahraga setelah pulang sekolah
3) Dorong aktivitas rutin seperti berjalan dan menaiki tangga 4) Dorong untuk lebih meningkatkan aktivitas saat stress
DX. 3 Tidak efektifnya koping individu berhubungan dengan olahraga sedikit atau tidak ada olahraga, gizi buruk,
kerentanan pribadi
Tujuan : klien akan medapatkan support yang adekuat
Kriteria Hasil: remaja terlibat dalam program-program dasar sekolah
1) Menerapkan program sekolah penurunan berat badanuntuk
mendorong pencapaian target) menggunakan sistem buddy b) menggunakan teman sebagai sponsor dan positif
reinforcers
c) memberikan penguatan untuk perubahan berat badan: pujiansosial, kontrak nyata yang mendapatkan penghargaan sederhana
d) grafik perubahan berat badan positif dan tampilan grafik dalam
program dimana orang lain dapat melihatnya e) menyediakan pendidikan gizi
2) Mempunyai anggota keluarga yang berfungsi sebagai monitor di
rumah untuk membantu dalam kemajuan mencapai tujuan dan
mendorong remaja dengan pernyataan positif
Dx.4 gangguan harga diri berhubungan dengan persepsi penampilan
fisik, internalisasi umpan balik negative
Tujuan : pasien akan memiliki kesempatan untuk mendiskusikan
perasaan dan keprihatinan Kriteria Hasil :
a. Remaja mengungkapkan perasaan dan keprihatinan tentang
masalah
b. Remaja mempertahankan sikap positif terhadap program penurunan berat badan
intervensi:
1) Mendorong anak untuk membicarakan perasaan-nya dan keprihatinan karena ini dapat memfasilitasi koping
2) Memperkuat prestasi
3) dorong perawatan yang baik, kebersihan, dan sikap untuk meningkatkan penampilan dan meningkatkan harga diri
4) bantu dengan mengeksplorasi aspek positif dari penampilan dan
cara-cara untuk meningkatkan aspek ini
Dx. 5 : perubahan proses keluarga berhubungan dengan manajemen
sebuah obesitas remaja
Tujuan : klien/keluarga akan telibat dalam program penurunan berat
badan
Kriteria hasil/hasil yang diharapkan :
a. keluarga menjadi aktif dalam program penurunan berat badan pada
anak
b. support keluarga dalam pencapaian tujuan Intervensi :
1) keluarga berpendidikan tentang program penurunan berat badan, meliputi nutrisi yang berhubungan dengan intake makan dan olahraga, support psikoligi
2) mendorong keluarga untuk :
a) gunakan reinforcement yang sesuai b) ubah makanan dan lingkungan makan
c) mempertahankan sikap yang tepat tentang program d) membantu dalam memonitor kebiasaan makan, food intake,
aktivitas fisik, perubahan berat
e) hilangkan makanan sebagai hadiah, karena hal ini dapat berkontribusi untuk obesitas
f) mendorong remaja dengan perkataan positif, dalam rangka untuk meningkatkan self-esteem
Tujuan dari program penurunan berat badan meliputi:
1) Anak akan mengikuti diet yang menyediakan hilangnya kadar lemak tanpa mempengaruhi pertumbuhan, aktivitas normal, dan kesejahteraan psikologis.
2) Anak akan terlibat dalam program latihan rutin. 3) Anak akan memodifikasi perilaku makan.
DAFTAR PUSTAKA http://putrimuttz.blogspot.com/2009/10/obesitas-pada-anak_01.html http://www3.who.int/whosis/core/core_select_process.cfm http://my.opera.com/tarndang/blog/obesitas-bagaimana-penanganannya
Behrman ,Richard. 1998. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas http://medicastore.com/penyakit/61/Hiperlipidemia.html http://my.opera.com/tarndang/blog/obesitas-bagaimana-penanganannya http://putrimuttz.blogspot.com/2009/10/obesitas-pada-anak_01.html http://translate.google.co.id/translate ? hl=id&sl=en&u=http://nursingcareplan.blogspot.com/2006/12/ncpobes ity .html&ei=fZ7hS7r4B5KzrAf5_fXxAg&sa=X&oi=translate&ct=result&re snum=1&ved=0CA8Q7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dnursing %2Bcare%2Bplan%2Bof%2Bobesity%2Bon%2Bpediatric%26hl %3Did22. http://www.epuppetry.com/diet/diet-yang- tepat-bagi-penderita-obesitas/