BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penelitian Tahap pertama
1. Atmosfir restoran (content analysis)
a. Atmosfir restoran yang didampaikan oleh responden pertama yaitu:
1) Eksterior
Bentuk bangunan juga harus bagus dan menarik, karena dari
luar di lihat yang pertama pasti bentuk dari bangunan tersebut
selain itu juga harus sesuai dengan konsep atau tema yang
– bata pada bangunannya dan pintunya seperti jaman dulu (ada kordennya).
2) Interior
a) Jika sebuah restoran mempunyai tema dengan konsep tempat
duduk lesehan bukan berarti tidak ada tempat duduk yang
menggunakan kursi, karena tidak semua orang bisa nyaman
makan dengan cara lesehan. Maka dari itu harus ada tempat
duduk lesehan dan kursi.
b) Hal utama yang perlu diperhatikan untuk membuat kenyaman
rumah makan adalah toiletnya, karena bisanya kebiasaan orang
asing akan mau makan ditempat tersebut jika toiletnya bersih
dan bagus.
c) Pelayanannya juga harus ramah, sopan, dan peka karena setiap
pengunjung datang ke rumah makan pasti akan senang dengan
pelayanan yang ramah, sopan dan respek. Misalnya selalu
bertanya tentang apa ada yang kurang atau tidak (“ada yang bisa saya bantu”), trus membantu menunjukkan tempat duduk (peka tidak dengan pelanggannya) dan selalu memberikan
penyambutan atau salam sapa kepada pengunjung.
d) Hiasan ruangan juga harus menarik dan membuat nyaman,
misalnya di restoran gamelan ada binatang merak dalam
e) Menu juga harus menarik, misalnya di The House of Raminten
dengan nama menu susunya (susu perawan tancep) dimana
membuat orang tertarik untuk mencobanya. selain itu juga akan
membuat orang penasaran untuk mencoba misalnya seperti
menu di Kedai 24 dengan menunya yang unik atau beda dari
yang lain.
f) Lampunya juga remang – remang membuat suasana lebih menarik dan nyaman. Selain itu penempatan lampu juga perlu.
Misalnya rumah makan spanyol lampunya di buat remang – remang dan di taruh di atas meja yang bertingkat 3 sehingga
terlihat menarik.
3) Layout
Sirkulasi juga harus sesimpel mungkin dan jelas, agar
konsumen tidak kebingungan dan memudahkan konsumen untuk
mencari ruangan. Misalnya dari tempat makan ke kamar mandi
atau mushola harus jelas dan tidak ribet.
4) Interior Point of Interest
Daya tarik pengunjung dalam toko muncul dari bagaiman cara
membuat atau menata interior dengan sebaik mungkin dan sesuai
b. Atmosfir resetoran yang di sampaikan oleh responden kedua yaitu:
1) Eksterior
a) Keramaian atau kepadatan dapat membuat hal positif bagi
restoran, di mana orang melihat dari luar berpikir mungkin ada
sebuah pertunjukan ternyata orang mengantri untuk makan,
sehingga akan menimbulkan rasa penasaran mengenai apa yang
spesial di restoran tersebut sehingga orang – orang mau mengantri.
b) Menampilkan menu-menu yang unik dan menarik di depan
pintu masuk, agar menarik perhatian orang yang berlalu – lalang di sekitar restoran, sekaligus memberitahukan konsumen
yang menunggu di ruang tunggu mengenai menu apa saja yang
ada di restoran tersebut dan membuat rasa penasaran dengan
menu yang unik dari nama, gelas ataupun piringnya
c) Menunjukkan ciri khas rumah makan tersebut sehingga orang
dengan melihat bangunannya, atau ornamennya atau hiasannya
bisa menunjukan chiri khas tersebut. Misalnya konsep
tradisional maka ada ornament – ornament batiknya, atau patung, atau gambar yang menjelaskan ciri khas rumah makan
tersebut. Hiasan yang ada di depan bangunan juga harus
mencirikhaskan rumah makan tersebut. atau misalnya rumah
makan cina, tanpa harus ada tulisan, orang yang melihat
tersebut sudah tahu bahwa rumah makan tersebut adalah rumah
makan cina.
2) Interior
a) Daftar menu yang unik sehingga membuat orang penasaran,
dengan nama – nama yang aneh (tidak biasa), sehingga diharapkan dapat diingat oleh pengunjung, misalnya di
raminten dengan menu susu perawan tancep, ayam koteka dll.
b) Peralatan makan juga unik dimana gelas – gelas atau piring – piring yang berbeda dari rumah makan yang lain, agar
pengunjung selalu ingat akan restoran tersebut. Misalnya
menyajikan kelapa muda dengan gelas biasa maka orang akan
merasa biasa, jika kita menyajikan hal yang unik atau berbeda
membuat orang terkagum – kagum seperti menu jumbo dengan gelas jumbo maka akan jadi cerita dan ceritanya akan
menyebar kemana – mana, sehingga membuat orang yang mendengarkan akan menjadi penasaran.
c) Penampilan dari para waiters juga harus rapi, bersih (berdandan), unik, dan menarik, misalnya menggunakan
pakaian dari kain (kemben) agar memberi kesan yang berbeda.
Karena dari penampilan waiters juga mempengaruhi selera makan konsumen.
d) Tempat duduk yang nyaman, ada lesehan dan kursi. Karena
furniture juga penting misalnya yang lesehan di beri tempat
yang bisa senderan walaupun dia lesehan sehingga memberi
kenyamanan pada konsumen.
e) Memberikan pelayanan yang nyaman dan baik, dimana
berbicara dengan sopan misalnya pada saat pembayaran. Selain
itu juga ramah kepada pengunjung bagaimanapun kondisinya,
minimal harus memberikan senyuman bagaimanpun
kondisinya entah konsumen marah, ngomel – ngomel atau kondisi karyawan sedang tidak baik . Karena kesan pertama
pada konsumen penting maka dari itu semua karyawan harus
memberikan senyuman pada pengunjung dan kesan pertama
bisa mempengaruhi selera makan. Selain itu apa yang
konsumen butuhkan bisa di penuhi dan dilayani sebaik
mungkin, misalnya konsumen membutuhkan asbak, tisu, atau
sendok tanpa harus membutuh waktu lama permintaan dari
konsumen bisa dipenuhi. Melayani dengan baik dapat membuat
konsumen merasa dihargai.
f) Restoran yang nyaman mempunyai ruang tunggu, dan untuk
membuat nyaman menunggu misalnya di beri kursi, ada TV
LCD diharapkan dapat mengalih perhatian konsumen saat
menunggu.
g) Suhu udara juga diperhatikan, misalnya ruangan tertutup maka
menempatkan tanaman pada sekitar restoran juga bisa
membuat suhu udara yang sejuk dan sirkulasi yang bagus
sehingga menambah kenyaman ruangaan.
h) Agar ruangan lebih indah atau segar sehingga menambah nilai
estetika, diberi tanaman atau bunga – bunga segar seperti bunga mawar dan dirangkai semenarik mungkin.
i) Kamar mandi juga membuat suasana pengunjung nyaman, di
mana kamar mandi bersi, wangi, ada tempat sampah pada
kamar mandinya, lokasi yang dekat pengunjung, jumlahnya
juga tidak terlalu sedikit (agara pengunjung tidak mengantri
untuk ke kamar mandi).
j) Penerangan juga diperhatikan karena bisa mempengaruhi
kenyamanan, namun harus sesuai juga dengan konsep,
misalnya ingin memberikan kesan yang rilex, menenangkan,
santai maka menggunakan penerangan yang redup, atau tidak
terlalu terang. Jika ingin menggunakan penerangannya lampu
maka pilih yang warna kuning karna kalau putih terlalu terang.
Kuning juga memberikan kesan elegan (sesuai dengan konsep).
k) Menjaga Kebersihan rumah makan, misalnya tidak ada debu,
tidak ada tisu kotor di mana – mana, ada tempat sampah (kalo bisa tempat sampah juga menyatu dengan konsep).
3) Layout
a) Menempatkan ruang pada posisinya dengan tepat, misalnya
kamar mandi ditaruh jauh dari tempat makan, karena kamar
mandi identik dengan belakang (untuk buang air besar atau
kecil).
b) Sirkulasi juga harus diperhatikan agar tidak sempit, di mana
pengunjung atau pegawai yang mengantar makan tidak
terganggu.
c. Atmosfir restoran yang didampaikan oleh responden ketiga yaitu:
1) Eksterior.
a) Warna bangunan sesuai dengan tema atau konsep. Karena tidak
semua warna sesuai dengan bangunan. Misalnya konsep
tradisional warna yang sesuai seperti coklat, merah bata atau
hijau. Warna bangunan akan bisa ditentukan jika konsep sudah
ada.
b) Bentuk fisik bangunan mencerminkan tema dari rumah makan
itu sendiri (contoh rumah makan oriental: bentuk bangunan
menyerupai kuil, warna merah, ornament seperti lampion dan
contoh rumah makan tradisional: bentuk bangunan seperti
pendopo, dan atapnya model Jawa.
c) Mempunyai parkir yang luas (muat), agar tidak bergesekan
dengan kendaraan lainnya dan kendaraan aman saat konsumen
di mana atapnya terbuat dari tanaman agar tidak menutup
bentuk bangunan, tidak mengurangi daya tarik dan bisa
menyatu dengan banguan tersebut.
d) Pintu masuk area ataupun pintu masuk utama di buat senyaman
mungkin seperti searah dengan arus lalu lintas, agar konsumen
mudah untuk masuk dan keluar entah itu 1 arah atau 2 arah,
jika 1 arah maka ruang untuk pintu area atau pintu masuk
utama harus lebih lebar, misalnya di pintu masuk utama dimana
para prngunjung bisa keluar masuk dengan waktu yang
bersamaan sehingga sirkulasi tidak terganggu.
e) Ketinggian pintu masuk juga diperhatikan dan di buat
semenarik mungkin agar pengunjung tidak bingung untuk
menuju pintu masuk utama atau pun pintu area mislanya pintu
utama di buat pintunya terbuka lebar-lebar, ada
ornamen-ornamen yang mencolok seperti dengan adanya ukiran –ukiran di sekitar pintu sehingga orang akan tau pintu masuk tanpa
harus di beri petunjuk arah.
f) Landscape adalah lingkungan di sekitar bangunan. Seperti tanaman yang ada di luar bangunan harus secantik mungkin.
Entah itu ada pohon yang besar atau perdu dan harmonis
dengan bentuk bangunan. Misalnya atap dari tempat parkir,
tidak mengurangi daya tarik dan bisa menyatu dengan banguan
tersebu.
g) Landscape adalah Perkerasan di sekitar bangunan (penutupan tanah), seperti jalan setapak untuk menuju pintu masuk restoran
atau tempat parkir yang akan di aspal atau di konblok. Bisa
juga di pakai batu – batuan kolam agar memperindah tampilan fisik luar bangunan.
h) Pemilihan material sesuai tema, misalnya jika tema tradisional
maka pemilihan material terbuat dari alam karena terlihat lebih
menyatu, seperti kayu, bambu, atau bisa juga menggunakan
semen dimana nantinya di bentuk merupai kayu.
i) Tinggi bangunan juga diperhatikan agar seimbang, atau terlihat
nyaman atau menarik (terlihat wow), ukurannya jika dari tanah
ke ring balk sekitar 3 meter itu dengan bentuk atap yang biasa
dengan kemiringan 30%. Untuk rumah makan tradisioanal
bisanya atapnya agak lebih pendek ( sesuai dengan tema dari
rumah makan tersebut). Intinya bagaimana membuat
pandangan dari kemiringan atap bangunan, ketinggian atap,
dinding bangunan harus sinergi. Karena ketinggian bangunan
mempengaruhi pandangan kita pada banguanan tersebut.
2) Interior
a) Perletakan/ penataan ruang harus jelas dan nyaman, di mana
kamar mandi gampang di akses, namun tidak terlalu terlihat).
Selain itu ruangan juga di buat berurutan sesuai fungsinya dan
tidak saling berbenturan.
b) Pemilihan furniture disesuaikan dengan tema, dimana bisa menambah nilai estetis pada bangunan, misalnya furniture – furniture yang unik, lucu-lucu, wananya sesuai, modelnya sesuai, dan penataannya sesuai, itu juga berpengaruh.
c) Lighting/ lampu juga mempengaruhi faktor kenyamanan. Apalagi pada saat malam hari, lampu sangat berpengaruh.
Lampu bisa terang bisa juga redup, bisa juga warna kuning atau
warna – warni tergantung dari tema yang di bangun.
d) Faktor warna ruangan bisa berpengaruh pada semangat orang
saat makan. Seperti warna hijau atau orange. Warna juga bisa
memanipulasi bentuk besar atau kecil ruang tersebut.
e) Tempat duduk makan harus nyaman, kalo bisa tempat duduk
harus ergonomis di mana tempat duduk jangan terlalu tinggi
(sesuai standar orang Indonesia: ketinggian tempat duduk
berskisar antara : 16-21 inci/40-53cm,), selain itu pemilihan
furniture juga mempengaruhi, dan jarak antara meja makan
satu dengan yang lain jangan terlalu berdekatan. Jika tempat
duduk lesehan kalo bisa diberi bantalan agar empuk.
f) Suara membuat kenyamanan, seperti lagu (sesuai tema). Suara
membuat suasana rileks) namun jangan sampai suara dari
kamar mandi terdengar sampai ruang makan (akustik ruang).
g) Perletakan wastafel jangan terlalu jauh, mudah dicapai oleh
pengunjung, model wastafel juga bisa sesuai tema, misal jika
tema tradisional bisa menggunakan gentong, kendi atau bambu.
Selain itu jumlah wastafel juga perlu diperhatikan jangn terlalu
sedikit ataupun terlalu banyak, jika terlalu banyak hanya akan
memboroskan pengadaan letak pelaksanaan dan boros paralon.
h) Pemilihan atau model plafon juga perlu di perhatikan untuk
keamanan dan kenyaman, karena setiap banguna pasti ada
plafonnya jika tidak ada plafon pasti ada struktur untuk
penutup atapnya. Plafon juga berfungsi untuk menutup kabel – kabel yang ada di atas biasanya juga di atas plafon ada binatang – binatang seperti kucing ataupun tikus, selain itu di plafon juga melindungi kotoran dari genteng agar tidak langsung jatuh
ke bawah (meja makan), dan jika ada genteng bocor agar tidak
langsung jatuh ke lantai maka diberi plafon untuk melindungi.
Selain itu plafon juga bisa menambah estetis dalam bangunan.
i) Pemilihan lantai juga diperhatikan, seperti tidak licin, tidak
mudah berjamur/lumut, tidak tajam, dan lain – lain. Pemilihannya juga harus selaras dengan tema dari segi warna
dan bahan, selain itu juga tidak mengabaikan dari segi
j) kebersihan restoran harus tidak ada tisu kotor atau sampah
yang berserakan harus ada tempat sampah di sudut-sudut
ruangan, tidak ada sisa makan pada meja makan, tidak ada
sarang laba – laba. Tidak ada binatang dalam restoran karena takut kotorannya ke mana-mana. Jika ada binatang seperti
burung, taruh yang jauh dari tempat makan.
3) Layout
Jika kita sudah mengetahui pola hubungan ruang maka layout itu akan tergambarkan secara otomatis.
4) Interior Point of Interest.
Pemikat dalam toko bisa terbangun ketika kombinasi dari
interior sangat bagus. Misalnya pada penataan ruang, pemilihan
furniture, lighting sesuai dengan tema atau sangat mendukung atau pemilihan atau penempatan ornament dengan cat ruangan serasi.