• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Dalam dokumen 9.2.2.2 SOP Layanan Klinis (Halaman 31-36)

SOP

No Dokumen : No. Revisi : Tanggal terbit : Halaman : 31 Pemerintah Daerah

Kabupaten Ngawi UPTD PUSKESMAS KARANGJATI dr. Yudono, M.MKes 1. Pengertian Asuhan pada ibu hamil aterem letak kepala mulai dari kala I

(pembukaan servik, kontraksi teratur, keluar lendir darah), kala II (pembukaan lengkap 10 cm sampai bayi lahir), kala III (melahirkan

plasenta), kala IV (kurang 2 jam post partum)

2. Tujuan Sebagai acuan untuk penatalaksanaan ibu bersalin normal 3. Kebijakan - Bidan yang terampil

- Tersedia alat yang lengkap 4. Referensi 5. Prosedur/ Langkah- langkah Obat – obatan :  Oxytosin 2 amp  Spuit 3 cc 1 Alat – alat : 1. Gunting epis 1 2. Klem tali pusat 2 3. Gunting tali pusat 1 4. Pengikat tali pusat 1 5. Kassa steril

6. Sarung tangan Prosedur :

1. Mengenali tanda dan gejala kala 2, yaitu dorongan ingin meneran tekanan pada rektum dan vagina meningkat, perineum tampak menonjol, vulva dan sfingter ani membuka 2. Pastikan kelengkapan peralatan dan obat-obatan esensial

untuk menolong persalina dan menatalaksanakan komplikasi ibu dan bayi baru lahir

3. Pakai celemek plastik (APD)

4. Melepaskan perhiasan yang dipakai,cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan

5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam

6. Masukkan oksitosin kedalam tabung suntik dengan tehnik satu tangan pastikan tidak terjadibkontaminasi pada alat suntik

7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kasa steril yang telah dibasahi dengan air DTT besihkan secara

hati-hati,buang kasa pembersih pada tempat yang tersedia, ganti sarung tangan jika terkontaminasi

8. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap,bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap maka lakukan amniotomi

kedalam kloron 0,5% lepas dalam keadaan terbalik

10. Periksa DJJ setelah kontraksi /relaksasi batas normal DJJ (120-160x/mnt)dan mendokumentasikan hasil hasil

pemeriksaan

11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu menemukan posisi yang nyaman, tunggu hingga timbul rasa ingin meneran

12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran bila kontraksi kuat bantu ibu keposisi setengah duduk pastikan ibu merasa nyaman

13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran, bimbing dan beri dukungkan pada ibu pada saat meneran bantu mengambil posisi yang nyaman,anjurkan ibu istirahat diantara kontraksi beri makan minum, pantau DJJ jika tidak ada kontraksi

14. Anjurkan ibu berjalan dan memilih posisi yang nyaman jika belum dorongan untuk meneran dalam 60menit

15. Letakka handuk bersih diatas perut ibu(untuk mengeringkan bayi)jika vulva membuka dengan diameter 5-6cm

16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu

17. Buka tutup partus set priksa kelengkapan alat dan bahan 18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6cm membuka vulva maka lindungi perineum tangan yang lain menahan kepala agar tidak defleksi dan membantu lahirkan kepala,anjurkan ibu bernafas cepat dan dangkal

20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi jika tali pusat leher segera longgarkan,jika lilitan kuat klem di dua tempat dan potong diantara klem tersebut, segera lanjutkan proses kelahiran bayi

21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

22. Setelah kepala melakukan putar paksi luar pegang kepala secara biparental gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul kebawah arkus pubis kemudian

gerakan keatas untuk melahirkan bahu belakang

23. Setelah kedua bahu lahir , geser tangan bawah untuk kepala dan bahu, gunakan tangan atas untuk menelusuri dan

memegang lengan dan siku sebelah atas

24. Setelah tubuh dan lengan lahir penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,bokong tungkai dan kaki pegang kedua mata kaki (masukan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari)

25. Lakukan penelian bayi baru lahir (apakah menangis kuat? Dan apakah gerakan bayi aktif)bila bayi menangis kuat dan gerakan aktif lanjutkan tindakan selanjutnya

26. Meneringka tubuh bayi mulai dari muka kepala dan bagian tubuh ainya kecuali telapak tangan,ganti handuk basah dengan handuk kering ,biarkan bayi diatas perut ibu

27. Periksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal)

28. Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik

29. Dalam 1 menit setelah bayi lahir suntikan oksitosin 10 unit IM 30. Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir jepit tali pusat 3 cm

dari pusat bayi urut dan jepit kembali tali pusat 2 cm dari klem pertama

31. Memotong dan mengikat tali pusat dengan cara satu tangan pegang tali pusat yang telah dijepit lindungi perut bayi dan lakukan penguntingan ,ikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi kemudian melingkar kembali dan mengikatnya dengan simbol kunci kemudian lepaskan klem dalam wdah yang disediakan

32. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ke kulit bayi

33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan topi di kepala bayi

34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga jarak 5-10cm dari vulva

35. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu ditepi simpisis untuk mendeteksi tangan lain menegangkan tali pusat

bawah sambil tangan lain melakukan dorso kranial secara hati hati untuk mencegah inversio uteri

37. Mengeluarkan plasenta dengan dorso kranial hingga plasenta terlepas jika plasenta tidak lahir dlm 15menit beri dosis ulang oksitosin10 unit

38. Saat plasenta muncul di introitus vagina lahirkan olasenta pegang dan putar hingga selaput ketuban terlepas

39. Setelah plasenta lahir segera lakukan masase hingga uterus berkontraksi atau teraba keras

40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi masukkan plasenta kedalam kantung plasti

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum 42. Pastikan uterus berkontraksi baik dan tidak terjadi perdarahan

pevaginam

43. Lakukan inisiasi menyusu dini dan biarkan bayi melakukan kontak kulit dengan ibu selama 1jam

44. Lakukan pemeriksaan fisik BBL

45. Setelah 1jam pemberian vitK pda paha kiri dan hep B pada paha kanan

46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah pertdarahan pervagina

47. Ajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus dan menilai kontraksi

48. Memeriksa nadi ibu dan kandung kemih selama 15 menit selama 1jam pertama pasca persalinan selanjutny 30 menit pada jam kedua

49. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah

50. Pantau tanda-tanda bahaya pada bayi setiap 15menit

51. Tempatkan peralatan bekas pakai dalam larutan klorin untuk dekontaminasi

52. Buang bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai

53. Bersihkan ibu dengan nggunakan air DTT bantu ibu berganti pakaian

54. Pastikan ibu mersa nyaman bantu ibu memberikan ASI 55. Dekontaminasikan tempat bersalin dengan larutan klorin

0,5%

56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%rendam secara terbalik

58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang)periksa TTV dan asuhan kala 4

6. Diagram alir

7. Unit terkait Poned, Pustu, Polindes

PENATALAKSANAAN PASIEN

Dalam dokumen 9.2.2.2 SOP Layanan Klinis (Halaman 31-36)

Dokumen terkait