• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Penemuan dan Pembahasan 1.Uji Kualitas Data 1.Uji Kualitas Data

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot berikut, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal (tidak terjadi kemencengan). Pada grafik normal plot terlihat titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik di bawah menunjukan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asusmsi normalitas.

Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas

Lanjutan Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Independen Tolerance VIF Aturan Etika 0,450 2,224 Standar Profesi 0,658 1,519 Komitmen Profesi 0,628 1,591 Dependent Variabel: Profesionalisme Auditor Internal

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Hasil perhitungan tolerance menunjukan bahwa tidak ada variabel independen yang nilainya > 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF > 10. jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.6

Hasil Uji Normalitas Heteroskedastisitas

Dari grafik Scatterplots terlihat bahwa titik menyebar secara acak terbesar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian, modal regresi ini layak dipakai untuk memprediksi

pertimbangan tingkat materialitas berdasarkan masukan variabel independen aturan etika, standar profesi, dan komitmen profesi.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Berganda

Pengujian regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi aturan etika, standar profesi, dan komitmen profesi. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal (Y). Berikut adalah tabel hasil pengujian regresi berganda:

Tabel 4.13

Hasil Uji Regresi Berganda

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Coefficientsa Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant) 34.593 5.723 6.044 .000 AE .399 .138 .315 2.889 .005 SP -.198 .094 -.190 -2.105 .039 1 KP .792 .117 .625 6.773 .000 a. Dependent Variable: PA

Hasil perhitungan koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta adalah sebesar 34,593 dengan t hitung sebesar 6,044 dan nilai

signifikansi sebesar 0,000. koefisien aturan etika adalah sebesar 0,399 dengan tingkat signifikansi 0,005. koefisien standar profesi adalah sebesar -0,198 dengan tingkat signifikansi 0,039. koefisiensi komitmen profesi adalah sebesar 0,792 dengan tingkat signifikansi 0,000. berdasarkan ketiga variable independent yang dimasukan dalam regresi, dinyatakan bahwa keempat variabel adalah signifikan.

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, pada penelitian ini. R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan atau Adjusted R Square (Adjusted R2) karena disesuaikan dengan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2005:83). Hasil uji determinasi (R2) dari pengujian statistik regresi berganda adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R2)

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .797a .636 .620 4.106 a. Predictors: (Constant), KP, SP, AE

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan table 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan persamaan regresi lebih dari satu variabel maka hasil koefisien determinasi (Ajusted R Square) yaitu sebesar 0,620. angka ini menunjukan bahwa variasi nilai profesionalisme auditor internal (Y) yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh adalah sebesar 62,0%, sedangkan sisanya sebesar 38,0% (100%-62,0%) dijelaskan oleh variabel lain seperti keahlian dan pengalaman (Ratnadi, 2008). Nilai R sebesar 0,797 memiliki arti bahwa dampak dari penerapan aturan etika, standar profesi, komitmen profesi dalam meningkatkan profesionalisme auditor internal adalah kuat.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa terdapat dampak yang signifikan antara aturan etika, standar profesi, dan komitmen profesi dalam meningkatkan profesionalisme auditor internal.

c. Uji Statistik Fisher (Uji F)

Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 2002.917 3 667.639 39.603 .000a Residual 1146.361 68 16.858 1 Total 3149.278 71 a. Predictors: (Constant), KP, SP, AE b. Dependent Variable: PA

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan analisis SPSS dari tabel 4.15 diperoleh nilai signifikansi adalah 0,000. artinya nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil di atas adalah variabel aturan etika, standar profesi, dan komitmen profesi memiliki dampak secara bersama-sama (simultan) terhadap profesionalisme auditor internal H5 dan menolak H0.

d. Uji Statistik t (Uji t)

Uji t dilakukan untuk melihat apakah variabel independen secara individu memiliki dampak yang signifikan terhadap variabel dependen, serta untuk membuktikan variabel mana yang paling dominan. Berikut tabel yang menunjukan hasil uji t yang dihasilkan:

Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 34.593 5.723 6.044 .000 AE .399 .138 .315 2.889 .005 SP -.198 .094 -.190 -2.105 .039 1 KP .792 .117 .625 6.773 .000 a. Dependent Variable: PA

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

1) Dampak penerapan aturan etika dalam meningkatkan profesionalisme Auditor internal

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.16 di atas, uji statistik t variabel independen aturan etika, memperlihatkan bahwa variabel aturan etika memiliki nilai signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (0,005 < 0,05). Untuk itu disimpulkan bahwa variabel aturan etika memiliki dampak dalam meningkatkan profesionalisme auditor internal, dengan demikian menerima H1.

2) Dampak standar profesi dalam meningkatkan profesionalisme auditor internal

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.16 di atas, uji statistik t variabel independen aturan etika, memperlihatkan bahwa variabel standar profesi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,039 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (0,039 < 0,05). Untuk itu disimpulkan bahwa variabel standar profesi memiliki dampak dalam meningkatkan profesionalisme auditor internal, dengan demikian menerima H2.

3) Dampak komitmen profesi dalam meningkatkan profesionalisme auditor internal

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.16 di atas, uji statistik t variabel independen komitmen profesi, memperlihatkan bahwa variabel standar profesi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (0,000 < 0,05). Untuk itu disimpulkan bahwa variabel komitmen profesi memiliki dampak dalam meningkatkan profesionalisme auditor internal, dengan demikian menerima H3.

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dokumen terkait