OBESITAS
OBESITAS
Pengertian Pengertian
Obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan secara Obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan secara umum pada jaringan subcutan dan jaringan lannya di
umum pada jaringan subcutan dan jaringan lannya di
seluruh tubuh.Sering dikatkan dengan kelebihan berat badan seluruh tubuh.Sering dikatkan dengan kelebihan berat badan (over weight ),walaupun tidak selalu
(over weight ),walaupun tidak selalu identik.Anak bongsoridentik.Anak bongsor mempunyai masa jaringan otot dan kerangka tulang relative mempunyai masa jaringan otot dan kerangka tulang relative yang lebih banyak,sehingga berat,tinggi badan dan
yang lebih banyak,sehingga berat,tinggi badan dan penampilannya nampak lebih besar dari rata-rata anak penampilannya nampak lebih besar dari rata-rata anak seusia,tetapi mereka termasuk obese.
seusia,tetapi mereka termasuk obese. Etiologi
Etiologi
Obesitas biasanya disebabkan oleh masukan energi yang Obesitas biasanya disebabkan oleh masukan energi yang melebihi kebutuhan tubuh untuk
melebihi kebutuhan tubuh untuk keperluan metabolismekeperluan metabolisme dasar yang mencakup
dasar yang mencakup metabolisme dasar,SDA,aktimetabolisme dasar,SDA,aktivitasvitas jasmani,pembuangan sisa makanan dan energi untuk jasmani,pembuangan sisa makanan dan energi untuk pertumbuhan.Bila kelebihan energi ini
pertumbuhan.Bila kelebihan energi ini
berkelanjutan,misalnya 500 kkal setiap hari,maka berkelanjutan,misalnya 500 kkal setiap hari,maka
diperkirakan dalam waktu satu minggu akan terjadi kenaikan diperkirakan dalam waktu satu minggu akan terjadi kenaikan BB sebanyak 450-500 g.
BB sebanyak 450-500 g.
Kelebihan energi dapat terjadi sebagai akibat masukan Kelebihan energi dapat terjadi sebagai akibat masukan energi yang
energi yang
berlebihan,penggunaan energi yang kurang atau kombinasi berlebihan,penggunaan energi yang kurang atau kombinasi kedua ha
tersebut.Masukan energi yang berlebihan,yang biasanya tersebut.Masukan energi yang berlebihan,yang biasanya dihubungkan
dihubungkan
dengan bertambahnya nafsu makan,terdapat pada keadaan dengan bertambahnya nafsu makan,terdapat pada keadaan berikut :
berikut :
•
• Gangguan psikologik/emosional,dalam hal ini makananGangguan psikologik/emosional,dalam hal ini makanan
merupakan pengganti untuk mencapai kepuasan dalam merupakan pengganti untuk mencapai kepuasan dalam mendapatkan rasa kasih sayang,ketenangan dan
mendapatkan rasa kasih sayang,ketenangan dan ketentraman jiwa yang tidak diperoleh penderita ketentraman jiwa yang tidak diperoleh penderita sebelumnya.
sebelumnya.
•
• Kelainan pada hipotalamus,kelenjar hipofisis,dan lesi otakKelainan pada hipotalamus,kelenjar hipofisis,dan lesi otak
lainnya yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap lainnya yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap pusat rasa kenyang
pusat rasa kenyang
•
• Hiperinsulinisme,pada keadaan ini terjadi perendahanHiperinsulinisme,pada keadaan ini terjadi perendahan
lipolisis,peninggian sintesis dan ambilan lemak. lipolisis,peninggian sintesis dan ambilan lemak.
•
• Kebiasaan pemberian makan,misal pemberian susu botolKebiasaan pemberian makan,misal pemberian susu botol
secara berulang pada bayi setiap kali menagis dan rewel secara berulang pada bayi setiap kali menagis dan rewel atau pemberian makanan padat tinggi kalori sejak masa atau pemberian makanan padat tinggi kalori sejak masa awal.
awal.
•
• Predisposisi genetic,yang terdapat pada beberapa binatangPredisposisi genetic,yang terdapat pada beberapa binatang
tertentu dan mungkun juga pada manusia.Hasil penelitian tertentu dan mungkun juga pada manusia.Hasil penelitian membuktikan bahwa anak kembar monozigotik walaupun membuktikan bahwa anak kembar monozigotik walaupun dibesarkan terpisah mempunyai BB yang hampir sama dibesarkan terpisah mempunyai BB yang hampir sama dibandingkan dengan anak kembar dizigotik yang
dibandingkan dengan anak kembar dizigotik yang dibesarkan bersama
Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan diagnostic
1) DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai
skening tulang. Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.
2) BOD POD merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD,
jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh.
3) Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).
Bioelectric impedance analysis (analisa tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus
listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa. http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas
b. Pemeriksaan laboratorium Test Darah
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mengeluarkan tes darah untuk memeriksa kondisi banyak termasuk diabetes, kolesterol tinggi, masalah jantung, dan gangguan hati.
Dengan tes darah, dokter mungkin dapat menangkap dan merawat kondisi tertentu sebelum mereka menjadi masalah.
Manifestasi klinis
Manifestasi kliniknya dapat juga berupa sebagai berikut :
• Wajah membulat
• Pipi tembem. • Dagu rangkap.
• Leher relatif pendek.
• Dada membusung, dengan payudara yang membesar
karena mengandung jaringan lemak
• Perut membuncit disertai dinding perut yang
berlipat-lipat.
• Kedua tungkai umumnya berbentuk X, dengan kedua
pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan. Akibatnya, timbullah lecet.
• Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena
Komplikasi
a. Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti pembesaran jantung
a. atau peningkatan tekanan darah.
b. Gangguan metabolisme glukosa. Misalnya, diabetes mellitus tipe II
c. Gangguan kedudukan dan pertumbuhan tulang, berupa
kaki pengkor atau tergelincirnya bagian sambungan tulang paha (terutama pada anak laki-laki) serta
pertumbuhan tulang yang harus menahan beban yang lebih berat dari yang semestinya.
d. Asma dan gangguan pernapasan seperti sleep apnea. e. Ketidaknormalan pertumbuhan
f. Gangguan kulit, khususnya di daerah lipatan, akibat sering
g. bergesekan.
h. Gangguan mata; seperti penglihatan ganda, terlalu sensitif terhadap
i. cahaya, dan batas pandangannya jadi lebih sempit.
j. h. Gangguan fungsi hati
i. Masalah psikososial seperti rendah diri, depresi dan menarik diri
l. j. Hiperlipidemia (<>iHyperlipoproteinemia adalah
tingginya kadar
m. lemak (kolesterol,trigliserida maupun keduanya) dalam
darah.
Penatalaksanaan medis
Pengaturan Diet
1) Jenis diet
Prinsip pengaturan diet pada anak obesitas adalah diet seimbang sesuai dengan RDA, hal ini karena anak masi imbang sesuai dengan RDA, hal ini karena anak masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan.5 Intervensi diet harus disesuaikan dengan usia anak, derajat obesitas dan ada tidaknya penyakit penyerta. Pada obesitas sedang dan tanpa penyakit penyerta, diberikan diet seimbang
rendah kalori dengan pengurangan asupan kalori sebesar 30%. Sedang pada obesitas berat (IMT > 97 persentile) dan yang disertai penyakit penyerta, diberikan diet dengan kalori sangat rendah (very low
calorie diet).
Dalam pengaturan diet ini perlu diperhatikan tentang :
a) Menurunkan berat badan dengan tetap mempertahankan pertumbuhan normal.
b) Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%, lemak 20-30% dengan lemak jenuh < 10% dan protein 15-20% energi total serta kolesterol < 300 mg per hari.
c) Diet tinggi serat, dianjurkan pada anak usia > 2 tahun dengan penghitungan dosis menggunakan rumus: (umur dalam tahun + 5) gram per hari.
2) Tatanan diet
Diet pada obesitas diatur berdasarkan nutrisi yang tepat, porsi
makan, dan frekuensi makan.
Diet secara ketat adalah terapi obesitas cara lama, dengan cara ini terjadi penurunan berat badan secara cepat namun dengan cepat akan kembali pada keadaan semula.
pengaturan diet yang tepat adalah efektif untuk jangka panjang. Prinsip dasarnya adalah diet makanan sehat dan seimbang.
Kombinasi Low Calorie Diet (LCD) 1000-1500 kcal/day dan melakukan kegiatan fisik adalah hal yang dianjurkan untuk mempertahankan penurunan berat badan, selain itu
mengurangi lemak di perut dan meningkatkan kesehatan jantung-paru. Kombinasi diet dan obat dapat membantu menurunkan berat badan jangka lama
Hanya dengan mengeliminasi makanan kecil, mengurangi makanan mengandung tinggi gula/lemak atau minuman-minuman manis dapat menghasilkan penurunan berat badan. Asosiasi Jantung Amerika (AHA) secara umum
merekomendasikan pemberian diet untuk anak berumur 2 tahun atau lebih untuk mengkonsumsi makanan bersandar pada
makanan jenis buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu
rendah dan bebas lemak, kedelai, ikan, dan sedikit daging. Pemberian ikan pada anak dan remaja direkomendasikan untuk diberikan sebanyak seminggu 2 kali pemberian; ikan yang dimaksud adalah bukan ikan asin (ikan kering), karena ikan kering kurang mengandung asam lemak omega 3.
Pengaturan kegiatan fisik
Peningkatan aktifitas fisik mempunyai pengaruh terhadap laju metabolisme. Latihan fisik yang diberikan disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik, kemampuan fisik dan umurnya. Aktifitas fisik untuk anak usia 6-12 tahun lebih tepat yang menggunakan ketrampilan otot, seperti
bersepeda, berenang, menari dan senam. Dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik selama 20-30 menit per hari.
. Modifikasi kebiasaan makan 1. Frekuensi
Umumnya pada bayi yang menyusui tidak ada masalah jadwal pemberian ASI, karena ASI dapat diberikan setiap saat sesuka bayi. Pada bayi yang mendapatkan PASI
biasanya pemberian minum dilakukan setiap 3jam,sebanyak 6xsehari dan bila perlu ditambah 1-2 kali pada malam hari. Pada bayi BBLR diberikan minum dengan porsi yang lebih sedikit , tetapi lebih sering. Pada dasarnya makin kecil berat lahir bayi , makin kecil porsi minuman dan waktu
pemberiannya.
Bila bayi mulai diperkenalkan dengan makanan
pelengkap,maka jarak waktu pemberian makanan utama adalah 3-4jam dan diantaranya diberikan 2x makanan
pelengkap berupa buah dan bikuit. Penjadwalan hendaknya diatur agar waktu pemberian makan disesuikan dengan
kebiasaan pada orang dewasa . jadi, bila bayi telah mendapat nasi tim ,maka jadwal makan secara umum adalah sebagai berikut : 3x makan pagi,siang,dan sore ;
2kali ASI/PASI waktu pagi bangun tidur dan maalam sebelum tidur,2kali buah atau kue yang di berikan antara waktu
makan;dan bila perlu tambahan minum malam hari .jadwal ini hendaknya dipertahankan sampai anak usia lanjut. Pada usia sekolah waktu makan sore di ubah menjadi makan
Jumlah kalori yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan normal yaitu sesuai dengan berat badan ideal menurut tinggi badannya. Bila pada awal penanganan didapatkan bahwa anak telah mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang berlebihan, maka pada diet berikutnya perlu dilakukan pengurangan jumlah asupan kalorinya, yaitu berkisa
200-500 kalori sehari, agar berat badan tidak selalu
bertambah, atau dengan target penurunan berat 0,5 kg per minggu. Jika kita mentargetkan penurunan berat badan, maka penurunan badan ditargetkan sampai mencapai 10% di atas berat badan ideal. Tetapi, bila kita tidak
mentargetkan penurunan berat badan, maka yang
terpenting adalah mempertahankan berat badan agar tidak bertambah karena anak masih bertambah tinggi.
3. Makanan selingan
Hanya dengan mengeliminasi makanan kecil, mengurangi makanan mengandung tinggi gula/lemak atau minuman-minuman manis dapat menghasilkan penurunan berat badan. Asosiasi Jantung Amerika (AHA) secara umum
merekomendasikan pemberian diet untuk anak berumur 2 tahun atau lebih untuk mengkonsumsi makanan bersandar pada makanan jenis buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu
rendah dan bebas lemak, kedelai, ikan, dan sedikit daging. Pemberian ikan pada anak dan remaja direkomendasikan untuk diberikan sebanyak seminggu 2 kali pemberian; ikan yang dimaksud adalah bukan ikan asin (ikan kering), karena ikan kering kurang mengandung asam lemak omega 3.
4. Makanan tinggi serat
Diet tinggi serat dapat membantu menurunkan berat badan karena tinggi serat mengakibatkan rasa kenyang (walaupun rendah kalori) sehingga dapat menurunkan asupan makan, selain itu tinggi serat juga meningkatkan oksidasi lemak.
Tetapi, diet tinggi serat pada anak perlu hati-hati karena diet tinggi serat juga akan mengakibatkan mineral yang penting untuk proses tumbuh kembang anak ikut keluar. Pemberian jumlah makanan berserat yang dianjurkan untuk anak>2 tahun adalah (umur dalam tahun+5) g per hari. Dalam melakukan pengaturan diet, perlu diperhatikan asupan dengan kandungan
garam cukup, yaitu 5 g per hari serta masukan zat besi, kalsium dan fluor. Anak harus makan makanan seimbang yaitu dengan sumber karbohidrat, lemak dan protein yang cukup. Karbohidrat sebaiknya berkisar 50-60%, lemak 20-30%, dan protein 15-20% sehingga cukup untuk tumbuh kembang normal.
Asuhan Keperawatan pada Anak dengan
Obesitas
1. Pengkajian a. Anamnesis :
1) Saat mulainya timbul obesitas
2) Riwayat tumbuh kembang (mendukung obesitas endogenous)
3) Adanya keluhan : ngorok (snoring), restless sleep, nyeri pinggul
4)Riwayat gaya hidup :
a) Pola makan/kebiasaan makan
b) Pola aktifitas fisik : sering menonton televisi
5) Riwayat keluarga dengan obesitas (faktor genetik), yang disertai dengan resiko seperti penyakit kardiovaskuler di usia muda, hiperkolesterolemia, hipertensi dan diabetes melitus tipe II
b. Pemeriksaan fisik :
Adanya gejala klinis obesitas seperti diatas c. Pemeriksaan penunjang :
analisis diet, laboratoris, radiologis, ekokardiografi dan tes fungsi
paru (jika ada tanda-tanda kelainan). d. Pemeriksaan antropometri :
Pengukuran berat badan (BB) dibandingkan berat badan ideal
(BBI). BBI adalah berat badan menurut tinggi badan ideal. Disebut obesitas bila BB > 120% BB Ideal.
Rumus BrocaBerat badan ideal berdasarkan rumus Broca adalah sebagi berikut :Berat badan ideal = (TB-100) - 10% (TB-100)Dari perhitungan rumus tersebut, jika berat badan seseorang melebihi angka 15% dari berat badan normal (TB-100), maka ia dapat dikategorikan dalam tingkat kegemukan (obese).
e. Pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Obesitas bila IMT P > 95
kurva IMT berdasarkan umur dan jenis kelamin dari CDC-WHO.
Metode Indeks Massa Tubuh (IMT)
Metode IMT sangat cocok bagi orang-orang yang ingin mengetahui berat badannya ditinjau dari segi kesehatan. Keuntungan utama dari penggunaan IMT adalah praktis, obyektif, dan mempunyai nilai biologis.
Berdasarkan usia anak, hasil perhitungan nilai IMT dibagi menjadi
empat kategori berikut :
1) IMT dibawah persentil 5 disebut kekurangan berat badan (underweight)
2) IMT diantara persentil 5-85 disebut normal (normal weight)
3) IMT diantara persentil 85-95 disebut memiliki risiko kelebihan
berat badan (at risk of overweight)
4) IMT diatas persentil 95 disebut kelebihan berat badan (overweight),
Cara pintar mengatasi kegemukan anak
a) Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness
(tebal lipatan kulit/TLK). Obesitas bila TLK Triceps P > 85. b) Pengukuran lemak secara laboratorik, misalnya
densitometri, hidrometri
2. Diagnosa keperawatan
Menurut Nanda (1990), bahwa diagnosa keperawatan
merupakan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial.
Adapun diagnosa keperawatan pada pasien anak dengan obesitas yang
a.Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
disfungsional pola makan, faktor herediter
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan sedentary life-style,
physical bulk
c. Tidak efektifnya koping individu berhubungan dengan olahraga
sedikit atau tidak ada olahraga, gizi buruk, kerentanan pribadi
d. Gangguan harga diri berhubungan dengan persepsi penampilan fisik,
internalisasi umpan balik negative
e. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan manajemen sebuah
obesitas remaja
Perencanaan dan Tindakan keperawatan
Perencanaan merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien
(Hidayat A,A,2007).
Dx.1 Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan
Tujuan 1 : klien/keluarga dapat mengidentifikasi pola makan yang
benar
Kriteria Hasil : pola dan kebiasaan makan remaja mulai terlihat
dengan jelas Intervensi :
1) Selalu menjaga apapun yang berkaitan dengan makan, meliputi :waktu makan, jumlahnya, dimana biasanya makanan itu dimakan, makan sendiri atau dengan orang lain, perasaan yang memicu keinginan unti\uk makan 2) Identifikasi stimulus makanan karena biasanya
berpengaruh
terhadap obesitas : sering merasa lapar, iklan-iklan makanan di
televisi, rasa dan penampilan fisik dari makanan
Kaji lingkungan saat makan untuk menentukan kemungkinan yang
dapat menyebabkan obesitas, meliputi : dimana makanan itu
dimakan, makn sendiri atau dengan orang lain, perasaan saat
mengkonsumsi makanan, aktivitas yang dikerjakan ketika makan.
3) Analisa data terdahulu tentang pola makan dan factor lain yang
berhubungan senagai dasar untuk membuat keputusan.
Dx.2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan sedentary life-style,
physical bulk
Tujuan : klien akan meningkatkan aktivitas fisik
Kriteria hasil : remaja melakukan olahraga dan aktivitas yang disukai secara rutin
Intervensi :
1) Kaji pola aktivitas dan aktivitas yang penting dari remaja 2) Buat program aktivitas seperti lari, berenag, bersepeda, aerobic, atau olahraga setelah pulang sekolah
3) Dorong aktivitas rutin seperti berjalan dan menaiki tangga 4) Dorong untuk lebih meningkatkan aktivitas saat stress
DX. 3 Tidak efektifnya koping individu berhubungan dengan olahraga sedikit atau tidak ada olahraga, gizi buruk,
kerentanan pribadi
Tujuan : klien akan medapatkan support yang adekuat
Kriteria Hasil: remaja terlibat dalam program-program dasar sekolah
1) Menerapkan program sekolah penurunan berat badanuntuk
mendorong pencapaian target) menggunakan sistem buddy b) menggunakan teman sebagai sponsor dan positif
reinforcers
c) memberikan penguatan untuk perubahan berat badan: pujiansosial, kontrak nyata yang mendapatkan penghargaan sederhana
d) grafik perubahan berat badan positif dan tampilan grafik dalam
program dimana orang lain dapat melihatnya e) menyediakan pendidikan gizi
2) Mempunyai anggota keluarga yang berfungsi sebagai monitor di
rumah untuk membantu dalam kemajuan mencapai tujuan dan
mendorong remaja dengan pernyataan positif
Dx.4 gangguan harga diri berhubungan dengan persepsi penampilan
fisik, internalisasi umpan balik negative
Tujuan : pasien akan memiliki kesempatan untuk mendiskusikan
perasaan dan keprihatinan Kriteria Hasil :
a. Remaja mengungkapkan perasaan dan keprihatinan tentang
masalah
b. Remaja mempertahankan sikap positif terhadap program penurunan berat badan
intervensi:
1) Mendorong anak untuk membicarakan perasaan-nya dan keprihatinan karena ini dapat memfasilitasi koping
2) Memperkuat prestasi
3) dorong perawatan yang baik, kebersihan, dan sikap untuk meningkatkan penampilan dan meningkatkan harga diri
4) bantu dengan mengeksplorasi aspek positif dari penampilan dan
cara-cara untuk meningkatkan aspek ini
Dx. 5 : perubahan proses keluarga berhubungan dengan manajemen
sebuah obesitas remaja
Tujuan : klien/keluarga akan telibat dalam program penurunan berat
badan
Kriteria hasil/hasil yang diharapkan :
a. keluarga menjadi aktif dalam program penurunan berat badan pada
anak
b. support keluarga dalam pencapaian tujuan Intervensi :
1) keluarga berpendidikan tentang program penurunan berat
badan, meliputi nutrisi yang berhubungan dengan intake makan dan olahraga, support psikoligi
2) mendorong keluarga untuk :
a) gunakan reinforcement yang sesuai b) ubah makanan dan lingkungan makan
c) mempertahankan sikap yang tepat tentang program d) membantu dalam memonitor kebiasaan makan, food intake,
aktivitas fisik, perubahan berat
e) hilangkan makanan sebagai hadiah, karena hal ini dapat berkontribusi untuk obesitas
f) mendorong remaja dengan perkataan positif, dalam rangka untuk meningkatkan self-esteem
Tujuan dari program penurunan berat badan meliputi:
1) Anak akan mengikuti diet yang menyediakan hilangnya kadar lemak tanpa mempengaruhi pertumbuhan, aktivitas normal, dan kesejahteraan psikologis.
2) Anak akan terlibat dalam program latihan rutin. 3) Anak akan memodifikasi perilaku makan.
DAFTAR PUSTAKA http://putrimuttz.blogspot.com/2009/10/obesitas-pada-anak_01.html http://www3.who.int/whosis/core/core_select_process.cfm http://my.opera.com/tarndang/blog/obesitas-bagaimana-penanganannya
Behrman ,Richard. 1998. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas http://medicastore.com/penyakit/61/Hiperlipidemia.html http://my.opera.com/tarndang/blog/obesitas-bagaimana-penanganannya http://putrimuttz.blogspot.com/2009/10/obesitas-pada-anak_01.html http://translate.google.co.id/translate ? hl=id&sl=en&u=http://nursingcareplan.blogspot.com/2006/12/ncpobes ity .html&ei=fZ7hS7r4B5KzrAf5_fXxAg&sa=X&oi=translate&ct=result&re snum=1&ved=0CA8Q7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dnursing %2Bcare%2Bplan%2Bof%2Bobesity%2Bon%2Bpediatric%26hl %3Did22. http://www.epuppetry.com/diet/diet-yang- tepat-bagi-penderita-obesitas/