• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asumsi Data Survey

Dalam dokumen 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI (Halaman 51-62)

2.10. Data Survey dan Wawancara 1. Analisa Data Survey

2.10.2. Asumsi Data Survey

Tabel 2.2. Data Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase

12 11 3,7 % 13 53 17,7 % 14 45 15,0 % 15 55 18,3 % 16 65 21,7 % 17 43 14,4 % 18 25 8,4 % 19 2 0,8 % Jumlah 299 100% Asumsi

Dari data usia, kita dapat menyimpulkan bahwa data memiliki rentang antara 12 hingga 19 tahun dengan rata-rata usia 15.16722408. Perancangan buku panduan pertolongan pertama ini lebih ditujukan pada remaja berusia 12-19 tahun, dimana pada rentang usia inilah anak-anak mulai mempelajari berbagai hal yang membantu mereka untuk berinteraksi secara luas dalam masyarakat, yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial sebagai masyarakat. Disini remaja mulai dipersiapkan untuk memasuki bagian masyarakat.

Tabel 2.3. Data Pendidikan Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase

SMP 121 40,5 %

SMU 178 59,5 %

Jumlah 299 100%

Asumsi

Responden yang mengisi kuisioner ini terbagi dalam 2 (dua) kategori, yakni SMP dan SMU. Responden yang dipilih minimum sudah memiliki jenjang pendidikan SMP, karena pada jenjang edukasi ini seseorang tergolong remaja, dan

pada jenjang pendidikan inilah mereka dapat benar-benar memahami inti pelajaran yang diberikan.

Tabel 2.4. Data Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Pria 158 52,8 %

Wanita 141 47,2 %

Jumlah 299 100%

Asumsi

Responden yang mengisi kuisioner ini terdiri dari 52,8 % pria dan 47,2 % wanita. Pembagian kuisioner dilakukan merata di kelas kelas dan juga melalui internet, untuk memperoleh hasil yang jujur, merata dan tanpa membedakan

gender.

1. Pertanyaan :

Apakah anda pernah mengikuti organisasi Palang Merah Remaja?

Tabel 2.5. Data Keikutsertaan Responden di dalam PMR Keikut sertaan dalam

PMR Frekuensi Persentase

Pernah 82 27.4 %

Tidak Pernah 217 72,6 %

Jumlah 299 100%

Asumsi

Dari analisa mengenai point pertama, sejumlah 27,4 % responden pernah mengikuti ikut di dalam keorganisasian PMR, sedangkan 72,6 % belum pernah mengikuti keorganisasian PMR. Fakta ini menunjukkan bahwa remaja yang tidak mengikuti kegiatan PMR akan lebih membutuhkan adanya panduan mengenai pertolongan pertama sederhana. Selain itu, materi mengenai pertolongan pertama

ini akan sangat membantu bila mereka hendak mempelajari pertolongan pertama yang sederhana secara otodidak.

2. Pertanyaan :

Menurut anda, apakah adanya pemahaman mengenai pertolongan pertama dalam kondisi darurat itu penting?

Tabel 2.6. Data Penting atau Tidaknya

Pemahaman Pertolongan Pertama dalam kondisi darurat Pemahaman Pertolongan Pertama dalam

kondisi darurat Frekuensi Persentase sangat penting, karena pertolongan

pertama bisa berakibat pada kelangsungan

hidup seseorang selanjutnya. 159 53,2 %

penting, karena kondisi darurat bisa terjadi

pada siapa saja, kapan saja, dimana saja. 114 38,1 % cukup penting, karena dengan adanya

pemahaman mengenai pertolongan pertama membuat kita tidak salah dalam

memberikan pertolongan pada orang lain. 24 8,0 % tidak penting, karena pasti ada tim ahli

yang menolong. 2 0.7 %

Tidak Memberikan Jawaban 0 0 %

Jumlah 299 100%

Asumsi

Dari data yang didapatkan, sebanyak 53,2% responden mengakui bahwa pemahaman pertolongan pertama di saat darurat itu sangat penting, karena pertolongan pertama bisa berakibat pada kelangsungan hidup seseorang selanjutnya. Sedangkan 38,1% responden mengganggap pemahaman pertolongan pertama penting karena kondisi darurat bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. 8% mengganggap bahwa pemahaman pertolongan pertama

cukup penting karena adanya pemahaman tersebut membuat kita tidak salah dalam memberikan pertolongan pertama pada orang lain, dan sisanya sebanyak 0,7 responden menganggap bahwa pertolongan pertama tidak penting karena pasti ada tim ahli yang menolong. Fakta ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengganggap adanya pemahaman pertolongan pertama sangatlah penting. Oleh karena itu, perancangan buku panduan ini dapat memberikan informasi dan pemahaman mengenai pertolongan pertama sederhana kepada remaja agar dapat menghadapi kejadian darurat.

3. Pertanyaan :

Apakah pengetahuan Pertolongan Pertama penting untuk anda?

Tabel 2.7. Data Penting atau Tidaknya Pengetahuan Pertolongan Pertama untuk Remaja Pengetahuan Pertolongan Pertama untuk

Remaja Frekuensi Persentase

sangat penting, karena pengetahuan pertolongan pertama membuat kita dapat lebih cepat menolong orang/ keluarga kita

yang mengalami kejadian darurat. 170 56,9 % penting, karena pengetahuan pertolongan

pertama bisa digunakan untuk jaga-jaga

kalau ada kejadian darurat. 101 33,8 %

cukup penting, karena pengetahuan pertolongan pertama bisa menjadi ilmu

tambah buat kita. 25 8,4 %

tidak penting, karena Pengetahuan

Pertolongan Pertama tidak ada gunanya. 2 0,7 %

Tidak Memberikan Jawaban 1 0,2 %

Asumsi:

Dari hasil survey, didapati bahwa remaja cukup menyadari bahwa pengetahuan pertolongan pertama sangatlah penting. Sebagian besar menganggap bahwa pengetahuan pertolongan pertama sangat penting karena membuat remaja dapat lebih cepat menolong orang/keluarga yang mengalami kejadian darurat, sebagian merasa penting karena pengetahuan pertolongan pertama tersebut bisa digunakan untuk berjaga-jaga apabila ada kejadian darurat. Sebagian menganggap bahwa pengetahuan pertama cukup penting karena pengetahuan pertolongan pertama tersebut dapat menjadi ilmu tambah untuk mereka, walaupun ada yang menganggap pengetahuan ini tidak penting, dengan jumlah yang sangat sedikit. Hasil dari point pertanyaan 2 dan 3 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja menganggap bahwa pertolongan pertama penting untuk dipelajari karena mereka telah mampu untuk berpikir bahwa pertolongan yang baik akan menyelamatkan korban serta kecelakaan mungkin terjadi kapan saja dan dimana saja. Oleh karena itu, melalui materi ini, mereka dapat difasilitasi untuk menolong korban dengan segera dan tepat guna kapanpun dan dimanapun mereka berada.

4. Pertanyaan :

Menurut anda, apakah buku merupakan media yang tepat untuk mempelajari pertolongan pertama?

Tabel 2.8. Data Tepat Tidaknya Buku

Sebagai Media untuk Mempelajari Pertolongan Pertama Buku Sebagai Media Pembelajaran

Pertolongan Pertama Frekuensi Persentase sangat tepat, karena buku bisa

memberikan ilmu yang tidak didapat di

tempat lain. 47 15,7 %

tepat, karena dari buku kita bisa

mendapatkan banyak pelajaran berharga. 101 33,8 % cukup tepat, karena buku itu dapat dibaca

(lanjutan) Tabel 2.8. Data Tepat Tidaknya Buku Sebagai Media untuk Mempelajari Pertolongan Pertama tidak tepat, karena buku membuat orang

malas membacanya, apalagi kalau isinya

tulisan semua. 59 19,7 %

Tidak Memberikan Jawaban 3 1,0 %

Jumlah 299 100%

Asumsi:

Dari hasil survey mengenai buku sebagai media yang tepat untuk mempelajari pertolongan pertama bagi remaja, sebagian besar responden, yaitu 33,8% dan 29,8% menganggap buku sebagai media yang tepat dikarenakan banyak pelajaran berharga yang bisa didapatkan dari buku dan karena buku dapat dibaca kapan saja dan dimana saja. Sebanyak 15,7 % responden menganggap bahwa penggunaan buku sangatlah tepat, karena buku dapat memberikan ilmu yang tidak didapat di tempat lain. Sedangkan 19,7 % responden menganggap bahwa penggunaan buku tidak efektif karena malas membaca. Dari data ini diperoleh kesimpulan bahwa perancangan buku panduan pertolongan pertama ini akan lebih tepat apabila diberikan kepada orang yang memiliki ketertarikan untuk membaca buku, dan masih termasuk efektif apabila diberikan kepada remaja, karena sebagian besar remaja masih menganggap buku sebagai salah satu sumber untuk memperoleh pengetahuan baru dan masih tertarik untuk membaca buku.

5. Pertanyaan :

Menurut anda, buku yang seperti apa yang membuat jadi suka membaca?

Tabel 2.9. Data Jenis Buku

yang Dapat Merangsang Minat Baca Remaja Buku yang Dapat Merangsang Minat Baca

Remaja Frekuensi Persentase

Buku yang penuh dengan teori-teori keren

(lanjutan)Tabel 2.9. Data Jenis Buku yang Dapat Merangsang Minat Baca Remaja Buku yang ada gambarnya walaupun

gambar sama tulisan nggak nyambung. 10 3,3 % Buku yang gambar nya banyak dan

menjelaskan isi buku tersebut dengan

baik. 231 77,3 %

Buku yang isinya gambar saja, tidak perlu

tulisan. 4 1,5 %

Tidak Memberikan Jawaban 1 0,2 %

Jumlah 299 100%

Asumsi:

Dari data yang didapatkan, sebagian besar responden yaitu 77,3% memilih bahwa buku yang dapat meningkatkan minat membaca adalah buku yang memiliki banyak gambar dan dapat menjelaskan isi buku tersebut dengan baik. Selain itu sebanyak 17,7% responden lebih menyukai buku yang penuh dengan teori, dan sebagian kecil lebih menyukai buku dengan gambar, walaupun gambar tersebut tidak berhubungan dengan isi buku, atau bahkan hanya gambar saja yang terdapat di dalam buku. Hal ini membuktikan bahwa keseimbangan antara gambar dengan tulisan harus tetap ada, sehingga dapat menghasilkan sebuah buku yang dapat merangsang minat membaca.

Hasil dari analisa point pertanyaan 4 dan 5 menyatakan bahwa pengajaran materi melalui media buku masih cukup menarik bagi para remaja. Sebagian besar menyatakan bahwa melalui buku, mereka mendapat banyak ilmu baru, pelajaran serta ringkas untuk dibawa kemanapun. Selain itu buku dengan gambar ilustrasi yang menarik serta mampu menjelaskan isi buku secara menyeluruh sangat diminati oleh para remaja saat ini.

6. Pertanyaan :

Menurut anda, buku yang seperti apa yang tepat untuk buku panduan Pertolongan Pertama untuk Remaja?

Tabel 2.10. Data Jenis Buku

yang Tepat Sebagai Panduan Pertolongan Pertama untuk Remaja Buku yang Tepat Sebagai Panduan

Pertolongan Pertama untuk Remaja Frekuensi Persentase Buku yang berisi penjelasan

sedetail-detailnya mengenai pertolongan pertama, jadi walaupun banyak tulisannya tapi

isinya lengkap. 70 23,4 %

Buku yang dibuat cerita kasusnya, jadi minimal kita bisa bayangin gimana kejadiannya dan pertolongan pertama

yang benar walaupun sederhana. 213 71,2 %

Buku yang dibuat dengan gambar yang bagus, jadi walaupun nggak ngerti isinya,

yang penting keren dan gambarnya bagus. 11 3,7 % Buku panduan yang seperti biasanya saja

sudah cukup, karena sama-sama tidak

dibaca. 4 1,5 %

Tidak Memberikan Jawaban 1 0,2 %

Jumlah 299 100%

Asumsi:

Dari hasil survey, buku yang paling tepat sebagai buku panduan pertolongan pertama untuk remaja menurut sebagian besar responden adalah buku yang dibuat cerita kasusnya juga, sehingga minimal pembaca dapat membayangkan kejadian dan pertolongan pertama yang tepat. Hasil ini menunjukkan bahwa buku panduan yang disertai cerita kasus dapat membantu remaja untuk lebih paham dalam mempelajari pertolongan pertama sederhana.

7. Pertanyaan :

Menurut anda, seperti apakah gambar yang paling bagus dan tepat untuk buku panduan mengenai Pertolongan Pertama untuk Remaja?

Tabel 2.11. Data Jenis Gambar untuk Buku Panduan Pertolongan Pertama Gambar untuk Buku Panduan Pertolongan

Pertama Frekuensi Persentase

Gambar yang full color 26 8,7 %

Gambar dengan Ilustrasi realis dan

mendetail 148 49,5 %

Gambar dengan Ilustrasi Kartunis 95 31,8 %

Gambar dengan fotografi 30 10,0 %

Tidak Memberikan Jawaban 0 0 %

Jumlah 299 100%

Asumsi:

Dari hasil survey, sebagian besar responden menyukai ilustrasi yang realis dan juga kartunis. Dari Ilustrasi realis responden lebih menyukainya karena menampilkan detail dari gambar. Sedangkan responden yang menyukai ilustrasi kartunis karena lebih cocok untuk remaja. Selain itu, ada pula responden yang lebih menyukai buku panduan yang disajikan dengan fotografi dan gambar full

color. Dari hasil tersebut dapat diasumsikan bahwa sebaiknya buku panduan tetap

dapat menampilkan detail gambar walaupun dengan ilustrasi yang disesuaikan dengan remaja.

8. Pertanyaan :

Menurut anda, seperti apakah bentuk tulisan yang paling tepat yang seharusnya terdapat pada buku panduan mengenai Pertolongan Pertama untuk Remaja?

Tabel 2.12. Data Bentuk Tulisan untuk Buku Panduan Pertolongan Pertama Tulisan untuk Buku Panduan Pertolongan

Pertama Frekuensi Persentase

Berupa penjelasan yang sangat mendetail

(lanjutan) Tabel 2.12. Data Bentuk Tulisan untuk Buku Panduan Pertolongan Pertama Melalui cerita seputar kejadian di sekitar

remaja seperti novel 103 34,4 %

Berupa cerita komik 80 26,8 %

Tidak tahu mana yang paling tepat. 21 7,0 %

Tidak Memberikan Jawaban 0 0 %

Jumlah 299 100%

Asumsi:

Berdasarkan data yang diperoleh, kebanyakan responden menganggap bahwa tulisan yang paling tepat untuk buku panduan pertolongan pertama ini adalah buku yang memberikan cerita seputar kejadian di sekitar remaja. Sedangkan yang lain lebih menyukai penjelasan yang detail mengenai pertolongan pertama dan berupa cerita komik. Oleh karena itu adanya keseimbangan antara gambar, cerita, dan detail proses pertolongan pertama sangatlah diperlukan untuk menghasilkan sebuah buku panduan pertolongan pertama yang baik.

9. Pertanyaan :

Bagaimana pendapatmu tentang bonus yang mungkin kamu inginkan ketika membeli buku mengenai panduan Pertolongan Pertama ?

Tabel 2.13. Perlu tidaknya bonus untuk merchandise buku Tulisan untuk Buku Panduan Pertolongan

Pertama Frekuensi Persentase

Sangat perlu, karena bonus bisa membuat

kita lebih semangat membeli buku. 114 38,1 % Perlu, karena dengan adanya bonus bisa

menambah koleksi kita 46 15,4 %

Cukup perlu, karena bonus bisa menjadi

(lanjutan) Tabel 2.13. Perlu tidaknya bonus untuk merchandise buku Tidak perlu, karena bonus hanya

menambah daftar barang yang tidak

terpakai 43 14,4 %

Tidak Memberikan Jawaban 6 2,0 %

Jumlah 299 100%

Asumsi:

Dari data yang diperoleh, sebagian besar responden menganggap bahwa bonus yang diberikan sebagai merchandise buku diperlukan. Sebanyak 38,1% responden beralasan karena dengan adanya bonus, membuat pembaca menjadilebih bersemangat dalam membeli sebuah buku. Sebanyak 15,4% responden beralasan karena bonus bisa digunakan sebagai penambah koleksi. Sebanyak 30,1% responden beralasan karena bonus bisa menjadi nilai lebih ketika membeli sebuah buku, dan sebanyak 14,4% responden menjawab tidak perlu dengan alasan bonus hanya menambah daftar barang yang tak terpakai.

10. Pertanyaan :

Bentuk bonus seperti apakah yang kamu inginkan kalau kamu beli buku mengenai panduan pertolongan pertama?

Tabel 2.14. Data Bentuk Bonus untuk Buku Panduan Pertolongan Pertama Tulisan untuk Buku Panduan Pertolongan

Pertama Frekuensi Persentase

Pembatas Buku 49 16,4 %

Poster 35 11,7 %

Gantungan Kunci 89 29.8 %

Notes Kecil 120 40,1 %

Tidak Memberikan Jawaban 6 2,0 %

Asumsi:

Dari data yang diperoleh, sebagian besar responden lebih memilih notes kecil sebagai bonus, diikuti oleh gantungan kunci, pembatas buku, dan poster. Data ini dapat digunakan sebagai referensi yang baik saat akan membuat bonus untuk buku, karena dapat memberikan bonus yang paling tepat untuk pembaca.

Dalam dokumen 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI (Halaman 51-62)

Dokumen terkait