1. Asumsi
Pengembangan bahan ajar ini akan memudahkan belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Keterbatasan
Agar tidak terjadi kesalahan dalam pembahasan maka diberikan batasan judul dan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
a) Bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. b) Pengembangan bahan ajar adalah serangkai proses atau kegiatan yang dilakukan
untuk menghasilkan suatu bahan ajar berdasarkan teori pengembangan yang telah ada.
c) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran dalam upaya pencapaian kompetensi dasar yang disusun secara sistematis sesuai dengan komponen-komponen yang telah ditentukan.
d) Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi/sub kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.
e) Model kooperatif tipe STAD merupakan suatu pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Pembelajaran melalui belajar kooperatif mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
f) Penemuan terbimbing adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.
g) Valid, bahan ajar (modul) dikatakaan valid, jika penilaian ahli menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar tersebut dilandasi oleh teori dan memiliki konsistensi internal, yaitu adanya kaitan antara komponen dalam bahan ajar yang dikembangkan.
h) Praktis, bahan ajar dikatakan praktis, apabila ahli menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat diterapkan dilapangan, guru dan siswa memberikan respon baik terhadap tingkat kemudahan dan keterbantuan dalam penggunaannya. i) Bahan ajar efektif, dapat dilihat dari ketercapaian tujuan penelitian dan
pengembangan bahan ajar. Ketercapaian tersebut dilihat dari hasil belajar siswa, aktivitas siswa, kemampuan guru mengelola pembelajaran dan respon siswa. j) Aktivitas siswa adalah kegiatan atau aktivitas siswa yang relevan dengan
pembelajaran kooperatif STAD melalui metode penemuan terbimbing yang dilakukan oleh siswa sesuai dengan yang tercantum dalam lembar pengamatan yang dicatat oleh pengamat selama pembelajaran.
k) Kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah hasil penilaian yang dilakukan oleh pengamat sesuai dengan yang tercantum dalam lembar pengamatan selama pembelajaran.
l) Menilai kualitas modul adalah satu penilaian yang diberikan pada bahan ajar (Modul) dan aplikasinya dalam pembelajaran.
16
A. Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu adalah penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifitan produk tersebut supaya dapat berfungsi dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa Multy years).1
Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan pengembangan mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan perilaku, materi media, dan sistem-sistem manajemen.2 United Nation Conferences on Trade and Development (UNCTAD) menjelaskan penelitian dan pengembangan (R&D) terdiri
dari empat jenis kegiatan, yaitu: penelitian dasar, penelitian terapan, pengembangan produk, dan proses pengembangan.3
1
Sugiyono, Metode Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2013), h. 407.
2
Emzir, Metode penelitian pendidikan kulitatif dan kuantitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013),, h.263.
3 Nusa raha,Research &development penelitian dan pengembangan: suatu pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h.69.
Produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D dalam bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk pendidikan misalnya, kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajaran tertentu, model unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain.4
Penelitian pengembangan adalah salah satu dari metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu sekaligus menguji keefektifannya.5 Terkait dengan bidang pendidikan, maka produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah bahan ajar berupa modul berbasis model model kooperatif tipe STAD dengan metode penemuan terbimbing.
Menurut Gay, Mills, dan Airasian dalam Emzir6 bahwa dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah.
Pengembangan bahan ajar sebagai seorang tenaga pengajar (guru) aktifitasnya tidak dapat dilepaskan dengan proses pengajaran. Sementara proses
4
Sugiyono, Metode Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2013), h. 412.
5
Imelda marsan, “Pengembangan Modul Berbasis Problem solving pada materi larutan
penyangga di kelas XI ipa SMA, ( Tesis tidak dipublikasikan, Makassar, PPs UNM,2015), h. 6.
6 Emzir, Metode penelitian pendidikan kualitatif dan kuantitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h.263.
pengajaran merupakan suatu proses yang sistematis, yang tiap komponennya sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik. Sebagai suatu sistem, proses belajar itu saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran maka diperlukan strategi pembelajaran dan pengembangannya.7
1. Penentuan materi pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses belajar mengajar adalah mencerna materi pembelajaran. Materi pembelajaran ini mendukung tercapainya kompetensi. Bagi kebanyakan pendidik, materi pembelajaran (subject content) merupakan titik utama dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut “subject contered teaching”, buku-buku teks merupakan sumber utama materi pembelajaran.
Materi pembelajaran adalah sekumpulan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk membantu tercapainya kompetensi atau tujuan pembelajaran. Kemampuan membedakan jenis materi pembelajaran menjadi pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Kata kunci untuk menunjukkan jenis atau tipe materi pelajaran dalam hubungannya dengan perumusan kompetensi dan tes dapat dilihat pada tabel berikut:
7 Safan Amir dan Lif Khiru Ahmadi, Konstrusi Pengembangan Pembelajaran (Surabaya : Prestasi Pustaka Publisher, 2010), h. 159-160.
Tabel 2.1 Jenis materi dan perumusan kompetensi
Fakta Konsep Prosedur Prinsip
Menyebutkan kapan, berapa, nama, dan dimana
Definisi identifikasi, klasifikasi, cirri-ciri.
Flowchart
penerapan dalil atau rumus, memecahkan soal menghitung, bagaimana mengerjakannya. Jeaskan, dalil, hukum, rumus, hipotesis, hubungan.
2. Tujuan dan manfaat pengembangan bahan ajar
a) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting lingkungan sosial peserta didik.
b) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
Penelitian pengembangan dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama dengan metode kualitatif sehingga dapat diperoleh rancangan produk dan penelitian tahap kedua dengan metode kuantitatif (eksperimen) digunakan untuk menguji efektifitas produk tersebut.8