• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.3 Atribut Produk

2.3.1 Pengertian Atribut Produk

Atribut produk dapat diartikan sebagai unsur-unsur produk yang dipandang

penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut

produk meliputi merek, kemasan, label, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya

(Tjiptono, 2008:93).

Atribut produk adalah komponen-komponen yang merupakan sifat-sifat produk

yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang

diharapkan oleh pembeli. Atribut-atribut produk selain tercermin dari bentuknya, daya

tahannya, warnanya, aromanya, terdapat pula atribut yang terdiri dari kemasan, merek,

harga, mutu, gambar logo, maupun labelnya. Berdasarkan uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa atribut produk merupakan suatu karakteristik yang spesifik dari

produk yang memberikan manfaat penting bagi konsumen dan dapat dijadikan dasar

pengambilan keputusan pembelian.

Menurut Gitosudarmo (2000:62), Atribut produk adalah suatu komponen yang

merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Atribut produk dapat berupa

sesuatu yang berwujud (tangible) maupun sesuatu yang tidak berwujud (intangible).

Atribut yang berwujud dapat berupa merek, kualitas produk, desain produk, label produk,

kemasan dan sebagainya sedangkan yang tidak berwujud seperti kesan atau image

konsumen terhadap nama merek yang diberikan kepada produk tersebut. Setiap produk

akan memiliki atribut yang berbeda dengan jenis produk yang lain.

2.3.2 Komponen Atribut Produk

1.

Merek Produk

Merek dapat didefenisikan sebagai nama, istilah, tanda, simbol atau

desain atau

kombinasi di antaranya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi

barang dan

jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan membedakannya

dari barang

dan jasa para pesaingnya (Tjiptono, 2008:73).

Pada prinsipnya, tujuan

penggunaan merek untuk mengidentifikasi produk

sebagai hak milik atau

kepunyaan organisasi tertentu dan untuk memfasilitasi

diferensiasi suatu produk

dari produk-produk pesaingnya. Bagi konsumen, merek

memiliki fungsi dan

manfaat pokok, yaitu:

a.

Fungsi identifikasi, yakni dapat dilihat dan diidentifikasi dengan jelas

dan cepat.

b.

Fungsi praktikalitas, yaitu memungkinkan penghematan waktu dan energi

melalui pembelian ulang yang identik dan loyalitas.

c.

Fungsi jaminan/garansi, yakni menjamin diperolehnya kualitas yang

sama di

mana pun dan kapan pun konsumen membeli produk atau jasa

yang

bersangkutan.

d.

Fungsi optimalisasi, yaitu memastikan bahwa konsumen membeli

produk

terbaik dalam kategorinya atau produk yang memiliki kinerja

terbaik dalam

tujuan pembelian tertentu.

e.

Fungsi karakterisasi, yaitu konfirmasi atas citra diri (self-image)konsumen atau

citra yang ditampilkan pembeli/konsumen kepadapihak lain.

f.

Fungsi kontinuitas, yakni adanya kepuasan yang didapatkan darifamiliaritas dan

intimasi dengan merek yang sudah sejak lamadikonsumsi konsumen.

g.

Fungsi hedonistik, yakni kepuasan yang berkaitan dengan daya tarik

merek,

logo, maupun komunikasinya.

h.

Fungsi etis yaitu kepuasan berkenaan dengan perilaku merek yang

bertanggung

jawab dalam jalinan relasinya dengan masyarakat

(misalnya ekologi, penyediaan

lapangan kerja, dan iklan yang

harmonis dengan lingkungan sekitar dan norma

sosial).

2.

Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2008:84), kualitas merupakan tingkat kinerja suatu

barang,

kualitas suatu produk dapat dilihat dari tingkat kepuasan pelangganterhadap hasil

dan proses, sedangkan menurut Sunarto (2004: 159), kualitas

adalah salah satu

alat untuk positioning menetapkan posisi bagi pemasar.Mutu atau kualitas produk

berarti kualitas kinerja-kemampuan produk untuk

melaksanakan fungsinya.

Konsumen mengharapkan produk yang memiliki kualitas kesesuaian

dengan

standar atau spesifikasi (conformance quality) yang tinggi. Kualitas

kesesuaian

adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang

diproduksi terhadap

spesifikasi sasaran yang dijanjikan (Kotler, 2003: 352).

3.

Desain Produk

a.

Menurut Gitosudarmo (2000:75), desain atau bentuk produk merupakan atribut

yang sangat penting untuk mempengaruhi konsumen, agar konsumen tertarik

dan kemudian membelinya.

b.

Desain yang baik akan menghasilkan gaya (style) yang menarik, kinerja yang

lebih baik, kemudahan dan kemurahan biaya penggunaan produk serta

kesederhanaan dan keekonomisan produksi dan distribusi. Desain merupakan

alat yang paling potensial untuk mendiferensiasi dan memposisikan produk

dalam pasar (Simamora, 2002: 149).

4.

Label Produk

Menurut Amstrong dan Kotler (2001: 369), label mengidentifikasi

produk atau

merek, dan menggambarkan beberapa hal mengenai produk yangmembuatnya, di

mana dibuat, isinya, bagaimana menggunakannya secara

aman. Label juga bisa

mempromosikan produk lewat aneka gambar menarik, sedangkan menurut Irawan

dkk (2000: 93), label adalah bagian dari sebuah

barang yang berupa keterangan

(kata-kata) tentang barang tersebut ataupenjualnya.

Macam-macam label yang sering digunakan oleh perusahaan sebagaiberikut:

a.

Label merek (brand label), merupakan label yang semata-mata sebagai

merek.

b.

Label kualitas (grade label), merupakan label yang menunjukkan tingkat

kualitas tertentu dari suatu barang.

c.

Label deskriptif (informative label), label ini disebut juga label

penggunaan, susunan, pemeliharaan, dan/atau hasil kerja dari suatu

barang.

5. Kemasan Produk

Menurut Tjiptono (2008: 95), kemasan produk adalah pembungkus

fisik untuk

melindungi produk dan sekaligus menciptakan identitas unik, sedangkan menurut

Amstrong dan Kotler (2001: 367), kemasan adalahmerancang dan membuat wadah

atau pembungkus suatu produk.

Kemasan mencakup sebagai berikut:

a.

Kemasan Primer, merupakan wadah utama produk yaitu yang memuat dan

melindungi produk.

b.

Kemasan Sekunder, merupakan bagian yang dibuang ketika produk akan

digunakan.

c.

Kemasan Pengiriman, merupakan kemasan yang diperlukan untuk menyimpan,

mengidentifikasi dan mengirimkan produk.

Kemasan harus konsisten dengan iklan, penetapan harga, dan distribusi produk

tersebut. Selain itu perusahaan harus memperhatikan keamanan produk dalam

menggunakan kemasan yang tahan pencemaran. Pengambilan yang dilakukan dalam

keputusan pengemasan, perusahaan harus memperhatikan masalah-masalah lingkungan

dan mempertimbangkan kepentingan masyarakat sebaik perhatiannya kepada pelanggan

dan tujuan perusahaan. Kemasan yang baik akan menguntungkan perusahaan karena

berbagai hal sebagai berikut (Gitosudarmo, 2000: 194):

1.

Kemasan yang indah atau menarik akan menambah hasrat untuk membeli.

2.

Kemasan yang khas akan mempermudah pembeli mengingat produknya.

3.

Kemasan yang baik akan melindungi kualitas (mutu) produk.

4.

Memudahkan pengangkutan (transportasi).

5.

Memudahkan penyimpanan dan penyusunan di rak toko (show room).

Kegiatan pengemasan harus mempertimbangkan aspek keindahan, aspek ekonomis

dan aspek praktis. Aspek ekonomis pembungkus tidak boleh menimbulkan biaya ekstra

yang berlebihan karena dapat mengakibatkan adanya peningkatan harga jual produk yang

terlalu tinggi. Segi keindahan (estetika) pengemasan harus menarik atau dapat mensugesti

konsumen agar bersedia melakukan pembelian, serta kemasan harus sesuai dengan sifat

produknya. Ditinjau dari aspek praktisnya, kemasan harus sederhana, mudah dibawa,

mudah disusun atau diletakkan di suatu tempat.

Dokumen terkait