• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Metode Penelitian

3.5. Asumsi Klasik

Persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) artinya

pengembalian keputusan uji F tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan BLUE maka harus dipenuhi tiga asumsi dasar. Asumsi-asumsi tersebut adalah :

1. Tidak boleh ada autokorelasi

2. Tidak boleh ada multikolineritas

3. Tidak boleh ada Heterokedaritas

Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh melalui uji t menjadi bias (Gujarati, 1995:157)

3.5.1. Autokorelasi

Autokorelasi merupakan anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti data deret waktu) atau ruang (seperti data cross section).

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalamsuatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Identisifikasi ada tidaknya gejala Autokorelasi dapat dilihat dari tabel Watson dengan jumlah variabel bebas (k) dan jumlah data (n) sehingga DL dan DU dapat diperoleh distribusi daerah keputusan ada atau tidaknya korelasi. (Gujarati, 2000:201-215)

3.5.2. Multikolineritas

Multikolineritas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel independen terdapat korelasi atau hubungan dengan variabel independent lainnya. Pengujian asumsi ini untuk menunjukkan adanya hubungan linearantara variabel-variabel bebas dalam satu model regresi maupun untuk menunjukkan ada tidaknya derajat kolineritas yang tinggi diantara variabel-variabel bebas. Jika diantara variabel bebas berkorelasi dengan sempurna maka disebut Multikolineritas sempurna (perfect multicolinerity) yang berarti model kuadrat terkecil tersebut tidak dapat digunakan.

Dugaan diagnosis atau dugaan adanya multikolineritas tersebut maka perlu adanya pembuktian atau identisifikasi secara statistic ada tidak nya gejala Multikolineritas yang dapat dilakukan dengan cara menghitung Variance Inflation Factor (VIF). VIF menyatakan bahwa :

1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat Multikolineritas pada penelitian tersebut

2. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat Multikolineritas pada penelitian tersebut

3.5.3. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Kebanyakan data cross section mengandung situasi Heteroskedastisitas karena ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas adalah dengan cara menggunakan Rank Spearman yaitu dengan membandingkan antara resid.ual dengan seluruh variabel bebas. Mendeteksi adanya Heteroskedastisitas adalah :

• Nilai probabilitas > 0,05 berarti bebas dari Heteroskedastisitas

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Deskr ipsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejar ah Singkat Pasar Modal Indonesia

Sejarah pasar modal di Indonesia mengungkapkan bahwa di Indonesia pernah dibentuk suatu Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek yaitu pada tanggal 11 Januari 1925 atau tiga belas tahun setelah dibentuknya perserikatan yang sama di kota Jakarta (1912). Kemudian pada tahun 1927 dibentuk bursa-bursa efek di tiga kota besar di Indonesia yaitu di Jakarta, Semarang, Surabaya.

Pada masa revolusi kemerdekaan kegiatan perdagangan di bursa-bursa efek tersebut praktis terhenti karena situasi politik saat itu. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya tahun 1951, pemerintah memberlakukan Undang-Undang Darurat No.13 Tahun 1951 yang kemudian disahkan sebagai Undang-Undang. Yaitu Undang-Undang No.15 Tahun 1952 tentang Bursa Efek.

Pasar Modal di Indonesia dari Tahun 1977 sampai Tahun 1987 kurang memberikan hasil seperti yang diharapkan meskipun pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan yang menarik dana dari pasar modal. Tersendat- sendatnya perkembangan pasar modal selama ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain mengenai prosedur emisi saham dan obligasi yang terlalu ketat. Adanya batasan fluktuasi harga saham dan saham campur tangan pemerintah dalam penetapan harga saham pada pasar perdana.

Untuk mengatasi permasalahan yang menghambat perkembangan pasar modal tersebut di atas,pemerintah mengeluarkan serangkaian deregulasi yang berkaitan dengan perkembangan pasar modal yaitu Paket Kebijakan Desember 1987 (Pakto 1988), Paket Kebijakan Desember 1988 (Pakdes 1988).

4.1.2. Sejarah Singkat PT. Bursa Efek Indonesia ( BEI )

Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Indonesia diswastakan dan mulai menjalankan pasar saham di Indonesia , sebuah awal pertumbuhan baru setelah terhenti sejak didirikan pada awal abad ke – 19. Pada tahun 1912, dengan bantuan Kolonial Belanda, Bursa Efek pertama di Indonesia didirikan Batavia, pusat pemerintah colonial Belanda yang dikenal sebagai Jakarta saat ini.

Bursa Batavia sempat ditutup selama Perang Dunia pertama dan kemudian dibuka lagi pada tahun 1952. Selain Bursa Batavia, pemerintah colonial juga mengkeuangkan bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan Bursa saham ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia.

Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan , bursa saham dibuka lagi di Jakarta dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang Dunia. Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisme pada tahun 1956.

Sebelum tahun 1977, bursa saham dibuka kembali dan ditangani oleh Badan Pelaksanaan Pasar Modal (BAPEPAM), institusi baru di bawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat seiring dengan perkembangan pasar financial dan sector swasta.Puncak perkembangannya pada tahun 1990. Pada tahun 1991, bursa saham diswastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta ini

mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM menjadi Badan Pengawas Pasar Modal ( BAPEPAM).

Tahun 1955 adalah tahun Bursa Efek Indonesia memasuki babak baru. Pada

tanggal 22 Mei 1995 Bursa Efek Indonesia meluncurkan Jakarta Automated Trading

System(JATS), sebuah system perdagangan otomotisasi yang menggantikan system perdagangan manual. System baru ini ndapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding system perdagangan manual.

Pada Juli 2000, Bursa Efek Indonesia menerapkan perdagangan tanpa warkat (

Scripless Trading ) dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham dan juga untuk mempercepat proses penyelesaian transaksi.

Pada tahun 2002, Bursa Efek Indonesia mulai menerapkan perdagangan jarak jauh ( Remote Trading) sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.

4.1.3. Visi dan Misi PT. Bur sa Efek Indonesia ( BEI )

a. Visi

Bursa Efek Indonesia menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Bursa yang kompetitif adalah Bursa yang memiliki kinerja baik sehingga mampu bersaing dengan bursa-bursa lain di tingkat Internasional , serta dapat menciptakan suatu perdagangan yang wajar , teratur dan efisiensi.

b. Misi

Menjadikan Bursa Efek Indonesia sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional serta menjadi gerbang investasi bagi investor local maupun asing. Menjadi Lembaga bursa yang berwibawa, trasparan , memiliki integritas yang tinggi serta sebagia institusi yan dinamais dan tanggap terhadap perubahan pasar dan teknologi dengan tetap memperhatikan perlindungan investor.

4.1.4. Struktur Organisasi Bur sa Efek Indonesia ( BEI )

Dalam menjalankan kegiatan usaha , Bursa Efek Indonesia tunduk pada peraturan perundang-undang yang berlaku dibidang pasar modal. Pembinaan dan pengawasan terhadap Bursa Efek Indonesia dilakukan oleh Badan pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Kekuasaan tertinggi di PT.Bursa Efek Indonesia sesuai anggaran dasar perusahaan terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam struktur organisasi PT.Bursa Efek Indonesia juga terdapat Dewan Komisaris , yang bertugas dan berfungsi melakukan pengawasan terhadap kelancaran jalannya perseroan.

PT. Bursa Efek Indonesia mempunyai direksi sebanyak 4 orang yaitu satu orang Direktur tang membawahi beberapa divisi operasional. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh tiga komite yang terdiri dari Komite Perdagangan dan Penyelesaian Transaksi Efek, Komite Pencatatan dan Komite Disiplin Anggota Bursa.

Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 2 : Str uktur Organisasi PT. Bur sa Efek Indonesia

Sumber : Bursa Efek Indonesia

4.1.5. Pr ofil Perusahaan Obyek Penelitian

1. PT. Astr a International Tbk

PT Astra Internasional Tbk (Persero) didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra Internasional Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan itu mengubah namanya menjadi PT Astra Internasional Tbk. Dengan berdomosili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di Jl. Gaya Motor Raya No.8, Sunter II, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan perseroan adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan,

kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat,

pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan dan teknologi informasi.

2. PT. Astr a Otoparts Tbk

PT Astra Otoparts Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan akta notaris No. 50 tanggal 20 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Federal Adiwiraserasi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-

1326.HT.01.01.TH.92 tanggal 11 Februari 1992 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 39 Tambahan No. 2208 tanggal 15 Mei 1992. Anggaran Dasar

Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 68 tanggal 27 Mei 2008 dari Imas Fatimah, S.H., sehubungan dengan

perubahan mengikuti Undang- Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU- 46481.01.02. tanggal 31 Juli 2008. Sampai dengan tanggal laporan ini, Akta Notaris tersebut masih dalam proses pengumuman di Le mbaran Berita Negara.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor baik lokal maupun ekspor dan menjalankan usaha dalam bidang industri logam, suku cadang kendaraan bermotor dan industri plastik.

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991. Saat ini kegiatan pemasaran Perusahaan meliputi dalam dan luar negeri termasuk Asia, Timur Tengah dan Afrika, dan memiliki divisi perdagangan yang beroperasi di Singapura dan anak perusahaan di Australia.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Astra Grup. Pabrik

Perusahaan berlokasi di Jakarta dan Bogor dan kantor pusatnya beralamat di Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta.

Pada tanggal 29 Mei 1998, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam suratnya No. S-1110/PM/1998 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 75 juta saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga perdana sebesar Rp 575 per saham. Pada tanggal 15 Juni 1998, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

3. PT. Gajah Tunggal Tbk

PT Gajah Tunggal Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1951, PT.Gajah Tunggal memulai produksi bannya dengan ban sepeda.sejak saat itu perusahaan bertumbuh menjadi prudusen ban terbesar di asia tenggara. Perusahaan memperluas produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda motor tahun 1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil penumpang dan komersial ditahun 1981. Awal tahun 90an, perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk mobil berpenumpang dan truk.

Pada tahun 1976, sebagai bagian dari keseluruhan ekspansi, pabrik perusahaan dipindahkan ke tempat baru yang memiliki luas 547.305 m2 didesa pasir jaya, kecamatan jatiuwung, tangerang, jawa barat.

Untuk meningkatkan kemampuan teknikal perusahaan dalam memproduksi produk berkualitas tinggi, perusahaan menjalankan program pertukaran teknologi melalui technical Agreement dengan Inoue Rubber Co, Ltd dari jepang pada tahun 1971 dan Yokohama Rubber Co. Ltd pada 1980

Pada tahun 2005, perusahaan kembali melakukan ekspansi kapasitas produksi dengan memulai pembangunan pabrik ban radial dan ban sepeda motor di lokasi yang berdekatan dengan pabrik ban saat ini. Didukung bertahun-tahun pengalaman dan seluk-beluk teknologi pepbuatan ban, perusahaan telah berhasil menembus pasar internasional di banyak Negara sebagai tambahan kepada pelayaan pasar domestic

4. PT. Goodyear Indonesia Tbk

PT. Goodyear Indonesia Tbk ( Perusahaan) semula didirikan dengan nama “NV The Goodyear Tire & Rubber Company Limited” pada tanggal 26 Januari 1917 berdasarkan Akta Notaris Berjamin ter kuile No.199, yang kemudian berubah nama menjadi “PT. Goodyear Indonesia “ berdasarkan Akta Notaris Eliza Pondaggt No. 73 tanggal 31 Oktober 1977 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/250/7 tanggal 25 juli 1978.

Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir adalah pada tanggal 16 Juni 1997 berdasarkan Akta Notaris No.48 Mudofir Hadi,S.H, dalam rangka memenuhi ketentuan Undan-Undang Perseroan

Terbatas No. 1/1995 (Perusahaan masih dalam proses untuk menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007) dan peraturan pasar modal. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2- 151.HT.01.04.Th.98 tanggal 1998.

Perusahaan bergerak dalam bidang industri ban untuk kendaraan bermotor dan pesawat terbang serta komponen lain yang terkait, penyaluran dan ekspor ban.

Perusahaan mulai beroperasi dalam bidang usaha perdagangan ban pada tahun 1917. Pabrik perusahaan dibangun pada tahun 1935 di Bogor sebagai pabrik ban pertama di Indonesia. Kantor pusat perusahaan berdomosili di Bogor.

Pada tanggal 10 Nopember 1980, perusahaan menawarkan 6.150.000 lembar sahamnya dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000 (Rupiah penuh) per lembar saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ), efektif mulai Desember 2007 menjadi Bursa efaek Indonesia.Pada tanggal 20 Desember 2000 perusahaan mendaftarkan 34.850.000 lembar sahamnya yang dimiliki oleh The Goodyear Tire & Rubber Company (GTRC) ke BEJ. Sejak tanggal 2 Januiari 2001, seluruh saham perusahaan telah tercatat secara resmi di BEJ.

5. PT. Hexindo Adiper kasa Tbk

Hexindo Adiperkasa Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Mohamad Ali, S.H No 37 tanggal 28 November 1988. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat

dalam Berita Negara Republik Indonesia No.54 Tambahan No. 1251 tanggal 5 Juli 1989. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir antara lain mengenai modal saha dan tugas dan wewenang direksi, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 74 tanggal 27 Juni 2007. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. C-UM.HT.01.10-1530 tanggal 30 Oktober 2007.

Perusahaan memulai operasi komersional pada bulan Januari 1989. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha perusahaan

adalahperdagangan dan persewaan alat berat serta pelayanan purna jual. Saat ini, perusahan bertindak selaku distributor alat-alat berat jenis tertentu dan suku cadang dari merek Hitachi, John Deere dan Krupp. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berlokasi di Kawasan industry Pulo Gadung Jalan Pulo Kambing II kav No.

33,Jakarta 1390. Pada tanggal 31 Desember 2007, perusahaan memiliki 10 cabang, 5 sub cabang kantor perwakilan dan 8 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia.

6. PT. Indom obil Sukses Int ernasional Tbk

PT Indomobil Sukses International Tbk. (“Entitas induk’’) didirikan

berdasasrkan hasil penggabungan usaha antara PT indomobil, industri tbk. (IMII) dan PT indomobil Investment Corporation (IIC) pada 6 november 1997 dimana IMII adalah perusahaan yang melanjutkan usaha. IMII didirikan pada tanggal 20 maret 1987 berdasarkan akta nitaris Benny Kristianto S.H No.128 akta pendirian perusahaan disahkan oleh mentri kehakiman republic Indonesia dalam surat keputusan No.C2-10924.ht.01.01.TH.88 tanggal 30 November 1988 dan

diumumkan dalam lembaran berita Negara No. 32 Tambahan No.1448 tanggal 20 april 1990 oleh mentri kehakiman.

Badan koordinasi penanaman modal dan direktorat jendral pajak pada

tahun 1997.setelah penggabungan usaha, nama IMII berubah menjadi PT Indosukses Internasional Tbk. Sejak tanggal penggabungan usaha, Entitas Induk dan Entitas Anak Mengkonstrasikan Kegiatanya dalam bidang otomotif dan kegiatan penunjanganya. Anggaran dasar Entitas induk telah mengalami beberapa perubahan, terakir dengan akta notaries poerbaningsih adi warsito, S,H No 27 tanggal * agustus 2008.

Mengenai perubahan dasar untuk menyesuaikan dengan Undang-undang

Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007. Perubahah anggaran dasar ini telah disahkan oleh Mentri Hukum dan hak asasi Manusia dalam surat Keputusan No. AHU- 68711.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 24 september 2008.

7. PT. Indospring Tbk

PT. Indospring, Tbk (perseroan) didirikan pada tanggal 5 Mei 1978 dengan Akta Notaris Heri Suyono, SH. No. 22 tanggal 20 Juli 1978. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman serta diumumkan dalam Berita Negara No. 27 tambahan No. 304 tanggal 3 Agustus 1978. Anggaran dasar perusahaan dan

pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 per lembar saham menjadi

Rp 100 per lembar saham. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.C-

Sesuai dengan pasal 3 dari anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perdagangan dan penyewaan alat-alat berat suku cadang, serta memberikan jasa pelayanan yang berkenaan dengan

perakitan dan perbengkelan.

Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1979. Kantor pusat perusahaan terletak di Jl. Mayor Jenderal Sungkono No. 10, Desa

Segoromadu, PO.Box 12 Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Sedangkan untuk pabrik berlokasi di tempat yang sama.

8. PT. Intraco Penta Tbk

PT. Intraco Penta. Tbk (Perusahaan atau Induk Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 13 tanggal 10 Mei 1975 dari Milly Karmila Sareal, S.H., notaris di Jakarta.Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/199/15 tanggal 10 Juni 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 11 Mei 1993, Tambahan No. 2084. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 7 tanggal 16 Desember 2005 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan nilai nominal saham. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan registrasi No. C-00101.HT.01.04.TH.2006, tanggal 3 Januari 2006. PT Intraco Penta Tbk (the Company or the Parent Company) was established based on Notarial Deed No. 13 dated May 10, 1975 of Milly Karmila Sareal, S.H., notary public in Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perdagangan dan penyewaan alat-alat berat dan suku cadang, serta memberikan jasa pelayanan yang berkenaan dengan perakitan dan perbengkelan. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Pangeran Jayakarta No. 115, Blok C1-2-3, Jakarta 10730, sedangkan cabang-cabang Perusahaan terletak di beberapa kota di Indonesia.

9. PT. Multi Prima Sejahtera Tbk

PT Lippo Enterpries Tbk ( Perusahaan) Didirikan tanggal 7 Januari 1982

berdasarkan akta No. 9 dari noteris Misahardi Wirlamarta S.h akta pendirian tersebut telah disahkan oleh menteri kehakiman dalam surat keputusan No. C2302.H.T.01.01-TH.84 Tanggal 14 januari 1984 dan diumumkan dalam lembaran berita Negara No.82, tambahan No. 2417 Tanggal 13 Oktober 1989. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No137 tanggal 27 juni 2001 dari notaries yang sama, sehubungan dengan antara lain, perubahan nama perusahaan menjadi PT Multi Prima Sejahtera Tbk.akta perubahan itu telah disahkan oleh menteri kehakiman dan hak asasi manusia dalam surat keputusan No. C-02583 HT.01.04.TH.2001 tanggal 28 Juni 2001.

10. PT. Nipr es Tbk

PT. Nipres, Tbk (perusahaan) didirikan di Indonesia pada tahun 1975 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, SH. No. 37 tanggal 12 September 1975. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.C2376.HT.02.03.TH.1976 tanggal 2 Maret 1976 dan

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dalam rangka

memasyarakatkan saham-sahamnya (go public), diadakan dengan Akta Notaris

Rukmasati Adiwera, SH. tanggal 9 Februari 1991 No. 83 Akta ini disetujui olefdh Menteri Kehakiman dengan No.C2-40424.HT.01.04.91 tanggal 21 April 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 70 tanggal 12 Juni 1991.

Sesuai dengan pasal 3 dari anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan yang dihasilkan adalah Battery (accu), perusahaan memulai kegiatan komersilnya pada tahun 1975 dan memiliki kegiatan pemasaran di Eropa, Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Australia.

Perusahaan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Narogong Raya Km 26 Cileungsi, Bogor 16820 Jawa Barat dan pabrik berlokasi di tempat yang sama.

11. PT. Polychem Indonesia Tbk

PT. Polychem Indonesia Tbk. (perusahaan) didirikan pada bulan

desesember 1988 dan secara keseluruhan pembangunan selesai pada bulan januari 1992, kemudian dilanjutkan dengan tahap commissioning serta persiapan start-up bahan baku etilen yang diimpor pertama kali dating pada tanggal 30 oktober 1992, lima hari sebelumnya telah dilakukan tahap cooling down bagi jaringan yang akan dilewati etilen di terminal ethylene, sedangkan cooling down tangki penyimpanan etilen dilakukan sepuluh hari sebelum etilen pertama masuk. Start-up pertama kali dimulai pada tanggal 10 januari 1993 kemudian pabrik ini diresmikan pada tanggal 18 januari 1933.

Pertama kali berdiri pabrik ini bernama PT. yasa ganesha pura yang kemudian pada tahun 1993 berganti nama menjadi PT. prima Ethycolindo yang selanjutnya tahun 1996 berganti lagi menjadi PT. Gajah tunggal Petrochem industries dan berganti nama lagi menjadi PT. Polychem Indonesia Tbk hingga sekarang.

12. PT. Prima Alloy Steel Tbk

PT Prima Alloy Steel Tbk (perusahaan) didirikan dengan akta notaries

M.M. Loemanto, S,H No 22 tanggal 20 februari 1984. Akta pendirian ini disahkan oleh menteri kehakiman republic Indonesia dengan surat keputusan No. C2-2315- H.T.01.Th.1985 tanggal 25 april 1985 serta diumumkan dalam berita Negara No.27 tambahan No.304 tanggal 3 april 1987.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan

perusahaan meliputi industry rim, stabilizer dan peralatan lain dari alloy aluminum dan baja, seta pedagangan umum untuk produk-produk tersebut. Kantor dan pabrik berlokasi di jalan muncul No. 1, gedangan, sidoarjo, jawa timur. Perusahaan memulai beroprasi komersial pada tahun 1986.

13. PT. Selamat Sempur na Tbk

PT. Selamat Sempurna, Tbk (perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Januari 1976 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, SH. No. 207. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia

Dokumen terkait