• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN

4.6. Asumsi-asumsi yang Digunakan dalam Penelitian….…

4.5.3. Laporan Laba Rugi

Perusahaan menggunakan laporan laba rugi untuk mengetahui perkembangan usaha dalam periode waktu tertentu. Komponen laba rugi pada usaha mi jagung 30 persen dan mi jagung 100 persen ini yaitu pendapatan penjualan hasil produksi, biaya operasional, biaya penyusutan, dan pajak penghasilan.

4.6. Asumsi-asumsi yang Digunakan dalam Penelitian

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Usaha dilakukan dengan menggunakan modal sendiri. 2) Keadaan ekonomi selama umur bisnis diasumsikan tetap.

3) Terdapat dua skenario rencana usaha yang akan dilakukan. Skenario pertama adalah usaha pembuatan mi mentah jagung 30 persen (campuran tepung terigu dan tepung jagung dengan perbandingan 70:30). Skenario kedua adalah mi mentah jagung 100 persen.

4) Tingkat diskonto yang digunakan adalah berdasarkan rata-rata suku bunga seluruh bank selama satu tahun terakhir sebesar 7,47 persen untuk deposito 12 bulan.

5) Umur proyek adalah 10 tahun didasarkan dari usia ekonomis mesin-mesin produksi mi.

6) Usaha mi mentah terigu merupakan usaha yang sudah berjalan. Oleh karena itu, penjualan pada usaha ini diasumsikan sudah 100 persen selama umur bisnis.

7) Usaha mi mentah jagung 30 persen dan mi mentah jagung 100 persen memiliki penjualan pada tahun ke-1 hanya 50 persen dari total penjualan karena perusahaan masih dalam tahap persiapan pengadaan mesin-mesin dan peralatan. Sementara pada tahun ke-2, perusahaan mulai melakukan produksinya menjadi 70 persen karena masih dalam tahap pengenalan produk kepada konsumen. Pada tahun ke-3 sampai ke-10, perusahaan sudah melakukan produksi 100 persen karena sudah memiliki pengalaman dan sudah dikenal oleh konsumen.

49 8) Inflow dan outflow merupakan proyeksi pada penelitian dan informasi yang

didapatkan pada saat penelitian.

9) Kegiatan produksi dilakukan setiap hari selama 11 bulan. Satu bulan diasumsikan terdiri dari 30 hari.

10) Produksi mi mentah dilakukan selama 11 bulan. Sementara pada bulan Ramadhan, perusahaan hanya berfokus pada produksi jasa penggilingan pangsit saja.

11) Kapasitas Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin saat ini adalah menghasilkan 140 kilogram mi mentah dan 20 kilogram pangsit per hari.

12) Harga-harga yang digunakan adalah harga yang berlaku selama bulan April – Mei 2011 dan konstan selama penelitian. Harga-harga tersebut adalah harga tepung terigu per bal yang digunakan oleh Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin yaitu terigu Cakra Kembar Rp 167.000, dan tepung jagung Rp 125.000. Harga bahan-bahan lain yaitu garam Rp 17.000 per bal, tartrazine Rp 80.000 per kg, soda as Rp 10.000 per kg, STPP Rp 50.000 per kg, dan potasium karbonat Rp 70.000 per kg.

13) Harga jual mi mentah terigu, mi mentah jagung 30 persen, dan mi mentah jagung 100 persen yaitu Rp 10.000 per kg, pangsit basah Rp 10.000, pangsit kering Rp 12.000, dan jasa penggilingan pangsit Rp 4.000 per kilogram terigu. 14) Total produksi adalah jumlah mi dalam satuan kilogram yang dihasilkan selama satu tahun. Nilai total penjualan adalah hasil kali antara total produksi dengan harga jual.

15) Biaya yang dikeluarkan untuk usaha produksi mi jagung ini terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi dikeluarkan pada tahun pertama dan biaya reinvestasi dikeluarkan untuk peralatan-peralatan yang telah habis umur ekonomisnya.

16) Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus. Penyusutan digunakan untuk menghitung pajak penghasilan dimana pajak penghasilan merupakan komponen dari laba rugi dan cash flow.

17) Nilai sisa dihitung berdasarkan perhitungan penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus dimana harga beli dibagi dengan umur ekonomis. Nilai sisa

50 didapat dari hasil kali sisa umur ekonomis barang reinvestasi dengan nilai penyusutannya.

18) Pajak pendapatan yang digunakan adalah pajak progresif berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, pasal 17 ayat 2a, yaitu:

Pasal 17 ayat 1 b. Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28 persen.

Pasal 17 ayat 2 a. Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b menjadi 25 persen yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010.

51

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin berawal dari keinginan Bapak Sukimin untuk merubah hidup keluarganya menjadi lebih baik. Pada awalnya, Bapak Sukimin bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta. Penghasilan yang diterima sebagai buruh bangunan dirasakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Bekerja sebagai buruh bangunan akan sangat bergantung kepada ada atau tidaknya proyek pembangunan. Jika dalam satu bulan tidak ada proyek bangunan, maka selama waktu tersebut Bapak Sukimin tidak memperoleh pendapatan. Oleh karena itu, Bapak Sukimin berusaha mencari alternatif lain untuk mencari penghasilan.

Pada tahun 1983, Bapak Sukimin bertemu dengan Bapak Tarno yang merupakan seorang pedagang mi ayam. Bapak Sukimin pun tertarik untuk belajar menjadi penjual mi ayam. Bapak Sukimin pun berhenti menjadi seorang buruh bangunan. Dan sejak saat itu, Bapak Sukimin bekerja dengan Bapak Tarno sebagai penjual mi ayam keliling. Bapak Sukimin memulai usaha mi ayam dengan membuat sendiri gerobak mi ayam keliling untuk berjualan. Gerobak tersebut diperoleh dari uang tabungan hasil bekerja sebagai buruh bangunan. Pada saat itu, pasokan mi masih diperoleh dari Bapak Tarno.

Saat baru memulai membuat mi sendiri, banyak kesulitan yang dialami oleh Bapak Sukimin. Seringkali mi buatannya tidak memiliki kualitas yang baik sehingga harus mengulangi produksi. Hal ini tentu saja menyebabkan biaya produksi yang besar.

Pada tahun 1985, Bapak Sukimin dan keluarga memutuskan untuk pindah ke Bogor. Bapak Sukimin melihat adanya peluang pasar yang lebih luas untuk produk mi ayam di Kota Bogor. Pada saat itu, pesaing usaha mi ayam masih belum banyak. Pada awalnya, usaha ini hanya memiliki satu gerobak mi ayam. Bapak Sukimin juga membuat gerobak lain untuk pedagang baru yang ingin berjualan mi ayam keliling. Namun seiring dengan berjalannya usaha, sekarang sudah ada 35 unit gerobak mi ayam yang digunakan oleh pedagang-pedagang mi ayam keliling. Keuntungan yang diperoleh akan ditabung untuk kemudian

Dokumen terkait