• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

D. Uji Asumsi Klasik

Uji normalitas pada multivariat bisa dilakukan pada setiap variabel

dengan logika bahwa jika secara individual masing-masing variabel

memenuhi asumsi normalitas, maka secara bersama-sama

variabel-variabel tersebut juga bisa dianggap memenuhi asumsi normalitas. Uji

normalitas dapat dilihat dalam tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Tabel 4.3 Output Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Reability Responsive Assurance Empathy Tangible Kepuasan

N 100 100 100 100 100 100 Normal Parametersa,,b Mean 2.90 2.99 2.87 3.01 2.99 .88 Std. Deviation .577 .414 .580 .460 .266 .327 Most Extreme Differences Absolute .469 .420 .489 .399 .475 .523 Positive .371 .410 .371 .399 .455 .357 Negative -.469 -.420 -.489 -.391 -.475 -.523 Kolmogorov-Smirnov Z 4.688 4.196 4.887 3.987 4.750 5.233

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dalam tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikansidari semua variabel menunjukan angka lebih kecil dari nilai α = 0.05, yang berarti bahwa

dalam uji normalitas kali ini Ho ditolak. Ho ditolak artinya data yang

berada dalam penilitian ini berasal dari sampel yang terdistribusi secara

normal. Jadi, variabel-variabel dalam penilitian ini dapat digunakan untuk

analisis diskriminan.

2. Uji Multikolinearitas

Ujimultikolinearitasbertujuanuntukmengujiapakah dalam model

ditemukanadanyakorelasiantarvariabelbebas(independent).Dalam tabel

dibawah berikut ini dapat dilihat apakah terjadi multikoleniritas diantara

Tabel 4.4 Uji Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .013 .354 .037 .971 reliabilithy -.478 .122 -.845 -3.933 .000 .153 6.547 responsiveness .176 .092 .223 1.916 .058 .520 1.923 assurance .586 .110 1.040 5.345 .000 .186 5.377 Empathy .024 .087 .033 .271 .787 .469 2.131 Tangible -.008 .129 -.007 -.065 .949 .636 1.572

a. Dependent Variable: kepuasan

Dalam tabel 4.4 Coefficients diatas dapat dilihat bahwa semua variabel bebas dalam penilitian ini mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1,

yang artinya dalam uji multikoleniaritas ini Ho diterima dan Hi ditolak.

Kesimpulan yang dapat diambil dalam uji ini bahwa dalam model tidak

ada korelasi antar variabel bebas sehingga variabel-variabel yang

digunakan dapat digunakan untuk analisis diskriminan.

3. Uji Heterokesditas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Untuk melihat apakah terjadi heterokesdisitas dalam

Gambar 4.6 Output Uji Heterokesditas

Dalam grafik diatas, dapat dilihat bahwa data tersebar secara acak

(random) dan tidak membuat suatu pola tertentu. Maka dapat disimpulkan

dalam uji heterokedastisitas ini Ho ditolak dan Hi diterima, yang artinya

dalam model ini tidak terdapat masalah heterokedastisitas dan dapat

digunakan dalam analisis diskriminan.

E. Identifikasi Variabel Diskriminan

Sebelum dimasukan dalam model harus dilakukan identifikasi variabel

apa saja dalam model yang dapat digunakan dalammodel analisis

diskiriminan. Dalam melakukan identifikasi, dapat dilihat tabel dibawah

berikut.

Tabel 4.5 Output uji signifikansi Tests of Equality of Group Means

Wilks' Lambda F df1 df2 Sig.

Reability .934 6.938 1 98 .010

Responsive .867 14.999 1 98 .000

Assurance .797 24.886 1 98 .000

Empathy .956 4.502 1 98 .036

Tangible .952 4.928 1 98 .029

test of Equality of Group Mean kurang dari taraf signifikansi 0,05. Yang artinya dalam mengidentifikasi variabel kali ini Ho ditolak, artinya semua

variabel dalam penilitian ini layak dan dapat digunakan dalam

mengindentifikasi perbedaan antara kategori kepuasan nasabah.

Dalam tabel Tests of Equality of Group Means diatas juga dapat dilihat

ada nilai Wilks’ Lambda disana. Nilai Wilks’ Lambda dari setiap variabel

berada antara 0 – 1 yang berarti setiap variabel signifikan dalam membedakan kategori Puas dan Tidak Puas Nasabah BRI Syariah.

F. Uji Asumsi Analisis Diskriminan

Pada analisis diskriminan ini, akan dibahas variabel kualitas pelayanan

apa saja yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan seorang nasabah atas

pelayanan Bank BRIS secara keseluruhan. Selain itu dapat diketahui seberapa

besar kecenderungan kepuasan seorang nasabah terhadap pelayanan Bank

BRIS berdasarkan kepuasannya terhadap aspek reliability, responsiveness, assurance, empaty, dan tangible.

Tabel 4.6 Output Uji Asumsi Analisis Diskriminan Group Statistics

Kepuasan Mean Std. Deviation

Valid N (listwise) Unweighted Weighted

tidak puas Reability 2.50 1.314 12 12.000

Responsive 2.58 .669 12 12.000 Assurance 2.17 1.115 12 12.000 Empathy 2.75 .965 12 12.000 Tangible 2.83 .389 12 12.000 Puas Reability 2.95 .369 88 88.000 Responsive 3.05 .336 88 88.000 Assurance 2.97 .385 88 88.000 Empathy 3.05 .336 88 88.000 Tangible 3.01 .239 88 88.000 Total Reability 2.90 .577 100 100.000

Responsive 2.99 .414 100 100.000

Assurance 2.87 .580 100 100.000

Empathy 3.01 .460 100 100.000

Tangible 2.99 .266 100 100.000

Dalam tebel 4.6Group Statisticsdiatas dapat terlihat jelas perbedaan antara kategori puas dan tidak puas. dari keseluruhan 100 sampel yang

didapat, ada 88 sampel yang ada dalam kategori Puas dan sisanya 12 sampel ada dalam kategori Tidak Puas. Dapat dilihat pula bahwa rata-rata nilai tiap variabel yang ada dalam kategori Puas lebih besar dari nilai rata-rata variabel dalam kategori Tidak Puas. Apabila dilihat nilai standar deviation dapat

dikatakan bahwa kategori Tidak Puas yang terbesar nilainya ada dalam variabel Reability dan Assurance.

Mengukur hubungan antara discriminant score dengan kategori kepuasan nasabah BRI Syariahdapat dilihat pada tabel 4.7. Ukuran skala asosiasi 0 sampai1,semakin tinggi nilai Canonical Correlation maka semakin baik fungsi tersebut menjelaskan variabel yang diamati.

Tabel 4.7 Uji korelasi Canonical Eigenvalues

Function Eigenvalue % of Variance Cumulative %

Canonical Correlation

1 .510a 100.0 100.0 .581

a. First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis.

Dalam tabel 4.7EigenvaluesKita dapat mengetahui korelasi antar variabel terikat(kepuasan) dan variabel bebas (reliability, responsiveness, assurance, empaty, dan tangible). Nilai canonical correlastion yang didapat sebesar 0,581 yang artinya perbedaan kepuasan nasabah BRI Syariah dapat

dijelaskan oleh variabel bebas sebesar 58,1% sedangkan sisanya 41,9%

Tabel 4.8 Output Uji Wilks' Lambda Wilks' Lambda

Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square df Sig.

1 .662 39.349 5 .000

Apabila sebelumnya nilai Wilks’ Lambda digunakan untuk melihat

perbedaan yang signifikansi dari variabel bebas, maka dalam tabel 4.8Wilks' LambdaChi-squareini dapat dilihat apakah terdapat perbedaan yang signifikansi dari Variabel terikat (kepuasan)antara kategori Puas dan Tidak

Puas. Nilai signifikansi dalam tabel 4.8 diatas adalah 0,00 yang artinya lebih

rendah dari taraf signifikansi 0,05. Maka, dapat dijelaskan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara kategori Puas dan Tidak Puas dalam variabel

terikat.

Tabel 4.9 Output Uji Structure Matrix Structure Matrix Function 1 Assurance .706 Responsive .548 Reability .373 Tangible .314 Empathy .300

Pooled within-groups correlations between discriminating variables and standardized canonical discriminant functions

Variables ordered by absolute size of correlation within function.

Dalam tabel 4.9Structure Matrix diatas dapat diketahui bahwa variabel

Assurance paling signifikan mempengaruhi kepuasan nasabah BRI Syariah sebanyak 70,6%. Kemudian disusul dengan variabel Responsive 54,8%, Reability 37,3% , Tangible 31,4% dan Emphaty 30,0%.

G. Menentukan fungsi Diskriminan

untuk mengetahui sebuah case (dalam hal ini seorang pelanggan) masuk pada grup yang satu ataukah tergolong pada grup yang lainnya.

Tabel 4.10

Output Fungsi Diskriminan Canonical Discriminant Function Coefficients

Function 1 Reability -3.078 Responsive 1.133 Assurance 3.773 Empathy .152 Tangible -.054 (Constant) -5.585 Unstandardized coefficients

Dilihat dari tabel diatas kita peroleh fungsi yang hampir mirip dengan

persamaan regresi berganda, yang dalam analisis diskriminan disebut fungsi

diskriminan. Fungsi diskriminan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Z = -5,585- 3.078x1 +1,133x2 + 3,773x3 +0,152x4 0,054x5 Dimana : X1 = Reability X2 = Responsive X3 = Assurance X4 = Empathy X5 = Tangible

Selain fungsi diatas, dengan dipilihnya Fisher Function Coefficient

pada proses analisis akan terbentuk fungsi diskriminan dari Fisher yang dapat

dilihat pada pada tabel 4.11 dibawah ini. Sama seperti tampilan

Unstandardized (Canonical) sebelumnya, fungsi diskriminan dari Fisher pada prinsipnya membuat semacam persamaan regresi dengan pembagian

Tabel 4.11

Output ujiClassification Function Coefficients Classification Function Coefficients

Kepuasan tidak puas puas

Reability -12.808 -19.504 Responsive 12.965 15.429 Assurance -5.279 2.929 Empathy 12.704 13.033 Tangible 46.517 46.400 (Constant) -79.078 -89.429

Fisher's linear discriminant functions

Responden yang puas dalam pelayanan frontliner BRI Syariah (kode

1):

Zscore1= -89,429 19,504x1 +15,429x2 + 2,929x3 + 13,033x4 46,4x5

Responden yang tidak puas dalam pelayanan frontliner BRI Syariah (kode

0):

Zscore0= -79,078 12,808x1 +12,965x2 5,279x3 + 12,704x4 46,517x5

Fungsi yang akan digunakan dalam aplikasi pada perhitungan score

CasewiseStatistics adalah fungsi Unstandardized. Fungsi diskriminan Fisher sebenarnya bersifat proporsional dengan fungsi diskriminan Unstandardized.

H. Interpretasi Fungsi Diskriminan

Didalam lampiran, terdapat tabel outputCasewise Statisticsyang dimaksudkan untuk mengujiapakah model diskriminan yang terbentuk akan

mengelompokkan dengan tepatseorang nasabah dengan kategori puas dan

tidak puas terhadap kualitas pelayanan BRI Syariah.

kategori tidak puas mempunyai data sebagai berikut. X1 = Reability = 4 X2 = Responsive = 3 X3 = Assurance = 3 X4 = Empathy = 4 X5 = Tangible = 3

persamaan untuk dalam kasus nasabah pertama adalah:

Z score = -5,585- 3.078(4) +1,133(3) + 3,773(3) +0,152(4) 0,054(3) Z score = -2,733

Jika dilihat pada kolom terakhir dari tampilan Casewise Statistics

terlihatangka diskriminan score untuk case nasabah pertama adalah -2.734. Demikian seterusnya bisa dilakukan pembuatan score untuk masing-masing responden.

Tabel 4.12 Uji klasifikasi responden Prior Probabilities for Groups

Kepuasan Prior

Cases Used in Analysis Unweighted Weighted

tidak puas .500 12 12.000

Puas .500 88 88.000

Total 1.000 100 100.000

Hasil score selanjutnya akan dibandingkan dengan cut off score, untuk mengetahui apakah responden masuk ke kategori puas ataukah tidak puas.

Dari rinciannya yang dapat dilihat pada tabel 4.12 didapatkan jumlah nasabah

Tabel 4.13 Output uji Centroids Functions at Group Centroids

Kepuasan

Function 1

tidak puas -1.914

Puas .261

Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means

Selanjutnya, untuk membandingkan nilai score dengan nilai cut off score dapat dilakukan dengan cara manual berdasarkan nilai centroids yang terdapat pada tabel 4.13Functions at Group Centroids menggunakan rumus

Zcu score = � � + � � � +�

Dimana :

Zcu = angka kritis, yang berfungsi sebagai cut off score

N0 = jumlah sampel pada kategori puas = jumlah sampel pada kategoritidak puas

N1 = jumlah sampel pada kategori puas = jumlah sampel pada kategori tidak puas

Z1,Z0 = angka centroid pada kategori puas dan angka centroid pada kategori tidak puas.

Zcu score = x . 6 +{ x − . 4 } Zcu score = 0

Penggunaan angka Cut off scoreberdasarkan keputusan:

1. Angka skor kasus diatas , masuk dalam kategori puas (kode 1)

2. Angka skor kasus dibawah , masuk dalam kategori tidak puas (kode 0)

Sebagai contoh, nilai diskriminan berdasarkan fungsi dari nasabah

dalam kategori Tidak Puas (kode 0). Nasabah pertama ini dihitung skornya

menggunakan analisis diskriminan diketahui berada pada kategori tidak puas

(kode 0).

Nasabah pertama mempunyai nilai actual group = 0 yang menyatakan

nasabah tersebut berada pada kategori tidak puas (kode 0) dan predicted group

= 0 yangmenyatakan hasil perhitungan skor nasabahpertama diprediksi masuk

ke kategori tidak puas. Karena sesuai dengan actual group, berarti fungsi diskriminan mampu mengkategorikan nasabah pertama dengan tepat.

Besarnya kemungkinan klasifikasi ke kategori tidak puas dapat dilihat pada

kolom Highest Group P(G=g | D=d) = 0,984. Berarti kemungkinan nasabah

pertama tepat diklasifikasikan ke kategori tidak puas adalah 98,4%.

I. Validasi Analisis Diskriminan

Setelah fungsi diskriminan diperoleh, kemudian melakukan pengujian

klasifikasi fungsi diskriminan, selanjutnya akan dilihat seberapa besar

klasifikasi tersebut tepat mengklasifikasikan kategori. Hal ini dapat dilihat

pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Output uji klasifikasi fungsi diskriminan Classification Resultsb,c

Kepuasan

Predicted Group Membership

Total

tidak puas puas

Original Count tidak puas 10 2 12

Puas 4 84 88

% tidak puas 83.3 16.7 100.0

Puas 4.5 95.5 100.0

Cross-validateda Count tidak puas 9 3 12

Puas 4 84 88

% tidak puas 75.0 25.0 100.0

Puas 4.5 95.5 100.0

a. Cross validation is done only for those cases in the analysis. In cross validation, each case is classified by the functions derived from all cases other than that case.

b. 94.0% of original grouped cases correctly classified. c. 93.0% of cross-validated grouped cases correctly classified.

Terlihat pada bagian original, responden yang pada data awal berada

pada kategori puas dan setelah klasifikasi fungsi diskriminan tetap pada

kategori tidak puassebanyak 10 orang. Sedangkan responden yang awalnya

dengan model diskriminan berada pada kategori tidak puas kemudian berubah

menjadi kategori puas sebanyak dua orang. Begitu pula sebaliknya dengan

kategori puas, ada empat nasabah yang dengan model diskriminan berada pada

kategori puas kemudian berubah menjadi kategori tidak puas.

Dengan demikian, ada enam nasabah yang tidak tepat. Artinya,

ketepatan prediksi dari fungsi diskriminan dalam penilitian ini adalah 94/100

= 94%. Model diskriminan layak digunakan untuk analisis diskriminan atau

valid digunakan pada penelitian ini karena diperoleh angka ketepatan yang

sangat tinggi yaitu 96%. Setelah terbukti bahwa fungsi diskriminan

mempunyai ketepatan prediksi yang tinggi, maka fungsi diskriminan dengan

variabel Reability,Responsive, Assurance, Empathy, dan Tangibletersebut dapat digunakan untuk memprediksi kasus apakah nasabah termasuk dalam

74 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan,

sebagai berikut:

1. Kulaitas layanan frontliner dengan Variable reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibleberpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank BRISyariah Cabang Abdul Muis. Hal itu dapat dilihat dari table Test of Quality of Group Means. Dari table diperoleh nilai sig. variable

reliability = 0,010, nilai sig. variable responsiveness = 0,000, nilai sig. variable assurance = 0,000, nilai sig. variable empathy = 0,036, dan nilai sig. variable tangible = 0,029, dimana semuanya mempunyai nilai sig. < 0,5 yang artinya lima variable independent tersebut dapat digunakan untuk

mengidentifikasi kepuasan nasabah bank BRISyariah.

2. Variable yang dominan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada

bank BRISyariah Cabang Abdul Muis Jakarta dapat diketahui dengan

melihat table Structure Matrix. Sehingga dapat diketahui bahwa variabel

Assurance paling signifikan mempengaruhi kepuasan nasabah BRISyariah sebanyak 70,6%. Kemudian disusul dengan variabel Responsive 54,8% ,

Reability 37,3% , Tangible 31,4% dan Emphaty 30,0%.

B. Saran

1. Pelayanan terbukti dapat mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah, oleh

karena itu semestinya BRISyariah harus lebih memperhatikan lagi

kualitas pelayanannya.

2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar jumlah nasabah yang

diteliti lebih banyak dan tempat penilitian tidak hanya disatu tempat agar

hasil dari penilitian mendapatkan hasil yang lebih baik.

3. Untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan analisis diskriminan,

dipastikan bahwa data yang diperoleh lulus uji asumsi klasik agar tingkat

76

Afiff, Faisal, “Strategi dan Operasional Bank”, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2008. Amaliyah, Hikmatul Laili, “Pengaruh Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan

Nasabah Bank Muamalat Cabang Ciledug”, Skripsi, Jakarta, 2013.

Antonio, Muhammad Syafi’i, “Bank Syariah: Suatu Pengenalan Umum”, Tadzkia Institute, Jakarta, 2000.

Boediono, “Teori Pertumbuhan Ekonomi”,BPFE, Yogyakarta, 1999.

Fiqi, Muhammad Fajar, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan

Pada Nasabah BMT Al-Munawarah”, Skripsi, Jakarta, 2013.

Gasperz, Vincent, “Total Quality Management”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002.

Hasibuan, Malayu S.P, “Dasar-dasar Perbankan”, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2008.

Irawan, “10 Prinsip Kepuasan Pelanggan”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002.

Jusuf, Jopie, “Panduan Dasar Untuk Account Officer”, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta, 1997.

Karim, Adiwarman, “Bank IslamAnalisa Fiqih dan Keuangan”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

Kotler, Philip, “Manjemen Pemasaran”, Erlangga, Jakarta, 2009.

Nugroho, Muhammad Rendy, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer Service Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati”, Skripsi, Jakarta, 2014.

Rivai, Veithzal, “Credit Management Handbook: Teori, Konsep, Prosedur dan

Aplikasi Panduan Praktik Mahasiswa, Bankir dan Nasabah”, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2006.

Santoso, Singgih, “SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional”, Penerbit PPM, Jakarta, 2002.

Supranto, “Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa

Pasar”, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006.

Suryani, Iis, “Pengaruh Pelayanan Frontliner Terhadap Kepuasan Nasabah Bank

Tjiptono, Fandi, “Pemasaran Jasa”, Banyumedia Publishing, Malang, 1996. Wijaya, Tony, “Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS”, Universitas

Atmaja, Yogyakarta, 2009

Dokumen terkait