• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.10. Hasil Kajian Kelayakan Finansial 1.Pengembangan pabrik

4.10.2. Asumsi – Asumsi Dasar

Dalam penyusunan analisis keuangan, digunakan beberapa asumsi-asumsi dasar yang mengacu pada hasil-hasil perhitungan yang telah dilakukan pada aspek-aspek yang lain, standar pembangunan pabrik dan peraturan-peraturan pemerintah yang berkenaan dengan hal tersebut dan masih berlaku pada saat pengkajian kelayakan finansial ini dilakukan. Asumsi-asumsi dasar yang dipakai dalam analisis kelayakan finansial ini adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Kapasitas Pabrik adalah 600 kg/proses atau 31 kg/jam. Jam kerja atau jam operasional adalah 20 jam/hari, termasuk persiapan alat

(conditioning) selama 45 menit rata-rata per hari. Hari kerja 25 hari/bulan atau 300 hari/tahun. Sistem operasi adalah batch.

2. Rendemen produksi yang terdiri dari 3 fraksi utama, yaitu : Fraksi-1 (Fraksi mengandung banyak Sitronelal), Fraksi-2 (Fraksi mengandung banyak Sitronelol) dan Fraksi-3 (Fraksi mengandung banyak Geraniol) dan selebihnya berupa residu, rendemen dari fraksi-fraksi ini dihitung berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan GC-MS atau dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa rendemen rata-rata dari Fraksi-1, 2, dan 3 adalah sebagai berikut : a. Fraksi-1 = {(35,53 + 44,27)%}/ 2 = 39,9 % ~ 40 %. Jumlah produk

Fraksi-1 yang akan dihasilkan = 0,4 x 31 kg/jam = 12,40 kg/jam. Karena nilai rata-rata dari kadar atau kemurnian dari hasil isolasi Sitronelal dengan menggunakan Molecular Distillation adalah 97,05 % (Tabel 15). Hal ini berarti bahwa rendemen Sitronelal dalam proses Isolasi Sitronelal ini besarnya adalah 0,9705 x 12,40 kg /jam = 12, 0342 kg /jam.

b. Fraksi-2 ={(15,43 + 13,80) %}/2 =14,62 % ~15 % , maka jumlah produk Fraksi-2 yang akan dihasilkan adalah 0,15 x 31 kg/jam = 4,65 kg/jam. Kadar atau kemurnian dari hasil Fraksinasi Sitronelol dengan menggunakan alat Distilasi Fraksinasi Vakum adalah 23,88 % (Lampiran 5). Hal ini berarti bahwa rendemen Sitronelol dalam proses Fraksinasi Minyak Sereh Wangi ini, besarnya adalah 0,2388 x 4,65 kg/jam = 0,11104 kg /jam.

c. Fraksi-3 = {(15,94 + 17,51) %}/2 = 16,73 % ~ 17 %. Jumlah produk Fraksi-3 yang akan dihasilkan = 0,17 x 31 kg / jam = 5,27 kg/jam. Kadar atau kemurnian dari hasil Fraksinasi Geraniol dengan menggunakan alat Distilasi Fraksinasi Vakum adalah 33,79 % (Lampiran 5). Hal ini berarti bahwa rendemen Geraniol dalam proses Fraksinasi Minyak Sereh Wangi ini, besarnya adalah 0,3379 x 5,27 kg /jam = 0,1781 kg /jam.

3. Bahan penolong untuk melakukan proses fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal antara lain adalah :

a. Industrial Diesel Oil (IDO) yaitu bahan bakar untuk membuat steam pada boiler. Penggunaannya sebesar 60 m3 per bulan.

b. Nalco, yaitu bahan kimia untuk membersihkan kerak-kerak pada boiller, Penggunaannya 100 kg per bulan.

c. Compressed air, untuk menggerakkan valve otomatis dari alat distilasi fraksinasi vakum (pemakaiannya kecil sekali, yaitu cuma 0,003 m3 per sekali proses).

d. Nitrogen untuk membersihkan pompa vakum setelah proses fraksinasi selesai, Penggunannya lebih kecil dari pada Compressed air, yaitu cuma 0,001 m3 per sekali proses.

4. Bahan kemasan yang digunakan adalah drum baik untuk tempat penampungan bahan (Minyak Sereh Wangi) maupun untuk produk-produk hasil fraksinasi, yaitu fraksi mengandung banyak Sitronelal (Fraksi-1), Fraksi mengandung banyak Sitronelol (Fraksi-2) dan Fraksi mengandung banyak Geraniol (Fraksi-3), serta Sitronelal yang telah berhasil diisolasi dengan menggunakan Molecullar Distillation.

5. Mesin atau peralatan utama dalam proses fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal ini adalah Distilasi Fraksinasi Vakum, Molecullar Distillation dan GC atau GC-MS.

6. Limbah yang berupa residu (Fraksi-4) masih bisa dijual untuk bahan bio energi.

7. Umur ekonomis proyek 11 tahun, dimana 1 tahun merupakan persiapan lahan dan konstruksi sedangkan yang 10 tahun adalah periode produksi.

8. Sumber dan struktur pemodalan berasal dari pinjaman lembaga keuangan dan modal sendiri (equity) dengan perbandingan (debt equity ratio atai disingkat dengan D,E,R,) adalah 70 : 30. Tingkat suku bunga bank per tahun adalah 12 % untuk kredit investasi dan 12 % untuk kredit modal kerja.

9. Perhitungan finansial dilakukan dalam mata uang rupiah dengan nilai tukar (exchange rate) 1US$ = Rp 8.500.

10. Harga bahan (Minyak Sereh Wangi) Rp 185.00/Kg

11. Harga jual produk Sitronelal hasil isolasi : US$ 110/kg ~ Rp 935.000/Kg, Harga jual Sitronelol dan Geraniol sama, yaitu US$ 35/kg ~ Rp 297.500/ Kg. Harga jual Residu adalah Rp 100.000/kg. Residu ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bio energi.

12. Pabrik mulai beroperasi pada tahun ke-1 dengan kapasitas 75%, dan tahun ke-2 beroperasi 90% dan tahun ke-3 sampai ke-10 pabrik beroperasi penuh (100%). Pada tahun ke-0 digunakan untuk masa persiapan dan konstruksi. Selama masa konstruksi dikenakan kewajiban membayar biaya bunga masa konstruksi (Interest During Construction atau disingkat dengan IDC) sebesar 17,23%.

13. Biaya penyusutan dihitung dengan metode garis lurus (Straight-Line Method) yang disesuaikan dengan umur ekonomis masing-masing modal tetap, Perincian umur ekonomis dan persentase penyusutan pertahun modal tetap adalah seperti pada Lampiran 12.

14. Biaya perbaikan dan perawatan modal tetap dengan kisaran 5 – 8 % pertahun dari nilai investasi barang.

15. Pajak penghasilan (PPh) dihitung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.598/KMK,04/ 1994 pasal 21 tentang pajak pendapatan badan usaha dan perseroan, namun disesuaikan untuk mempermudah perhitungan, Ketentuan tentang pajak tersebut adalah sebagai berikut : besarnya pajak yang harus dibayarkan sebagai berikut :

a. Jika pendapatan mengalami kerugian maka tidak dikenakan pajak, apabila pendapatan pertahun kurang dari Rp 25.000.000, maka dikenakan pajak sebesar 10%.

b. Jika pendapatan berada antara Rp 25.000.000 sampai Rp 50.000.000, maka dikenakan pajak sebesar 10% dari Rp 25.000.000 ditambah dengan 15 % dari pendapatan yang telah dikurangi dengan Rp 25.000.000.

c. Jika pendapatan berada di atas Rp 50.000.000 maka ditetapkan pajak 10 % dari Rp 25.000.000 ditambah 15 % dari Rp 25.000.000 dan ditambah lagi 30 % dari pendapatan yang telah dikurangi dengan Rp 50.000.000. Untuk perhitungan studi kelayakan, langsung dipotong pajak sebesar 30%.

Secara rinci, perhitungan kelayakan finansial Pabrik Fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal yang merupakan pengembangan dari pabrik pengolah minyak atsiri beserta produk turunannya yang sudah ada, dapat dilihat pada Lampiran 9 sampai Lampiran 19, sedangkan simulasi untuk perubahan kapasitas produksi dan rendemen dari produk-produknya dapat dilihat pada

Lampiran 22 sampai Lampiran 24. Analisis sensitivitas terhadap kenaikan harga pembelian bahan, penurunan harga jual produk, kenaikan harga beli bahan dan bahan penolongnya serta kenaikan bunga investasi serta bunga modal kerja dapat dilihat pada Lampiran 20 dan Lampiran 25 sampai Lampiran 28. Rekapitulasi hasil kajian kelayakan finansial Pabrik Fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal secara menyeluruh, dapat dilihat pada Lampiran 19. Ringkasan asumsi dapat dilihat pada Tabel 20 sebagai berikut :

Tabel 20. Kapasitas Pabrik, Kebutuhan Bahan, Rendemen, IDC, dan Pajak

N0 Asumsi Dasar Pengembangan

Pabrik

Perubahan Kapa-sitas Produksi sebesar 64 %

1 Kapasitas Produksi (kg / jam)

31 50,84

2 Waktu kerja (hari / bulan) 25 25

3 Jam Operasi (jam / hari) 24 24

4 Umur Ekonomis Proyek (tahun) ->(1 th

merup persiapan lahan & konstruksi) 11 11

5 Rendemen Produksi (%) :

a, Sitronelal (233 kg) 38,82 38,82

b, Sitronelol (21,5 kg) 3,582 3,582

c, Geraniol (34,5 kg) 5.7443 5.7443

d, Residu (310,98 kg) 51.8537 51.8537

5 Interst During Construction /IDC (%) 17,23 17,23

6 Pajak (PPh) (%) 30 30

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut di atas, antara lain dapat dihitung jumlah modal yang diperlukan, biaya perawatan dan perbaikan fasilitas produksi, biaya penyusutan, gaji pegawai, keuntungan bersih, dan sebagainya, seperti yang tercantum dalam Tabel 21, sedangkan secara lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 9 sampai Lampiran 19.

Rekapitulasi hasil analisis kelayakan finansial industri fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal, berdasarkan asumsi-asumsi tersebut di atas, yang merupakan pengembangan dari industri berbahan produk turunan minyak atsiri yang sudah ada dapat dilihat pada Tabel 22, sedangkan rincian detilnya dapat dilihat pada Lampiran 19.

Tabel 21. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Modal, Kebutuhan Bahan, Penyusutan, Gaji Pegawai dan Keuntungan Bersih Perusahaan

No. Uraian Pengembangan Pabrik (Kondisi Awal) Simulasi Kapasitas MSW Naik 64 % 1. Total Investasi Tetap (Rp) 18.503.290,125

18.503.290.125

a. Modal Sendiri 30 % 5.550.987,038 5.550.987.037

b. Modal Pinjaman Bank 70 % 12.952.303,088 12.952.303.088

2. Modal Kerja Awal 3 Bulan (Rp) 29.307.237.797 38.677.92,982

a. Modal Sendiri 30 % 8.792.171.339 11.603.376.594

b. Modal Pinjaman Bank 70 % 20.515.066,458 27.074.545.387

3. Total Investasi (Rp) 47.810.527.922 57.181.212.107

4. Perawatan & Perbaikan Fasilitas Produksi (Rp) 867.190.500 867.190.500

5. Penyusutan Barang Modal (Rp) 1.588.576.500 1.588.576.500

6. Bahan / Penolong, Utilities, Biaya Proses,

Kemasan > 1 bulan 3.547.117.267 5.794.469.118

7. Gaji Seluruh Karyawan (Rp/tahun) 2.975.000.000 2.975.000.000

a.Pekerja Tak Langsung 665.000.000 665.000.000

b.Pekerja Langsung 2.310.000.000 2.310.000.000

8. Kebutuhan Bahan (kg /tahun) 18.600 18.600

9. Harga Bahan/Penolong (Rp/kg)

a. Harga Minyak Sereh Wangi 185.000 185.000

b. IDO (Industrial Diesel Oil) 6.300 6.300 c. Nalco (bhn Kimia untuk membersihkan kerak

pada Boiler 50.000 50.000

d, Kemasan (Rp,/ Drum) 70.000 70.000

10. Jumlah Produk Yang Dihasilkan (kg)

a. Citronellal 86.646 103.975

b. Citronellol 7.995 13.112

c. Geraniol 11.539 18.924

d. Residu 115.737 189.809

11. Harga Jual Produk (Rp,/ kg)

a, Citronellal (US$ 110 / kg) -> US$ 1 = Rp,8500 935.000 935.000

b. Citronellol (US$ 35 / kg) 297.500 297.500

c. Geraniol (US$ 35 / kg) 297.500 297.500

d. Residu (Rp / kg) 100.000 100.000

12. Bunga Investasi (%) 12 12 13. Bunga Modal Kerja (%) 12 12

Tabel 22. Rekapitulasi Kelayakan Investasi Pabrik Fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal

Kriteria

Kelayakan Syarat Layak

Pengembangan Pabrik (Kondisi Awal) Simulasi Kapasitas MSW Naik 64 % NPV (Rp,) > 0 (=Positif) 66.806.531.218,43 6.301.700.863,32

IRR (%) > bunga Bank 38% 15%

Net B/C > = 1 4,06 5,51

PBP (Tahun) < Umur Proyek 3,58 6,72

BEP : = titik impas

a. Kapasitas (%) 9,87 13,98 b. Fraksi-1 (kg) 8.549,14 4.540,51 c. Fraksi-2 (kg) 788,85 1.118,07 d. Fraksi-3 (kg) 1.265,04 1.793,00 e. Residu (kg) 11.419,49 16.185,37 f. Penjualan (Rp) 9.746.428.607 16.079.954.042

Kesimpulan Layak Layak

Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa proyek Industri Fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal yang merupakan pengembangan dari industri berbahan Minyak Sereh Wangi dan produk turunannya adalah layak untuk direalisasikan atau dilaksanakan karena semua kriteria kelayakan suatu proyek dapat dipenuhi berdasarkan hasil perhitungan atau analisis proyek ini. Demikian pula hasil simulasi proyek dengan kapasitas input bahan yang ditingkatkan sampai 64% ternyata juga masih layak untuk direalisasikan.

Berdasarkan hasil simulasi yang lain, proyek ini akan menjadi layak jika rendemen dari semua produknya turun sampai 10%, Rincian hasil simulasi ini dapat dilihat pada Lampiran 24.

Pada rencana/skenario awal pendirian Industri Fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal yang merupakan pengembangan dari industri berbahan produk turunan minyak atsiri ini, dimana dalam hal ini kapasitas produksi yang direncakan sebesar 3.610,26 kg/bulan, diperlukan total investasi sebesar Rp 47.810.527.922 dimana modal ini menurut perhitungan akan dapat dikembalikan setelah 3,58 tahun terhitung setelah masa konstruksi pembangunan. Adapun keuntungan bersih rata-rata per tahun dari pendirian pabrik baru ini adalah sebesar Rp 22.886.050.025.

Hasil analisis tersebut di atas, dapat menunjukkan bahwa proyek pabrik Fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal yang merupakan pengembangan dari industri berbahan produk turunan minyak atsiri ini selain dapat dikatakan layak untuk direalisasikan, juga sangat menarik (attractive) dan juga menguntungkan ( profitable).

Selain hal tersebut di atas, hasil analisis sensitivitas terhadap proyek ini menunjukkan bahwa Pabrik Fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal ini bisa tetap layak pada kenaikan harga bahan (Minyak Sereh Wangi) sampai maksimum 24 % dan penurunan harga produk sampai maksimum 14,2 % serta kenaikan bunga investasi sampai 2 atau 3 kali lipat (atau antara 24% – 36 %) masih bisa diterima. Perhitungan hal ini secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 20, 21, 27, dan Lampiran 28.

Untuk lebih jelasnya rekapitulasi hasil kajian kelayakan finansial Industri Fraksinasi Minyak Sereh Wangi dan Isolasi Sitronelal ini beserta hasil analisis sensitivitasnya dapat dilihat pada Lampiran 29.

Dokumen terkait